Ara yang melarikan diri ke luar negeri, tidak sengaja menyaksikan pembunuhan terhadap bosnya saat bekerja, dan itu membuatnya menjadi tawanan pria yang kejam, bahkan lebih kejam dari orang orang di masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti tyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Di sebuah club malam
Caesar memasuki sebuah ruangan VVIP, di sana sudah ada richard, mattew dan alan, mereka adalah sahabat caesar yang masih kerabat dengannya, beberapa saat yang lalu caesar menelpon dan meminta mereka untuk datang ke tempat yang sering mereka kunjungi jika merasa bosan.
Mattew dan alan mengkode richard dengan tangan dan alis yang di angkat, yang bisa di artikan 'ada apa dengannya?', dan di balas richard dengan bahu di angkat, yang ia tau, seharusnya caesar membawa tunangannya makan malam bersama keluarga atas permintaan ayahnya.
Mereka hanya diam melihat caesar yang kini mulai menyalakan rokoknya, tidak lama masuk beberapa wanita berpakaian sexy ke ruangan tersebut membawa gelas dan minuman, masing masing memiliki dua wanita yang duduk di samping mereka untuk menuangkan minum.
"Apa ada masalah?"
Tanya mattew setelah lama mereka diam, pria yang masih memakai kemeja yang masih rapi itu menerima minuman yang di berikan wanita di sisinya, lalu meminumnya sedikit.
Caesar yang medengar pertanyaan sahabat nya dari kecil membuat moodnya makin memburuk saat mengingat apa yang terjadi di dalam lift, pria dengan kaos hitam dan rambut yang sedikit acak acakkan itu meneguk minumannya lalu meletakkan gelas di meja dengan agak keras membuat kedua wanita yang ada di sisinya terkejut, ingin lari dari sana tapi tidak berani.
"Apa itu karena tunangan kecilmu?"
Tanya alan yang siang tadi juga menghadiri pesta pertunangan dadakan sahabatnya, sedangkan mattew tidak datang, dia lebih memilih menemani istrinya mengecek kandungan ke dokter, bahkan urusan kantor juga dia tunda.
"Dia sangat menyebalkan, apakah terlambat untuk membatalkan pertunangan?"
Tanya caesar dengan wajah yang terlihat sangat kesal, matanya menatap tajam botol minum yang sudah tinggal separuh di depannya, seolah itu adalah ara.
"Tidak terlambat"
Ucap alan enteng.
"batalkan saja kalau tidak suka padanya"
Mattew juga memberi saran.
Sedangkan richard hanya memperhatikan diam diam reaksi caesar yang terlihat terkejut dengan saran teman temannya.
"Tidak bisa, yang ada aku yang malu"
Ucap caesar dengan wajah serius.
Alan, mattew dan richard tersenyum miring.
"Sejak kapan kamu memikirkan hal sepele begitu?"
Tanya alan dengan tawa kecil.
Caesar berdecak, ia melirik wanita yang duduk di sebelahnya, agak lama ia menatap wanita yang meremas tangannya takut.
"Apa aku menyeramkan?"
Tanya caesar kesal, dan itu membuat wanita itu hampir menangis, tapi dengan cepat wanita satu lagi bicara dengan sopan.
"Maaf tuan, dia baru hari ini mulai kerja"
Dengan cepat wanita itu menuangkan kembali minuman ke gelas dan menyerahkannya pada klien.
"Cepat keluar, ganti dengan yang lain"
Perintah caesar, mood nya semakin buruk melihat wanita itu gemetar ketakutan, sama seperti ara saat pertama kali mereka bertemu.
"Tidak"
Karena panik wanita itu sedikit berteriak menggunakan bahasa negara asalnya, dia tidak akan bisa mendapatkan uang jika dia di usir dari ruangan dan mendapatkan keluhan dari pelanggan.
Caesar menoleh dengan mata tajamnya, membuat gadis itu semakin ketakutan, tangan gadis itu refleks menutup mulutnya.
"Kau dari negara i ?"
Tanya caesar menggunakan bahasa negara tersebut, intonasi suaranya juga berubah lebih rendah.
"I..ya tuan"
Jawab gadis itu mengangguk cepat, ia meneguk liurnya saat caesar melihat gadis itu atas bawah.
"Ayo, Saya akan membelimu, lalu ikut saya pulang"
Richard, mattew dan alan terkejut dan ikut berdiri saat caesar mulai berdiri, terlihat gadis itu agak panik, ragu ragu, dan tentu masih ketakutan.
"Bos, bagaimana dengan perasaan nona alia kalau anda berselingkuh, lagi pula ini melanggar prinsip anda"
Entah kenapa richard tidak senang dengan apa yang di lakukan atasannya, sepertinya dia lebih mendukung sang bos bersama tunangan yang baru di temui itu.
"Richard, siapa yang mau selingkuh, aku akan menyelamatkan seorang gadis yang satu negara dengannnya untuk memperbaiki citra ku di depannya"
Ucap caesar dengan yakin.
Semua terdiam, otak mereka masih kurang memahami apa yang di katakan caesar, hanya richard yang cepat mengerti, karena dia sangat tau bagaiman pertemuan pertama bos dan tunangan dadakannya itu.
"Anda yakin akan berhasil, anda kan sudah menembak kakinya, mengancamnya berkali kali"
Ucap richard tampa menyaring omongannya, semua orang di ruangan tersebut melongo mendengar apa yang di katakan pria yang memakai jaket levis itu, para wanita menutup mulutnya terkejut dan saling pandang.
"Caesar, benar apa yang richard katakan?"
Tanya mattew dengan wajah tidak senang, dia tidak suka dengan orang yang menyakiti orang yang tidak bersalah, apalagi kepada seorang wanita.
"Itu.."
Caesar menatap wanita wanita yang dari tadi hanya diam
"Kalian keluarlah"
Setelah para wanita itu keluar dan menutup pintu, caesar kembali duduk, di ikuti yang lainnya.
"aku tidak memiliki alasan untuk bisa membawanya, organisasi kita tidak akan melepaskan seseorang saksi saat menjalankan misi"
Mattew menatap tajam richard yang baru saja membuat salah paham orang orang, sedangkan pria itu hanya menampilkan senyum dengan dua jarinya di depan wajah.
"Jadi karena itu kamu menjadikannya seorang penyelamat, kalau begitu, kamu tinggal menjelaskannya, jadi citramu akan berubah, ya kan"
Ucap alan memberi saran.
"Kalau begitu, identitas kita terancam terbongkar"
Ucap caesar, lalu di angguki yang lainnya.
"Kamu benar benar menyukainya?"
Tanya mattew
"Entahlah, dia sangat aneh, masih muda, tapi seperti orang yang sudah menjalani dua kehidupan"
Jelas caesar dengan jujur, dan itu membuatnya ingin menggali semua hal tentang gadis itu.
"Aku tebak , yang kamu rasakan itu hanya obsessi"
Ucap alan sok tau sambil menjentikkan jari, caesar hanya diam dan tidak menanggapi, karena dia juga belum yakin dengan apa yang dia rasakan.
"Apapun itu, kalau dia tidak menyukaimu, kamu tidak boleh memaksanya untuk bersamamu"
Mattew memberi nasehat sebagai orang yang sudah berpengalaman.
"Tidak bisa"
Bantah caesar dengan cepat, matanya melirik ke arah lain saat mattew menatapnya tajam.
"Pokoknya tidak bisa, dia akan hidup menderita di luar sana, aku akan menjaganya dan memberinya makan"
Ucap caesar yang mulai melantur, lalu ia berdiri dan keluar dari sana.
Brakk
Ketiga pria yang masih di dalam ruangan hanya bisa tercengang melihat tingkah caesar, itulah wajah asli pria itu, pria yang kurang kasih sayang orang tua itu lebih kekanakan jika bersama teman temannya.
"Dasar dia itu,... tapi lucu juga ha ha ha"
Kemudian Alan tertawa terbahak bahak membayangkan perjuangan yang akan caesar lalui untuk mempertahankan tunangan kecinya itu.