NovelToon NovelToon
Kisah Singkat Chen Huang

Kisah Singkat Chen Huang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Chen Huang, seorang remaja berusia 15 tahun, menjalani hidup sederhana sebagai buruh tani bersama kedua orang tuanya di Desa Bunga Matahari. Meski hidup dalam kemiskinan dan penuh keterbatasan, ia tak pernah kehilangan semangat untuk mengubah nasib. Setiap hari, ia bekerja keras di ladang, menanam dan memanen, sambil menyisihkan sebagian kecil hasil upahnya untuk sebuah tujuan besar: pergi ke Kota Chengdu dan masuk ke Akademi Xin. Namun, perjalanan Chen Huang tidaklah mudah. Di tengah perjuangan melawan kelelahan dan ejekan orang-orang yang meremehkannya, ia harus membuktikan bahwa mimpi besar tak hanya milik mereka yang berkecukupan. Akankah Chen Huang berhasil keluar dari jerat kemiskinan dan menggapai impiannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 5— Fondasi

Setelah kembali ke gubuk, Chen Huang segera menyalakan api kecil untuk memasak bahan-bahan sederhana yang telah ia beli di pasar Kota Jinan. Udara malam yang sejuk menyelimuti Desa Bunga Matahari yang sunyi, hanya ditemani suara jangkrik dan gemerisik angin. Ning Xue duduk di sudut, mengamati Chen Huang yang sibuk menyiapkan masakan.

“Apa yang kau masak malam ini?” tanya Ning Xue, mencoba mencairkan suasana yang agak canggung.

“Tidak banyak, hanya sup sayur dan sedikit bubur,” jawab Chen Huang sambil tersenyum kecil. “Tapi aku jamin cukup untuk mengisi perut kita malam ini.”

Ning Xue mengangguk pelan. Ketika masakan selesai, Chen Huang membagikan semangkuk sup untuk Ning Xue. Mereka makan dalam diam untuk beberapa saat sebelum Chen Huang memutuskan untuk memulai percakapan.

“Ning Xue, aku ingin tahu sesuatu,” katanya sambil menatap gadis itu. “Apa yang akan kau lakukan jika Kakek Jin ternyata sudah tiada?”

Ning Xue terdiam, menatap mangkuk di tangannya. Matanya terlihat bimbang, tapi akhirnya ia menjawab dengan suara pelan.

“Aku… aku tidak tahu pasti. Tapi aku rasa, aku ingin menjadi praktisi bela diri. Jika aku bisa masuk ke sebuah akademi atau sekte, mungkin aku bisa menjadi lebih kuat dan tidak perlu bergantung pada orang lain lagi,” jawabnya dengan nada tegas, meskipun ada sedikit keraguan dalam suaranya.

Chen Huang mengangguk pelan, memikirkan kata-kata Ning Xue. “Itu tujuan yang baik,” katanya akhirnya. “Tapi, kau sendiri bilang bahwa kau belum memiliki bekal atau dasar fondasi yang cukup. Itu bisa menjadi penghalang, setidaknya untuk saat ini.”

Ning Xue menunduk. “Aku tahu… itulah yang membuatku merasa ragu. Tanpa fondasi, tidak ada akademi atau sekte yang mau menerimaku.”

Chen Huang tersenyum kecil. “Kalau begitu, bagaimana kalau kita berlatih bersama?”

Ning Xue mendongak, matanya menunjukkan keheranan. “Berlatih bersama?”

“Ya,” jawab Chen Huang dengan penuh keyakinan. “Aku sedang berlatih dasar-dasar dari buku-buku bela diri yang kupinjam di perpustakaan desa. Meskipun aku masih pemula, aku bisa mengajarkan apa yang sudah kupelajari sejauh ini. Dengan begitu, mungkin kita bisa membangun fondasi bersama. Dan siapa tahu? Jika kita cukup gigih, kita berdua bisa masuk ke Akademi Xin bersama.”

Ning Xue tertegun, tak menyangka bahwa Chen Huang akan menawarkan bantuan sebesar itu. Setelah beberapa saat, ia akhirnya tersenyum kecil.

“Terima kasih, Chen Huang. Aku tidak tahu bagaimana membalas kebaikanmu,” katanya dengan suara lembut.

Chen Huang hanya menggeleng. “Tidak perlu berpikir seperti itu. Kita ada di situasi yang sulit, tapi aku percaya kita bisa melalui ini bersama. Dunia ini keras, Ning Xue, tapi selama kita bekerja sama, kita pasti bisa bertahan.”

Malam itu, di tengah kesunyian Desa Bunga Matahari, sebuah ikatan baru terbentuk. Dengan harapan dan tekad yang mulai tumbuh, mereka bersiap untuk menghadapi hari-hari yang penuh tantangan.

...

Malam yang sunyi pun berlalu, dan di pagi hari yang tenang Chen Huang dan Ning Xue duduk di depan gubuk sederhana mereka, menikmati sisa-sisa sarapan pagi berupa roti keras dan air.

“Menurutku, kita harus mulai berlatih,” kata Chen Huang sambil menatap jauh ke arah ladang yang dulunya penuh dengan bunga matahari.

Ning Xue menoleh, terlihat penasaran. “Berlatih? Maksudmu sekarang?”

Chen Huang mengangguk. “Seperti yang kita lihat kemarin, mendapatkan informasi tidaklah mudah. Bahkan jika kita berhasil menemukannya, kita tetap membutuhkan uang untuk membeli informasi yang benar-benar berguna. Uang dan waktu adalah hal yang tidak kita miliki banyak saat ini.”

Ia berhenti sejenak, menatap Ning Xue dengan serius. “Jika kita hanya fokus pada pencarian informasi tanpa mempersiapkan diri, kita hanya membuang waktu. Lebih baik kita membangun fondasi yang kuat sekarang, agar ketika waktunya tiba, kita bisa mencoba masuk ke Akademi Xin melalui jalur beasiswa.”

Ning Xue termenung mendengar ucapan itu. “Jalur beasiswa? Apa itu benar-benar mungkin?”

Chen Huang tersenyum kecil. “Itulah satu-satunya jalan bagi kita. Akademi Xin memberikan beasiswa kepada murid-murid berbakat setiap tahunnya. Mereka yang mendapatkan beasiswa tidak perlu membayar biaya pengajaran yang mahal, hanya butuh sedikit uang untuk makan. Bandingkan itu dengan jalur murid biasa yang membutuhkan 100 koin emas per tahun.”

Ning Xue terkejut mendengar jumlah itu. “Seratus koin emas? Itu mustahil bagi kita!”

“Benar,” Chen Huang mengangguk. “Tapi jalur beasiswa memberi harapan. Kita hanya perlu membuktikan bahwa kita layak, bahwa kita memiliki potensi. Namun, untuk mencapai itu, kita harus mulai dari sekarang. Tidak ada yang akan datang secara cuma-cuma.”

Ning Xue menatap Chen Huang dengan penuh tekad. Ia tahu bahwa anak laki-laki ini telah kehilangan banyak hal, namun semangatnya tetap menyala. Ia merasa bahwa selama ia bersama Chen Huang, ada harapan kecil yang bisa diraih.

“Aku setuju,” katanya akhirnya. “Ayo kita mulai berlatih. Aku tidak tahu seberapa jauh kita bisa pergi, tapi aku akan memberikan yang terbaik.”

Chen Huang tersenyum lebar, merasa lega bahwa Ning Xue memiliki semangat yang sama. “Baiklah. Hari ini kita akan mulai dengan dasar-dasar. Aku akan mengajarimu gerakan-gerakan dasar dari buku yang aku baca, dan kita akan melatih stamina kita. Kita harus sabar dan konsisten.”

Hari itu, Chen Huang dan Ning Xue memulai latihan mereka. Mereka berlatih di ladang kosong, menggunakan apa pun yang ada di sekitar sebagai alat bantu. Chen Huang mengajarkan gerakan-gerakan dasar seperti posisi kuda-kuda, pukulan, dan tendangan yang ia pelajari dari buku-buku bela diri usang.

Meskipun sederhana, latihan itu cukup melelahkan. Ning Xue yang baru pertama kali mencoba merasa tubuhnya kelelahan setelah beberapa jam. Namun, setiap kali ia merasa ingin menyerah, ia melihat Chen Huang yang tetap teguh melanjutkan latihan tanpa mengeluh.

“Semua ini hanya permulaan,” kata Chen Huang di sela-sela latihan mereka. “Fondasi adalah hal yang paling penting. Jika kita kuat di dasar, kita bisa membangun kekuatan lebih besar di atasnya.”

Malam harinya, ketika mereka kembali ke gubuk, tubuh mereka terasa sakit akibat latihan. Namun, ada rasa puas yang terpancar dari wajah mereka. Ini adalah langkah pertama menuju impian mereka, meskipun jalan di depan masih panjang dan penuh rintangan.

1
Abi
Kecewa
Abi
Buruk
angin kelana
tahap selanjutnya
angin kelana
mc nya brp bintang yah?
afifo maning
gassspoll thor
angin kelana
lanjut
angin kelana
cape pastinya
angin kelana
gasss jangan kendorrr
angin kelana
semangatttt...
angin kelana
lawan lawan apapun musuhnya..
angin kelana
satu pukulan
angin kelana
semangat menggapai mimpi
G Wu
Novel DRAMA ANAK ANAK 90% ,, 10% sisa nya tidak jelas,MC nya yang mana !! ???
Saodah Xiaomi
alurnya menarik, cuma bab nya pendek. dan cepat habis, harus minta up, padahal baru bab 21, hadeuh,,,,,,,,,,,,,,. mungkin lanjut bacanya seminggu lagi, agar bisa puas bacanya, jika tiap hari up nya keluar
juharto delle
Memang top author ini kalau yang namanya bikin penasaran, lanjutkan
Darotama
seiring waktu tahap demi tahap jalan cerita lebih menarik semangat thor lanjut terus
Rusdi Udi
Luar biasa
angin kelana
lanjut
angin kelana
up
angin kelana
lanjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!