RANJANG BASAH SANG PERAWAN

Pria itu tiba menarik kasar Neha dari tempat dia berlulut lalu menarok neha di bahu kekar nya dan membawa Neha ke kam ar priba di milik nya

Neha ketakutan dan berusaha ingin turun dan. lepas dari pria itu

"Lepas...lepasinnnn aku" berontak Neha seperti gadis suci yang di culik oleh penjahat besar. saat masuk ke kamar pun, Neha menggapai pinggiran pintu untuk bertahan lalu menahan dengan kedua tangan dengan cukup Kuat, tolongg..tolong lepasin aku, apa yang ingin kamu lakukan" ucap Neha terus membrontak.

Hal yang di lakukan Neha membuat pria itu yang tadi ingin menakuti Neha, malah benar-benar membuat dia emosi, karenA sikap Neha yang seperti seorang gadis suci yang di culik pakksa..

"Lepas kan tangan mu itu dari pintu, atau aku akan menarik paksa hingga tangan mu outus" ancam pria itu, Hingga dengan terpaksa Neha melepas tangan nya, lalu Pria itu melempar keras Neha ke ranjang besar nan empuk itu.

Neha seakan terbang, dengan pantulan dari ranjang itu, karena sang pria melempar Neha dsri kejauhan dengan cukup Tinggi...

Tanpa memberi ajeda Pria itu langsung meghampiri Neha yang baru saja mengambil nafas tenang akibat pantulan itu.

saat Ingin menghindar, pria itu sudsh menahan tangan Neha dan mengemngam nya erat..

"Apa yang kamu ingin lakukan, aku belum siap, aku harus ada persiapan dahulu baru aku bisa melakukan dan mela yani mu dengan baik" ucap Neha kaget dengan sikap pria itu, karena Neha nmbelum Ada peraiapan apa pun.

"Apa kamu bilang, harus ada persiapan baru bisa mela yani ku, kamu kira aku orang yang suka menunggu gadis seperti mu, jika aku ingin.....!!!! seribu gadis ja lang seperti mu bisa ku beli dengan muda, dan kamu mengata kan tentang persiapan pada orang seperti ku. itu tidak mungkin dan aku ingin langsung, karena kamu sudah mengabai kan aku dari pagi." ucap pria itu dengan mata nyalang nya.

Saat pria itu mulai mengu kung Neha dan meletak kan tangan Neha di atas kepala Neha, membust Neha tidak bisa lep as atau pun melawan.

Pria itu mencoba mele pas pak sa pak ian yang mele kat pada tubhuh Neha, namun sedetik kemudian, Neha mendapat kan Ide untuk lepas dari psksaan pria tersebut.

Walau dengan keadaan darurat, bib ir Neha yang biasa nya di guna kan untuk berc umbu, namun Kali ini di guna kan sebagai senjata untuk lepas dari kuat nya kungkbungan pria tersebut.

Mencari cela mendekat,Neha menggigit Bahu Pria itu sekencang mungkin.

""Akkkhhhh" teriak pria itu merasa bagian bahu nya cukup peri karena ulah Neha yang mengigit Bahu pria itu.

Namun ternyata Sang pria tidak semuda itu kalah hanya dengan gigitan Neha.

Saat Neha berusaha menghindar dari pria itu, ternyata satu tangan Neha masih di pegang cukup Kuat oleh pria tersebut.

"Lepas...?!!!, Lepasssiiinnnnn" brontak Neha sambil berteriak cukup kencang di ruangan kedap suara itu.

Namun apa lah daya Neha yang hanya perempuan Lmah, sedsng kan sang Pria yang gagah itu Sudah biasa menangkap musuh dengan tqngan kosong, wqlau sudsh terluka parah..

Dan Neha kembali di tarik dan di lempar ke posisi awal.

"Berani nya kau mengigit ku pelac ur, "Ucap sengait sang pria yang kembali memak sa Neha yang sudah mulai kelel ahan, Karena sering berteriak dan melawan dengan tenaga kecil nya itu.

Saat sang pria sudah membuka semau pa kaian Neha, Ntqh kenapa Neha merasa sangat tidak di Hargai, walau pun dia sering telan jang di depan bnyak pria, namun dia tidak pernah di kasari seperti ini.

"Tolonggg... jangan lakuin ini pada ku ku mohon, Ma'af kan aku" ucap Neha dengan menetes kan bulir bening dari sudut mata nya. dengan suara bergetar karena sudah tidak berdaya untuk melawan, ingin pasrah pun Neha tak Rela, Karna perlakuan Pria itusangat kasar pada tubbuh nya, sehingga pergelangan Neha membiru karena gengaman Pria itu sangat erat dan kasar.

Melihat Neha dengan Tangisan memohon nya, pria itu cukup terketuk Pintu nya, dan dia juga bukan Pria yang memaksa setiap wanita yang ingin melayani nya.

Bersikap kasar dan memaksa wanita panggi lan, menurut pria itu seperti merendah kan harga diri nya yang tinggi, karena di luar sana gadis yang masih per awan pun berlomba-lomba ingin berada di baw ah tub huh nya.

Malah pelac ur yang satu ini tidak ingin melayani nya dengan keinginan sang pri tersebut...

Pria itu melepas genggaman tangan nya, lalu menu tup seluruh tubuh gadis itu dengann selimut, lalu keluar dari ruangan tersebut.

Neha yang merasa saat ini dia di lepas kan, berusaha keluar dari dalam selimut yang mentupi tubuh nya tadi, dan mencari kamar Mandi di kamar pribadi milik sang pria yang sangat luas itu.

Neha berusaha memb ersih kan seluruh tubuh nya yang cukup berkeringat, akibat dari ulah sang pri yang mema ksa nya.

Saat Neha membersi kan tubuh dengan air dingin di kmar itu, ada beberapa bagian yang terasa cukup perih karena genggaman kasar dan kuat dari tenaga pria itu.

Neha mengunci pintu kamar mandi tersebut dari dalam, Lalu duduk di lantai kmar Mandi dengan mengganti kan air dingan dengan air hangat.

Neha mentup mata nya dan berpikir.

Bagai mana jika sang ibu melihat keadaan Neha seperti ini, di kasari oleh pria yang tak di kenal dan mencari unang dengan cara ini, Pasti nya sang ibu sangat sedih dan sangat kecewa serta marah dengan Neha.

Bisa jadi juga sang ibu sangat murka dan tak menganggap dia sebagai anak nya lagi, karena suda mencoreng nama baik keluarga nya, yang di jaga selama ini.

"Ibu ma'af kan Neha, sudah buat ibu kecewa, jika nanti Neha bisa keluar dari rumah ini dan membawa uang untuk keluarga kita, Neha akan memutus kan untuk berhenti selama nya dari pekerjaan yang membuat ibu menyesal jika mengetahui nya.

Neha terus saja membasu tubuh nya dengan air hangat, Tanpa berniat keluar darinkamar mandi itu.

Membuat sebuah gedoran cukup kencang di luar pintu dan mengaget kan Neha yang sedang memikir kan tentang ibu nya.

"Heiiii, bukak Pintu nya, apa yang kau lakukan di dalam sana, jangan bersikap bodoh ya, hanya karena aku perlakukan kamu seperti tadi, beroikir panjang lah, keluarg mu pasti akan menunggu mu di rumah...Cepat bukak pintu nya Neha" teriak pria itu sambil menggedor pintu dengan keras.

Sang pria itu berpikir jika Neha putus asa dan ingin menghabisi nyawa nya sendiri di kamar mandi itu, Karena hampir Dua jam Neha berada di dalam kamar Mandi tersebut.

Neha yang kaget kaget dengan gedoran ointu tersebut, terburu-buru mengambil handuk yang terdapat di kamar mandi tersebut. untuk menutupi tubuh indah nya, namu ada beberapa bagian dari tubuh Neha yang terlihat biru karena ulah dari itu tadi.

Neha membuka pintu kamar Mandi dengan rambut panjang dan masih sangat basah itu,

Membuat sang oria menelan saliva kasar saat menatap Neha dalam keadaan seperti itu, Neha terlihat dmsang seksi dan membuat sebuah tongkat ajaib sang pria menggembung tak menentu di bagian tersebut.

Namun pria itu menahan semua nya, karena tidak ingin Melihat Neha menangis seperti tadi.

"Aku butuh pakian utuh, apa kah ada,??, karena pakian tadi sudah pasti tidak bisa di guna kan lagi" ucap Neha pelan.

"Ehem kamu cari sendiri di lemari itu, hanya ada pakian pria, kamu pakai saja dulu itu, nanti akan ku pesan kan beberapa set pakian wanita untuk mu" ucap Pria itu cukup lega, karena ternyata Neha tidak lakukan apa pun di dalam kamar mandi, walau dia sangat lama di dalam, Pikiran yang terlintas di otak pria itu ternyata salah dan pria itu bersukur, Neha tidak berbuat satu hal yang membuat jantung nya keluar dari tempat yang seharus nya...

"Baik lah..!!! trimakasih" jawab Neha menuju Lemari besar terdapat di pojok ruangan luas tersebut

"Ya..!!!" ucap sang pria singkat lalu berlalu pergi tanpa mengucap kan sepata kata apa pun lagi.

Neha mencari-cari pakian yang pas untuk tubuh nya,, karena pakian yang terdapat di dalam lemari tersebut, semua nya berukuran sangat besar untuk Tubuh Neha.

Karena semua baju itu kepunyaan sang Pria.

"Huhhhh... kenapa semua baju-baju inibsangat tidak pas di tubuh ku, jadi apa yang harus ku pakai....!! Emmmm.. Apa baju yang ini saja ya??, kan besar,!!!.. bisa menutupi semua badan ku, walau sebatas lutut saja.." gumam Neha bertanya kepada diri nya sendiri lalu mengambil baju yang dia maksud itu.

Neha lansung memakai baju besar itu, lalu berkaca untuk melihat bagai mana tubuh nya memakai baju tersebut..

"Lumayannn lah!!!.. Dari pada tidak sama sekali, aku akan pakai yang ini saja,kan nanti pria itu bilang dia ingin membeli baju untuk ku" ucao Neha lalu ikut keluar dari ksmar pribadi milik sang pria dan mencari kebetadaan pria tersebut.

Saat Neha keluar dari kamar itu, Neha melihat pria itu membawa kantong cukup besar, ntah apa isi nya.

Saat pria itu melihat Neha keluar dari kamar, pria itu mendekat ke arah Neha lalu memberi kan kantong cukup besar tadi pada Neha.

.Tanya bertanya Neha menerimah kantong itu dan hanya memegang nya saja.

"Apa lagi yang kamu tunggu, untuk apa hanya memegang kantong itu, kamu bukak dan ganti pakian mu itu" ucap sang Pria, membuat Neha membuka kantong itu dan melihat idi nya.

Dan benar, idi dari kantong itu ada beberapa set baju.

"Aku ganti baju dulu" ucap Neha menuju kamar tempat pribadi nya beristirahat.

"Jangan lama-lama, keluar lah cepat saat sudah selesai mengganti pakian mu" ucap Pria itu.

Dan Neha hanya mengangguk.

Beberapa menit berlalu, kini tampsk lah Neha keluar dari kamar nya, dengan sebuah gaun selutut tak berlengan menempel di tubuh Neha.

Neha yang jarang memakai pakian mahal tersebut, terlihat dabgan cantik dan pad di tubuh Neha yang mulus dan putih bersih namun tak pucat itu.

Pria itu yang sudah lama tertarik pada Neha, membuat dia cukup terperangah dengan kecantikan Alami Neha yang tampak natural itu.

Neha mendekat ke arah Pria yang dudk di kursi meja makan tersebut, laku berdiri di samping Pria itu.

"Duduk lah, kita isi bensin dulu, biar ada tenaga" ucap Pria itu menatap Neha lekat dengan segenap aurah kecantikan Neha yang terpancar dan membuat setiap pria yang menatap nya seakan ingin memiliki Neha.

Jika saja mereka tidak mengetahui pekerjaan yang di geluti Neha selama ini.

Neha oun mengikuti ucapan Pria itu, dan duduk, lalu mengambil makanan yang sudah di hidang kan di atas meja besar itu....

Makan yang bayak, agar tenaga mu pulih," ucap Pria itu dsn mulai menikmati makan tersebut, hampir satu jam drngan acara makan dan kebisuan di meja makan tersebut, yang terdengar hanya dentingan peralatan makan saja.

Saat semua sudah selesai, dan pria itu mulai duduk santai, baru lah pria itu membuka suara terlebih dahulu.

Neha... dengar kan aku baik-baik...

aku ingin kamu menjadi wanita simpa nan ku, dan kamu tidak lagi ikut berjejer bersama perempuan-perempuan Di kedai Sam pah tempat kamu bekerja itu.

Dan aku akan memberi kamu uang bulanan, dan kamu boleh oulang kapan pun ke rumah mu, asal kamu selalu datang saat aku but uh.

Dan tinggal kann pekerjaan-pekerjann yang selama ini kamu tekuni. lalu bekerja lah dengan baik bersama ku." ucap Pria itu

Neha sangat tertarik sebenar nya dengan tawaran sang pria, Namun Neha takut dengan sikap kasar nya yang kapan saja bisa terjadi pada nya, taoi jika dia menolak, berarti Neha benar-benar harus kembali ke tempat itu dengan oemasukan yang tidak menentu.

Dan juga ntah sampai kapan dia terus harus berpura-oura menjadi orang yang suci dan bekerja di dua tempat yang berbeda dan terus kelelahan.

Melihat Neha yang bingung, pria itu merinci kan lebih jelas lagi.

"Uang bulanan mu seratus juta di luar dari keinginan mu untuk belanja, salon dan sebagai nya, itu bisa aku beri kan terpisah.

Jika kamu takut aku bersikap kasar pada mu, menurut lah dan jangan membuang-,buang waktu ku dengan bermain-main seperti tadi, karena aku tidak suka, jika berjanji malah ingkar dan menganngap madalah itu sepele dan mudah di ma'af kan" ucap Pria itu tegas. dan Neha menatap pria itu dengan serius.

Neha tanpa ragu dan berpikir ke sekian kali nya, dia lansung mengiya kan tawaran oria tersebut.

"Baik lah, aku mau" ucap Neha dan membuat sang pria menyungging kan seyum tipis.

"Baik lah, untuk hari ini, kita belum melakukan apa-apa, kamu cukup pulang ke rumah mu, dan ini... usng kes perama yang kamu terima untuk uang jalan dan semua perlakuan ku hari ini." ucap Pria itu tegas

Sebenar nya Neha cukup kecewa, karena sikap kasar pria itu pada nya, di nilai dengan uang. Namun Neha tidak munafik, Uang memang membuat dia bahagia dan Neha menghilang kan rasa kecewa nya.

Lalu Neha menerimah uang tersebut dengan senyum.

"Jadi beneran Neha boleh pulang tuan" ucap Neha kegirangan

Mendengar Neha menyebut nya dengan tuan pria itu bau kah mengenali nama nya.

"Jangan panggil aku tuan, panggil aku dengan exsel. dan itu nama ku" ucap pria itu kepada Neha.

"Ahhhkkk... Baik exsel aku mau pulang dulu" Ucap Neha mulai berdiri.

"Tunggu, Sebelum pulang, rapi kan kamar mu, karena oekayan tidak di inin kan membersi kan kamar mu" ucap pria itu..

"Baik, aku akan membersih kan kamar ku" ucap Neha yang mulai mencari alat kebersihan laku masuk ke kamar, dengan di ikuti sang pria.

Namun Saat Neha masuk ke kamar dan mau membersih kan kamar itu, dia melihat kamar yersebut sudah sangat rapih bersih dan harum.

"Ini kan sudah di bersi kan gumam Neha lalu berbalik dan ingin kembali keluar dari kamar tersebut.

Dan Neha cukup kaget karena exsel berada di daun pintu sambil menyender dengan melioat kan tangan ke dada nya.

"Ehh exsrl, ini sudah di bersi kan, tadi ksmu bilang belum" ucap Neha kepada pria itu.

"Ke sini,"Panggil exsel agar Neha mendekat ke arah nya

"Jangan bawak barang-barang di tangan mu, cukup kamu yang mendekat ke arah ku" ucap sang pria dan Neha mengikuti perintah exsel..

Saat Neha sudah mendekat dan cukup dekat.

Greeeeppp" exsel menarik ping gang langsing Neha lalu membalik kan posisi Neha bersandar ke daun pintu.

Tanpa aba-aba

"Cuu upppp" satu luma tan mendarat di bib ir Neha dengan Gai rah Exsel yang memu ncak menahan semua rasa itu dari tadi, dan kini tak terbendung lagi.

Exsel dengan segenap rasa yang sudah menggebuh, melu mat bib ir Neha cukup lama. dan mulai perlahan oindah ke arah leher dan exsel menge cup dan menji lat area itu.

Lalu dengan satu tangan mulai berbgilya ke dal am babju Neha. dan mencari tumpukan da ging yang tersrmbunyi itu.....