NovelToon NovelToon
Baca Aku!

Baca Aku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Murid Genius / Akademi Sihir / Persahabatan
Popularitas:897
Nilai: 5
Nama Author: Karya Penulis

Penyihir yang menjadi Buku Sihir di kehidupan keduanya.


Di sebuah dunia sihir. Dimana Sihir sudah meraja rela, namun bukan berarti tidak ada Pendekar dan Swordman di Dunia Sihir ini.

Kisah yang menceritakan pemuda yang memiliki saudara, yang bernama Len ji dan Leon ji. Yang akan di ceritakan adalah si Leon ji nya, adek nya. Dan perpisahan mereka di awali ketika Leon di Reinkarnasi menjadi Buku Sihir! Yang dimana buku itu menyimpan sesuatu kekuatan yang besar dan jika sampulnya di buka, maka seketika Kontrak pun terjadi!.

"Baca aku!!" Kata Leon yang sangat marah karena dirinya yang di Reinkarnasi menjadi Buku. Dan ia berjanji, siapa pun yang membaca nya, akan menjadi 'Penyihir Agung'!. Inilah kisah yang menceritakan perjalanan hidup Leon sebagai Buku Sihir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karya Penulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

Pagi datang. Sinar mentari menyelinap masuk dari tirai kamar asrama, tepat di samping kiri Rafael sinar itu. Yang membuat mata Rafael berkedip kedip. Dan akhirnya membuka total matanya.

Namun bukan kicauan burung yang terdengar. Tetapi suara riuhnya ruangan yang memenuhi isi ruangan itu. Itu tentu membuat Rafael tak nyaman.

Suara anak anak asrama sebayanya, yang terdengar sedang bertengkar satu sama lain, namun tak juga ada guru yang menyadarinya.

Mereka sedang sparing sekarang, mereka adu otot, mereka semua dipenuhi dengan rasa sombong karena memiliki tubuh nya yang ia anggap sempurna itu.

Anak berambut biru yang tidur di sebelah Rafael, tampak seakan ia pemimpin nya. Dan lagi, dari semuanya, hanya anak itu yang memiliki tubuh yang bagus. Mereka semua telanjang dada sekarang. Makanya Leon bisa dengan jelas melihat siapa yang rajin berolahraga di sini.

'Kau tidak ikut?' Leon bertanya, dengan telepatinya.

'Tidak perlu. Bentar lagi juga aku akan di tantang..' Jawab Rafael dalam batin juga. Jadi sekarang mereka bisa berbicara di batin. Dan semua suara batin akan terdengar satu sama lain.

Dan benar saja.. Tak lama setelahnya anak berambut biru itu menghampirinya. Dengan gagah berani dan angkuh ia berdiri di depan Rafael yang tengah duduk di kasur. Mendongak kan kepalanya, melirik kebawah, melihat Rafael.

Lalu ia menyeringai sinis. Lalu tanpa basa basi anak berambut biru itu menarik tangan Rafael. Yang membuat Rafael tersungkur ke depan.

Sontak semua anak anak tertawa melihat nya. Namun tatapan Rafael tampak biasa saja, seakan ia sudah terbiasa dengan semua ini.

Leon yang melihatnya benar benar tak tahan. Baginya ini sama saja seperti saat ia sebelum direinkarnasikan. Hinaan. Leon benar benar marah melihat nya.

"Hei lawan dong!!" Teriak Leon kepada Rafael yang kini ia sedang terduduk di lantai, bagai orang culun. Sembari menghentak hentakan kakinya di lantai.

Namun sepertinya Rafael seakan sedang tersambar penyakit tuli. Ia benar benar mengabaikan nya. Walau dari matanya terpancar aura membunuh.

"Lihat lah si Raf ini! Bahkan hanya dengan satu tarikan kecilku ia bisa sampai tersungkur begitu!!??" Teriak anak rambut biru, seakan ingin menyebarkan nya keseluruh dunia.

"Betapa besarnya otot ku ini!!!!!" Lalu ia memamerkan otot nya yang ia anggap basar. Menepuk nepuk ototnya yang memang ada. Tapi bagi Leon itu masih kurang.

HA

HA

HA

HA

Anak anak seisi kamar saat itu menertawakan Rafael dengan sekencang kencangnya.

Namun Rafael sepenuhnya mengabaikan. Ia bangkit dari duduknya yang memalukan itu.

"Lihat! Ia bangun!" Ejek anak rambut biru itu lagi. Menatap mata Rafael dengan tatapannya yang seakan tak terima bila Rafael harus hidup.

Muak. Leon benar benar tak tahan melihat tatapan anak yang bahkan lebih muda dari nya. Harusnya ia masih bisa menahannya, tetapi ia tahu rasanya.

'Hey pak tua, kau marah hanya karena anak bayi ini? Bukankah seharusnya kau sudah berpengalaman mengatasi pengecut seperti nya ini?' Batin Rafael.

Ia menyadari bahwa sekarang Leon benar benar marah. Ia merasakan aura yang keluar dari tubuh Leon.

Leon membuang nafas.

"Hah... Kau benar.." Leon melemaskan genggamannya. Ia sadar tak sepantas nya ia marah hanya karena hal sekecil ini.

"Emang berapa umur anak anak ini?" Tanya Leon, sekarang ia benar benar sudah tenang.

'Rata rata tiga belasan gitu.. Tapi kalau anak itu empat belas..' Jawab Rafael dalam batin.

Semua anak anak yang melihat Rafael hanya berdiam diri mematung begitu, merasa tak asik pada Rafael. Lalu menyoraki Rafael.

"Siapa nama anak itu?" Tanya Leon, kali ini tatapannya tertuju pada nya. Anak berambut biru itu. Semakin sombong aja dilihatnya.

'Risver De Carlos' Jawab singkat Rafael.

"dari keluarga bangsawan toh..Pantas berlagak kali.." Kata Leon. Mengalihkan pandangannya ke Rafael.

"Kau yakin tak ingin melawannya? Apa kau takut?" Tanya Leon.

'Tidak. Bagiku dia tak seberapa.. Bahkan saat aku di geng Alvaro aku menghadapi seseorang yang lebih sangar dari nya' Jawab Rafael dalam batin.

'Alvaro?..' Leon sangat asing mendengar nama itu, ia belum pernah mendengarnya semasa hidupnya. Namun ia simpan untuk pertanyaan nya nanti kepada Rafael.

"Kalau begitu lawan dong.. Kalau kau menang, maka kau ku anggap tak bermulut besar" Kata Leon. Menaikkan dua alisnya. Menantang Rafael. Sekaligus ia ingin menguji murid nya ini.

Jika di kenankan oleh Leon, mana lah mungkin Rafael menolaknya.

Rafael menyeringai, ia sangat menunggu momen ini. Leon benar benar mendukung Rafael, yang sekarang seakan sedang mode hewan buas yang haus akan darah.

Lalu ia menaikkan pandangannya yang tertunduk ke bawah, melihat semua anak anak yang menyoraki nya. Dan hampir semua nya yang ada di dalam asrama itu, bahkan semuanya.

Lalu Rafael mengeluarkan sikap Kuda-Kuda nya. Kuda-Kuda nya terlihat sangat kokoh. Dengan tangan yang sudah bersiap untuk serangan yang akan datang kapanpun.

"Wah Wah Wah~ Lihatlah dia.. Sekarang ia mengeluarkan sikap Kuda-Kuda nya~ Kau menantang ku, hah?"

Risver, anak itu sama sekali tidak mengganggap serius apa yang di lakukan Rafael, ia benar benar meremehkannya.

Tapi Rafael tidak peduli. Ia hanya ingin menyelesaikan tugas yang di beri Leon.

'Berapa orang?..' Rafael bertanya dalam batinnya. Ia hanya ingin menghajar sebatas jumlah yang Leon berikan.

'Sepuas hati mu~' Leon menjawabnya dengan seringaian yang sangat mengerikan.

Rafael mengangguk paham. Ia menuruti permintaan Master nya. Ia benar benar tidak ada urusan dengan mereka selain tugas yang di beri Leon.

Namun, ia tidak ingin juga harga dirinya diinjak injak. Sudah sepantasnya ia sebagai manusia untuk menyerang balik.

"Maju!"

Suara Rafael terdengar sangat dingin, tegas, mampu membuat seisi ruangan terdiam sejenak. Tentu mereka belum pernah mendengar nya dari Rafael sebelumnya.

Tatapan Rafael benar benar dalam. Ia serius sekarang.

Namun, keheningan itu hanya bertahan sebentar saja, selanjutnya suara tawa ejekan yang terdengar.

"Ha Ha Ha, baiklah baiklah... Aku akan maju~" Kata Risver. Ia menolak rasa takut yang sedang melanda di hatinya.

Tak Tak Tak

Risver berlari menuju Rafael, dan itu bisa di akui cepat. Namun bagi Rafael dan Leon, itu sungguh naif. Ia berlari dengan menampakkan banyak celah di setiap bagian tubuhnya.

Lalu dengan cepat dan satu langkah besar, Rafael menerjang nya.

Tepat di bagian perutnya. Ia benar benar mengerahkan semua tenaganya pada kaki kanan nya itu.

OHOK!!!

Tendangan Rafael membuat darah segar muncrat dari mulut Risver.

Yang membuat nya terpental menabrak dinding asrama.

BRAKH!!!!

Semua anak anak hanya bisa terpelongo melihat ketua mereka tumbang hanya dengan satu tendangan.

"Lanjut!"

Kata Rafael lagi. Suaranya benar benar dalam dan tegas.

Aura dinginnya benar benar membuat anak anak tidak ingin melangkah maju. Mereka semua takut sekarang. Mereka baru tahu bahwa Rafael begini.

Lalu dengan cepat Rafael menarik baju anak yang juga anak buah Risver, namanya Den Varloa. Ia berambut kuning. Dan ia juga yang terkuat ke-dua di sana. Dan anak ini juga termasuk anak bangsawan.

Tindakan Rafael itu membuat Den terkejut. Ia tidak menyadarinya, baginya gerakan Rafael itu sangat cepat.

Lalu Rafael membanting anak itu. Ia melempar nya dengan sekuat tenaga. Yang membuat suara yang keras terdengar dimana mana.

BRAKH!!!

Begitu juga dengan anak yang lainnya, dibantainya dengan tanpa rasa ampun. Yang membuat suara kegaduhan itu terdengar dimana mana. Bahkan sampai ke Ruang Guru.

BRAKH!!!

TAGH!!!

BRUKH!!!

Menghancurkan semua barang barang yang ada di sana.

1
Murnila Wati
Nice Thor! Kau membuat minat baca ku bertambah!/Applaud/
Murnila Wati
Ini dia. Kebenaran yang ditunggu²/Hey/
Murnila Wati
Yok thor lanjutkan. Para readers mu ini ingin melihat Rafael dan Leon berdiri sebagai Penyihir Agung di akhir cerita/Chuckle//Smile//Applaud//Good/
Murnila Wati
Mantra baru unlock/Hey/
Murnila Wati
Hehe, bisa aja Leon/Slight/
Murnila Wati
Pasti Lauren/Shhh/
Anin: Hayyo loh... Baca bab selanjutnya ya, nanti kamu bakal tahu
total 1 replies
Murnila Wati
Wah Thor! Kenapa aku penasaran?!/Cry/ Cerita mu membuatku penasaran Thor!/Good/
Anin: Thanks/Smile/

Leon:Tuh kan, para Readers penasaran /Chuckle/ Makanya Baca Aku!
total 1 replies
Murnila Wati
Hayyo loh.. Leon nengok apa tuh~ Seketika berubah genre/Frown//Shhh/
Anin: Hehe, auto jadi horor/Tongue/

Rafael:Seram nye!...
total 1 replies
Murnila Wati
Sedikit typo yah Thor/Smile/
Anin: Hehe iya, maaf ya atas kesalahannya/Grievance/

Leon:Tuh kan para Readers marah!! Makanya, nulis yang benar!/Smug/
total 1 replies
Murnila Wati
Pasti MC kita dong yang menang~~ yakan Thor~~
Anin: Aku setuju!

Rafael: Pastilah/Chuckle/

Leon:Nantikan saja readers ku!/Bye-Bye/
total 1 replies
Murnila Wati
/Facepalm/
Murnila Wati
Sabar, Nel
Anin: Nel:Udah gak bisa/Panic/ Rasanya tuh mulut pengen gw tabok!
total 1 replies
Murnila Wati
Duh... Kebenaran yang menyakitkan/Sob//Sob/
Anin: Tahan ya... Ini hanya bumbu.. Nanti akan banyak laki kebenarannya/Proud/

Leon:Makanya, terus Baca Aku!
total 1 replies
Murnila Wati
/Facepalm/
Murnila Wati
Sip Thor.. Kutunggu kejutanmu /Hey//Smirk/
Anin: Sip..

Leon:Aku juga akan menunggu kau terkejut /Smirk/

Rafael:...
total 1 replies
Murnila Wati
Haha, makanya jangan bandel/Curse//Curse/
Anin: Rafael:Yah... Disorain Readers/Sob//Sob/

Leon:Tulah... Makanya, jadi MC utama boy!!/Casual/
total 1 replies
LION QUEEN
200 hal?🤨 dikit lah itu.... kalau sangat tebal itu sekitar seribu hal lah🤫
Anin: Kalau 1000 hal, nanti bacanya gak kelar kelar dong...
total 1 replies
LION QUEEN
semakin menarik! Ada tambahan tokoh baru, dan dunia sihir nya semakin nampak/Smile/
Anin: Tokoh baru akan Author tambahin sebanyak-banyaknya
total 1 replies
LION QUEEN
waw keren
Anin: Thank a lot/Casual/
total 1 replies
Murnila Wati
Waw... Semakin menarik. Lanjutkan Thor
Anin: Yoi, lagi semangat neh..🔥🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!