Sierra Leona, adalah gadis yang sepanjang hidupnya selalu berusaha menjadi seorang putri yang baik bagi keluarganya, terutama sang ayah. Tetapi apapun yang ia lakukan, akan selalu salah dimata sang ayah.
Gadis cantik, baik hati, dan penurut itu.. Selalu di kucilkan oleh ayahnya, tidak hanya di kucilkan, ia bahkan sering kali menerima tamparan apabila sang ayah merasa Sierra membuat kesalahan, dan itu atas hasutan ibu tirinya.
Pada usia 5 tahun, ibunya meninggal dunia karena menyelamatkan nyawa Sierra kecil yang hampir tertabrak. Dan sang ayah menyebut Sierra sebagai pembunuh sejak saat itu.
Sierra tumbuh besar tanpa kasih sayang sang ayah, ayahnya tidak pernah sedikitpun menaruh rasa kasihan kepadanya, bahkan hingga di detik terakhir hidup Sierra. Sierra di jatuhi hukuman mati atas tuduhan pembunuhan pada adik tirinya. Ternyata Tuhan berbaik hati kepadanya, Sierra terlahir kembali dan membalaskan dendamnya dan membalik keadaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. 6. Hari pertunangan.
Sierra memutari kediaman nya itu, fokusnya adalah pada alat - alat yang akan di gunakan untuk mempertunjukan slide - slide foto dan video romantis antara Sierra dan Alden nanti.
Setelah selesai, Sierra pun kembali menuju kamarnya. Namun di tengah ruangan ia bertemu dengan ayahnya, Daniel.
"Kenapa kau keluar kamar?" Tanya Daniel dengan nada biasa saja.
"Apakah tidak boleh aku melihat kediaman ini untuk yang terakhir kalinya? Bagaimanapun banyak kenangan antara aku dan ibuku disini, dengan anda juga tentunya." Ucap Sierra.
"Berhenti membahas ibumu, kau yang membuatnya meninggalkan kita ." Ucap daniel tersulut emosi.
"Dia hanya meninggalkanmu, tetapi tidak meninggalkan aku. Dihatiku, selalu ada nama ibuku, dan juga kenangan kami. Tetapi kau, kau sudah melupakan nya, kau sudah menggantikannya dengan yang baru. Untuk apa kau masih menyalahkan aku?" Ucap Sierra.
"Kau.."
"Atau apakah ibu tiriku itu hanya pajangan rumahmu, Tuan Daniel?" Ucap Sierra.
Dan di sudut ruangan, Julia mendengar perkataan itu. Entah mengapa ia menjadi sangat marah.
PLAK!!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Sierra.
"Jangan omong kosong Sierra." Ucap Daniel.
"Lagi.. setiap anda merasa tersinggung dengan ucapanku, anda langsung melayangkan tamparan. Berarti benar kan ucapanku?" Ucap Sierra tersenyum tipis.
"SIERRA!!" Bentak Daniel dengan nafas memburu.
"Lima belas tahun. Selama lima belas tahun, aku selalu diam menyandang predikat pembunuh ibu kandungku sendiri. Lima tahun usia ku saat itu, dimana seharusnya aku mendapatkan perlindungan juga kasih sayang mengingat aku adalah seorang anak kecil yang di tinggal mati ibunya, tetapi kau.. kau menjauhi aku layaknya aku adalah sebuah musibah, kutukan, pembawa sial. Kau menyalahkan kematian ibuku padaku, dan mengatakan aku lah pembunuh ibuku." Ucap Sierra dengan tatapan dingin.
"Tuan Daniel, apakah belum cukup anda menyiksa ku selama lima belas tahun sendirian dengan menyandang predikat pembunuh?? Sementara kau dengan mudahnya menikah lagi dan hidup bahagia, lalu seolah melupakan ibuku." Ucap Sierra lagi.
"Kau memang pembunuh ibu mu, jika bukan karena mu, ibumu tidak akan meninggal. Kenapa tidak kau saja yang mati saat itu??" Ucap Daniel kelepasan.
DEG!! Terasa begitu sakit hati Sierra, dia pun menyunggingkan senyum getirnya dan berkata..
"Baik.. maka dari itu, setelah pertunangan ini selesai, aku bukan lagi putrimu." Ucap Sierra mengangguk angguk.
Hatinya benar benar sudah hancur sehancur - hancurnya. Bagaimana bisa seorang ayah mengatakan hal seperti itu kepada putri nya sendiri.
"Nyonya Julia, seharusnya anda mendengarnya kan?? Kau tidak lebih hanya sebagai pengganti ibuku. Jadi jangan banyak berharap dengan nya." Ucap Sierra lantang, karena Sierra tahu Julia tengah menguping pembicaraan nya.
Setelah mengatakan itu, Sierra pun pergi memasuki kamar gudang nya. Sementara Julia, ia langsung mendatangi Daniel dan meminta kejelasan.
"Apakah itu benar? Kau tak lebih hanya menganggap aku sebagai pengganti Sophia di hatimu?" Tanya Julia.
"Hentikan pembahasan ini, aku mau istirahat." Ucap Daniel. Lalu ia meninggalkan Julia sendirian.
'Dia tidak membantah, Daniel.. Beraninya kau. Tiga belas tahun aku berusaha menjadi istri yang baik untuk mu, berharap kau sudah melupakan wanita itu tetapi rupanya aku kau anggap sebagai pengganti. Itukah alasanmu dulu tidak ingin memiliki anak denganku?' Batin Julia bermonolog.
Berpindah pada Sierra, saat ini Sierra tengah mengotak atik laptopnya. Ia tengah melihat kabar tentang pertunangan nya di media online. Rupanya memang pertunangan nya diadakan sangat meriah, hal itu membuat Sierra kembali bertanya tanya.
"Kenapa pertunanganku di kehidupan ini diadakan sangat megah, apakah sungguh takdir telah berubah? Tetapi kejadian seperti kecelakaan beberapa hari lalu itu, sungguh nyata terjadi." Ucap Sierra bergumam sendiri.
"Dan lagi, Daniel selalu tidak mau menunjukan kepada dunia bahwa aku adalah putri kandungnya. Apakah sekarang hati nuraninya sudah kembali??" Gumam Sierra lagi.
"Tidak, itu mustahil. Pasti ini ada campur tangan Carine dengan Alden. Mereka pasti sedang merencanakan sesuatu, tetapi apa.." Sierra pusing sendiri.
Hari pertunangan nya di kehidupan sebelumnya hanya antara dua keluarga yang tahu. Yaitu keluarga nya sendiri, dan keluarga Alden. Tidak ada yang tahu bahwa Daniel memiliki seorang putri kandung hingga kasus perencanaan pembunuhan kepada Carine dan peredaran obat terlarang terendus polisi dan Sierra dihukum mati sebagai kambing hitam mereka.
"Jika takdir memang berubah, aku berharap Tuhan selalu memihak padaku. Dendam ini.. harus aku balaskan." Ucap Sierra lagi.
Seirra tentu saja tahu, balas dendam hanya akan memperpanjang masalah dan membuat semuanya hancur. Tetapi di kehidupan sebelumnya, hidupnya hancur sehancur hancurnya karena mereka yang menutup mata padanya. Sebut saja Daniel contohnya, dia adalah ayah kandung Sierra, tetapi di kehidupan sebelumnya, dia justru menyerahkan Sierra kepada polisi dan meminta agar Sierra segera di hukum mati.
Hati orang mana yang akan baik baik saja dan tidak menaruh dendam setelah semua kebaikan yang ia lakukan di bayar dengan penghinaan dan siksaan. Sierra dianggap sebagai boneka hidup yang bodoh, yang bisa selalu dimanfaatkan oleh ibu tiri dan kedua saudari tirinya.
.........
Pagi pun tiba, Sierra sedang bersiap untuk pertunangannya. Saat ini dirinya tengah di rias oleh perias profesional. Perias itu hanya boleh merias, tetapi tidak boleh berbicara sama sekali dengan Sierra. Dan demi uang, perias itu pun melakukannya.
Sierra bagai patung yang tengah di pahat oleh pemahat, ia diam dan tidak bergerak sama sekali. Baginya cantik atau tidak dirinya, ia tidak akan merasa bahagia. Sebaliknya, ia justru ingin segera melihat pertunjukan seru di aula sebentar lagi.
'Mari kita lihat, bagaimana kalian akan membela putri kebanggaan kalian yang manja itu.' Batin Sierra bermonolog.
Waktu pun tiba, Sierra rupanya terlihat sangat cantik. Rambut hitamnya di kepang bride menyamping lalu di hiasi mutiara mutiara kecil di seluruh rambutnya. Ia terlihat sangat menawan, apalagi ia menggunakan gaun berwarna biru soft yang membuatnya terlihat bak seorang putri negeri dongen.
"Kakak, apakah kakak sudah selesai?" Ucap Carine dari luar.
Sierra muak mendengar suara lemah lembut yang dibuat - buat oleh adik tirinya itu. Suaranya lemah lembut, tetapi hatinya bagai biji buah kedondong.
Sierra membuka pintu ruangan itu, dan langsung berpapasan dengan Carine. Carine sangat terkejut melihat penampilan Sierra. Padahal dirinya lah yang memilihkan gaun paling sederhana untuk Sierra, sementara dirinya sendiri menggunakan gaun yang terlihat lebih mewah dari pada Sierra.
'Kenapa bisa dia menjadi sangat cantik dengan gaun sederhana itu.' Batin Carine bermonolog kesal.
"Kenapa? kau kaget dengan penampilanku?? Oiya adik, aku ingat hari ini yang bertunangan adalah aku, kenapa gaun mu terlihat lebih.. mencolok? Oh.. Apakah adik mau menggantikan kakak bertunangan dengan Alden?" Ucap Sierra menyindir.
"Mana ada kak, kakak kan tahu, semua gaunku memang mewah. Ayah yang membelinya, aku selalu bilang bahwa aku tidak suka gaun, tetapi ayah bilang seorang gadis haruslah anggun." Ucap Carine.
'Cih, anggun konon..' Batin Sierra bermonolog.
Sierra tentu tau, ucapan demi ucapan yang Carine ucapkan tadi, adalah untuk memanas - manasi dirinya. Jika itu adalah Sierra di kehidupan sebelumnya, pasti Sierra hanya akan tersenyum bodoh dan memendam sakit hatinya.
"Oh, iya kah?? Baguslah.. tetaplah jadi putri tiri yang anggun, putri tiri kesayangan ayahku." Ucap Sierra kembali membalas.
Kata putri tiri itu sengaja di tekan kan agar Carine tahu bahwa Carine hanyalah seorang putri tiri di kediaman itu. Sierra melangkah dengan berani menuju aula, ia tidak sedikitpun memperlihatkan sikap anggun nya pada orang lain. Baginya, untuk apa memperlihatkan kelebihan kita kepada segerombol manusia buta hati.
"Wah.. Itukah putri angkat tuan Daniel Leon, cantik sekali.." Ucap salah seorang tamu.
Ada yang memuji Sierra cantik, ada juga yang membicarakan hal lain tentang Sierra. Tentang dari mana saja Sierra selama ini, karena mereka baru melihat ada putri lain di kediaman Daniel Leon.
"Selamat siang semuanya, saya pembawa acara pertunangan antara nona Sierra Leona dengan tuan muda Alden Mikhael. Karena semua nya sudah berkumpul maka acara pertunangan ini kita mulai." Ucap pembawa acara itu.
Alden mengambil alih mikrofon di tangan pembawa acara, lalu melakukan pembukaan sendiri.
"Untuk menunjukan kepada para tamu terhormat seperti apa kami saling mencintai, aku akan memperlihatkan sebuah film pendek terlebih dahulu. Ini bukan film drama, tetapi cuplikan cuplikan video dan foto antara aku dan Sierra, Silahkan di nyalakan.." Ucap Alden.
'Cih, saling mencintai.. menjijikan sekali. Mengapa bisa aku dulu terayu oleh pria menjijikan ini.' Batin Sierra bermonolog.
"Ini adalah saat pertama kali aku bertemu Sierra, tepatnya dua tahun yang lalu, dan ini adalah saat aku dan Sierra menghabiskan waktu bersama untuk melukis sebuah lukisan pemandangan di sore hari. Senja itu begitu indah di padukan dengan wajah cantik Sierra.." Ucap Alden menjelaskan satu demi satu slide foto dan video di layar putih itu.
Awalnya semuanya berjalan cukup lancar, deretan foto - foto kebersamaan Sierra dan Alden begitu manis di pandang mata. Semua tamu juga merasa demikian.
'Begitu manisnya sampai semut lupa, bahwa gula juga mematikan.' Batin Sierra.
Sierra tersenyum smirk, lalu kemudian muncul sebuah video syur adegan panas antara Alden dan Carine. Bahkan di rekaman itu terdengar jelas, bagaimana Carine dan Alden saling mendesah dan menghina Sierra.
"ASTAGA!! Apa - apa an ini, bukankah ini adalah putri bungsu tuan Daniel Leon?" Ucap seorang tamu.
Tak hanya satu video, slide demi slide menampilkan bagaimana Carine dan Alden berhubungan badan dengan berbagai posisi.
"Ya Tuhan, mereka sangat menjijikan.. Bukankah dia hanya putri tiri tuan Daniel??" Ucap seorang tamu lain.
"Apa?? Ternyata Carine hanya putri tiri tuan Daniel?? Dia begitu menjijikan, tunangan kakaknya sendiri di rebut." Ucap tamu lain nya.
Carine dan Alden langsung panik, dan berteriak - teriak ketika menyadari yang jadi pusat perhatian adalah dirinya.
"MATIKAN ALAT ITU!! CEPAT MATIKAN!!" Teriak Carine sembari menangis.
Hailey dan Julia pun sama, mereka heboh mencari cara untuk mematikan alat pemutar video itu.
'Teruslah berusaha.. Aku meng hack nya dari kamarku, bagaimana bisa kalian mematikan nya.' Batin Sierra bermonolog.
" Kakak!! Ini pasti ulahmu kan? Kau yang melakukan ini kan? Kejam sekali kakak berbuat begitu padaku. Itu semua video bohong, itu editan." Ucap Carine dengan tangis nya.
Sementara Daniel, ia terkejut hingga tak bisa berkata kata. Tetapi saat Daniel hendak melangkah pergi, Sierra mengatakan sesuatu dan hal itu membuat Daniel menghentikan langkahnya.
"Aku.. Sierra Leona, hari ini memutuskan pertunangan ini. Kedepan nya tidak akan ada lagi hubungan antara aku dan Alden." Ucap Sierra.
"Dan kamu Carine, bagian mana dari video itu yang di edit? Kau pasti lebih tahu tentang keaslian video - video itu." Ucap Sierra.
"Tidak, aku tidak melakukan nya!" Teriak Carine.
"Dan hari ini.. Aku meminta kepada Alden Mikhael. Sebagai seorang laki laki, kau telah merusak anak gadis orang. Disini, aku merelakan mu untuk menikahi adik tiriku, Jangan lagi berselingkuh diam - diam di belakangku. Aku memberimu kebebasan." Ucap Sierra dengan nada di buat seolah ia bersedih.
Yang Sierra ucapkan itu berhasil membuat opini publik dan menggiring Alden juga Carine agar menikah.. Bagai membunuh dua burung dengan satu batu, Sierra menang dengan dukungan simpati dari orang - orang.
Kejadian itu tentu di lihat oleh khalayak media online, karena Alden rupanya memanggil sejumlah reporter. Dan berita itu langsung meledak bagai bom memenuhi beranda internet.
'Sempurna.. Ini lebih meriah dari yang aku harapkan. Terimakasih Tuhan..' Batin Sierra bermonolog.
Di ujung ruangan, terlihat seorang pria yang tersenyum tipis dengan memegang segelas anggur di tangan nya.
'Rupanya gadis pawang itu putri keluarga Leon.. dunia memang sempit, kita akan segera bertemu lagi gadis pawang.' Batin pria itu bermonolog dengan tatapan lurus kearah Sierra.
TO BE CONTINUED...
