NovelToon NovelToon
Danendra Dan Rahim Simpanannnya

Danendra Dan Rahim Simpanannnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Keluarga / Angst / Pihak Ketiga
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: SunflowerDream

Danendra dan Alena sudah hampir lima tahun berumah tangga, akan tetapi sampai detik ini pasangan tersebut belum juga dikaruniai keturunan. Awalnya mereka mengira memang belum diberi kesempatan namun saat memutuskan memeriksa kesuburan masing-masing, hasil test menyatakan bahwa sang istri tidak memiliki rahim, dia mengalami kelainan genetik.

Putus asa, Alena mengambil langkah yang salah, dia menyarankan agar suaminya melakukan program tanam benih (Inseminasi buatan). Siapa sangka inilah awal kehancuran rumah tangga tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SunflowerDream, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku tidak mengerti diriku sendiri

Di bawah redupnya lampu jalan, seorang pria berdiri sendiri di tepian trotoar. Asap rokok melingkar di udara sebelum lenyap bersama hembusan angin malam. Matanya menerawang ke depan dia tampak tenang tapi pikirannya begitu riuh, ada perang batin yang terus membuatnya menghisap batang nikotin tersebut tanpa ragu.

“Nikahi aku Ndra.” Satu kalimat yang terus berputar-putar dalam benaknya. Setelah melepas diri dari rumah mewah tersebut Danen tidak bisa pulang dengan tenang, padahal tinggal beberapa meter lagi dia akan sampai di rumah sederhana itu tapi mendadak otaknya panas jadi ia memutuskan untuk mendinginkan pikirannya sambil terus menghisab batang nikotin tersebut. Sudah lama dia tidak menyentuh barang ini, tapi entah mengapa hari ini dia memiliki keberanian untuk merokok lagi.

Pembicaraan berat bersama Mei terus mengusik batinnya. Wanita itu minta dinikahi, yang  benar saja walaupun cuman pernikahan siri itu tidak masuk akal. Dia seorang pria yang sudah beristri dan dia sadar dia begitu mencintai istrinya apa mungkin seorang pria yang sudah bersumpah sehidup semati di mimbar sakral harus menikahi wanita lain.

“Sial!” Danen mengumpat kesal, dia tidak mengerti kenapa saat Mei membujuknya untuk menikah siri dia malah menyetujui kenapa saat bersama Mei dia tidak mampu berkata apa pun, kenapa dia tidak bisa memberontak dan mengamuk seperti sebelumnya.

Sudah dini hari, pria dewasa itu memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanannya. Saat di lampu merah tidak sengaja mata Danen melirik aksesoris gantungan yang terletak di rearview mirror, sebuah gantungan yang  berupa photo card yang di bingkai dengan indah. Photo card tersebut berisi foto pernikahannnya dia bersama Alena, benda itu sudah terpasang selama lima tahun lamanya dan sudah sedikit usang.

Hatinya mencelos tajam saat menatap senyum cerah istrinya di foto tersebut, “apa mungkin aku sanggup Alena harus mengikrar janji dengan orang lain, aku mencintaimu aku menghargai pernikahan kita.” Pria itu bergumam sendiri.

Danen masuk ke rumahnya dengan hati-hati setiap langkahnya pelan sekali dia bergerak pelan agar  tidak membuat keributan, ini sudah tengah malam Alena pasti sudah tertidur pulas dia tidak ingin mengganggu.

Dia masuk ke kamar utama, keadaan sudah sunyi tapi lampu utama belum mati kebiasaan istrinya suka langsung tidur tanpa mematikan lampu, dia sudah berulang kali memperingati kalau tidur dengan lampu yang menyala terang tidak baik untuk kesehatan.

Baru saja ia ingin merebahkan tubuhnya di kasur tapi suara pintu kamar mandi yang berada di kamarnya terbuka, “sudah pulang yang?”  suara lembut Alena membuatnya  menoleh ke arah suara itu berasal, Alena dengan baju tidur lucu yang dikenakannya berjalan mendekat.

“Kamu belum tidur?”

“Aku sudah tidur tadi,  tapi saat mendengar suara pintu pagar bergeser  aku terbangun.” Keluh wanita  itu.

“Sepertinya kita  harus memperbaiki pagar itu, sudah cukup berkarat jadi menyebabkan suara gesekkan.” Balas Danendra.

“Kamu gak ganti baju dulu yang?”

“Ini baru mau ganti.” Danen awalnya tidak berniat mandi dan mengganti baju, khawatir istrinya terbangun jika mendengar suara kesibukkan dirinya di malam yang sunyi ini. Tapi ternyata wanita itu sudah lebih dulu bangun jadi dia tidak bisa mengelak.

Alena itu sensitif, setenang apa pun tidurnya jika ada suara kecil saja cukup mengusik dirinya. Maka dari itu perumahan yang mereka pilih berada jauh dari jalan raya, dan masih banyak lahan hijau agar tidak banyak aktivitas di luar saat jam istrirahat.

“Yang gimana kabar calon bayi kita? Ibunya sehat? dia makan dengan baik, kan? aku mau lihat foto USG-nya dong!” pertanyaan beruntun Alena lontarkan saat melihat suaminya kembali ke tempat tidur setelah mandi cukup lama, padahal sudah tengah malam tapi Danen betah berlama-lama menghabiskan waktunya di kamar mandi. Pria itu lama-lama di kamar mandi hanya untuk mencuci bajunya dan berusaha keras membersihkan mulutnya, dia tidak mau Alena mencium bau rokok, jadi dia sengaja mencuci manual bajunya tadi agar tidak ada  bau rokok yang  tertinggal.

“Besok saja ya Alena, aku capek mau istrirahat.” Dengan wajah yang cemberut Alena mengangguk, dia ingin memaksa tapi kasian juga suaminya sudah menyetir jauh.

Dalam keheningan malam getaran ponsel mengganggu tidur damai Alena, dia sudah tidur tapi dari tadi ponsel suaminya terus bergetar. Alena terbangun dan melirik nakas dilihatnya ponsel tersebut bergetar bertahap, menandakan ada pesan-pesan yang terus masuk.

Dia ingin meraih ponsel itu tapi tiba-tiba pergerakkan tangan Danendra dengan cepat meraih ponselnya lebih dulu, “maaf ya Alena tidurmu terganggu karena ini.” Alena sedikit terkejut, padahal tadi dia sudah berusaha membangunkan suaminya tapi tidak berhasil jadi dia berinisiatif sendiri untuk melihat ponsel yang terus bergetar pelan. Ponsel itu Danen sembunyikan dalam pelukannya seakan tidak memberi kesempatan pada Alena untuk melihat ponsel miliknya.

Tidak ambil pusing karena masih mengantuk Alena kembali ke posisi tidurnya. Setelah beberapa menit Danen berbalik menghadap istrinya dia ingin memastikan bahwa wanita itu sudah sangat terlelap.

Dengan perlahan Danen mengeluarkan ponselnya, ia membuka notifikasi-notifikasi pesan yang dikirim oleh Meisya. Danen sadar dia ceroboh sekali bisa-bisanya dia lupa menyembunyikan seluler pribadinya yang satu ini. Ponsel ini hanya ia gunakan untuk berhubungan dengan Mei, tidak seharusnya dia meletakkan sembarangan.

Sebenarnya enggan tapi rasa penasaran berhasil mengalahkannya. Ada 20 pesan yang  dikirim Meisya pada subuh hari begini, Danen khawatir mungkin wanita itu membutuhkan seseuatu.

Danen aku tidak bisa tidur, perutku sedikit kram.

Kamu sudah tidur, kah?

Maaf mengganggu tapi aku tidak bisa tidur, sepertinya aku terlalu gugup membayangkan pernikahan kita nanti, bagaimanapun ini pernikahan pertamaku dengan pria yang  sangat aku cintai.

Terimakasih ya Ndra kamu mau menerimaku, aku terlalu bahagia sampai tidak bisa tidur memikirkanmu.

Padahal kamu baru pergi beberapa jam yang lalu tapi aku sudah kangen…

Ndra aku spam foto ya.., aku cuman gabut jadi ya  gini.

Danen senyum-senyum sendiri dibalik selimut, dia membaca semua pesan dari Meisya, dan juga  melihat foto-foto selfie yang dikirimkan wanita itu. Mei dengan lancang mengirim foto-foto tidak pantas dirinya pada Danendra, malam itu dia sengaja mengenakan baju kurang bahan, dan memfoto dirinya sendiri seraya mempertontonkan setiap lekukan bagian tubuhnya.

Danendra sudah kehilangan akal, dia menikmati setiap foto yang diterimanya, bahkan otak laki-lakinya sudah membayangkan hal-hal yang tidak seharusnya, jangan salahkan dirinya salahkan Mei yang seakan sengaja mengundang Danen untuk berfantasi liar.

Suara nyaring  kukuruyuk dari ayam jago milik tetangga sebelah membangunkan ke dua pasangan tersebut dari tidur panjangnya.

“Pagi sayangku!” Karena terbangun dengan serentak Alena langsung menyapa suaminya, dia tersenyum manis memperlihatkan lesung pipit yang tercetak dalam pada wajah ovalnya. Danen tidak membalas senyuman itu wajah kusutnya tidak memberikan raut apa pun.

Alena mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Danen dia berusaha untuk mendekati wajah bantal suaminya, wanita itu sudah memajukan bibirnya bersiap untuk memberi morning kiss pada pasangan hidupnya tapi Danen menghindar, dia memalingkan wajah.

Mendapat respon seperti  itu Alena tercengang, ia memasang wajah bingung. Ini pertama kali selama lima tahun terakhir Danen memalingkan wajah, biasanya bahkan dia yang lebih dulu mengejar wajah istrinya untuk melakukan morning kiss tapi hari ini dia menghindar.

Danen segera berlari menuju kamar mandi meninggalkan Alena yang masih membeku, “kenapa?” lirih wanita itu pelan.

Karena kejadian tadi pagi suasana hati Alena menjadi tidak enak, dia tidak bersemangat bahkan belum melakukan apa pun, berbeda dengan suaminya pria itu sudah rapi bersiap untuk berangkat  kerja.

“Sayang koq gak ada sarapan?” teriak Danen dari dapur, Danen yang sibuk memasang dasi bingung  kenapa di meja makan tidak tersaji kopi bahkan sarapan, ini hari kerja tugas Alena-lah yang membuat sarapan Danendra hanya menyiapkan sarapan di hari weekend.

Karena tidak mendapat jawaban pria itu menyusul ke kamar, “Alena kamu belum mandi?” wanita yang sedang di tanya hanya menoleh sekilas, lalu kembali merebahkan tubuhnya di kasur.

“Kamu kenapa sih tumben masih di kasur jam segini, ayo bangun bikin sarapan aku mau berangkat kerja!” Setelah berujar Danen kembali  sibuk mencari kaus kakinya, dia kerepotan karena Alena tidak membantunya pagi ini, biasanya semua setelan kerjanya sudah disiapkan istrinya, tapi pagi ini wanita itu malah bermalas-malasan.

“Alena!” Titah Danen lagi karena tidak melihat istrinya bergerak,

“Alena kamu denger gak sih, aku mau kerja ayo bikinin aku kopi, jangan malas-malasan!” Danen memang tidak pengertian, dia bersikeras memaksa Alena untuk bangun, tidakkah dia menyadari wanita itu sedang tersinggung.

“Ayo, jangan kayak anak kecil!” Karena terus dipaksa akhirnya Alena bergerak, walau dengan berat hati.”

Danen yang duduk manis di kursi kayu sambil memainkan ponselnya terkejut saat sebuah roti bakar yang  sedikit gosong diletakkan tepat di depan wajahnya, ia menatap istrinya bingung  tapi wanita itu hanya memasang wajah masam tidak ada senyuman seperti biasanya.

Asap mengepul pada cangkir kopi menarik perhatian pria itu, dia meraih cangkir tersebut dan tanpa ragu ia menyeruput seteguk penuh. Namun, begitu cairan itu menyentuh lidahnya, matanya sontak membelalak. Rasa pahit yang menusuk langsung menghantam inderanya, jauh dari ekspektasi kelembutan yang biasa ia nikmati.

“Kamu gila ya!” Danen berseru marah, “kalo emang gak  niat bikin kopi gak usah dikerjain, apa-apaan ini pahit sekali, sengaja ya kamu hah?”

Alena mendongak tidak percaya, ia menatap dalam bola mata suaminya, aksi selanjutnya yang  dilakukan Danendra membuat  tubuh istrinya bergetar.

Pria itu tanpa ragu  membanting cangkir tersebut, menyebabkan bunyi yang nyaring akibat bantingan cangkir bertemu lantai keramik. Alena refleks mundur, dia ketakutan sekarang tidak menyangka kenapa Danendra semarah itu.

“Lena?” Danen yang awalnya hilang kendali langsung tersadarkan saat dilihatnya tubuh ringkih istrinya bergetar dengan bola mata yang memancarkan trauma.

“Lena, akuㅡ” Danen berusaha meraih tubuh itu tapi Alena terus mundur dengan perlahan, tubuh itu semakin bergetar wajahnya mendadak pucat pasi. Danen tidak mengerti kenapa dia begini padahal dia tahu istrinya itu sangat rentan, istrinya tidak bisa mendengar suara tinggi apalagi melihat seseorang mengamuk, trauma belasan tahun selalu mengusiknya.

Terus melangkah mundur hingga tidak ada lagi celah untuk mundur, tubuhnya sudah merapat ke tembok dengan segera Danendra meraih tubuh bergetar itu dan memeluknya  erat, “maafin aku Alena, aku menyesal.” Danen menghirup dalam-dalam aroma vanilla istrinya, dia sadar aroma itu begitu menenangkan dan mampu meredakan hatinya yang tidak menentu, entah dalam pengaruh apa Danen bisa membentak istrinya dia juga tidak mengerti kenapa bisa bersikap sedemikian.

Padahal selama ini ia bisa mengendalikan diri, dia bisa selalu bersikap lembut walaupun Alena bersikap menjengkelkan.

“Danen jangan marah aku takut.” Lirihnya pelan.

Bersambung.

1
Rafly Rafly
perempuan bodoh.. udah cacat dalam gampang di kibulin pula..l
Phoenix Ikki
Siapin tisu buat nangis 😭
Oralie
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!