Eleanor Madison adalah seorang pengusaha sukses kaya raya nomor satu di negaranya, perusahaan nya sudah memiliki cabang di mana-mana bahkan di negara asing.
Eleanor sedang mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk di kantornya tiba-tiba mata nya terasa mengantuk tidak tertahankan lagi kemudian ia tertidur.
Saat membuka matanya ia sudah berada di dunia lain tidak ia kenali sama sekali tiba tiba terdengar suara di dalam benaknya.
Ting...
(Selamat tuan rumah mendapatkan sistem pertanian)
.
.
.
Selamat membaca...jangan lupa like dan komen ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Empat
Eleanor mencari adiknya diruang keluarga ternyata tidak ada di sana lalu ia mencari ke kamarnya.
"Nathan kakak ada sesuatu untukmu, ini lihat lah apa kamu suka" kata Eleanor sambil memberikan baju tersebut kepada adiknya.
Nathan melihat ada hadiah juga untuk nya dia sangat gembira, dan mengambil hadiah tersebut.
"Aku suka kak terimakasih kak lea, aku sayang kamu" kata nathan terharu sambil memeluk Eleanor dia sudah lama tidak mendapatkan baju baru.
"Kalau kamu suka cobalah oh ya apakah kamu sudah mandi," kata Eleanor lagi
"Aku sudah mandi kak aku akan mencoba pakaian baru sekarang" kata Nathan pergi balik pintu untuk menganti pakaiannya karena ia malu kakak nya masih ada dalam kamarnya.
"Kamu mau kemana di sini saja ganti pakaian mu" kata Eleanor.
"Kakak masih ada di sini aku malu" kata Nathan
"Kamu ganti saja di sini pakaian mu, aku keluar nanti aku datang lagi kesini" kata Eleanor lalu ia keluar dari kamarnya.
Saat keluar kamar Nathan kebetulan ibu nya juga kesana, untuk memanggil nathan untuk makan malam.
"Eh, lea kamu dari kamar adikmu apakah dia ada dalam" kata emma kepada lea
"Ada kom buk, ada apa nanti aku panggilkan" kata Eleanor.
"Saat kita makan malam bersama panggil segera adikmu kamu juga sekalian makan malam" kata emma lalu pergi dari sana, sedangkan Eleanor hanya mengangguk tanda setuju.
"Nathan apakah kamu sudah selesai, saat nya kita makan malam, tinggal dilu pekerjaan mu nanti di lanjutkan isi perut mu lebih dulu" kata Eleanor sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar adiknya.
Klek... Bunyi pintu terbuka.
"Aku suda selesai kak, bagaimana penampilanku kak apakah keren?" Kata Nathan.
"Iya adik kakak keren, yuk kita kita makan malam ibu dan lainnya sudah menunggu dari tadi" kata Eleanor.
"Oya kak, aku ingin mereka juga melihat penampilan baruku, terutama bang kevin" kata nathan berlari menuju keruangan makan.
"Bang kevin coba lihat penampilan baruku, bagus kan aku lebih tampan darimu" kata Nathan.
"Baju siapa yang kamu pakai Nat dan dari mana kamu mendapatkannya" kata kevin.
"Ini bajuku lah kak lea yang memberikannya kepada ku" kats Nathan bangga.
Ayah dan ibu Eleanor yang mendengarkan pembicaraan anak bungsunya, lalu memperhatikan pakaian Nathan bahan bagus dan halus pasti harga nya mahal, dari mana lea mendapatkan uang untuk membeli baju pikir merek berdua bersamaan.
"Lea nanti datang ke kamar ayah sama ibu ada yang bicara kan dengan kamu" kata ayah liam.
"I..ya ayah"jawab lea gugup apakah ayah nya curiga pikirnya.
"ayo makan, kalau ada masalah nanti saja kita bahas, sekarang isi perut terlebih dahulu" kata emma untuk mengalihkan perhatian suaminya dia tidak tega melihat putrinya memucat, walaupun dia juga ada penasaran pada dari mana putrinya itu mendapatkan uang.
"Tem bagaimana ini pasti ayah sama ibu curiga, ini salah ku juga karena gembira mengaktifkan shop sistem, aku lupa bahwa semua uang ku semua dari ayah" gumam Eleanor dalam hati.
"Lebih baik nona jujur saja bahwa nona mempunyai sistem, supaya memudahkan nona bergerak untuk kedepannya," kata sistem kepada Eleanor sambil memberikan solusinya.
"Jadi boleh ya aku mengatakannya, bagaimana kalau aku punya pasangan apa boleh juga aku mengatakan kepada pasangan ku" kata Eleanor juga ingin tahu.
"Itu tergantung apakah pasangan nona dapat di percaya atau tidak, takutnya malah membahayakan nona sendiri" kata sistem lagi.
"Apakah kah ibu dan ayah ku dapat di percaya" kata Eleanor lagi.
"Iya dia sangat murni menyayangi nona" kata sistem lagi.
"Setelah sistem level lima nona dapat memindai orang yang baik atau tidaknya terhadap nona" kata sistem lagi.
"Keren, aku tidak sabar menunggu saat itu" kata Eleanor lalu ia makan makanan yang ada dihadapannya.
Tidak lama setelah itu semuanya selesai makan, Eleanor mengikuti ayah dan ibunya ke dalam kamarnya, saat sampai di kamar ayah menutup pintunya dari dalam.
"Katakan dengan jujur dari mana kamu mendapatkan uang, untuk membelikan baju adikmu, kalau ayah lihat dari bahannya pasti harga nya tidak lah murah, ayah memberikan uang hanya 300. 000, lalu dari mana kamu mendapat uang untuk membeli pakai itu" kata liam kepada putrinya, sedangkan Eleanor hanya menunduk saja dari tadi, ia tidak berani menatap wajah ayahnya
"Lea bukan maksud ayah mencurigai mu tapi ini demi kebaikanmu juga, ayah tidak mau terjadi sesuatu kepadamu, kamu adalah putri ayah dan ibu satu-satunya. Jadi jangan tanggung sendiri kata kan pada ayah, apakah kamu berutang pada orang lain, kalau iya kita cari solusinya bersama-sama bagaimana cara melunasi nya" kata liam lagi.
"Aku tidak berhutang ayah, untuk apa aku membuang hutang kalau aku sendiri memilikinya" kata Eleanor menatap ayahnya.
"Kalau kamu tidak meminjam uang dari mana datang uang itu" kata emma.
"Jangan katakan uang tabungan mu karena kamu tidak pernah menabung" kata emma santai.
"Hehe, ayah ibu apakah kamu percaya apa yang aku katakan?" Jawab Eleanor lagi
"Iya ayah percaya padamu, apapun itu kami percaya kepada mu, jadi katakanlah jangan takut jika berbahaya kami akan menjaga rahasia ini bersama" kata liam lembut sambil mengelus kepala putrinya itu, untuk menenangkan Eleanor.
"Dua hari yang lalu aku mendapatkan anugerah dari tuhan dia memberikan aku sebuah sistem pertanian, dan sistem tersebut memberikan aku misi-misi...." Eleanor menceritakan semuanya kecuali ia yang kelahiran kembali.
"Jadi begitu ayah, apakah ayah dan ibu percaya dengan cerita ku" kata Eleanor sambil memandang keduanya.
"Ayah percaya sih tapi kurang meyakinkan, hanya seperti cerita di novel saja" kata Liam karena dia kurang yakin.
"Kalau ayah belum percaya juga coba lihat ini" kata Eleanor, lalu berbicara kepada sistem dalam hati.
"Tem keluarkan semua obat-obatan yang aku beli taruh semua nya telapak tanganku" batin lea sambil menyuruh sistem mengeluarkan obat-obatan yang telah di belinya.
Tidak lama setelah muncul beberapa barang di tangan Eleanor, membuat kedua orang itu kaget, lalu mereka saling pandang.
"Apakah ayah percaya sekarang dan apakah ayah merasa takut saat melihatku" kata Eleanor lagi yang melihat wajah ayah dan ibunya pucat karena terkejut melihat barang tiba-tiba muncul di tangan putri nya.
"Apakah ayah menganggap aku monster karena itu aku tidak mengatakan nya kepada kalian, aku takut kalian akan meninggalkan ku setelah kalian tau semuanya" kata Eleanor lagi dengan wajah sedih.
.
.
.
Terimakasih telah membaca novel ku jangan lupa like bila suka dan komentarnya ya_♥️
semoga tidak terjadi apa-apa sama Lea ya 🙏🙏