Cerita seorang laki-laki yang terpikat karena aroma yang mirip dengan seseorang di masa lalunya.
Kisah seorang laki-laki yang jatuh cinta pada pandangan pertama setelah bertemu dengannya. Aroma yang menenangkan, aroma yang mengingatkannya bahwa bahagia itu sederhana tapi terasa mewah.
Lalu bagaimana kisah laki-laki itu? apakah berakhir bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyelir 02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4
Hari ini adalah pengumpulan tugas rancangan busana. Luna yang sudah duduk di tempatnya tampak lesu. Merasa gugup dengan rancangannya sendiri. Memikirkan betapa beratnya beberapa hari dia lalui. Menikmati amarah ibunya yang marah karena telat makan, bahkan dia harus begadang untuk memikirkan ide yang bagus untuk tugasnya.
Luna menundukkan kepalanya, dirinya merasa lemas. Meninggalkan sarapan bukanlah kebiasaannya, sehingga saat ini dia lemas dan merasa tak berdaya.
Putri yang baru saja datang melihat wajah lesu Luna, Putri duduk di dekat Luna. Kemudian menyodorkan sebatang coklat tepat di wajah Luna. Luna yang menyukai coklat merasa senang melihat sebatang coklat tepat di depan matanya.
"Terima kasih. Putri memang yang terbaik," Luna memberikan dua ibu jarinya pada Putri.
Putri yang melihat wajah cerah Luna kembali seperti biasanya ikut merasa senang. Memang iya selalu membawa coklat atau permen untuk memperbaiki mood milik Luna.
"Lo lebih cocok ceria seperti ini dibanding lesu letih seperti bunga layu. Lo lebih cocok jadi bunga mekar yang segar, Lun." Putri menatap wajah Luna yang memakan coklat pemberiannya.
Tanpa mereka sadari, di depan pintu ada seseorang yang memperhatikan mereka berdua. Tak lama dia pergi meninggalkan ruangan itu.
...****************...
Semua mahasiswa gugup saat melihat Marcel melihat dan menilai gambar rancangan mereka.
Leni sebagai dosen mereka ikut merasa gugup dengan penilaian milik Marcel. Dirinya sudah cukup merasa puas dengan gambar desain milik muridnya, namun ini adalah penilaian di mata seorang yang memiliki usaha bukan seorang guru. Sehingga dirinya juga ikut gugup bersama muridnya.
"Desain kalian cukup bagus, namun ada beberapa yang terlalu berlebihan di beberapa titik untuk baju peri." Tanggapan Marcel membuat mahasiswa sudah cukup puas.
"Saya akan memilih 5 desain. Saya memilih desain milik Kalina, Jihan, Bella, Theo, dan Luna," Luna yang dipanggil merasa tidak percaya bahwa gambar desainnya akan ikut terpilih. Putri yang duduk disamping Luna ikut merasa senang. Dirinya tau bagaimana perjuangan Luna dalam membuat rancangan itu.
"Selamat Luna, kau berhasil." Putri mengucapkan selamat dan ikut senang dengan pencapaian yang berhasil diraih Luna.
"Terima kasih. Aku senang banget, Putri."
Jika saat ini bukan berada di kelas, Luna akan melompat-lompat karena kesenangan. Merasa bahwa karyanya berhasil masuk ke dalam perusahaan impiannya.
Semua bertepuk tangan mendengar nama-nama yang telah disebutkan. Mereka semua ikut senang, karya teman sekelasnya diakui dan bisa tampil di acara besar dari perusahaan besar pula.
Marcel keluar dari ruangan setelah menilai karya dan memilih karya yang akan dia gunakan di acara miliknya nanti. Leni pun ikut keluar, memberikan waktu untuk muridnya merayakan keberhasilan teman-temannya.
Semua berlomba-lomba mengucapkan selamat kepada nama-nama yang tadi disebutkan.
"Tentu saja, gue pasti ke pilih. Secara masa anak desainer terkenal nggak bisa tembus acara beginian," Kalina begitu sombong seperti biasanya. Dirinya selalu menggunakan nama ibunya yang seorang desainer dan pemilik butik terkenal serta ayahnya yang perusahaan bidang perhotelan.
"Yang kepilih itu hanya beruntung. Tapi pasti saat acara, karya gue lah yang akan bersinar," Kalina sangat percaya diri dengan desain miliknya. Semua yang mendengarnya hanya bisa memaksa senyuman di bibir mereka.
Luna tidak senang melihat sikap Kalina. Luna sangat mengenal Kalina. Dirinya pernah bertemu dengannya dulu karena ayahnya bekerja sama dengan ayahnya Kalina. Dirinya tau seberapa kaya keluarganya, sehingga Kalina selalu sambong dan meremehkan orang lain.
"Dih, apaan sih. Sombong banget," Putri selalu tak suka dengan Kalina. Apalagi dengan gaya berpakaian milik Kalina yang terkesan glamour.
"Huss... nanti dia dengar. Habis kita kalau sampai dia dengar." Luna selalu menghindar dan tidak ingin mencari masalah dengan Kalina. Karena menurutnya, jika berurusan dengan Kalina akan sangat merepotkan.
Melihat gerombolan orang milik Kalina sudah keluar, Luna bernafas dengan lega. Putri yang melihat sikap Luna tertawa kecil. Putri saat melihat Luna seperti melihat seekor kelinci yang cantik, namun akan berubah menjadi singa saat ada yang mengusiknya.
"Kamu kenapa lihatin aku begitu," Luna merasa risih dilihat secara intens oleh Putri.
"Lo itu kayak kelinci. Putih bersih, lembut dan terlihat. Tapi saat marah berubah kayak singa," ujar Putri
"Terima kasih atas pujiannya," Luna memberikan senyuman manis jika dilihat daei jauh, namun berbeda dengan tanggapan Putri. Senyuman yang diberikan Luna padanya adalah senyuman ancaman yang mengatakan 'Jangan bilang sembarangan'.
...****************...
Kantin Kampus
Marcel yang sedang di kantin bersama Bayu Ajisaka Burhan, suami Leni. Mereka berdua menjadi pusat perhatian di kantin saat ini karena visual mereka yang bukan main. Bagaimana tidak menjadi pusat perhatian, mereka adalah incaran kaum wanita saat ini.
Bayu Ajisaka Burhan, biasa dipanggil Saka adalah dosen favorit di Universitas Malahayati. Dikenal sebagai sosok pengajar yang tampan dan ramah. Dosen muda yang selalu menjadi incaran banyak kalangan wanita. Jika tidak ingat bahwa idola mereka sudah menikah, mungkin mereka akan semakin gencar mendekati.
Rayden Marcel Purnomo adalah seorang pebisnis, pemilik P&LuBel yang terkenal dengan busana modis mereka. Setiap pakaian terbaru mereka selalu habis. Selain itu, kekayaannya sudah sangat banyak. Karena itu para wanita mengincarnya agar dapat merubah nasib mereka.
"Gimana keadaan lo beberapa hari ini?"
"Biasa aja, yang berbeda mungkin makin sibuk aja," Marcel berbicara dengan ala kadarnya, alias terlihat ogah-ogahan.
Saka yang tau gimana sifat temannya ini hanya menghela nafas. Dirinya tau alasan dibalik sikap dingin dan cuek temannya ini.
"Gimana dengan Luna, cantik kan?" Marcel yang mendengar nama Luna disebut menjadi merona. Dirinya mengingat paras ayu itu dibenaknya, membuatnya terpana.
Saka yang melihat sikap malu-malu Marcel yang ditunjukkannya setelah sekian lama merasa senang. Pengkhianatan mantan kekasihnya begitu membekas dibenaknya. Namun saat mendengar dari Leni bahwa sikap Marcel berbeda dengan anak yang bernama Luna, dirinya merasa lega. Dirinya berharap cinta Marcel kali berjalan dengan mulus tanpa hambatan.
"Cantik..." Marcel berucap dengan malu-malu. Sangat tak sesuai dengan wajah datarnya yang ia tampilkan sebelumnya.
Hahahahaha..
Saka tertawa merasa lucu dengan sikap malu-malu milik Marcel. Melihat kemungkinan Marcel mengalami jatuh cinta kembali, Saka bertekad akan membantu kisah cinta sahabatnya kali ini.
'Luna ya...! Gue bakal bantu lo buat deket dia, Cel' batin Saka
...****************...
Note : ini gambar ya rancangan Luna. Maaf ya kalau jelek, ya pokok seperti ini lah kurang lebih gambarnya. Maaf kalau misal jelek ya
Jangan lupa follback dan saling dukung ya.
mmpir punyaku juga kakk😻😻