NovelToon NovelToon
Emergency Love

Emergency Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Romansa / Fantasi Wanita / Nikah Kontrak
Popularitas:22.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sinho

Wanita cantik dengan segudang kehidupannya yang kompleks, bertemu dengan laki-laki yang mengerikan tapi pada akhirnya penuh perhatian.
Dengan latar belakang yang saling membutuhkan, akhirnya mereka di pertemukan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Emlove 14

Jadilah kini Rosa langsung meminta permohonan.

"Ya Tuhan pak, jabatan saya kan hanya sementara, kenapa harus di pindah, tetap di sini saja ya pak, Please?"

Romi menatap ngenas, tapi sayang, dirinya tak bisa bantu apapun soal yang satu ini, tak berani melawan perintah atasannya langsung.

"Sorry Ros, Saya cuma di suru,h, apalah daya aku untuk merubah keputusan Tuan Demitri".

"Tega nih pak?"

"Bukannya tega Rosa, aku juga gak bisa berbuat apa-apa, siapa penentu keputusan di Perusahaan ini kamu tau kan?"

Seketika Rosa terdiam, permohonannya sungguh percuma, tetap saja tidak akan merubah keputusan.

"Sabar Rosa, menghadapi Orang gila memang kudu sabar" batinnya memberikan semangat dirinya sendiri.

Setelah apa yang perlu disampaikan, Romi kembali ke tempatnya sedangkan Rosa melanjutkan pekerjaannya.

Dua jam berlalu, Rosa baru saja menyelesaikan tugasnya, dengan hati yang lega akhirnya semua bisa diselesaikan dengan baik, ia segera mengirim revisi itu ke email pribadi Demitri, dan tentu harapan terakhir semuanya sudah selesai dan cukup sampai disini.

Tangannya segera mematikan laptop, membereskan semua barang pribadinya, hingga hanya beberapa alat tulis yang tertinggal di mejanya.

Baru saja Rosa mengambil tas dan membawanya, tiba-tiba saja Ponselnya bergetar di tempatnya, Rosa segera mengambil dan mengangkatnya, alhasil kecerobohan terulang kembali.

"Halo, siapa ini, jangan ganggu malam-malam dong, gak sopan banget sih"

"Saya Demitri"

Deg, hening sesaat.

Ya Tuhan penguasa alam dan seisinya, bisa nggak ini hanya ilusi, jantung Rosa terasa copot kali ini.

"Maaf Tuan Demitri, sekali lagi maaf, saya tidak melihat di layar ponsel sebelum mengangkat"

"Ck, kenapa apa lama sekali?"

Rosa mendelik, perasaan tangannya sudah cepat menyambar ponselnya tadi, masih juga di bilang lama?, my God, apa perlu ini Ponsel nempel di telinga 24 jam sekalian.

"Maaf Tuan"

"Ini sudah yakin semua hal penting kamu masukkan dalam catatan?"

"Su sudah Tuan, apa ada kesalahan?" Rosa gugup takut ada yang terlewati.

"Mana aku tau Flora!, cek sekali lagi!"

Astaga naga, ini sudah jam sepuluh malam, dan dirinya disuruh untuk cek pekerjaannya, di tambah lagi cara manggilnya.

"Flora_?, Rosa!, nama gue Rosa, bukan Flora, Sialan!!" teriak Rosa di dalam ruangan yang sepi dan hanya dia sendiri.

Sepuluh menit kemudian, Rosa segera menghubungi kembali, nomor Demitri segera di Save dalam Ponselnya, jangan sampai dia salah sasaran lain kali.

"Halo tuan, ini saya sekretaris sementara namanya ROSA" sengaja Rosa menekankan siapa namanya agar tak ada julukan lain saat memanggilnya.

"Iya"

"Saya sudah cek kembali Tuan, dan saya pastikan tidak ada yang terlewatkan, semua sudah saya catat dengan baik"

"Baik Flora, tolong detail jumlah keuntungannya yang kemungkinan kecil bisa kita dapat"

Nama Flora muncul kembali, siapa sih Flora, kenapa juga harus memanggil dirinya flora, dasar Bos laknat yang selalu bikin rusak moodnya setiap hari.

"Baik Tuan, sudah saya kirimkan ke email anda, bisa di lihat"

"Yang lengkap, ini hanya garis besar saja, berikan rincian yang jelas Flora"

Fix, detik ini juga Rosa akan mengutuk siapa saja yang memanggilnya Flora, benci, sungguh benci, namaku Rosa!, teriaknya dalam hati.

Rosa mengerjakan kembali, dan hanya butuh lima menit semua yang diminta di tambahkan dan dikirim ulang.

"Sudah Tuan" Rosa segera menghubungi Demitri.

"Hem, Sudah aku baca, lumayan Flora"

Klik

Sambungan di putus begitu saja.

Terserah mau mu sudah, mau Lo panggil gue apa saja gak peduli gue, mau Flora mau Fauna, bebas! umpatnya dalam hati di tengah badai ke dongkolan yang hakiki.

Dilihatnya jam di dinding ruangan kerja itu, dan sekarang sudah hampir tengah malam, ya Tuhan, Rosa menghembuskan nafasnya pelan.

"Untuk lo Bos gue, yang udah ngasih bayaran gede, kalau bukan, udah aku timpuk kepalanya pakek sendal, gini kok katanya idola kaum hawa, gak terima gue!" ucapnya penuh dengan emosi sambil tangannya yang sudah membereskan tas dan bersiap pergi.

Dengan langkah pasti, setelah mendapat ijin lewat pesan yang diterima, akhirnya Rosa melesat menuju parkiran tempat sepeda motornya terparkir.

"Akhirnya!" teriak bahagia, mengambil motor dan cita-citanya segera melesat membelah keheningan malam yang lumayan mencekam, secara ini sudah jam 12 malam lebih.

"Eh tunggu Non Rosa, mau kemana?" pak Satpam yang ada di depan sengaja menghadang nya.

"Pulang lah pak, kenapa?" tanya Rosa.

"Non, ini sudah tengah malam lo, gak sebaiknya naik taksi online saja, bahaya!"

"Ck, jalanan rute saya ramai kok pak, jangan khawatir "

"Beneran?"

Rosa menjawab dengan mengangguk cepat dan mantap, akhirnya blokade yang dilakukan pak Satpam gagal total, Rosa tetap berpegang teguh pada pendirian untuk pulang naik motor agar cepat sampai di rumah.

Menikmati perjalanan di malam hari seorang diri, walaupun seperti yang di jelaskan, rupanya jalanan memang tidak sepenuhnya lengang, buktinya masih ada mobil dan motor yang memang tak banyak masih berlaku lalang.

Kurang lebih masih lima menit perjalanan, tiba-tiba saja ada sesuatu yang lain, kecepatan sepeda motor berkurang dengan sendirinya dan terasa sangat berat, hingga_

"Sial!" teriaknya kencang, rasanya dunia memang sedang ingin bercanda malam ini, Ban sepeda motornya bocor.

Rosa panik seketika, turun dan melihat keadaan Roda depan yang memang sangat mengkhawatirkan, kempes.

Posisi sudah minggir di tepian jalan, tepatnya di bawah pohon besar yang mungkin sudah berumur puluhan tahun, pemandangan yang membuat Rosa tiba-tiba saja bergidik ngeri.

Pertolongan pertama pada ponselnya, dan sialnya lagi, Mati!

"Tidak, ya Tuhan, ini tidak benar, tidak!" Rosa memaksa ponselnya untuk hidup kembali, namun tak ada hasil apa-apa.

Panik tentu saja, Rosa kebingungan harus pulang dengan cara apa, jalan kaki?, bisa patah tulang-tulang nya karena jarak tempuh yang masih sangat jauh, dan tiba-tiba saja kekesalannya ter tumpahkan pada satu nama

"Ini semua gara-gara Demitri sialan!!"teriaknya lagi.

Demi setan dan dedemit yang ada sekitar, Rosa berharap jangan ada yang menganggu malam ini, secara ini sudah lewat tengah malam berjalan, bukan bermaksud menganggu, tapi memang nasibnya yang malang saja tidak bisa melanjutkan perjalanan.

Rosa pasrah dengan keadaan, tapi tak mungkin disini juga dia harus berada, mungkin pos satpam atau tempat yang lebih ramai menjadi tujuannya, dan akhirnya Rosa mendorong sepeda motornya.

"Gila, berat banget" gumamnya, namun tetap dilakukan karena tak mungkin juga satu-satunya harta yang berharga saat ini ditinggalkan begitu saja dipinggir jalan.

Fokusnya masih di tujuan utamanya, tanpa melihat sekitar Rosa melangkahkan kaki menyusuri jalanan, namun sesuatu membuatnya terkejut, seperti terlihat bayangan di belakangnya.

"Astaghfirullah, Setan?, tidak, tolong, jangan ganggu, please" gumamnya pelan sambil memejamkan mata, lebih cepat melangkahkan kakinya liris kedepan, hingga keseimbangannya tidak terjaga, tubuhnya hampir saja terjengkang.

Beruntung, ada tangan yang mencekal lengannya kuat,

"Hati-hati"

Suara itu seketika membuat Rosa diam dan perlahan membuka matanya.

Yuk siapa nih, tolong komen jawabannya ya.

Bersambung.

1
kartini aritonang
Aduh Rosa. jiwa kismin saya merontaaa
kenapa gak diambil tuh pakaian mehong , mendampingi si Dedemit butuh penampilan yang wow...

Apa kata Dedemit tadi? pakaian mantan tunangannya? wah wah wah... Dedemit kagum sama penampilan rosa atau ingat sang mantan...
Lanjuut thoorrr 😍😍
kartini aritonang
Aduh Rosa. jiwa kismin saya merontaaa
kenapa gak diambil tuh pakaian mehong , mendampingi si Dedemit butuh penampilan yang wow...

Apa kata Dedemit tadi? pakaian mantan tunangannya? wah wah wah... Dedemit kagum sama penampilan rosa atau ingat sang mantan...
Lanjuut thoorrr 😍😍
Detika Hartati
bagus ceritanya
Mak Lyly
iya rosa jgn di ambil tuh baju2 walau pun bagus nanti demitri angagap kamu pengganti tunangan nya..
Raden
gimana critanya demi kok batal nikah🤭
Raden
sohibmu ros kok yau absurb gituh🤭🤭
Isabela Devi
rosa sebenarnya kamu ambil aja baju yg di kasih bos biar bisa senag gitu lho rosa🤭
Isabela Devi
lolipop kepo
Isabela Devi
tinggal milih dan pake aja Rosa ko ribet bangat, otak ya cerdas malah kelihatan kaya oon gitu🤦
AstutieEcc
iya in saja kali ros, biar cepet🤣🤣🤣
AstutieEcc
seru ya pertemanan mereka,
AstutieEcc
semangat kakakkk 😍😍😍
Jesi Marini
semangat author....💪💪💪
Nandi Ni
yaaah..kok ga mau Ros,kan lumayan buat gaya,secara sekarang kan posisi Lo byk bersinggungan dg rekan dan relasi bisnis bos Lo,dg begitu bisa menjaga martabat bos Lo kalo penampilan Lo bagus,ga usah deh pikiran omongan org lain.Emang sih jiwamu bukan penjilat makanya ogah menerima pemberian sang bos,apalagi dg kejulidan org kantor,aku maklum.
Piet Mayong
kasian Rosa maju kena mundurpun kena
🤦🤦🤦
Muhammad Makmun Syukrillah
kenapa kagak di ambil saja sih Ros kan lumayan dapat barang brend tanpa keluar cuan matre dikit Napa si🤣🤣🤣
Nandi Ni
bukan hanya Jendol dan KamFred yah yg ngepet,aku juga bantu kok🤣🤣🤣
Muhammad Makmun Syukrillah
baru muncul satu itu yang suka julid kalah sama duo gesrek nya Rosa
Yani
walah pagi pagi udah disuguhi kejulidan mbk LOL 🤣😄😂....cemungut Mbk flora😍😍😍
Koesbandiana
waduh...!! saya ambil semua lah kalo bekas mantan, tuan.. biar jadi sekretaris rasa mantan...🤣🤣🤣🤣😘❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!