NovelToon NovelToon
NIGHT LIGHT

NIGHT LIGHT

Status: sedang berlangsung
Genre:Trauma masa lalu / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Nikah Kontrak / Reinkarnasi
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Chichi

Ketika Pagi datang, Lucian Beasley akan pergi. Tetapi Malam hari, adalah miliknya. Lucian akan memelukmu karena Andralia Raelys miliknya. Akan tetapi hari itu, muncul dinding besar menjadi pembatas di antara mereka. Lucian sadar, tapi Dia tidak ingin Andralia melupakannya. Namun, takdir membencinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chichi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28: Penumpukan Sihir

Andralia telah sampai terlebih dahulu di Istana Erundil dan Issac telah dibawa oleh Kyle sementara waktu, agar tidak memancing perhatian Bangsawan lain.

Satu dua pelayan yang Andralia lewati saling berbisik pelan. Bukan berbisik buruk, melainkan melihat Andralia kembali bugar dan terlihat berisi seperti sebelumnya, sebelum dia kehilangan suaminya. Mereka senang, saat melihat bobot Andralia kembali. Bagi mereka, ini adalah awal dari tanda kebahagiaan Andralia.

Di kamar, Andralia bertanya-tanya tentang perlakuan Kyle yang tiba-tiba seperti itu kepada putranya. Seakan Lucian itu berbahaya untuknya.

Andralia mencubit bibirnya sendiri perlahan, saat dia berfikir keras. Dia menatap ke luar jendela, seakan dia sedang menantikan sesuatu. Dan benar. Tak lama dari itu, dia melihat Lucian yang muncul dari balik pagar besi Istana yang dibuka oleh para Penjaga.

Lucian terlihat baik-baik saja. Dia bahkan terlihat tersenyum lebar dan menyapa para penjaga.

"Apa yang sebenarnya Kyle lihat tadi? Kenapa dia tiba-tiba seperti itu?" Andralia berdiri semakin mendekati jendela. Dan dari kejauhan, dia melihat Lucian yang melihat ke arahnya, tersenyum lebar, dan melambaikan tangan.

Udara dingin menerpa pipinya. Tapi panas aneh menjalar di dada Andralia saat melihat Lucian tersenyum ke arahnya dan- "SRUK!!!" Andralia menutup jendelanya dengan cepat.

Jantungnya berdebar kencang. Andralia memegang dadanya sendiri. Debaran jantungnya itu, bahkan terdengar sampai telinganya.

Dia menundukkan pandangannya.

"Kenapa aku berdebar?"

♤♤♤

Di sisi Lucian, dia sudah terbiasa diabaikan oleh Andralia. Dia hanya bisa tersenyum dan memasukkan kedua tangannya pada sakunya.

Lucian pergi ke kamarnya sendiri, sesuai perkataan Ayahnya. Dia di minta untuk mengurung diri, sampai Ayahnya memanggil Zavyerol atau keadaannya membaik.

Sayangnya, itu hanyalah rencana bagi Kyle. Tubuh Lucian terasa seperti terbakar. Merendam tubuhnya di bak mandi sungguh tidak berefek apapun.

"Sialan!!!" napasnya memburu, tangannya terkepal. Bahkan, dia mulai merasakan rasa sesak dan panasnya di dada dan menjalar ke perut.

Bangsa Iblis yang tidak pernah mengeluarkan energi sihirnya dengan rutin, akan membuat energi sihir mereka menumpuk di dalam tubuhnya. Satu-satunya jalan untuk mengeluarkan energi sihir itu, hanyalah bantuan energi sihir dari orang lain agar bisa meluap keluar.

♤♤♤

Zavyerol mendapatkan panggilan darurat dari Kyle. Panggilan yang hanya bisa diakses oleh orang-orang yang mendapatkan izin darinya. Tidak sembarangan. Tentunya, Zavyerol meninggalkan sihirnya pada benda yang dia berikan. Seperti kartu namanya yang dia berikan kepada Andralia, itu adalah akses sihir yang bisa membuatnya terhubung dengan cepat.

"Zavyerol, bisakah kau membantu kami?" suara Kyle tiba-tiba terdengar di telinganya.

Zavyerol yang tengah bermain dengan putrinya terdiam sejenak dan menatap udara kosong.

"Aku Kyle Beasley,-"

"Ah,... Jangan bilang ini tentang Lucian?" Zavyerol tersenyum picik. Dia mengangkat putrinya yang berusia 3 tahun itu dan memberikannya kepada Istrinya.

"Ya, ini memang tentang Lucian. Aku melihat ada energi aneh yang meluap dari tubuhnya"

Zavyerol tertawa mendengar hal itu. "Hahaha, ya! Itu adalah buah atas apa yang dia lakukan. Biarkan saja dia seperti itu. Biarkan saja dia menahan sihirnya selama ini"

Kyle sungguh tidak menduga jika Zavyerol masih membenci putranya. Namun, dia juga yang memberikan banyak hadiah di pernikahan putranya.

"Aku mohon padamu. Aku tidak bisa melindungi Putri Andralia jika harus melawan Lucian" Kyle terdengar menyerah dengan keadaannya.

Zavyerol menghela napas panjang dan kembali duduk di kursinya. "Kalian, masih belum jujur pada Andralia?" tanya Zavyerol.

Kyle tidak menjawabnya.

"Kalau kau diam, artinya benar"

"Itu salah besar bodoh!" Zavyerol membentak tiba-tiba.

"Lucian itu, Iblis yang berbeda denganku, bahkan yang lainnya. Jika kami mengalami siklus dimana kami tidak mengeluarkan sihir, kami bisa marah. Namun, itu tidak berlaku pada Lucian"

"Dia Iblis murni. Dia pasti akan mencari tetesan matahari. Akan berbahaya jika aku menemuinya saat ini. Aku akan datang setelah dia tenang. Biarkan saja dia menemui Andralia. Lagipula, mereka suami-istri, kan?" Zavyerol tersenyum licik dengan lebar, sembari memijat telapak kaki kanannya.

Tanda besetan seperti petir tampak di telapak kaki pucatnya.

"Kenapa kau menunggu tenang untuk mendatanginya?" Tanya Kyle.

Zavyerol mengangkat bahunya, menelengkan kepalanya ke kiri, dia masih menyeringai. "Yah bagaimana ya? Orang biasa sepertimu, tidak akan memahaminya."

Kyle tidak bisa memaksa Zavyerol, dia memutuskan sihir diantara mereka. Dia menoleh ke arah Issac yang dari ada di sebelahnya. Kyle mengusap kepala Issac dengan telapak tangan besarnya.

"Apa Tuan dan Nyonya bertengkar lagi?" tanya polos bocah itu.

"Tidak, mereka tidak bertengkar. Kau tidak masalah jika tinggal denganku untuk sementara ini?" Tanya Kyle.

Bocah itu mengangguk cepat. Dia merasa lebih aman dan tenang saat berada di sekitar Kyle daripada Lucian.

♤♤♤

Andralia saat ini sedang berbicara dengan Silvia, Pelayan pribadinya yang dia panggil. Andralia bertanya banyak hal tentang situasi sekitaran Istana selama dia pergi.

Silvia hanya menceritakan kedatangan mentri Kerajaan Xerl yang menemui Kyle tiba-tiba tanpa adanya surat janji.

"Apa yang dia lakukan? Kenapa tidak sopan begitu?" Andralia sedikit marah karena ketidaksopanan mentri Xerl yang menodai kehormatan Erundil.

"Saya tidak tau lady" jawab Silvia.

Andralia membuang napasnya panjang. Dia kembali tenang. "Ah iya, tolong sekalian lihatkan Lucian untukku. Tapi, diam-diam saja. Tadi dia habis dimarahi Kyle. Aku tidak tau apa masalah yang terjadi diantara mereka. Karena tiba-tiba-tiba saja mereka seperti itu"

Silvia membekap bibirnya sendiri dengan mata yang berkaca-kaca. Ini pertama kalinya dia mendengar Andralia mengkhawatirkan Lucian.

Kening Andralia kembali berkerut saat melihat reaksi Silvia. "Aku bukannya peduli dengan Lucian, ini pertama kalinya aku melihat Lucian hampir ditodong pedang oleh Kyle" jelas cepat Andralia.

Silvia tersenyum lebar dengan lembut. "Tentu saja Lady, saya akan melihatkannya untuk Anda"

Malam itu Silvia mendatangi kamar Lucian untuk melihat keadaannya. Dia mengetuk pintu kamar Lucian dua kali. "Tuan, saya Silvia. Datang untuk membawakan cemilan kecil untuk Anda" Silvia masih memberlakukan Lucian seperti anak kecil.

Suara ketukan itu terdengar sampai di telinga Lucian. Namun, pandangan matanya lebih gelap dari sebelumnya. Tubuhnya juga terasa sangat panas.

"Silvia? Silvia siapa?" Mata Lucian menoleh ke arah pintu. Dia bisa melihat suhu panas di balik pintu itu. Mata Lucian kembali berkeliling. Dia melihat sosok bersuhu dingin yang jauh dari tempatnya berdiri.

"Aku harus ke sana...." Dia benar-benar telah tidak sadar. Akal pikirannya berantakan karena penumpukan sihir itu di dalam dirinya.

Lucian berjalan pelan ke arah pintu. "CKLAK!" Pintu itu terkunci.

"Ini terkunci. Bagaimana membukanya?" Suara Lucian terdengar lebih datar dan rendah dari biasanya. Itu membuat Silvia khawatir dengan kondisi.

"Sungguh? Pintunya terkunci? Siapa yang melakukannya?" Tanya Silvia sembari mencoba membuka pintu itu.

"Siapa yang mengunci? Aku tidak ingat" jawab Lucian. Sungguh, karena kondisinya Lucian lupa jika dirinya yang mengunci pintunya sendiri dan menyembunyikan kuncinya.

"Tunggu sebentar Tuan, saya akan mengambilkan kunci cadangannya. Padahal Anda sudah menikah, kenapa masih saja ceroboh?" Silvia menahan tawanya karena Lucian masih sama cerobohnya. Sayangnya, Silvia tidak tau dengan kondisi Lucian yang berbahaya saat ini.

1
Sqortyfor
innalilahi 😭🛐...sakit bettt jadi Lucianny✋😔🤚...aku juga mendukung lucian bunuh ajh penghalang jodoh😳😭😏
ChiArt_27: plis... tolong kak🙏😭😭😭
total 1 replies
gwramm
ini sihh ceritanya menarik bet aslii🤭💯🔥semmangatt kakk author😾✨
ChiArt_27: terima kasih kak❤️‍🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!