NovelToon NovelToon
My Ustadz My Husband

My Ustadz My Husband

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Sudah Terbit / perjodohan / Poligami / patahhati
Popularitas:21.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: SkySal

(DALAM TAHAP REVISI!)

Di pertemuan pertamanya dengan Ustadz pembimbingnya yang bernama Bilal, putra kiai Khalil pemilik pondok pesantren Al Hikmah di Jakarta. Asma Azzahra hanyalah gadis remaja yg manja, ceria dan ke kenak kanakan sekalipun ia adalah putri dari seorang kiai pemilik yayasan Ar Rahman di desa nya. Asma menjadi dekat dengan Ustadz yg membantunya menyelesaikan ujian kelulusannya itu.
Dan beberapa hari setelahnya, Sang Ustadz memperkenalkan istri nya yang bernama Khadijah, wanita dewasa yg anggun. Asma menyambut perkenalan itu dengan senang hati.
Namun di hari berikutnya, sebuah kenyataan yg tak pernah ia bayangkan menghantam nya, saat sang Ayah mengatakan Bilal adalah suaminya dan Khadijah adalah madunya.

Ig @Skysal
Fb SkySal Alfaarr

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 5

"Dek, panggilin  Aisyah ya. Bilangin suruh cepatan, ini sudah terlambat"

Aqilah berseru pada Asma yg saat ini sedang menghafal Alfiyah nya.

"Ya..." jawab Asma

Asma berjalan menuju kamar kakaknya dan tetap fokus pada hafalannya, setelah sampai didepan kamar Aisyah. Asma mengetuk pintu namun pandangan nya masih tertuju pada kitab kecil yg ada di tangannya. saat ia mengetuk kembali, ternyata pintu sudah di buka.

"Mbak Aisyah, kata Mbak Aq..... Ustadz?" Asma melotot tak percaya karena yg membukakan pintu adalah Bilal.

"Astaghfirullah... Ustadz ngapain di kamar Mbak Aisyah?" Asma bertanya setengah berteriak. Namun bukannya menjawab Bilal malah menunjuk ke arah samping, Asma mengikuti arah Bilal menunjuk dan ia baru sadar kamar Aisyah ada di sebelah nya.

"Duh, salah kamar" Ucapnya kemudian beralih mengetuk pintu kamar Aisyah.

"Mbak... kata Mbak Aqilah di suruh cepatan,  sudah terlambat "

"Ya. Tunggu sebentar " terdengar suara nyaring Aisyah dari dalam.

"Oke." jawab Asma sembari berjalan meninggalkan kamar Aisyah. Namun saat menyadari sesuatu, ia menghentikan langkahnya. "Loh, kok Ustadz tampan itu tinggal disini?" Asma pun kembali ke depan kamar Bilal dan mengetuk pintu nya. Tak lama kemduian pintu terbuka dan Bilal keluar.

"Ustadz, kok... bisa ada di kamar ini?" Bilal memutar otak mencari jawabannya namun entah kenapa otaknya menjadi blank.

"Ustadz buru buru, Zahra" Bilal keluar kamar dan berjalan cepat meninggalkan Asma, tak lama kemudian Aisyah keluar dengan pakaian rapi tak lupa pula cadarnya.

"Mbak, kok Ustadz tampan...eh Ustadz Bilal itu ada di kamar ini?" Asma bertanya sambil mengikuti langkah Aisyah dari belakang.

"Em itu... Asma tanya aja sama Kak Adil ya. Mbak buru buru " Asma mengerutkan keningnya dan ia pun segera menemui Adil di kamarnya.

"Kak Adil..." teriaknya sambil membuka pintu kamar Adil, Asma melihat Adil sedang membaca buku di dekat jendela.

"Kenapa, Asma?" tanya kakaknya itu tetap fokus pada bukunya.

"Kok Ustadz Bilal bisa tinggal di samping kamarnya Mbak Aisyah? Bukannya yg tinggal disini cuma anggota keluarga?"

"Oh itu... Bilal menutup bukunya dan berjalan mengambil kunci mobil yg ada di atas meja "Asma tanya aja sama Ummi. Kakak mau kerumah mertua Kakak,  mau jemput Yasmin sama Fatimah"

"Hah?" Asma menggaruk kepalanya yg tak gatal, ia semakin merasa aneh dengan semua ini. Karena Abi nya lah yg membuat aturan bahwa orang asing tidak boleh tinggal dengan mereka, apa lagi mereka punya tiga anak perempuan,  meraka harus menghindari fitnah dan menjaga diri.

Asma pun segera mencari Ummi nya di kamar, namun tidak ada, ia pun pergi ke dapur dan mendapati Umminya sedang membuat kue.

"Ummi... Asma mau tanya dong" seperti biasa, ia berkata dengan suara full volume nya. Asma mengambil kue yg ada di nampan dan memasukkan kedalam mulutnya.

"Asma, coba sekali aja nak, bicara tuh pelan, jangan teriak. Disini semua orang punya pendengaran yg baik"

"Hehehe " Asma hanya cengengesan dan kembali mengambil kue kemudian memasukannya kedalam kantong gamis nya untuk ia makan nanti "Ummi, Kenapa Ustadz Bilal tinggal sama kita?. Disamping kamar Mbak Aisyah lagi" Asma bertanya penasaran.

Ummi nya terdiam beberapa saat dan mencari jawabannya. Tapi jawaban apa yg harus dia berikan?

"Emm itu....hmmm... Asma tanya sama Abi aja ya. karena Abi yg memutuskan siapa yg tinggal disini. Dia pasti punya alasan yg bagus"

Asma semakin mengerutkan kening nya. Ia sudah bertanya pada semuanya tapi semua orang melemparnya pada yg lain.

"Tapi Ummi..."

"Asma... mending sekarang kamu pergi belajar ya. Jangan ganggu Ummi. Ummi lagi sibuk" Asma memperhatikan dapur yg memang berantakan dan ada banyak sekali kue kering dan bahkan ia melihat Bibi Ida sedang membuat Adonan lagi.

"Ada acara apa Ummi? Kue nya banyak amat?"

"Ummi bilang,  pergi belajar. Atau kamu engga akan lulus. Malu sama usia Asma, teman teman kamu sekarang sudah di pesantren besar dan melanjutkan pendidikannya. Eh kamu malah masih disini" mendengar itu, wajah Asma berubah menjadi muram.

"Iya, Ummi. Maaf ya, Asma belum bisa membuat Ummi dan Abi bangga sama Asma" Asma memeluk Ummi nya dari belakang dengan erat. Ummi nya berbalik dan mencium pipi Asma.

"Makanya, belajar yg serius. Sudah sana, belajar sama Lita "

"Ya"

.

.

"Demi apa????"

"Serius????"

"Masak sih???"

Lita, Arini dan Marwah tak bisa menyembunyikan keterkejutan nya saat mendengar cerita Asma, dari Bilal makan malam dirumah nya, sholat malam bersama Bilal, hingga Bilal yg tinggal bersama keluarga nya.  Asma mengangguk lesu, dan ia masih sangat penasaran kenapa Abi nya memperlakukan Bilal begitu istimewa.

"Jangan jangan...." Arini tampak berfikir sembari mengetukan jarinya di dagu.

"Jangan jangan apa?" Tanya Marwah.

"Mungkin Ustadz Bilal serius menanggapi waktu Asma bilang mungkin Abi nya akan menjodohkan Asma dengannya"

"Engga mungkin." Asma segera menyela dengan panik "Aku kan cuma bercanda"

"Ya makanya, Nona Asma. Jangan bercanda yg begituan. Kalau di tanggapi serius bisa bisa berabe" Lita memperingatkan.

"Ya Engga mungkin di tanggapi serius, Ta. Usia nya aja sudah 30 tahun. Masak iya mau sama aku yg masih kecil"

"Oh, Asma sayang. Coba lihat sini!" Marwah membawa Asma ke depan cermin. "Lihat!. Apa itu terlihat seperti anak kecil?" Asma memperhatikan dirinya sendiri beberapa saat. dan menyadari ia telah tumbuh dewasa.

"Ya masih remaja, kan? Aku aja belum genap 18 tahun "

"Tapi beberapa hari lagi sudah 18 tahun kan?"

"Iya sih. Sebentar lagi aku ulang tahun " Asma kembali duduk di ranjang dan ia tampak khawatir.

"Tunggu...tunggu..."serunya kemudian sambil berdiri "Kenapa kita bicara seolah olah Ustadz Bilal benar benar menanggapi candaan ku? Itu kan cuma teori" Lita dan yg lainnya yg baru menyadari itu pun tertawa geli sendiri.

"Ya udah... Sekarang kita belajar, sisa 3 hari ujian kita. Selain itu, aku dan Asma harus menyetor hafalan  Alfiyah sebagai salah satu syarat kelulusan" Ucap Lita sambil menghela nafas berat.  Arini dan Marwah menyemangati Asma dan Lita. Namun mereka juga harus menyetor hafalan sebagai syarat untuk naik kelas.

"Kamu sudah hafal berapa, Ta?" tanya Asma.

"800. Nanti sore mau nyetor lagi 50. Jadi total nya 850"

"Ops...." Asma memijat kepalanya dan ia tampak meringis.

"Asma, jangan bilang kamu belum hafal juga?"

"Hehe..." Asma menggaruk tengkuknya. "Baru 500 bait"

"Astaghfirullah, Asma. Gimana Tante Kulsum engga marah, kamu kebanyakan nonton film sih"

"Ck, sekarang engga lagi. Laptop nya di ambil sama Kak Adil "

"Baguslah" Asma mendelik kesal karena Lita malah mendukung Adil. tapi dia sadar kalau dia membuang waktu dengan film, mau bagaimana lagi, dia hanya sedikit malas dengan namanya belajar.

.

.

.

Sementara itu, Bilal sedang video  call dengan istri nya.

"Aku senang melihat mu senang, Mas" Seru sang istri menyunggingkan senyum manisnya.

"Bagaimana keadaan mu?. jangan begadang, jangan terlalu lelah, oke?. harus jaga kesehatan"

"Mas Bilal jangan khawatir, aku bisa jaga diri kok"

"Jujur aku benar benar Khawatir, Khadijah. Aku takut kamu kenapa napa kalau aku engga ada disana"

"Tapi kan ada Bi Mina, kalau pun aku kenapa napa. Rumah Abi engga jauh dari sini, ada banyak orang yg jagain aku disini, Mas."

"Syukurlah"

"Ya udah, nanti aku telepon lagi ya. sekarang  mau Sholat dulu "

"Ya, jaga diri ya sayang"

"Ya, Mas  Bilal juga. salam buat madu kecil ku "

"Salam? Bagaimana aku bisa nyampein salam mu, Khadijah? Masak aku harus bilang, istri pertama ku nitip salam buat kamu, Zahra. Kan engga mungkin " Khadijah tertawa mendengar itu.

"Ya juga. haha. Ya udah, engga usah kalo gitu "

"Ya udah, kita bicara lagi nanti, Assalamualaikum "

"Waalaikumsalam,  Mas Bilal"

▪️▪️▪️▪️

Tbc...

1
Lisa
enggak habis pikir dengan Khadijah, Billal enggak mau pergi malah ngotot lihat kn sekarang menyesal jujur kecewa banget sama karakter Khadijah di itu egois aku harap dia dapat hidayah nya di episode selanjutnya
caty
keren
Sania Zuhrotun Nisa'
maaf gajadi baca, ternyata poligami. paling benci itu
Siti Azmi
assalamualaikum ka Sky. aku udah hapus apk ini. tp tiba² kangen ustadz bilal. jd aku instal lagi.
entah yg ke berapa x aku baca MUMH. ❤
Herta Siahaan
masih jg kurang pengorbanan Asma Khadijah.... umi Kalsum bawa pulang putri mu
Herta Siahaan
duh Khadijah... waktu kau sakit Bilal sampai ninggalin Asma di restoran dan kecopetan... Asli kamu munafik Khadijah dan jahat
Herta Siahaan
duh ustadzah Khadijah yg soleha ada apa dengan kewarasan mu .. sampai kapan memupuk kebodohan mu... sampai kapan Asma mengalah . seperti nya Asma harus dipisahkan sementara ke Desanya biar Khadijah lebih puas berdua dengan bilal. . kasian Asma Thor selalu tersudut. ... wahai keluarga Asma tolong anakmu
Herta Siahaan
Hubab kamu jahat selalu menyalahkan Asma... yg buat sepupu mu itu tersakiti dia sendiri... aoa Asma yg menggoda suami saudara mu .. tidak justru dia tertipu ulah saudara mu .. dia jd korban paham nggak kalian.. masa remaja nya habis dengan nikah muda... memang ya g mikir sebelum menghakimi orang.
Herta Siahaan
hehe hehe kena skak dari anak kan Khadijah....
Herta Siahaan
dewasa mana Khadijah apa Asma.... Khadijah kenapa harus jg merasa kuat... saat Asma dan Bilal berangkat kesehatan agak menurun jd jujur biar tdk ada yg berangkat. seandainya terjadi hal buruk pada Asma gimana perasaan kalian.. andai orang tua Asma tau kejadian malam itu apa yg mereka lakukan
Herta Siahaan
duh Khadijah sayang kemana saja kok baru sadar poligami itu sakit. Mau nyalahin Bilal dan Asma.,..
Herta Siahaan
waduh.... Bu Khadijah cepat banget terbongkar sifat manusia nya....
Herta Siahaan
mulai kan perang batin... katanya iklas.. kuat.. dewasa.. dan Bilal mulai kan tdk adil... he... he... Masih jg tuduh Asma Anak anak... duh Khadijah yg lembut belum apa apa sudah perang batin.... hedehhh
Herta Siahaan
duh Asma asli nangis bacanya demi sebuah surga tapi hati bercampur aduk...
Herta Siahaan
Hadehhh paling malas dengar kata kekanak kanakan... hei Pak Ustadz yg dewasa dan nyonya yg dewasa bahkan ahli agama dan yg memiliki hati melebihi samudera sampai kapan hnya menyalah si Asma yg anak anak itu.... sampai kapan kalian sadar
Herta Siahaan
sadar lah wahai Bilal.. Khadijah.. umi Abi .. dan semua para kyai yg ahli agama... Yg selalu anggap Asma anak anak tapi sesungguhnya kalian yg egois dan sombong demi yg katanya surga tapi memaksakan kehendak... apakah memang itu benar
Herta Siahaan
aku setuju pendapat Asma... Demi kata surga tapi hati menjerit...
Herta Siahaan
nah Asma betul entah apa tujuan Khadijah melaukai hati nya dengan menikahkan suami pada wanita lain. Rela memendam perasaan sendiri apa itu demi mendapatkan surga. Nyatanya Khadijah cemburu kan...
Herta Siahaan
apapun hasil poligami itu aku sangat benci. Dan apapun kenakalan Asma seharusnya orang tua dan ustadz serta istrinya itu yg lebih paham agama dan pendidikan ilmu itu bukan ilmu agama tapi jg ilmu perasaan dan ilmu jiwa jg perlu. Jangan hnya krna janji surga tapi jiwa dan batin orang jd korban. Ada apa dengan keluarga Bilal kok harus menikahi Asma. Dan sehebat apa Khadijah mau dimadu. sudah Asma ikuti aja apa mau orang tua mu walaupun hidup mu akan tertekan krna demi Surga
Lilik Juhariah
konflik yg menguras air mata perasaan , tercabik cabik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!