"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Mereka benar-benar memiliki hubungan?!". Tanya Roy tidak percaya mendengar kabar dari Ibunya "Ibu pasti salah menduga". Dia tidak akan move on secepat itukan
"Mama benar-benar mendengarnya Roy, kau bisa tanyakan langsung pada Amber nanti.... Mama yakin dia pasti sudah menggoda Alex".
Roy hanya bisa berdecak kesal sekarang pikirannya semakin rumit dia tidak ingin memikirkan mantannya tapi Lily selalu berputar di kepalanya tidak peduli sekeras apa dia ingin melupakan wanita itu
"Roy mama pikie jika Lily itu pasti menggunakan guna-guna sama seperti mu du..."
"Ma diamlah, aku punya banyak pekerjaan kenapa mama selalu menyudutkan Lily dia sudah tidak bersama ku lagikan, itu yang menjadi tujuan mu! Apa kau terobsesi padanya?". Roy terlalu kesal hingga mengeluarkan isi pikirannya dengan cara yang kasar "Sudahlah aku tidak ingin membahas hal ini ma, mama istrahatlah juga"
Sepertinya dia sangat marah. "Baiklah sayang...jangan bekerja terlalu malam, beristrahatlah yang baik"
Pada akhirnya Miranda meninggalkan putranya karena pria itu sudah mengeluarkan suara besarnya dia hanya berani sebatas itu saja, sesungguhnya Miranda hanya berharap jika Lily mendapatkan pasangan yang lebih rendah dari Roy agar putranya tidak merasa rendah diri
Ck aku harus menemukan celah mereka, lagi pula putra Asa itu playboy hubungan mereka tidak akan berjalan lama. Gumam Miranda menyemangati dirinya sendiri
Di sis lain.
Keluarga Lily masih terjaga satu sama lain meski pukul sudah menunjukkan jam 11 malam di mana seharusnya mereka sudah beristrahat, tapi ketiga orang itu masih saling bertatapan dengan pikiran rumit satu sama lain
"Jadi pria itu benar-benar bos mu?!". Tanya Dani memastikan apa yang dia lihat tadi, dimana Lily di antar pulang oleh Alex dan mereka tampak dekat layaknya pasangan kekasih
"Iya Ayah"
"Ah sayang sekali". Ujar pria itu menghela nafas dia tidak percaya diri sama seperti dia menghadapi Roy dulu "Padahal dia pria yang sangat baik, mungkin saja keluarganya sama seperti Roy mereka mungkin tidak akan setuju"
"Apa yang Ayah pikirkan, kami hanya sebatas rekan kerja". Ujar Lily kesal, dia bisa menerima tanggapan orang lain tapi tidak tanggapan keluarganya
"Ck di lihat dari manapun kalian seperti pasangan kekasih". Dani bersikeras
Berbeda dengan Ciara wanita itu malah tidak suka dengan kedekatan Lily dan Alex, jika saja pria itu bukan kalangan atas mungkin dia akan mempertimbangkan hubungan Lily dan Alex
"Sepertinya dia ingin bermain-main dengan mu Ly....Ibu tidak yakin pasti, tapi Ibu pernah membaca majalah jika Alex itu pernah berhubungan dengan banyak wanita"
Berita simpansiur mengenai Alex memang sangat minim karena tidak semua orang tahu mengenai pria itu, Alderson dan keluarganya pun sering kali membatasi berita untuk menjaga privasi mereka
"Ibu juga ikut-ikutan, dia hanya bos ku saja...percayalah...kami hanya saling bekerja sama untuk keuntungan ya aku malas di gosipi oleh Ibu-ibu komplek". Ujar Lily membuat kedua orang tuanya melotot
"Jadi kalian berpura-pura huh!".Ciara tidak setuju 'Cih kau itu sudah tua Ly, berhubungan saja dengan pria yang serius akan menikahi mu!"
"Ibu pikir segampang itu huh!".
"Makanya turunkan standar mu! Tidak semua orang bisa menyamai prestasi dan kerja keras mu Li!".
Kini kedua orang itu saling berdebat dengan intens, Perbedaan pendapat antara dua wanita itu memang sering terjadi namun kali ini perdebatan mereka cukup intens karena Lily memutuskan untuk pergi dan tidak berdebat dengan Ciara lagi
"Argghh sudahlah Ibu tidak pernah mengerti aku".
"Buk, sudahlah...". Ujar Dani menahan istrinya agar tetap duduk "jangan terlalu menyudutkan Lily, Ibu tahu kerja kerasnya selama ini untuk kita dan Jack"
"Tapi...". Ciara tidak terima dia masih enggan bergabung dengan ibu-ibu kompleks dia tidak siap untuk menceritakan mengenai kehidupan Lily
"Huhh... Jika Ibuk hanya menjadikan Lily piala Ibu, kalian akan terus bertengkar seperti tadi fokuslah padanya buk biarkan dia menenangkan dirinya bukankah dia sudah memberi cukup solusi agar Ibuk bisa sedikit tenang hidup di komplek kita?". Dani menasehati istrinya agar tidak terlalu terlarut dalam kehidupan luar "Biarkan dia sembuh, dia juga tidak ingin seperti ini jika dia bisa
*****
"Apa-apaan Ibu tidak penah memahami ku sama sekali!". Kesal Lily menghempaskan tubuhnya di atas kasur dia mengambil ponselnya menghilangkan sedikit kekesalan yang ada dalam hatinya
Sembari melentangkan tubuhnya dia atas kasur dia mmelihar puluhan pesan yang di kirim oleh seseorang di sana
Pacar ku ❤️
"Hah!". Wanita itu cukup terkejut saat menerima notif dari nama kontak yang bahkan tidak ingan pernah menyimpannya, sampai dia mengecek seluruh isi pesan itu
"Gilak! Sejak kapan dia memegang ponsel ku dan mengubah namanya". Lily bergumam bulu kuduknya merinding dengan apa yang d lakukan ALex
"Selamat malam sayang, istrahatalah yang cukup"
"Cintakuuu..."
Lily meneguk ludahnya membaca satu persatu pesan itu sampai dia merasa muak lalu menaruh ponselnya di atas nakas "Dia sudah gila, dia sudah gila!!". Gumam Lily menutup sekujurnya dengan selimut "Argh sialan!"
Besok Paginya.
Mobil yang kemarin tertinggal di kantor sudah terparkir rapi di depan rumah Lily, George sudah membawanya khusus untuk wanita itu
Bersamaan dengan itu ternyata Alex juga sudah menunggu wanita itu dengan mobilnya di depan rumah, pria itu berpenampilan lebih sederhana seperti pekerja kantoran biasa dan bukan seperti pemilik perusahaan
"Sayang... Aku menjemput mu". Pria itu mendekat dengan sebuket bunga membuat semua orang yang menatapnya terpana
Ibu-ibu yang biasa melihat Lily sebelah mata kini mulai beralih pada kekasih Lily, lebih tepatnya kekasih ecek-ecek pria itu tampak berwibawa dan tampan membuat semua orang yang melihatnya meras =a meleleh
"Hei kenapa bengong seperti itu sih?". Tanya Alex
Pria yang sebelumnya selalu terlihat menjengkelkan itu kini terlihat sangat ramah dan hangat, tidak heran jika Lily terpesona sekarang Alex tampil seperti pria hangat yang dia inginkan
"Umh... Sejak kapan anda ada disini?.
"Sejak tadi"
"Ck anda benar-benar membuat saya terkejut, baiklah ayo kita pergi sekarang"
"Ya baiklah". Alex melambai tangan kepada orang tua Lily lalu menarik putri mereka untuk segera pergi, pria itu juga membukakan pintu mobil untuk Lily membuat dirinya seakan menjadi orang paling romantis yang pernah ada
Semua Ibu-ibu yang menggosipi Lily sebelumnya kini hanya bisa terdiam melihat bahan gossip mereka bangkit dari keterpurukannya, sekarang merekapun bingung akan membicarakan apa mengenai wanita itu karena Lily terlalu sempurna
'Ehhhem". Deheman Ciara membuat mereka cukup terkejut "Umh ada sayur pare mang?". Tanya Lily pada penjual sayuran itu
'A...ada bu". Ucap pria itu kini menjadi ikut segan karena dirinya juga ikut menggosipkan Lily sebelumnya "Pacar neng Ciara teh kasep yak"
"Hmm begitulah". Ujar Ciara malas . Hah aku tidak bisa mebuat putri ku sebagai piala ku lagi, kami harus berdamai
Maaf ya guys agak telat, kesiangan... Makasih sudah membaca
Sehat-sehat klea ya❤️🥰😘
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua