Di dunia yang hanya menghargai bakat spiritual dan aliran Qi yang sempurna, ia terlahir sebagai "Tanpa Akar". Sementara teman sebaya disibukkan dengan meditasi dan pil kultivasi, Lian memilih jalan yang menyakitkan: ia mengukir kekuatannya dengan darah, keringat, dan Latihan Tubuh Besi yang brutal, menolak takdir yang telah digariskan langit.
Ketika Desa Lingshan dihancurkan oleh serangan mendadak. Lian secara tidak sengaja menelan sebuah artefak kuno: Giok Tersembunyi.
Giok itu tidak hanya memberinya Qi; ia menipu Surga, memberikan Lian jalur kultivasi yang tersembunyi dan lebih unggul. Kekuatan ini datang dengan harga: ancaman yang ia hadapi di Alam Fana hanyalah bayangan dari musuh-musuh kosmik yang ingin merebut kembali Giok yang merupakan Fragmen Takdir.
Kisah ini adalah tentang seorang pemuda yang dihina, yang menggunakan tekadnya untuk menghadapi musuh dari Alam Abadi, dan membuktikan: Bakat adalah hadiah, tetapi kehendak adalah kekuatan sejati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kokop Gann, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teknik Pedang Spiritual
Kehidupan di Sekte Pedang Tersembunyi adalah baptisan es. Setiap hari adalah siksaan yang disengaja. Tidak ada kemewahan, tidak ada keramahan. Murid-murid baru ditempatkan di gua-gua batu dingin, dan pelatihan fisik dimulai sebelum fajar di Jajaran Pedang Beku yang diselimuti kabut.
Lian, yang kini dikenal sebagai Li Feng, unggul dalam latihan fisik. Setiap gerakannya, didukung oleh kepadatan Giok Tersembunyi di dalam ototnya, terasa lebih stabil, lebih cepat, dan jauh lebih tahan lama daripada kultivator Fondasi Qi lainnya yang harus mengandalkan Qi mereka untuk memperkuat tubuh. Di mata teman-temannya, ia adalah anomali—seorang "fana" dengan stamina dan kekuatan monster.
Fokus utama balai adalah satu-satunya teknik yang mereka ajarkan: Teknik Pedang Spiritual.
Teknik Pedang Spiritual bukanlah jurus pedang yang elegan, melainkan sebuah metode kultivasi yang sangat sulit. Tetua Bei, seorang wanita yang matanya selalu tertutup kabut dingin, menjelaskan esensinya dengan suara yang serak:
"Qi adalah energi. Tapi energi itu harus memiliki kemauan. Teknik Pedang Spiritual adalah mengubah Qi di Dantianmu menjadi Pedang Jiwa. Pedang ini tidak memotong musuhmu, tetapi menempa Jiwamu sendiri, melindungimu dari serangan ilusi, godaan iblis, dan yang terpenting, keraguan."
Lian menemukan bahwa ia memiliki keunggulan yang tidak terduga. Saat kultivator lain kesulitan mengubah Qi mereka yang kasar dan bergejolak menjadi benih spiritual yang rapi, Qi Giok Tersembunyi milik Lian menunjukkan kedisiplinan yang sempurna.
Giok ini adalah murni. Dingin. Keinginan. Ia tidak punya emosi. Ia hanya punya tujuan. Lian menyadari bahwa Giok tersebut tidak melawannya, tetapi menunggu dia untuk memberinya arah. Ketika ia mengarahkan Qi Giok dengan kehendaknya, energi itu langsung membentuk dirinya menjadi benih spiritual yang kuat, seperti air raksa yang membentuk dirinya menjadi bola sempurna.
Di antara latihan fisik, hanya Wei Han yang mau mendekati Li Feng (Lian). Wei Han, yang masih tampak pucat setelah Ujian Mental, berjalan pincang karena cedera ringan saat latihan.
"Hei, Li Feng," sapa Wei Han, menawarkan Lian Pil Pemulihan Qi tingkat rendah. "Kau selalu menolak bantuan, tapi ambil ini. Pil Pemulihan. Aku tahu kau tidak punya Qi, tapi ini akan membantu ototmu yang lelah."
Lian menatap Pil itu—benda berharga yang sangat dibutuhkan kultivator. Ia menolaknya dengan sopan. "Terima kasih, Wei Han. Aku tidak butuh Qi luar. Aku punya cara sendiri untuk pulih."
Wei Han tersenyum pahit. "Aku tahu kau menyimpan rahasia. Semua orang di sini punya rahasia. Tapi aku tahu kau orang baik. Kau menyelamatkanku dari Qin Mo saat di gerbang."
"Qin Mo..." Lian mengulang nama itu, matanya menyipit. "Dia kuat dalam Qi, tetapi lemah dalam kemauan. Jenis orang yang akan mudah hancur."
"Justru itu yang membuat dia berbahaya," bisik Wei Han, merendahkan suaranya. "Ayahnya adalah salah satu donor terbesar Sekte Pedang Tersembunyi. Dia membayar jalan masuk Qin Mo. Jika kau terus mempermalukannya di depan Tetua Bei, dia akan membalasnya dengan cara yang tidak akan kau duga."
Lian merenung. Menciptakan aliansi kecil di sini tidaklah buruk. Wei Han adalah 'orang baik', yang jarang ada di dunia kultivasi.
"Aku menghargai peringatanmu," kata Lian. "Jaga dirimu baik-baik, Wei Han. Jangan tunjukkan kelemahan pada Qin Mo."
Setelah dua minggu, Tetua Bei mengumumkan latihan tempur pertama: Ujian Simpul Qi Pedang. Murid harus menggunakan Qi mereka untuk membentuk "Simpul Qi" sebagai perisai spiritual di Dantian. Simpul yang kuat menunjukkan Jiwa yang stabil.
Ketika Lian dipasangkan dengan murid Fondasi Qi Tahap Awal, ia hanya menggunakan jumlah Qi Giok yang minimal untuk meniru output Qi yang lemah. Dia memenangkan pertarungan itu dengan stabilitas Gioknya.
Kemudian, Qin Mo melangkah maju, wajahnya dipenuhi amarah terpendam.
"Tetua Bei! Saya menantang fana, Li Feng!" Qin Mo berteriak, Qi-nya bergelora.
Tetua Bei menghela napas. "Lanjutkan. Tapi tanpa cedera permanen."
Lian menghela napas panjang. Ini akan menjadi ujian kontrol.
Qin Mo segera melancarkan serangan: Tebasan Angin Dingin. Qi Fondasi Qi Tahap Menengah miliknya berputar cepat, menciptakan energi tajam yang menuju dada Lian. Serangan ini seharusnya mampu merobek kulit dan mematahkan tulang rusuk seorang fana.
Lian memfokuskan pikirannya. Jangan biarkan Qi Giok meledak. Hanya kompresi!
Saat Tebasan Angin Dingin mendekat, Lian mengaktifkan Qi Giok, bukan sebagai serangan, tetapi sebagai Armor Internal Giok. Qi Giok itu membanjiri lapisan kulit, otot, dan tulang rusuknya, memadatkan setiap sel menjadi perisai yang tak terlihat.
DUAANG!
Serangan Qin Mo menghantam dada Lian. Itu terasa seperti palu godam yang memukul lempengan batu Giok. Lian terhuyung mundur dua langkah di atas es, kakinya mencengkeram tanah. Namun, serangan itu gagal menembus, Qi-nya hancur.
"Mustahil!" raung Qin Mo, matanya liar. "Aku menggunakan delapan puluh persen Qi-ku! Bagaimana kau—"
Lian menyela, wajahnya tenang meskipun rasa sakit itu menusuk. "Kau salah. Itu hanya fondasi fisik yang kuat."
Lian kemudian bergerak. Ia tidak membalas dengan Qi. Dia melompat, menggunakan kecepatan dan kekuatan fisik murni yang ditingkatkan Giok, dan meluncurkan Satu Jari Penempa Jiwa ke bahu Qin Mo. Itu adalah gerakan yang dia pelajari dari Zhe—fokuskan kekuatan Giok ke satu titik tanpa ledakan Qi yang terlihat.
BLAK!
Suara tulang bergeser. Qin Mo menjerit kesakitan yang tulus dan jatuh ke tanah, memegangi bahunya yang terkilir.
Tetua Bei segera menghentikan pertarungan. Wajahnya kini tidak hanya menunjukkan kejutan, tetapi minat yang mendalam. "Li Feng menang. Qin Mo, bawa dirimu ke balai pengobatan. Pelajaran: Kesombongan adalah musuh terbesar pedang."
Malam itu, Lian merasakan kegembiraan yang tenang. Dia telah berhasil menyembunyikan rahasianya sambil memberikan pukulan keras kepada musuhnya.
Dia duduk bermeditasi. Ia mengarahkan Qi Giok Tersembunyi ke Jiwanya, membiarkannya mengelilingi benih Pedang Jiwa yang baru lahir. Jiwanya terasa seperti dicuci dalam air es murni, membersihkan sisa-sisa amarah dan ketidakstabilan.
"Kau melakukannya dengan baik, Lian," puji Zhe, nadanya mengandung kepuasan. "Teknik Pedang Spiritual adalah teknik Jenius. Menggabungkan Qi Giok yang paling murni dengan Penempaan Jiwa ini akan membuat Jiwamu tak tertembus, yang harus kau miliki untuk menahan Tekanan Takdir Giok."
Saat Qi Gioknya semakin padat di Dantiannya, Lian merasakan gelombang energi kuat yang tidak dapat lagi diabaikan. Dia telah mencapai batas dari Fondasi yang dapat ia sembunyikan.
Fondasi Giok Tahap Akhir.
Lian menyadari. Dia telah mendapatkan Penempaan Jiwa dan Peningkatan Kekuatan dalam satu minggu. Sekte Pedang Tersembunyi bukanlah penjara, tetapi sarang lebah yang sempurna untuk menumbuhkan kekuatan tersembunyi.
