NovelToon NovelToon
Sonev

Sonev

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Umu Salma

Seotang gadis masih duduk di bangku SMA terpaksa menikah karena sebuah insiden yang tidak terduga. Sonev seorang gadis yang hidup berdua dengan ibunya yang seorang buruh pabrik. Baca karya ini untuk selanjutnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umu Salma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kedatangan pak Gunawan

Pulang sekolah, sepert biasa, Sonev akan langsung ke tempatnya bekerja, dengan membawa peralatan untuk bekerja Sonev sudah mulai dengan aktivitasnya. Biasanya Sonia dan David menemani Sonev, namun karena ada keperluan, kedua sahabatnya itu tidak bisa menemani Sonev.

Saat sedang sibuk dengan aktivitasnya, tiba tiba saja pak Gunawan berdiri tidak jauh dari tempat Sonev.

"Sonev..."

Sonev yang sedang bekerja merasa.afa seseorang yang memanggilnya, kemudian mencari ke arah suara.yang memanggilnya.tersebut.

"Om.Gunawan....?"

Pak.Gunawan.mengangguk. "Om Gunawan, sedang apa di sini?"

"Mau ketemu kamu, om.sengaja ke sini. Karena jika di rumah pasti akan sangat sulit untuk kita bicara. Boleh papah bicara dengan kamu.Apa kamu ada waktu?"

"Bisa om, saya ada waktu.untuk kita bicara. Ada apa ya om?"

"Sebelum kita bicara, bisakah kamu mengubah panggilan om menjadi papah. Karena kamu.sudah papah anggap sebagai anak.sendiri."

"Tapi om...."

"Tidak ada bantahan..."

"Baiklah om... eh pah...."

"Nah begitu dong, kalau di panggil om rasanya seperti keponakan, bukannya menantu. Ha ha.."

Pak Gunawan tertawa renyah. "Maaf ya, papah mengganggu kegiatan kamu, seperti yang papah bilang kalau di rumah pasti tidak akan bisa berbicara leluasa seperti ini karena ada mamahnya Vano."

"Dan tujuan papah ke sini yaitu karena papah ingin memberikan kamu nafkah yang seharusnya di berikan oleh Vano, namun karena Vano masih sekolah dan belum bekerja dan Vano pun masih mendapatkan uang saku dari papah. Anggap saja ini adalah uang saku yang di berikan orang tua terhadap anaknya."

"Tapi pah, Sonev tidak bisa meminta nya, kalau hanya untuk keperluan Sonev sendiri rasanya Sonev sudah punya uang sendiri dari hasil kerja. Dan Sonev janji tidak akan merepotkan papah."

"Papah tahu, kamu pasti punya uang untuk keperluan kamu sendiri dari hasil kerja selama ini, papah hanya ingin memberikan nya sebagai kasih sayang orang tua terhadap anak gadis nya yang tidak permah papah miliki. Dan untuk itu papah mohon Sonev tidak menolaknya."

"Tapi pah..."

"Tidak ada tapi tapian dan juga tidak ada bantahan. Berapa nomer rekening Sonev, papah minta. Nanti akan papah transfer."

Setelah melalui perdebatan, akhirnya Sonev mengalah demi menghormati pak Gunawan yang sudah dengan sengaja mendatangi Sonev di tengah kesibukannya sebagai seorang perwira polisi.

Beberapa saat kemudian pak Gunawan mengutak atik ponselnya setelah Sonev memberikan nomer rekeningnya.

"Sudah papah kirim.sejumlah uang untuk keperluan sehari hari Sonev."

Kemudian Sonev mengecek.M-Banking nya, matanya terbelalak karena melihat nominal uang yang sudah di kirimkan mertuanya.

"Pah mengapa jumlahnya.sangat banyak sekali, bahkan lebih besar dari gaji Sonev setiap bulannya."

"Tidak apa apa, jumlah itu sama dengan yang di terima Vano setiap bulannya."

"Bagaimana nanti kaiau tante Kania tahu papah memberikan uang saku.untuk Sonev."

"Mamahnya Vano tidak akan tahu kalau Sonev tutup mulut, dan jangan khawatir tentang uang itu, karena papah memberikan uang itu dari hasil usaha sampingan papah bersama beberapa teman papah."

"Sonev tidak tahu harus berkata apa, Sonev hanya bisa mengucapkan banyak.banyak terima kasih karena papah sudah berbaik hati terhadao Sonev."

"Sudahlah jangan jadi pikiran dan jangan merasa tidak

enak.hati.karena hal ini."

"Pah, apakah setelah ini Sonev masih boleh bekerja, karena Sonev sudah terlanjur nyaman dengan pekerjaan ini."

"Kalau Sonev merasa nyaman dengan pekerjaan ini, lakukan saja. Dan teruskan."

"Terima kasih pah."

Sonev sangat bahagia karema.masih di perbolehkan bekerja di tempatnya sekarang. Karena jika Sonev harus berhenti kerja, secara otomatis setiap.pulang sekolah harus berada di rumah dan sudah.pasti akan bertemu dengan bu Kania mertuanya yang sangat tidak menyukai dirinya. Jika Sonev terus bekerja, pulang nya sore dan mungkin bisa langsung tidur sehingga kecil kemungkinan untuk bertemu dengan bu Kania. Walaupun bertemu hanya saat sarapan pagi dan saat berada di sekolah. Itupun hanya sebatas mengajar.

"Kenapa melamun?"

"Eh itu, anu..."

"Anu apa?"

"Tidak pah, maksudnya Sonev tidak melamunkan apa.apa."

Sonev menjawab dengan terbata bata, sehingga membuat pak Gunawan tertawa melihat kelakuan menantunya yang kepergok sedang melamun.

"Ya sudah kalau.begitu, papah pulang dulu mau langsung ke markas karena masih banyak pekerjaan yang belum papah selesaikan."

"Sekali lagi terima kasih pah, maaf membuat papah menjadi repot."

"Tidak apa apa, papah senang kok di repotkan sama menantu papah."

Pak.Gunawan kembali ke tempat dinasnya karena memang masih banyak pekerjaan. Sedangkan Sonev kembali melanjutkan pekerjaannya yang tadi sempat tertunda.

BAru saja Sonev mulai bekerja lagi, tiba riba saja Vano datang ke tempat kerja Sonev. Vano sengaja tidak menegur Sonev yang sedang memasukan daun daun kering ke dalan kresek sampag, namun saat akan berdiri, ekor mata Sonev melihat seseorang sedang duduk di salah satu bangku taman yang ada di sana.

"Itu kan Vano, ngapain dia kemari, apa tadi Vano melihat papah tidak ya, mudah mudahan saja mereka tidak sempat bertemu, lebih baik gue pura pura saja tidak tahu kalau Vano ada di sana." Guman Sonev dalan hatinya.

Melihat Sonev yang masih dengan pekerjaannya, Vano berjalan ke arah Sonev.

"Aaaaaa..." Sonev pura pura terkejut saat tiba tiba Vano menepuk pundaknya.

"Jangan berteriak, ini gue Vano."

"Bisa nggak sih elo jangan bikin gue jantungan, untuk saja.ini.jantung buatan Tuhan, kalau buatan pabrik pasti minta di ganti."

"Lagian elo nggak denger kalau ada orang yang deketin elo, untung gue yang datang, kalau orang jahat gimana?"

Vano terlihat kesal dengan sikap Sonev karena.menurutnya Sonev sangat ceroboh.

"Lagian elo.ngapain.juga datang ke sini diam diam. nggak ada kerjaan."

"Hei helo, gue ke sini karena mau lihatin bini.gue yang lagi kerja karena di suruh papah, hari sudah sore papah khawatir sama elo, kalau bukan karena papah, ogah gue datang kemari, trauma gue, gara gara datang ke taman ini gue harus ketiban sial ngawinin elo."

"Kalau elo terpaksa datang ke sini karena om Gunawan, mendingan elo.nggak usah datang ke sini. Gue sudah terbiasa hidup sendiri."

Sonev merasa sakit hati mendengar Vano.berkata seperti itu, seolah olah kalau dirinya wanita pembawa sial buat Vano.

"Sudah jangan banyak.drama, lebih baik sekarang.elo.pulang bareng gue sebentar mau magrib."

"Mata lo.nggak lihat, kerjaan gue masih banyak, daun daun ini.belum masuk semua ke dalam kantong sampah, kalo mau cepat selesai, harusnya.elo bantuin gue biar cepat bered, bukannya marah marah, nanti cepat ubanan tuh kepala."

"Terserah elo deh, ayo.gue bantuin, tapi udah ini.elo harus pulang, gara gara jemput elo, gue telat mabar sama.teman gue."

Sonev tidak ingin banyak bicara lagi, dengan rasa kesal di dada, dengan cepat Sonev menyelesaikan semuanya.

...****************...

Hai reader jangan bosan ya baca hasil karya ku. Jangan lupa Like dan.komen nya. HAPPY READING. Love U All.

1
Renji Abarai
Menyentuh hati ❤️
Umu Salma: terima kasih,
total 1 replies
Mamimi Samejima
Karya indah dengan plot yang tak terduga!
Umu Salma: Terima kasih/Pray/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!