NovelToon NovelToon
Alea Anastasya Dwi?

Alea Anastasya Dwi?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Mafia / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Fantasi Wanita
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: cucil

ini tentang alea si gadis polos keturunan mata sipit yang mencari jawaban mengenai hidupnya

tentang ketidak Adilan yang dia terima dari orang orang dekat yang dia sebut keluarga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jackpot gratis

...***...

...Alea merasa badannya panas dingin. Dia menatap tegang lurus ke depan, mengepal uang yang ada di genggaman tangannya. Hari ini dia membawa jatah untuk 5 hari ke depan, naik angkot dan membayar yang lainnya. ...

Di pikiran gadis itu menduga duga, kira-kira berapa uang yang akan Erick butuhkan untuk mengenyangkan perutnya di minimarket ini.

Tak lama, yang ditunggu datang membawa semangkuk mie instan dalam kemasan mangkuk, sebotol air mineral dingin, dua buah sosis dan onigiri. Semua belanjaan itu diletakkan di meja kasir.

" Saya hitung dulu ya, kak ". Petugas kasir berbicara, mengambil satu demi satu barang yang ada untuk di scan.

" Totalnya rp68.000 ".

Alea menggigit bibirnya, lalu menyerahkan pecahan uang 100.000 itu, petugas kasir menerima uang, saat akan menariknya, alea malah manahan nya seakan tidak rela uang yang dia dapatkan susah payah berpindah tangan untuk mengenyang kan lambung orang lain.

" Maaf, mbak, ini uangnya biar saya ambil dulu ". Petugas kasir menarik agar kencang dan alea menambah tenaga untuk menahan nya lebih erat.

" Mbak? ". Panggil petugas kasir dengan senyum yang berusaha dibuat ramah.

" Uangnya. Saya ambil dulu, ya ".

Alea mengetatkan gigi, dengan ikhlas akhirnya merelakan uang itu.

" Baik, mbak, terima kasih. Ini kembaliannya, ya. Air panasnya ada di sana ". Sang kasir menunjukkan lokasi yang dimaksud.

" Iya, mbak".

Erick yang ada di samping alea langsung menyodorkan mie dalam kemasan pada gadis itu.

" Nih. Buatin ".

" Eh?".

" Cepet. Jangan, eh ah eh ".

" Aku lagi?".

" lo mau gue aduin ke dara? ".

Alea menekuk bibirnya masam lalu mengambil benda itu dan membawanya ke dispenser air panas yang ada di minimarket. Sementara Erick hanya senyum-senyum saja memasukkan tangannya ke kantong celana. Dia memilih berjalan menuju kursi terdekat untuk menunggu alea selesai membuat makanannya.

Tak lama, gadis itu muncul membawa mie instan milik erick menyodorkan benda itu ke hadapan laki-laki di sampingnya. " Ini, udah kan ya. Hutang aku lunas ".

Erick hanya mengangguk angguk ringan, lalu menyantap makan siang sederhananya.

" Lo nggak makan?".

" Aku udah kenyang ". Jawab alea.

" Makan apa? ".

" Tadi di kafeetharia di sekolah ".

" Itu doang gak akan cukup. Makan lagi, pesan mie yang sama ". Tawar Erick.

" Nggak mau ah. Aku lagi berhemat, kalau aku belanjain semua uangnya. Aku pulang pakai apa besok ".

" Emang lu pulang naik apa?".

" Angkot ". Jawab Alea santai.

Erick hanya melirik. Dia menyuap mie yang sudah matang ke mulutnya, lalu mengunyah makanan itu dengan tenang. " Makan sosis aja deh, nih. Biar lo ada tenaga. Butuh banyak energi buat cuci piring di restoran ayam ".

alea hanya melirik sambil menghela napas. Kenapa nasibnya bisa sial sekali bertemu dengan Erick. Niatnya hanya ingin mengembalikan buku, tapi malah terjebak dengan siswa baru tukang bully ini. Katanya sih tukang bully, meski alea belum pernah melihat secara langsung bukti nyata itu.

" Dara itu adik kamu, ya? ".

Tanya alea akhirnya membuka obrolan. " Kalian kembar?".

" Ya, begitulah. Kenapa lu takut sama dara ?".

Alea ingin menjawab, tapi karena tidak mau terlalu terbuka apalagi Erick adalah orang asing. Maka alea Memilih menggeleng kepala. " Enggak sih, cuma aku ngerasa nggak nyaman aja ".

" Dia pernah bully lo, ya?".

Alea menoleh menatap Erick, tapi kembali meluruskan pandangan dan menggeleng.

" Terus kenapa?".

" Aku ngerasa sungkan aja. Dia kan ada di kelas khusus, sedangkan aku di kelas biasa. Jadi ngerasa ada ketimpangan yang bikin aku sebaiknya menjauh dari orang-orang kaya gitu ".

Di nusa bhakti, ada semacam sistem kelas yang dikhususkan untuk beberapa golongan anak, anak VIP, anak unggulan, dan anak reguler. Alea berada di kelas unggulan, di mana anak-anak berprestasi berada. Untuk anak seperti dara, Erick, don't semua antek antek nya ada di kelas VIP. Khusus untuk anak-anak orang kaya yang orang tuanya adalah donatur. Guru dan pelajarannya pun berbeda, didatangkan khusus dan fasilitasnya paling terbaik diantara yang lain.

Sementara anak-anak reguler adalah siswa nusa bhakti biasa. Tidak terlalu kayak, tidak juga miskin, dan dalam akademik hanya berada pada standar rata-rata.

Anak-anak VIP sering dikatakan kakak kelas oleh yang lain karena culture terdahulu.Mereka biasa mempercepat tahun pendidikan, bisa juga untuk menyamakan seperti yang biasa. Bukan berarti dara, nindy, dan teman-teman benar ada di tahun atas di mana alea berada. Mereka semua sama, hanya golongan nya yang berbeda.

Kecuali Aiden. Dia memang cerdas dan berada di kelas VIP, dan dia mengikuti program akselerasi mempercepat tahun pendidikan.

" Kenapa lo nggak pindah ke VIP aja? Gue rasa lo cocok untuk ada di sana ".

" Nggak dulu deh. Aku lebih nyaman ada di kelasku sekarang, itu udah lebih cukup daripada harus ada di kelas reguler. Lagian gak mungkin juga orang kaya aku ada di sana. Bakalan cuma jadi bulan-bulanan yang lain ".

" Oh, iya, lo kan juga cuma tukang ayam, ya?".

" Tch ". Alea berdecih, melirik tersinggung pada Erick, sementara laki-laki itu malah asyik menyeruput mie instan. Alea sebenarnya merasa lapar, dia juga ingin makan, tapi kalau dia memesan mie. Maka dia tidak akan bisa menabung.

Gadis itu lalu berdiri dari duduknya. " Aku mau pulang. Urutan kita udah selesai, kan?".

" Pulang? Cepet banget. Makanan gue aja belum habis".

Erick melihat sosis yang dia tawarkan pada alea tidak disentuh, juga onigiri yang tergeletak begitu saja di dalam kantong plastik. Padahal tadi dia mengambil makanan itu untuk Alea makan, tapi sepertinya gadis itu tidak mau.

" Aku harus kerja, sebentar lagi udah pergantian shift. Nanti aku dimarahin bos aku. Aku kan cuma tukang ayam ".

" Oh, iya, ya. Ya udah deh tukang ayam. Sana lu kerja, cari duit yang banyak, ya. Siapa tahu gue dapat jackpot lagi bisa di traktir sama lo ". Kata Erick.

Alea hanya cemberut saja mendengar itu. Dia mengambil tasnya dan keluar dari minimarket.

1
cucil
ya ampun..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!