NovelToon NovelToon
Netherworld Spirit Realm

Netherworld Spirit Realm

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Akademi Sihir / Persahabatan / Roh Supernatural
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: `AzizahNur`

Di dunia di mana Spirit Master harus membunuh Spirit Beast untuk mendapatkan Spirit Ring, Yin Lian lahir dengan kekuatan yang berbeda: Kontrak Dewa. Ia tidak perlu membunuh, melainkan menjalin ikatan dengan Spirit Beast, memungkinkan mereka berkembang bersamanya. Namun, sistem ini dianggap tabu, dan banyak pihak yang ingin melenyapkannya sebelum ia menjadi ancaman.

Saat bergabung dengan Infernal Fiends Academy, akademi kecil yang selalu diremehkan, Yin Lian bertemu rekan-rekan yang sama keras kepala dan berbakatnya. Bersama mereka, ia menantang batas dunia Spirit Master, menghadapi persaingan sengit, konspirasi dari akademi besar, serta ancaman dari kekuatan yang mengendalikan dunia di balik bayangan.

Di tengah semua itu, sebuah rahasia besar terungkap - Netherworld Spirit Realm, dimensi tersembunyi yang menyimpan kekuatan tak terbayangkan. Kunci menuju puncak bukan hanya soal kekuatan, tetapi juga keberanian untuk menghadapi kegelapan yang mengintai.

⚠️pict : pinterest ⚠️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon `AzizahNur`, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

Liang Zhen terdiam sejenak sebelum mendekati Yin Lian. Ia melipat kedua tangannya di belakang punggungnya. “Bukan tidak memiliki spirit, tapi spirit-mu… tidak sempurna,” ujarnya. “Kabut hitam itu, aku tak yakin apakah bisa disebut Martial Soul atau tidak.”

Yin Lian mengepalkan tangannya, menatap kabut hitam di telapak tangannya yang perlahan menghilang. Hatinya bergejolak. Kenapa? Kenapa Martial Soul miliknya langsung dianggap gagal tanpa pengujian lebih lanjut?

Tatapannya beralih ke Liang Zhen, yang masih berdiri dengan ekspresi datar.

“Tuan Liang,” suara Yin Lian terdengar tegas, meski sedikit bergetar. “Saya belum menguji Innate Full Spirit Power saya. Mungkin—”

“Tidak perlu.” Liang Zhen langsung memotong. “Martial Soul-mu tidak memiliki bentuk yang jelas. Tanpa fondasi yang kuat, kekuatan sebesar apa pun tidak akan berguna.”

Yin Lian terdiam sejenak, menelan kekecewaannya. Tapi ia tidak menyerah. “Bagaimana jika saya tetap ingin mencobanya?”

Liang Zhen menatapnya lebih lama kali ini. Tidak ada rasa iba, tidak ada tanda-tanda akan mengubah keputusannya. Namun, di balik tatapan tajam itu, ada sesuatu yang berbeda—sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

“Tekadmu berbeda dari anak-anak lainnya.” Liang Zhen akhirnya berkata, suaranya lebih rendah dari sebelumnya. “Tapi tetap saja, tanpa Martial Soul yang sempurna, jalanmu akan sangat sulit.”

Yin Lian tidak gentar. “Saya tidak peduli seberapa sulit jalannya.”

Liang Zhen menatap Yin Lian yang masih bersikeras. Anak itu sama sekali tidak menyerah, meskipun telah disebut gagal.

Dengan helaan napas pelan, Liang Zhen akhirnya mengeluarkan sebuah bola kristal berwarna biru dari dalam lengan jubahnya. Cahaya lembut dari kristal itu memantul di permukaan lantai, memancarkan kilauan samar yang menandakan kekuatannya.

“Pegang ini,” kata Liang Zhen, mengulurkan bola kristal itu ke arah Yin Lian.

Yin Lian menerima bola itu dengan kedua tangan, merasakan energi dingin yang mengalir dari permukaannya.

"Salurkan energimu ke dalam bola ini," lanjut Liang Zhen. "Jika bola ini bersinar terang, itu berarti kau memiliki Innate Full Spirit Power."

Mata anak-anak lain yang masih berada di sekitar aula mulai melirik dengan penasaran. Mereka telah menyaksikan pengujian Martial Soul sebelumnya, tetapi metode ini sedikit berbeda.

Yin Lian menarik napas dalam, lalu memejamkan matanya. Dengan hati-hati, ia mulai menyalurkan energi Martial Soul-nya ke dalam bola kristal di tangannya.

Dan saat itu juga—

Sebuah cahaya terang tiba-tiba meledak dari dalam bola kristal, menerangi ruangan dengan intensitas yang luar biasa.

Bukan hanya sekilas.

Cahayanya tidak memudar dalam hitungan detik, tetapi terus bersinar, memancarkan aura yang hampir menyilaukan. Bahkan beberapa anak yang berdiri terlalu dekat harus menyipitkan mata mereka.

Liang Zhen sedikit terkejut. Innate Full Spirit Power… dalam tingkat setinggi ini?

Setelah beberapa saat, ia mengangkat tangannya. “Cukup.”

Seolah mendengar perintahnya, cahaya dari bola kristal perlahan meredup. Yin Lian membuka matanya, tetapi ekspresi Liang Zhen tidak menunjukkan tanda-tanda kagum seperti yang ia harapkan.

“Kau memiliki Innate Full Spirit Power,” kata Liang Zhen akhirnya, suaranya kembali datar. “Tapi Martial Soul-mu… adalah kegagalan.”

Yin Lian terdiam.

“Kabut hitam yang muncul tadi,” lanjut Liang Zhen, “bukanlah Martial Soul sejati. Itu hanya bentuk teknik yang gagal. Dengan kata lain, kekuatan yang kau miliki tidak akan bisa berkembang.”

Yin Lian mengepalkan tangannya. “Kalau begitu, apakah masih ada cara untuk melatihnya?”

Liang Zhen menggeleng. “Kabut hitam itu hanyalah pecahan Martial Soul yang tidak utuh. Teknik ini sering digunakan oleh para pencuri, tetapi tidak memiliki jalur perkembangan yang jelas.”

Kata-kata itu bagaikan pisau yang mengiris harapan Yin Lian.

Liang Zhen tidak berkata apa-apa lagi. Ia mengambil kembali bola kristal dan berbalik, melangkah keluar dari aula dengan sikap yang tak terbaca.

Begitu keluar, seorang pria tua berjubah abu-abu dengan tongkat kayu menghampirinya. Wu Cheng, tetua desa yang telah mengawasi ujian dari kejauhan, menatapnya dengan penuh harapan.

“Bagaimana hasilnya?” tanya Wu Cheng.

Liang Zhen menghela napas. Ia menggeleng. “Tidak ada yang lolos.”

Wu Cheng mengerutkan keningnya, tetapi sebelum ia bisa bertanya lebih jauh, Liang Zhen menambahkan sesuatu dengan suara yang lebih pelan, matanya sekilas melirik ke dalam ruangan tempat Yin Lian masih berdiri diam.

“Ada satu anak dengan Innate Full Spirit Power…namun Martial Soul yang tak sempurna.”

Wu Cheng mengikuti arah tatapan Liang Zhen. Dari balik pintu yang masih terbuka, ia bisa melihat Yin Lian berdiri di sana, menatap kedua tangannya—seolah sedang bertanya pada dirinya sendiri, apakah benar Martial Soul miliknya tidak berguna?

Angin berhembus pelan di halaman kuil, membawa keheningan yang menggantung di antara mereka.

Dan di dalam ruangan, Yin Lian menggenggam tekad baru dalam diam.

Wu Cheng memperhatikan ekspresi Yin Lian yang kosong, membuat hatinya terasa semakin berat. Tidak ada kemarahan atau penolakan dalam mata anak itu—hanya kehampaan yang dalam. Seolah-olah semua harapannya telah dihancurkan bahkan sebelum ia sempat menggenggamnya.

Bagaimana jika ini benar-benar membuatnya menyerah?

Wu Cheng mengepalkan tongkat kayunya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Liang Zhen. Pria itu masih berdiri di depan pintu kuil, bersiap untuk meninggalkan desa ini dan menuju ke tempat lain.

“Kau yakin tidak ada cara lain?” suara Wu Cheng terdengar lebih mendesak dari sebelumnya.

Liang Zhen menghentikan langkahnya sejenak. “Apa maksudmu?”

“Yin Lian memiliki Innate Full Spirit Power,” kata Wu Cheng, berusaha tetap tenang. “Bakat itu sangat langka. Apakah kau benar-benar yakin Martial Soul-nya tidak bisa dikembangkan? Apakah tidak ada metode khusus yang bisa digunakan untuk memperbaikinya?”

Liang Zhen menatapnya dengan ekspresi datar sebelum menghela napas panjang. “Innate Full Spirit Power memang langka, tapi tanpa Martial Soul yang benar, itu tidak ada gunanya.”

Wu Cheng mengernyit. “Apa maksudmu?”

Liang Zhen menoleh ke arah Yin Lian yang masih berdiri diam di dalam bangunan kuil, menatap kedua tangannya dengan pandangan kosong.

“Martial Soul bukan hanya tentang energi yang kau miliki,” katanya pelan. “Tapi juga tentang seberapa kuat fondasi yang mendukungnya. Yin Lian tidak memiliki fondasi itu.”

“Tapi dia memiliki potensi!” Wu Cheng bersikeras.

“Potensi tanpa alat yang tepat hanyalah ilusi,” jawab Liang Zhen dengan nada tajam. “Kabut hitam itu bukanlah Martial Soul yang sebenarnya. Itu hanya sisa-sisa energi gagal yang tidak bisa digunakan dalam pertarungan atau kultivasi.”

Kata-katanya seperti pedang yang menembus hati Wu Cheng.

Namun, Wu Cheng tidak ingin menyerah begitu saja.

“Dunia ini telah berubah, Liang Zhen,” katanya dengan suara berat. “Di zaman seperti sekarang, kita tidak bisa hanya mengandalkan teori lama. Mungkin ada cara lain—sesuatu yang belum ditemukan.”

Liang Zhen menatapnya sejenak, lalu tersenyum tipis.

“Kau terlalu banyak berharap, Kakek Wu Cheng.”

Kemudian, tanpa mengatakan apa-apa lagi, ia berbalik dan meninggalkan kuil. Langkahnya tenang, tanpa sedikit pun keraguan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!