NovelToon NovelToon
Where Your Heart Meets Mine

Where Your Heart Meets Mine

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Idola sekolah
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nona_Penulis

Tentang perjalanan hidup seorang gadis biasa saja. Hidupnya hambar dan tidak ada istimewanya. Dia, dulunya adalah gadis yang ceria Namun karena keadaan ceria itu hilang.

Manusia lain nggak pernah jahat, ia hanya menyalahkan dirinya sendiri.

Setiap hari yang ia rasakan adalah sepi dan hampa yang selalu menemani.

Ada banyak pertanyaan dalam kehidupan gadis itu.

Akankah Gadis itu perlahan akan menjawab banyak pertanyaan rumit di kepalanya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona_Penulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

(11) Hold My Hands

Rafael selalu ingin genggaman tangannya tak pernah lepas dari tangan Aruna. Baginya, setiap jari yang saling mengait adalah janji tanpa kata bahwa mereka memang ditakdirkan bersama. Di setiap sentuhan, ada kekuatan cinta yang mengalir, membangun rasa aman dan kehangatan yang sulit dijelaskan.

Aruna pun merasakan hal yang sama. Ketika Rafael menggenggam tangannya dengan lembut, dunia terasa berhenti sejenak. Semua kegelisahan sirna, digantikan oleh ketenangan yang hanya dia temukan dalam pelukan Rafael. Mereka saling melengkapi, seperti dua potong puzzle yang memang harus bersatu.

Rafael selalu berkata, "Aruna, genggaman ini bukan sekadar jari-jari yang bertemu, tapi jembatan hati kita. Aku tak mau melepaskanmu, karena aku tahu kita memang ditakdirkan untuk bersama." Kata-kata itu bukan hanya romantis, tapi sebuah yang nyata yang dia tunjukkan setiap hari lewat sikap dan perhatian.

Momen saat mereka berjalan berdampingan di taman, tangan mereka saling menggenggam erat, menjadi saksi bisu dari ikatan yang dalam. Rafael tahu betul, dalam genggaman itu tersembunyi harapan, kepercayaan, dan janji tak terucapkan untuk selalu ada, apapun yang terjadi.

Rafael berjanji akan selalu ada untuk Aruna, tanpa ragu dan tanpa pernah meninggalkannya. Baginya, Aruna adalah segalanya, tempat hatinya berlabuh dan alasan dia bertahan dalam segala suka dan duka. Rafael tahu perjalanan mereka tidak selalu mudah, tapi cintanya tulus dan abadi, lebih kuat dari segala cobaan.

Setiap hari, Rafael menunjukkan kesetiaannya lewat perhatian kecil yang berarti. Dia selalu siap mendengarkan Aruna ketika hatinya gelisah, memeluknya saat rasa takut datang, dan menguatkan langkahnya saat dunia terasa berat. Rafael yakin, cinta sejati bukan hanya tentang kata-kata manis, tapi tentang keberadaan yang konsisten dan tulus.

Di mata Rafael, Aruna bukan hanya pasangan, tapi belahan jiwa. Mereka saling melengkapi, dan bersama-sama menghadapi segala tantangan. Rafael percaya bahwa cinta mereka adalah sebuah ikatan suci yang tidak mudah terputus, tak peduli apapun yang datang menghadang.

Rafael tahu Aruna sering sulit tidur karena pikirannya banyak yang mengganggu. Jadi, suatu malam dia membeli aromaterapi dengan aroma lavender yang menenangkan dan meletakkannya di samping kasur Aruna. Aromatherapy itu perlahan menyebarkan wangi lembut dan hangat, membuat suasana kamar jadi damai dan nyaman.

Setiap malam sebelum tidur, Rafael memastikan aromaterapi menyala dan Aruna sudah nyaman berbaring. Dia mengusap kepala Aruna dengan lembut sambil berkata, "Tidurlah yang nyenyak, sayang. Aku di sini selalu." Melihat Aruna yang mulai rileks dan tertidur pulas membuat hati Rafael terasa tenang dan bahagia.

Rafael percaya wangi aromaterapi itu bukan cuma bikin ruangan harum, tapi juga membawa rasa aman dan ketenangan untuk Aruna. Dengan begitu, Aruna bisa istirahat sempurna.

Rafael selalu perhatian sama Aruna, mulai dari hal kecil banget seperti memastikan dia istirahat cukup setiap malam. Dia tahu kalau Aruna gampang stres dan gampang capek, makanya Rafael rajin ngingetin supaya tidur tepat waktu dan nggak begadang terus.

Waktu Aruna nggak bisa tidur, Rafael nggak cuma diam, tapi pelan-pelan nemenin ngobrol. Dia paham, istirahat yang cukup penting buat kesehatan Aruna, jadi dia nggak mau asal bicara tapi bener-bener perhatiin kebutuhan itu.

Kalau lihat Aruna capek, Rafael juga selalu ngajak untuk santai sebentar, jalan-jalan ringan atau sekadar duduk di taman bareng. Dia percaya bahwa perhatian seperti ini bisa bikin Aruna merasa dicintai dan dihargai. Rafael nggak pengen cuma jadi pacar yang romantis di waktu-waktu indah, tapi juga jadi teman terbaik yang selalu ada untuk Aruna dalam segala keadaan.

Bagi Aruna, Rafael adalah satu-satunya cinta sejatinya yang tak tergantikan. Dari pertama mereka bertemu, Aruna merasakan kehangatan dan keamanan yang luar biasa setiap kali Rafael ada di sampingnya. Rafael bukan hanya kekasih biasa, tapi sosok yang selalu bisa membuat hati Aruna tenang dan percaya bahwa ia tak akan pernah sendiri.

Aruna tahu, Rafael selalu hadir di momen-momen kecil dalam hidupnya. Ketika dia lelah atau ragu, Rafael dengan sabar menenangkannya, menguatkan hatinya dengan kata-kata dan tindakan penuh kasih. Bagi Aruna, perhatian Rafael bukan sekadar basa-basi, tapi bukti nyata cinta yang tulus dan abadi.

Setiap genggaman tangan, pelukan hangat, dan tatapan penuh kasih dari Rafael menjadi pengingat bahwa mereka memang ditakdirkan bersama. Aruna percaya bahwa bersama Rafael, ia menemukan rumah untuk hatinya, tempat di mana ia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa takut dihakimi. Cinta Rafael memberinya kekuatan dan kenyamanan yang tak tergantikan.

Kebersamaan mereka selalu dipenuhi dengan kehangatan dan kepercayaan. Rafael tak hanya menjadi pasangan romantis, tapi juga sahabat sejati yang selalu setia menemani Aruna di setiap langkah hidupnya. Dia tahu bagaimana membuat Aruna merasa spesial, melakukan hal-hal kecil yang penuh makna seperti menyiapkan aromaterapi agar Aruna bisa tidur nyenyak, atau sekadar memastikan Aruna mendapat istirahat cukup setiap hari.

Aruna memutuskan pergi dari apartemen Rafael, dan itu adalah pilihan yang tepat untuknya. Meski berat, Aruna merasa langkah itu perlu agar dia bisa menemukan kembali dirinya sendiri dan ruang untuk bernapas tanpa beban. Bersama Rafael, banyak momen indah, tapi Aruna sadar dia harus menjalani perjalanan sendiri dulu demi kebahagiaan sejatinya.

Kepergian Aruna bukan tanda putus harapan, melainkan bentuk keberanian untuk jujur dengan perasaan dan kebutuhan hatinya. Di apartemen itu, terkadang ia merasa terperangkap dalam perasaan yang belum siap ia hadapi. Menjauh memberi ruang untuk refleksi dan pertumbuhan. Aruna mulai belajar bahwa mencintai diri sendiri adalah pondasi utama sebelum mencintai orang lain sepenuhnya.

Rafael pun memahami keputusan Aruna, walau berat di hati, dia tahu memberi ruang itu adalah bentuk cinta yang paling dewasa. Mereka berdua masih saling menghormati dan menyimpan kenangan indah sebagai pelajaran berharga. Kepergian itu membuka peluang baru bagi keduanya untuk berkembang, menemukan kebahagiaan masing-masing dengan caranya sendiri.

Aruna percaya suatu saat nanti dia akan kembali kepada Rafael. Meski sekarang mereka harus berpisah untuk sementara, hatinya yakin bahwa cinta mereka bukan sesuatu yang mudah hilang begitu saja. Aruna tahu, waktu dan jarak hanya membuat perasaan itu semakin matang dan kuat.

Keputusan untuk menjauh bukan berarti ia menyerah pada cinta mereka. Justru, Aruna ingin memberi ruang bagi keduanya untuk tumbuh dan memperbaiki diri masing-masing, agar ketika mereka bertemu lagi, semuanya bisa lebih baik. Dia percaya bahwa perjalanan ini adalah bagian dari takdir mereka yang akan memperkuat ikatan mereka lebih dalam.

Setiap hari Aruna menyimpan kenangan manis bersama Rafael dalam hatinya. Senyuman, sentuhan tangan, dan setiap kata cinta yang pernah terucap menjadi pengingat bahwa Rafael adalah orang yang tepat untuknya. Dia yakin, saat waktunya tiba, Rafael dan Aruna akan bertemu lagi dalam pelukan yang lebih hangat dan penuh makna.

Rafael pun demikian. Dia tetap setia menunggu, percaya pada cinta yang mereka punyai. Mereka sama-sama tahu, cinta sejati butuh kesabaran dan keyakinan. Maka, perpisahan ini bukan akhir, melainkan awal dari cerita baru yang akan terus mereka rajut bersama.

Aruna memutuskan kembali ke rumah ayahnya setelah semua yang terjadi. Langkah itu bukan tanpa alasan, melainkan sebagai upaya mencari ketenangan dan kekuatan baru. Setibanya di rumah, suasana hangat menyambutnya, tapi yang membuat hatinya terharu adalah saat ayahnya meminta maaf dengan tulus.

Ayah Aruna berkata, "Nak, Ayah minta maaf telah menjodohkan kamu dengan cowok yang ternyata tidak baik. Ayah salah menilai, dan Ayah sedih melihat kamu harus merasakan itu." Kata-kata itu membuat Aruna meleleh, karena selama ini dia merasa sendiri menghadapi semua konflik dan kekecewaan.

Momen itu jadi titik balik bagi hubungan Aruna dan ayahnya. Mereka duduk bersama, berbicara dari hati ke hati tentang segala beban dan harapan. Ayahnya berjanji akan selalu mendukung dan tidak akan pernah memaksakan sesuatu yang tidak membuatnya bahagia. Aruna merasa sangat dihargai dan kembali menemukan cinta dan perlindungan seorang ayah yang selama ini dirindukannya.

Aruna bercerita bahwa dirinya mengidap anxiety disorder, membuat ayahnya sangat khawatir. Namun Aruna menjelaskan bahwa Kini, Aruna sudah jauh lebih baik. Anxiety disorder yang dulu membelenggu mulai berkurang, bahkan hampir hilang. Ayahnya merasa lega dan bangga melihat perubahan putrinya. Mereka kini bisa berbicara terbuka tanpa rasa takut, hubungan mereka pun semakin dekat dan hangat.

Aruna kini memilih menjauh dari Rafael karena ia tidak ingin menjadi beban bagi pria yang dicintainya. Meski cinta mereka dalam, Aruna merasa anxiety disorder yang pernah ia alami bisa membuat Rafael susah, bahkan mungkin menyakitinya. Dia nggak mau Rafael punya kekasih yang harus terus khawatir dan repot mengurus kondisinya.

Bagi Aruna, menjauh adalah bentuk cinta juga memberi ruang bagi Rafael hidup tanpa beban tambahan. Dia ingin Rafael bahagia, bebas dari tekanan yang datang karena kecemasannya. Walau berat, Aruna percaya keputusan ini adalah langkah terbaik untuk keduanya, agar Rafael bisa menemukan ketenangan dan kebahagiaan tanpa harus merasa terbebani.

Rafael tentu sedih dan bingung, tapi dia juga paham keputusan Aruna datang dari hati yang ingin melindungi. Mereka saling menghargai dan tetap menyimpan rasa cinta meski harus berjarak. Dalam hatinya, Rafael berharap suatu saat Aruna bisa pulih sepenuhnya dan mereka bisa bersama lagi tanpa rasa takut.

"Rafael, aku butuh bicara serius."

"Apa yang terjadi, Aruna? Kamu kelihatan berbeda."

"Aku... aku merasa kita perlu jarak. Aku takut kecemasanku ini malah jadi beban buatmu."

"Aruna, aku sayang kamu, bukan masalah penyakit mental yang kamu alami. Aku mau kita hadapi bersama."

"Tapi aku nggak mau kamu susah karena aku. Mungkin lebih baik aku menjauh dulu, biar kamu bisa hidup tenang."

"Jangan bilang begitu. Aku di sini, untuk kamu, apapun yang terjadi."

"Aku juga sayang kamu, tapi aku perlu waktu untuk diri sendiri dulu."

"Aku mengerti. Aku akan sabar menunggu kamu, Aruna."

"Semoga nanti kita bisa bertemu lagi dalam keadaan lebih baik."

1
paulina
Ngakak guling-guling
Nona_Penulis: Senangnyaa ada yang terhibur 😍
total 1 replies
Bonsai Boy
Gak sabar menunggu kisah selanjutnya. Aku ingin tahu apa yang terjadi berikutnya.
Nona_Penulis: siapp
total 1 replies
Una loca(。・`ω´・)
👍👍👍 untukmu, thor!
Nona_Penulis: terimakasih😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!