Takdir membawaku dalam keadaan yang sungguh tak kuduga akan terjadi.
Widuri Lidyaningrum terpaksa menerima tawaran dari mantan kekasihnya bernama Bisma Arya Mahendra untuk menjadi simpanannya. Semua dilakukan Widuri demi menolong kakak kandungnya bernama Alamsyah agar tak dipenjara.
"Akan kubuat hidupmu menderita seperti di neraka, Wid. Kakakmu sudah membuat Vivian keguguran. Calon bayiku meninggal dan Vivian lumpuh. Karir serta mimpi Vivian hancur!" geram Bisma dalam hati.
Benci dan cinta bercampur dalam pekatnya permainan takdir keduanya.
"Sampai kapan aku harus jadi simpananmu?" tanya Widuri.
"Sampai aku benar-benar membuangmu dari muka bumi ini. Selamanya," jawab Bisma dengan raut wajah yang terlihat jelas kilat penuh amarah kebencian mendalam pada Widuri.
Bagaimana kehidupan Widuri menjadi wanita simpanan dari mantan kekasihnya yang sudah beristri?
Widuri dan Bisma juga melakukan sebuah pernikahan rahasia yang tidak diketahui oleh siapapun.
Bagian dari novel : Bening🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 - Sekretaris
"Berhentilah kerja di kantormu yang sekarang," titah Bisma dengan tegas.
"Kenapa harus begitu, Bis?"
"Perlu diingat jika aku sekarang adalah suamimu atas permintaanmu sendiri yang meminta dinikahi. Aku masih sangat bisa menafkahimu jauh lebih banyak dari gaji yang diberikan di sana,"
"Iya, aku tau soal itu. Kamu pasti sangat mampu dalam hal finansial. Tapi, kamu sangat tau jika aku suka bekerja. Aku hanya sebagai wanita simpananmu walaupun berstatus istri siri. Jadi, aku rasa tidak harus selalu berada di rumah kan selama 24 jam?"
"Siapa yang bilang menyuruhmu jadi pengangguran?"
"Barusan kamu suruh aku resign dari sana. Lantas aku harus diam di rumah?"
"Kamu resign dari sana dan kerja di kantorku," jelas Bisma.
Seketika Widuri terkejut mendengar perintah Bisma barusan.
"Gak perlu terkejut begitu. Aku melakukan ini bukan karena aku peduli padamu apalagi cinta!" seru Bisma. "Bagiku kamu itu hanya sebuah barang yang sudah aku beli untuk dijadikan pajangan. Jadi aku tak suka jika pajanganku itu bekerja di perusahaan lain apalagi di sana adalah kompetitorku. Jika kamu berada dekat denganku pasti mudah untuk mengawasimu. Tenang saja kamu tetap akan aku gaji," imbuhnya.
Widuri pun akhirnya terpaksa melakukan semua permintaan Bisma tersebut. Mulai dari simpanan yang menikah siri dengan pernikahan yang dirahasiakan dari siapapun, kini ia juga bekerja di kantor Bisma.
☘️☘️
Acara pernikahan rahasia Bisma dan Widuri telah selesai beberapa jam yang lalu. Dhika dan orang yang terlibat dalam pelaksanaan pernikahan rahasia tersebut sudah pergi. Tinggallah Bisma dan Widuri berdua di apartemen.
Widuri memutuskan masuk ke dalam kamar tamu untuk mengganti baju. Sedangkan Bisma masih duduk di sofa ruang tamu.
Apartemen yang menjadi tempat tinggal Widuri selama menjadi simpanan Bisma, memiliki tiga kamar tidur. Satu kamar utama, satu kamar tamu dan satu kamar pembantu. Selain itu ada dapur, mini bar, meja makan, ruang tamu dan gudang.
Sebelum menempati apartemen tersebut, Bisma menyuruh Widuri untuk memakai kamar tamu yang tentunya ukurannya jauh lebih kecil daripada kamar utama. Bisma sengaja ingin menyiksa Widuri secara perlahan dengan membuat wanita itu tak nyaman.
Rasa amarah yang masih tersimpan akibat suatu perkara yang terjadi di masa lalu dengan tragedi pelik yang tak terduga di masa sekarang bercampur jadi satu dalam kalbu Bisma Arya Mahendra.
Ceklek...
Pintu kamar tamu pun terbuka. Widuri keluar dari kamarnya setelah bersih-bersih diri. Ia melihat Bisma tengah memejamkan matanya di atas sofa.
"Ada kamar tidur. Lebih baik kalau capek, tidur di dalam."
"Di sini aku bosnya! Jadi, terserah aku mau tidur di mana saja. Bahkan aku mau tidur di dalam kamarmu juga bisa. Jangan sok mengaturku!" sahut Bisma yang memang belum tidur sepenuhnya. "Ingat posisimu hanya sebatas wanita simpanan bukan istri sungguhan. Dirimu tak lebih dari sekedar keset bagiku!"
Oh, sungguh pedas sekali ucapan Bisma barusan. Widuri berusaha untuk bersabar dan tidak terpancing dengan apapun yang Bisma lakukan padanya.
Widuri berjalan ke arah dapur. Perutnya merasa keroncongan karena belum sarapan sejak tadi pagi, ia pun memutuskan masak sat set yakni mie instan. Dengan bahan seadanya yang ia bawa dari apartemen lamanya, Widuri segera memasaknya.
Kebetulan semalam ia baru pindah ke apartemen tersebut. Jadi, Widuri belum sempat berbelanja.
Mie instan kuah dengan telur dan sosis serta beberapa sayur plus potongan cabai pun telah siap disantap. Aroma harum mie instan ala Widuri pun semerbak hingga ke indera penciuman Bisma.
Seketika putra bungsu Arjuna itu pun membuka matanya lalu berdiri dari sofa dan berjalan menuju dapur.
"Kamu mau juga? Kebetulan aku masih punya satu lagi mie instan,"
"Gak. Makanan gak sehat begitu!" desis Bisma menolaknya.
"Ya sudah kalau begitu aku mau makan dulu," sahut Widuri seraya berjalan menuju meja makan dengan membawa semangkuk mie instan yang telah jadi dan segelas air putih. "Aku pikir kamu masih suka mie instan. Dulu waktu kuliah sering banget beli mie instan kuah di warung Mbok Yem tapi aku yang kamu suruh masakin," imbuhnya.
"Aku sudah tutup buku!" tegas Bisma.
"Warung Mbok Yem juga sudah tutup untuk selamanya. Malah sekarang kalau gak salah ganti jadi warung tempe penyet dan pecel lele. Anak-anaknya gak ada yang nerusin usahanya sejak Mbok Yem meninggal. Sayang banget padahal Warung Mbok Yem sudah punya banyak pelanggan," ucap Widuri yang mendadak teringat kenangan masa lalu bersama Bisma yang baginya sangat berkesan di hatinya. Memorable.
Bisma memutuskan untuk duduk di depan Widuri yang sedang mengunyah mie instan. Mantan kekasih yang kini berstatus simpanan itu pun terus berceloteh perihal masa lalu mereka.
"Kalau aku punya uang, pengin banget beli lahan bekas Warung Mbok Yem. Tapi sayang, aku gak punya uang sebanyak itu buat beli."
"Apa sekarang ini kamu lagi curcol biar aku kasih uang banyak buat jatah uang bulananmu sebagai simpananku begitu?"
"Gak, Bis. Jangan salah sangka dulu. Aku hanya sekedar bercerita," sanggah Widuri.
"Halah, alesan!" seru Bisma.
Ia segera mer0goh dompet yang ada di dalam saku jasnya. Dalam sekejap ia mengeluarkan selembar kartu dan dilempar ke depan Widuri.
"Passwordnya tanggal hari ini," ucap Bisma.
"Tapi, Bis_" ucapan Widuri pun terpotong.
"Tak perlu basa-basi atau banyak membantah. Uang gaji urusan pekerjaan di kantor dengan uang bulananmu nantinya tiap bulan akan Dhika transfer ke kartu itu. Pakai saja sepuasmu. Jika kurang, hubungi saja Dhika."
"Bulan depan aku baru bisa bekerja di kantormu, Bis."
"Kenapa lama sekali?" protes Bisma.
"Aku terlanjur mengiyakan bekerja di sana. Otomatis mereka harus mencari penggantiku dulu, baru aku bisa keluar. Kalau aku memaksa keluar lebih awal, ada penalti yang harus dibayar."
"Aku yang akan membayarnya. Aku gak mau tau pokoknya lusa kamu sudah harus duduk di meja sekretaris depan ruanganku. Titik !!" titah Bisma dengan tegas.
Bersambung...
🍁🍁🍁
lebih baik kamu jujur saja bisma
oh begitu ternyata kesalahpahaman si Bis Bis dulu.... semoga segera sadar kamu Bis....
istri 2