Majikan Kejam Itu, Suamiku!

...🌿🌿🌿...

Andreas terus memikirkan ucapan Anna kepadanya barusan, dan dia berusaha mengikuti kata hatinya tentang wanita yang benar-benar dia cintai saat ini.

Disaat dia memikirkan semuanya. Dia menyadari di dalam hatinya, hanya Anna yang Andreas pikirkan. Bahkan, tidak ada lagi Rayana yang bisa mengisi relung jiwanya yang paling dalam. Andreas pun juga menyadari, disaat bersama Rayana, dia tidak merasa bahagia. Tidak dapat di pungkiri, bahwa dirinya terus memikirkan Anna walaupun bersama Rayana.

"Apakah aku sudah benar-benar mencintai Anna?" Gumam Andreas berpikir.

Sudah berapa jam ini. Dia hanya uring-uringan di dalam ruang kerjanya. Tanpa melakukan apapun, dia terlihat berbaring di kursi panjang di ruangannya sambil memikirkan Anna.

Sejak dia melakukan hubungan suami-istri secara sadar kepada Anna. Sejak saat itulah hatinya selalu bergetar hebat disaat dia memikirkan Anna. Semuanya terasa berbeda ketika dia memikirkan Rayana.

Selama ini. Dia berjuang dalam mencintai Rayana. Bahkan, dia mengagumi Rayana sebagai seorang wanita. Tapi, apakah itu hanya sebatas mengagumi dan mencintai sepihak saja? Sehingga Andreas tidak merasa timbal balik yang membuat hatinya bahagia.

Sangat berbeda ketika dia bersama Anna. Apapun yang dia lakukan, Anna selalu menghormati dirinya sebagai seorang suami. Tak jarang, Anna membalasnya dengan sejuta kebaikan saja hingga dia merasa sangat di hargai.

Selain itu juga, Andreas memang sudah menyadari kalau dia sudah mencintai Anna.

"Sebelum aku memutuskan siapa wanita yang aku cintai, sebaiknya aku memastikan bahwa Anna juga mencintai aku" gumam Andreas lagi. Lalu dia bangun dari tidurnya setelah memikirkan semuanya tentang kedua wanita yang dia cintai tersebut.

Selain itu, dia juga harus menemui Abi. Sudah lama sekali sejak dia pindah ke Villa ini, dia tidak pernah lagi menemui sahabatnya itu karena banyaknya beban dan masalah di dalam hidupnya selama ini.

Hari ini, tepat hari minggu. Andreas sangat hapal betul jadwal pekerjaan sahabatnya itu. Setiap hari Sabtu dan Minggu, laki-laki dengan nama Asli Abiyan Jorhan Eger tersebut akan libur dan berada di rumah. Setidaknya, dia akan meminta saran dari Abi tentang Rayana dan Anna.

Tidak butuh waktu lama. Andreas pun bergegas pergi. Bahkan tidak memberitahu Anna tentang kepergiannya. Hingga Anna pun tak menyadari kepergian suaminya tersebut, karena dia masih sibuk mengurus anaknya, Arsy.

Setelah siap memberikan asi kepada Arsy. Anna berpamitan kepada bik Susi untuk pergi keluar.

"Bik. Aku akan pergi ke minimarket terdekat. Jika tuan bertanya, katakan saja aku pergi ke minimarket" pamit Anna.

"Nona. Apakah Nona sudah merasa sehat? Tidak akan baik jika Nona pergi sendirian" jawab Bik Susi.

"Aku baik-baik saja Bik. Tuan sedang ada pekerjaan. Jadi jangan mengganggunya, aku akan pergi sebentar saja. Bibik temani Arsy saja, aku bisa pergi sendiri" cegah Anna.

"Baiklah non. Tapi nona harus hati-hati. Jangan terlalu lama berdiri, perut nona akan sakit, apalagi nona belum lama selesai melahirkan" Jawab Bik Susi pasrah.

"Oh ya non. Jangan terlalu kelelahan, jika nona merasa capek berhenti saja, dan berikan sebuah daftar belanjaan saja, biar pelayan lain yang akan belanja" lanjut Bik Susi.

Anna hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan Bik Susi yang sedikit cerewet hari ini. Dia pun pergi dari sana setelah berpamitan dan tidak lupa dia meninggalkan kecupan manis di kening Anaknya yang masih terlelap di atas ranjang tidur bayi.

Sementara itu. Ditempat lain. Dokter Wira terlihat tidak terlalu bersemangat. Hidupnya begitu hampa ketika dia mengetahui bahwa Anna sudah mencintai Andreas.

Dokter Wira memang sudah mengetahui hubungan antara Anna dan Andreas sebelumnya dari Bik Susi, pembantu Anna.

Dia tahu bahwa Anna dan Andreas memiliki scandal pernikahan yang terbilang sangat rumit. Hingga membuat Andreas membenci Anna dan menelantarkan wanita sederhana bernama Anna Sartika Burhan. Wanita yang Wira kagumi, dan wanita sederhana yang membuat Wira jatuh cinta setelah enam tahun menjomblo di tinggalkan pacarnya disaat masih kuliah dulu.

"Anna. Aku tahu kamu sudah mencintai Andreas. Tapi apakah kamu menyadari bahwa aku juga mencintaimu" gumam Dokter Wira sedih. Sejak pagi, dia hanya berada di dalam kamarnya. Setelah beberapa hari terakhir, dia merasa kehilangan semangat bekerja dan melakukan aktifitas.

"Salahkah jika aku mencintai istri orang lain?"

"Hahhhhh. Kenapa kepalaku begitu sakit?" Decahnya kesal.

Kepalanya benar-benar sakit. Dia bahkan tidak bisa berpikir dengan jernih. Wajah Anna selalu mengganggu hari-hari Wira. Bahkan, ketika dia mengetahui fakta bahwa Anna mencintai Andreas, bayangan Anna tidak ingin pergi dan dia semakin memikirkan Anna hingga tak mau berhenti.

Tok.

Tok.

Tok.

"Siapa?". Teriak Dokter Wira malas dari dalam kamarnya.

"Tuan. Ada seorang wanita yang mencari anda di bawah!"

"Wanita? Siapa?" Gumam Wira heran. Tidak biasanya, seseorang datang mencarinya ke rumah seperti ini.

.

.

.

Bersambung.

Jangan lupa untuk memberikan like dan komen ya ☺️