NovelToon NovelToon
Aether

Aether

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain
Popularitas:953
Nilai: 5
Nama Author:

Di dunia ini manusia terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu fells, Aether, dan Halflings. Fells merupakan manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan apapun, dan hanya menjalani hidup seperti manusia biasa Sedangkan Aether adalah manusia yang memiliki kemampuan pengendalian elemen, setiap orang hanya bisa mengendalikan 1 elemen. Namun ada spesies khusus di dalamnya yaitu dark dan light yaitu pengendali elemen kegelapan dan cahaya Halflings adalah manusia yang bisa merubah dirinya menjadi hewan Dan itulah penjelasan singkat tentang cerita ini selanjutnya akan dibahas didalam

Bagian 4

Masih ada waktu sebulan sebelum turnamen. Arsen menghabiskan waktunya untuk belajar, berlatih, dan menjauhi Axel.

Axel mulai tidak takut untuk berteman dengan Arsen. Awalnya memang ia ingin menjauhi Arsen karena ia memang ingin keluar dari zona nyamannya. Namun ia sadar bahwa keluar dari zona nyaman bukan berarti melupakan orang orangnya.

Sedangkan Arsen ingin menghindari Axel karena ia ingin fokus belajar sedangkan Axel selalu mengajaknya bermain.

Dan karena Axel sering mendekatinya akhirnya ia juga dikenal oleh dua teman Axel yaitu Rize dan Razen.

Maka dari itu ia selalu mantau waktu yang tepat agar bisa ke perpustakaan agar tidak diikuti Axel ataupun orang yang lainnya.

Seperti sekarang. Ia ingin pergi ke perpustakaan namun ia mengintip terlebih dahulu agar tidak ada yang mengikutinya.

Seingatnya di jam segini Axel pasti sedang memainkan fortday di komputer yang ada di kamarnya.

Ia melangkah secara perlahan menuju perpustakaan.

Namun ada beberapa perhitungannya yang salah.

“Hei bunny boy” panggil seseorang dengan pelan dari belakangnya.

Beberapa hari ini ia sering diperhatikan dan diajak bicara oleh gadis itu ia menjadi hafal dengan suaranya.

Rize.

Ia secara tiba tiba merangkulnya.

“Kau pasti ingin ke perpustakaan kan?, ayo bersamaku” ajaknya.

Rize lebih pendek beberapa centi dari Axel namun ia tetap lebih tinggi dari Arsen.

Arsen pun pasrah mengikuti Rize yang kini sedang merangkulnya.

“Kau terlihat begitu lucu dengan bajumu saat ini, apakah kamu benar benar lima belas tahun?” Terang Rize sambil mentapnya dari atas ke bawah.

Arsen pun memperhatikan pakaiannya.

Ia memakai jaket hoodie berwarna biru terang oversize yang membuat tangannya tertutup dan celana pendek berwarna hitam sepaha, ia juga memakai kacamata belajarnya.

“Memangnya ada yang salah dengan baju yang kupakai?” Tanya Arsen sambil mendongak menatap wajah Rize.

Rize sedikit tersentak menyadari betapa dekatnya mereka saat ini. jika dilihat lihat Arsen ternyata sangat manis.

“Tidak, hanya saja rasanya aku ingin melahapmu sekarang” bisiknya tepat di telinganya.

Melahap di benak Arsen dan di benak Rize merupakan dua hal yang berbeda.

Menurut Arsen Rize merupakan kanibal yang ingin memakannya hidup hidup.

Namun bagi Rize melahap yang dimaksud adalah…… ya kalian taulah.

Mereka pun kini sampai di perpustakaan.

Pertama tama Arsen mengambil meja kecil yang biasanya ia bawa pakai untuk mengambil buku yang berada di tempat yang tinggi baginya.

Padahal emang dia aja yang pendek.

Kemudian ia langsung mengambil buku yang ingin dia baca.

Sedangkan Rize, ia duduk di tempat biasa Arsen duduk.

Namun di pertengahan Arsen mengambil buku Rize melihat Arsen kesulitan meskipun ia sudah memakai meja kecil.

Biasanya kalau sudah begini Arsen memanjat rak buku tersebut dan naik ke atas. Meskipun resiko terjatuh dan tertimpa rak sangat besar itu belum pernah terjadi karena Arsen yang memang ringan.

Rize langsung beranjak dan mengambilkan bukunya kepada Arsen.

Arsen pun membalikkan tubuhnya kebelakang. Niatnya ingin berterima kasih dan mengambil bukunya. Namun ia terkejut dengan kedekatan mereka.

Mereka kini hampir sejajar dan menatap mata satu sama lain.

Arsen pun tesadar dan berterima kasih.

“Makasih” ia meraih bukunya yang ada di tangan Rize.

“Ada lagi?” Tanya Rize memastikan agar ia saja yang mengambilnya.

Arsen pun menggeleng dan segera turun dan berjalan menuju tempat duduknya diikuti oleh Rize.

Arsen langsung membuka salah satu buku dan segera membacanya. Sedangkan Rize hanya menumpu dagu pada tangannya dan menatap Arsen yang sedang belajar.

“Kau tidak membaca?” Tanya Arsen di tengah membaca bukunya.

“Hmm?”

“Untuk apa kau kemari kalau kau tidak membaca?” Tanya Arsen.

“Aku kemari untuk membaca dirimu” jawab Rize

“Hah?!” Arsen pun bingung dengan jawaban dari Rize.

“Aku ingin mengenalmu lebih dalam. Entah mengapa semakin aku melihat semakin aku terpaku pada dirimu. Ada hal yang menarik pada dirimu yang membuatku tertarik” terang Rize.

“Yah, terserahmu lah” lontar Arsen.

Ia kembali membaca bukunya sedangkan Rize kembali memperhatikannya. Itulah yang terjadi sepanjang masa mereka berada di dalam perpustakaan.

Di sisi lain.

“Woy, SIALAN BANTU AKU RAZEN!!!” teriak Axel yang memakai headphone dan memegang mouse pc nya.

“Sebentar, HEY RIZE KAU DIMANA?” Tegur Razen kepada avatar dari Rize yang tidak bergerak sama sekali.

“HEI RIZE BERGERAKLAH SAFE ZONE NYA MENGECIL” Axel memperingatkan kepada avatar kosong tersebut lalu.

BOOM!! Mereka semua mati karena mencoba membangunkan Rize sedangkan ada orang yang memperhatikan mereka dan melemparkan bom.

“SIALAAAAN!!” Axel sangat kesal sekarang karena win streak mereka harus hancur karena kekalahan mereka barusan.

“Hei kemana Rize?” Tanya Axel.

“Entahlah, dia bilang akan mengambil minum secepat mungkin namun sepertinya ia belum kembali” jawab Razen.

“50 raks kalau dia ternyata diculik” celetuk Axel.

“60 raks kalau dia akhirnya punya pacar dan sedang menemaninya” balas Razen.

Dan begitulah pertaruhan itu dimulai.

Razen dan Axel keluar kamar mereka masing masing dan pergi ke bagian kantin untuk mencari Rize yang katanya beli minum di vending machine.

Namun mereka tak menemukannya.

“Kira kira kemana?” Tanya Razen.

Axel hanya menggedikkan bahunya.

Kemudian mereka menoleh ke arah pintu perpustakaan yang lampunya masih menyala.

Mereka menatap satu sama lain.

“Hahahahaha. Tidak mungkin, Rize dan buku adalah dua hal yang tidak mungkin disatukan” celetuk Axel.

“Ya saking tidak mungkinnya mungkin ia bisa menonton buku Hahahahah” sambung Razen.

Namun ketika mereka sedang tertawa pintu perpustakaan pun terbuka dan menampilkan dua orang.

Yaitu Rize yang sedang merangkul pinggang Arsen.

Mereka berdua pun terdiam melihat hal itu.

Yang terjadi sebelumnya.

Arsen merapihkan buku yang baru saja ia baca dan menaruhnya di rak buku. Ketika ia ingin menaruh buku yang berada di tempat yang tinggi ia hampir saja terjatuh dari meja kecil yang ia pakai.

Rize yang memang mengintili Arsen pun dengan sigap menangkap tubuh Arsen dan melingkarkan tangannya di pinggang Arsen.

Sejenak mata mereka bertemu dengan Rize yang menatap Arsen sangat dalam.

“Terima kasih” ucap Arsen yang menyadarkan Rize.

“Tidak masalah” jawab Rize dengan senyum tipis.

Rize yang tidak ingin melepas tangannya dari pinggang Arsen langsung membawanya keluar.

Sedangkan Arsen.

”hey, lepaskan tanganmu dasar genit” tegur Arsen.

“Hei, aku baru saja menyelamatkanmu, setidaknya yang bisa kau lakukan adalah membiarkanku semena mena”

“Tapi- aw” genggaman Rize pada pinggang Arsen semaking mengencang.

“Tak ada tapi tapian” Arsen pun akhirnya bungkam meskipun dalam keadaan risih.

Dan setelah diluar.

Jangan tanyakan ekspresi Axel sekarang. Setelah terdiam beberapa saat kini wajah garangnya mulai terlihat.

Arsen dan Rize pun juga terkejut melihat ada mereka berdua di depan mereka.

Kemudian Rize menepuk dahinya.

“Oh iya. Aku lupa bahwa kita sedang dalam permainan.” Ungkap Rize.

“Apa yang kalian berdua lakukan di dalam?” Tanya Axel dengan tegas. sambil terus menatap tangan Rize yang masih melingkar di pinggang Arsen.

“Aku hanya belajar sedangkan dia… entahlah dia melakukan apa” jawab Arsen.

Axel langsung menghampiri mereka berdua dan melepaskan lengan Rize yang berada di pinggang Arsen dan menarik pinggangnya untuk dia rangkul.

Kini Arsen telah berpindah tangan kepada Axel.

Mereka semua pun bingung dan menatap Axel.

Sedangkan Axel hanya menatap tajam ke arah Rize yang menatapnya bingung.

“Terima kasih sudah menjaga Arsen tapi kalian bisa langsung kembali saja biar aku yang mengantar Arsen” Axel pun langsung melengos meninggalkan mereka dan membawa Arsen menuju kamarnya.

“Ada apa dengannya?” Tanya Rize.

“Kau masih bertanya” ucap Razen.

“Matamu itu sangat buta ketika melihat cinta” sambung Razen.

“Hah?!”

Sedangkan di sisi Arsen.

Mereka sudah mau mendekati kamar Arsen.

Arsen merasa cengkraman di pinggangnya semakin mengencang.

Kemudian Axel memegang dengan lembut kedua bahu Arsen.

“Apa yang kau lakukan berdua dengan Rize di perpustakaan?” Tanya Axel.

Arsen sempat bingung dengan pertanyaan Axel namun tetap menjawab.

“Aku hanya belajar dan dia hanya menemaniku. Itu saja” jawab Arsen.

“Kau tau bahwa kau bisa saja memanggilku untuk menemanimu belajar kan?” Ucap Axel.

“Tidak. Aku lebih mending Rize yang menemaniku belajar” jawab Arsen.

Axel terkejut dengan jawaban Arsen. Apakah ini berarti Arsen lebih memilih bersama Rize daripada dengannya.

Cengkramannya di pundak Arsen semakin kencang.

“Kenapa?” Tanya Axel.

“Selama belajar tadi Rize hanya diam tanpa menggangguku dan membantuku mengambil buku yang tidak bisa kuraih.

Sedangkan kau ketika menemaniku ke perpustakan hanya menggangguku selama aku belajar dan bahkan mengataiku pendek ketika aku tidak bisa mengambil buku.

Tapi hal yang terpentingnya adalah bahwa dia tidak menggangguku ketika aku belajar.” Jelas Arsen.

“Kalau aku tidak mengganggumu belajar apakah kau akan membiarkanku menemanimu?” Tanya Axel.

“Ya tentu saja”

senyum mulai mengembang di wajah Axel.

“Oke, aku tidak akan mengganggumu belajar, maka besok aku akan menemanimu di perpustakaan” ucap Axel.

“Tapi aku minta padamu…

Jangan dekat dekat dengan Rize, aku tidak suka”

1
arcturus
memiliki cerita yang menarik dan tidak terlalu berat
ian gomes
Makin ngerti hidup. 🤔
arcturus: gak nyambung
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!