NovelToon NovelToon
Harga Sebuah Daster

Harga Sebuah Daster

Status: tamat
Genre:Romantis / Spiritual / Patahhati / Duda / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: thatya0316

Demi keluarganya dia rela menanggalkan gelar yang diraihnya hingga dia larut dalam statusnya sebagai ibu rumah tangga dengan segala kesibukan mengurus rumah dan dua anak balitanya.

Sampai pada akhirnya pengkhianatan suami dan hinaan yang tiada henti dari mertuanya menyadarkan dia untuk bangkit dan merubah dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon thatya0316, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Mulai Curiga

Semenjak mendapatkan larangan dari Apandi, Amanda pun menjadi jarang menghubungi sahabatnya. Hari-harinya selalu disibukkan dengan pekerjaan rumah dan mengasuh anaknya.

Seperti hari ini, dia sedang mencuci baju ditemani oleh anaknya yang katanya ingin membantu pekerjaan bundanya.

"Kakak, Ade nonton televisi ya! Bunda mau nyuci baju dulu!" pamit Amanda pada kedua anaknya

"Iya Bun!" kompak kedua adik kakak itu.

Amanda pun berlalu ke belakang untuk membawa cemilan dan susu agar kedua anaknya anteng menonton televisi ditemani dengan cemilan kesukaan mereka.

"Makannya barengan ya! Gak boleh rebutan!" pesan Amanda sebelum dia pergi.

Merasa kedua anaknya sudah anteng dengan cemilannya, selang lima menit putra bungsunya datang dengan senyam-senyum.

"Unda, mici!" Azka menggeser dan mengambil tempat tepat di depan Amanda sehingga menghalangi pekerjaannya.

"Dede Bundanya mau nyuci dulu, main sama kakak dulu ya!" rayu Amanda.

"No, Dede mau antu unda!" Azka mulai memainkan busa sabun di depannya karena Amanda sedang mencuci kemeja suaminya yang berwarna putih. Amanda memang selalu memisahkan baju warna putih dengan yang lainnya. Karena selain warna putih dia mencucinya dengan mesin cuci.

Namun saat dia akan mencuci kemeja putih yang lainnya, Amanda menemukan struk transfer dari rekening suaminya kepada rekening atas nama Citra sebesar satu juta di kantong baju. Amanda hanya menyimpan begitu saja lalu melanjut kembali mencucinya agar cepat selesai sehingga Azka tidak akan lama bermain air.

Setelah selesai mencuci baju, Amanda pun langsung memandikan kembali putranya. Selesai mandi, kini Azka sudah rapi lagi dengan baju gantinya. Saat dia akan kembali melanjutkan pekerjaannya, matanya menangkap sesuatu yang menggantung di kapstop.

"Ya ampun, kenapa yang ini belum di cuci?" gumam Amanda lalu mengecek satu persatu kantong celana Apandi takut ada yang ikut dicuci lagi. "Apa ini? Tiket bioskop? Dengan siapa Mas Pandi nonton?" gumam Amanda.

Amanda terus bertanya-tanya dalam hatinya, kenapa dia kembali ragu. Tadi menemukan struk transfer, sekarang menemukan tiket bioskop.

Apa benar apa yang dikatakan Tania? Tapi kata-kata Mas Pandi? Aku kenapa bingung harus percaya pada siapa? batin Amanda.

Amanda hanya menyimpan struk itu dan akan menanyakannya pada Apandi nanti saat pulang kerja.

Setelah menyelesaikan cuciannya, Amanda pun membereskan kekacauan rumahnya karena kedua anaknya memberantakan mainan di ruang tengah saat tadi dia menjemur pakaian. Merasa rumahnya sudah terlihat normal kembali, Amanda pun bersiap untuk memasak. Namun, lagi-lagi kedua anaknya merecoki pekerjaannya. Kali ini kedua kakak beradik itu memukuli panci dan baskom dengan sendok seperti pemain band.

Amanda hanya membiarkan, agar pekerjaannya cepat selsai. Selama mereka tidak bermain dengan benda tajam, Amanda tidak ambil pusing. 'Nanti juga mereka ada bosannya,' pikir Amanda.

Selesai Amanda memasak, terdengar suara mobil suaminya membunyikan klakson meminta untuk dibukakan gerbang rumahnya. Setengah berlari, Amanda menuju ke pintu gerbang. Dia langsung menyambut kepulangan suaminya dengan senyum yang mengembang, tapi Apandi hanya diam tidak membalas senyuman dari Amanda. Dia melirik baju Amanda yang masih memakai daster, kemudian berlalu pergi masuk ke dalam rumahnya dan langsung menciumi kedua anaknya.

Kenapa Mas Pandi semakin hari semakin cuek padaku? Padahal aku sudah mengikuti kata-katanya untuk berpenampilan cantik. Namun, sepertinya tidak berarti apapun buat dia, batin Amanda.

Setelah Apandi membersihkan diri dan makan malam, Amanda pun mencoba menanyakan perihal uang transferan dan tiket bioskop yang ditemuinya.

"Mas, tadi aku menemukan ini! Siapa Citra, apa itu gadis yang dimaksud Tania?" tebak Amanda to the points.

"Kamu tuh bawaannya curiga saja sama suami, Citra pacarnya Dimas. Kemarin Dimas minta ditransfer ke rekening pacarnya, karena dia sedang KKN di luar kota." Bohong Apandi seraya menyesap rokoknya dan menghembuskan asapnya ke udara.

"Lalu tiket bioskop ini?" Amanda kembali mengacungkan tiket bioskop yang ada di tangannya.

"Itu aku nonton sama Roni, untuk mencari Ilham agar bisa menyelesaikan kasus yang sangat alot." Lagi-lagi Apandi berbohong

Meskipun Amanda belum bisa percaya seratus persen, tapi dia menahannya untuk tidak menanyakan lagi karena pasti akan berujung pertengkaran sehingga dia hanya menyimpan kecurigaannya di dalam hati saja.

***

Hari-hari terus berlalu, Apandi sering sekali pulang telat dan jika ditanya pasti jawabannya berbelit-belit seperti jalan menuju ke puncak. Amanda hanya diam dengan perubahan suaminya yang semakin kentara tidak peduli padanya.

Dia hanya bisa menangis dalam sujudnya, berharap suami yang dicintainya kembali perhatian dan sayang padanya.

Berbeda dengan Apandi yang kini semakin lengket dengan Citra. Dia merasa kembali seperti ABG yang sedang di mabuk cinta. Setiap pulang kerja dia selalu mengunjungi Citra di mall karena selingkuhannya itu masih bekerja sebagai SPG produk kecantikan.

Saat Citra selesai jam kerjanya, mereka terkadang menonton bioskop dulu atau membeli makanan dan langsung menuju ke kontrakan Citra yang memang bebas, bisa memasukan laki-laki kapan saja.

Seperti hari ini, mereka menonton film romantis. Namun sepertinya bukan film yang ditonton tapi film yang sedang menonton mereka bergulat lidah di kursi penonton.

Seperti mendapatkan mainan baru, Apandi semakin tidak terkendali hasratnya setiap kali berdekatan dengan Citra. Apalagi dia telah mengambil kehormatan gadis itu.

Flashback on

Saat itu, hujan begitu deras. Apandi seperti biasa mengantar Citra pulang ke kontrakannya dulu sebelum dia pulang ke rumah. Sampai di kontrakan, terlihat baju mereka yang sudah basah kuyup sehingga Apandi membuka bajunya dulu dan mengibas-ibaskannya agar cepat kering. Sementara Citra langsung mandi dan keluar kamar mandi hanya memakai handuk yang melilit di tubuhnya.

Awalnya Apandi hanya melihat saja saat Citra berjalan menuju ke lemari bajunya. Namun saat Citra mulai memakai pakaian bagian sensitifnya, kejantanannya mulai meronta ingin segera masuk ke dalam kandang yang rimbun sehingga Apandi langsung mendekat dan menarik pinggang Citra mengikis jarak diantara mereka. Apandi langsung menyerang bibir yang selalu menggodanya itu dengan rakus. Merasa mendapat sambutan baik dari Citra, dia pun langsung melanjutkan sesuatu yang selalu disukainya. Apandi mulai memainkan bukit kembar dan menghisapnya membuat kedua insan yang sedang dipenuhi kabut gairah itu semakin menjadi, sehingga apa yang dilarang itu mereka lakukan dengan penuh kenikmatan.

Tak ada penyesalan dalam diri Citra setelah menyerahkan mahkotanya karena dia berniat merebut Apandi dari istrinya.

Apapun jalannya aku harus mendapatkan kamu, Mas! Tidak peduli itu halal atau haram, yang penting kamu harus menjadi milikku, batin Citra.

Flashback off

"Mas, kapan kamu mau menikahi aku? Ibu sudah sering menanyakan, kapan aku membawa calon suami ke rumah?" Citra bermanja-manja di pangkuan Apandi dengan tangan yang terus mengelus si jantan di bawah sana.

"Sabar Sayang! Kita cari waktu yang tepat," rayu Apandi.

Aku tidak bisa melepaskan Amanda karena dia sudah banyak berjasa. Apalagi anak-anak masih kecil, dia masih sangat membutuhkanku. Tapi aku juga tidak bisa jauh dari gadis nakal ini yang selalu bisa membuat si Otong bangun, batin Apandi.

...~Bersambung~...

...Tinggalkan jejak ya kawan! Dengan klik like comment vote rate gift dan favorite....

...Terima kasih!...

1
Nur Liana
greget nengok amanda bukan nya di selidikin malah di tanya....hadehhhhh
Ester Hadasa Ruru
Luar biasa
Diny Julianti (Dy)
kata ny wktu itu pas citra kecelakaan, Raina mau nikah, ko ini malah Raina masih single
Diny Julianti (Dy)
emang enak
Anifa Anifa
kia tuh umur berapa sih tolol banget
Anifa Anifa
nggak nyalahin Amanda sih tapi nyalahin author nya, bodoh banget
IG : @thatya0316: Terima kasih 🫰
total 1 replies
菲菲 Dwi L Arema
Pw nya terkesan oon bin tolol katanya sarjana
Rina Arie
good
Siti Masitah
kan dah cere kok mw di kawini..ktanya sholat...sesat..males baca..
Siti Masitah
preetlah kalian
Siti Masitah
tendang burungnya..di kawini juga mw..dasar botol
Siti Masitah
amanda bacoot
Siti Masitah
bener2 botol..sampe ank sakit..ntar mati baru nyesel
Siti Masitah
ternyata emang amanda botol banget..
Siti Masitah
amanda botol
Cheng Nyo
Luar biasa
Nurul Fatimah
kena karma lhoe nanti
Isranjono Jono
plin plan
Anonymous
lah tolol ni si amanda
Ig_@na4vR27
manda kalo k pasar cikarang mampir ya krumah /Grin/
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻: udh ku follow kk
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!