NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Yang Di Ceraikan Karena Dekil

Pembalasan Istri Yang Di Ceraikan Karena Dekil

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Romansa / Ibu Mertua Kejam / Menjadi Pengusaha
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Juniar Yasir

Naura Salsabila, Wanita berusia 26 tahun. Menikah karena perjodohan dan akhirnya saling mencintai.
5 tahun menikah, belum di karuniai seorang anak. tiba-tiba di tengah kebahagiaannya, rumah tangga mereka goyah karena orang ke 3.

Bagaimana selanjutnya? Akan kah Naura bertahan ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juniar Yasir, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kwitansi?

Pagi ini Susana di meja makan tidak begitu cerah, lebih sedikit hening. Hanya Ayah dan Ilham yang ngobrol. Naura hanya sesekali menimpali jika ada yang bertanya. Sementara, Bu Lidya berlagak fokus menyantap makanan. Padahal dirinya nyimak juga pembicaraan anak, suami serta menantunya.

“Tu kan nak, ayah sudah bilang, jika istrimu ini serba bisa. Lihatlah ayah ini, lahap sekali makannya.’’ canda ayah mertuanya sedikit menyindir sang istri yang begitu antusias makan.

“Ayah bisa saja, Naura masih belajar yah.’’ Naura merendah. Agak canggung dirinya dengan suasana begini.

Sementara Bu Lidya, mendengar sindiran halus suaminya, iya langsung beranjak dan meninggalkan meja makan. Suami nya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sang istri.

“Maafkan atas sikap ibuk ya nak!’' ucap ayah Indra tidak enak hati. Dirinya tidak enak hati akan perlakukan sang istri terhadap mantunya ini.

Jam 07.00 wib, Ilham berangkat ke kantor, dia juga membawa koper mini nya. Karena sepulang kantor Iya langsung akan ke bandara untuk keluar negeri.

“Kamu baik-baik ya sayang, jika ibu kembali menghinamu tinggalkan saja masuk ke kamar. Jika perlu kamu jalan-jalan keluar bersama teman-teman saja.’’ pesan Ilham sebelum dirinya masuk mobil. Iya mencium kening sang istri. Ilham berangkat di antar oleh supir.

“Iya mas, mas juga hati-hati disana, jangan lupa sholat nya. Nau pasti akan merindukan mas.’’ matanya berkaca-kaca. Karena ini untuk pertama kalinya di tinggal kerja oleh Ilham dengan waktu yang lama, luar negeri pula.

*****

Sementara itu di lain tempat, Erna sedang bersiap-siap. Iya akan menyusul Willy yang ada kunjungan kerja ke Singapura. Sudah seminggu Willy pergi, dan dirinya di titip ke rumah mertua nya.

“Kamu sudah siap sayang?’’ tanya Lidya mertuanya.

“Udah kok ma, ini tinggal nungguin taxi tiba.’’ iya melihat jam tangannya.

“Kenapa nggak di antar supir saja sih? Kan nggak perlu nunggu begini.’’ khawatir nya ke menantu tunggal nya ini.

“Nggak apa-apa ma, lagipula ini juga nggak buru-buru. Take off juga 1 jaman lagi kok.’’ ucap Erna menenangkan ibu mertuanya.

“Nah itu taxi nya, kamu hati-hati ya nak.. Setelah sampai tempat tujuan, segera hubungi mama!’’ pesan mama Lidya.

“Iya ma, Erna berangkat dulu, Assalamu'alaikum.’’ dirinya mencium tangan sang mertua, tidak lupa memeluk sebentar.

Setelah menaiki taxi, kini kendaraan itu mulai membelah jalanan yang tidak terlalu ramai. Karena hari ini liburan, sehingga siang begini jalanan lengang dari kendaraan.

Perjalanan menuju ke bandara hanya memakan waktu 30 menit. Karena tempat tinggal orang tua Willy memang daerah strategis.

Akhirnya taxi tiba di bandara. Erna segera turun dan menuju waiting room, karena dia sudah melakukan check-in online.

Erna bermain ponsel nya sambil menunggu pengumuman keberangkatan, sesekali melihat orang berlalu lalang. Tidak sengaja netra nya melihat seseorang yang di kenali ya. Dari jarak tidak begitu jauh. Hanya saja laki-laki dan perempuan itu, duduk di ruang keberangkatan Indonesia➡️ Paris. Dia mengernyitkan kening. Ntah kenapa selalu dirinya yang bertemu sepupu suaminya ini. Dan yang membuatnya semakin berfikir yang tidak-tidak, si pria kembali bersama si wanita yang kemarin. Apakah wanita itu klien kerja atau sekretaris? Tetapi tidak mungkin pula kelihatan sedikit mesra.

Erna memakai masker, supaya Ilham tidak mengenalnya. Beberapa saat kemudian pesawat yang di tumpangi Erna, akan segera take off. Erna segera beranjak, dirinya melewati Ilham. Dan tidak salah lagi, jika itu memang benar Ilham, dan wanita itu kini telah bergelayut manja.

“Pasti Naura tidak mengetahui ini’’ batinnya.

.

.

.

Naura sedang menyetrika pakaian kerja nya. Tiba-tiba sang mertua menghampirinya.

“Bikinin minuman dan cemilan ya, siang ini ini giliran arisan di rumah!’’ Bu Lidya bersedekap dada.

“Kenapa ibuk baru bilang sekarang, karena tidak akan keburu. Ini saja sudah jam 11 siang.’’ bukan dirinya menolak tapi memang benar-benar mepet waktunya.

“Alesan!, Ya sudah pesan saja kue dan minumannya. Jangan lupa minuman.’’ perintah nya.

“Baik Bu!’’ Balas Naura.

Setelah mengatakan itu, Bu Lidya kembali ke kamarnya nya tanpa meninggalkan uang sepeser pun untuk belanjaan pesanan nya. Bukannya Naura pelit, yang memesan kue sang mertua, paling tidak meninggalkan sedikit uang.

Naura hanya geleng-geleng kepala saja.

Dirinya segera membuka ponsel dan memesan kue dan minuman di toko kue teman nya. Usai menyetrika dirinya memasukkan pakaian ke dalam Almari.

Naura membuka laci nakas, akan mengambil uang untuk pembayaran pesanan mertuanya, Iya baru ingat jika uang cash nya sudah di beri pada bibi untuk berobat anak nya yang sakit waktu itu. Saat akan menutup laci, netranya menemukan Kwitansi pembelian 1 set hiasan.

“Pasti mas Ilham mau hadiahi aku anniversary kemarin, tapi lupa membuang kwitansinya. Pasti dia juga lupa ini memberikan kadonya padaku.’’

Naura kembali menyimpan kwitansi itu, nanti iya pura-pura tidak tahu saja. Kasian bila sang suami telah menyiapkan surprise tetapi Naura sudah mengetahuinya.

Untuk kue yang di pesan, pembayarannya iya transfer saja, tidak jadi cod.

.

.

Setelah nya Naura keluar kamar, menuju dapur, menyiapkan makanan untuk ayah Indra dan memasukkan nasi, lauk serta sayuran ke dalam rantang, nanti akan dia titipkan ke jasa antar makanan. Tadi ayah mertuanya nelfon dan meminta Naura untuk menyiapkan makan siang, karena malas bolak balik. Ayah mertuanya tidak lagi bekerja, ia pensiunan pegawai. Dulu nya sempat sebagai Kabid kehutan. Kini dirinya hanya mengurus perkebunan nya, Memang tidak berapa jauh dari kediaman mereka, tetapi cukup memakan waktu jika harus bolak balik.

Bu Lidya keluar kamar dan menghampiri Naura di dapur

“Pada siapa lagi makanan ini akan dirimu beri Nau? Apakah semua pekerja akan kau kasi makanan gratis?!’’ Ucap nya.

Naura merasa tidak enak hati terhadap pembantu rumah ini. Karena bibi Imah sedang mencuci piring di dekat mereka.

“Ini pesanan ayah buk, karena ayah tidak pulang siang ini, Nanggung katanya. Lebih baik pulang sekalian saja sore.’’ beritahu ya.

“Ada saja alasannya, bilang saja menghindari ku’'_ gumamnya pelan. “Ini semua karena membela dia ini.’’ batin Bu Lidya, tetapi matanya menatap tajam sang mantu.

Dia pun meninggalkan Naura dan bibi di dapur.

“Ibuk seram ya non?’' Bi Imah mengusap tengkuk nya.

“Haha, bibik bisa aja, memangnya ibu hantu?’’ Naura terkikik pelan mendengar celetukan si bibik.

“Jangan bilang begitu, nanti jika di dengar bisa di rujak kita.’‘ Bi Imah benar-benar takut dengan majikannya, Naura malah mengajaknya bercanda.

“Iya bik iya, tapi jangan terlalu takut. ibuk juga manusia seperti kita. Jangan juga terlalu serius. Nau hanya bercanda kok.’’ Naura senang. Walau terkadang sepi karena seharian Ilham kerja, paling tidak iya punya bibik pembantu untuk di ajak ngobrol, terkadang juga bisa di ajak bercanda.

Sedang asyik ngobrol bel berbunyi.

Bibik beranjak dan menuju ke depan untuk membuka pintu.

“Ini pesanan nona Naura, silakan di tandatangani di sini’' ucap pria muda itu. Dia kurir yang dari kue dan minuman yang di pesan Naura.

Setelah nya bibi masuk membawa box kue dan minuman ke dapur. Melihat si bibi kesusahan membawa, Naura mendekati bibi dan membantu membawakan nya.

“Sudah tiba, kenapa tidak bilang sih bi...? kan ini jadi susah bibi bawanya.’’ ucap Naura. Dia meletakkan box kue ke atas meja.

“Nggak susah non, lagipun bukan setiap hari juga.’'

“Iya deh, bibi selalu benar.’’ Naura menggoda sang pembantu.

.

.

Setelah selesai menyusun kue beserta minuman, Naura kembali ke kamarnya, untuk istirahat sejenak sebelum para tamu arisan datang.

1
Juniar Yasir
baperrrrr
Elok Pratiwi
memang nya ada mertua sebegitu nya benci menghina sama menantu ... kok pada suka bikin cerita mertua menghina sama menantu nya
Puspa Sari
Biasa
Puspa Sari: sangat menarik ceritanya
total 1 replies
Puspa Sari
Kecewa
Iqlima Al Jazira
up lagi donk thor
Iqlima Al Jazira
kenapa tidak up thor?
Iqlima Al Jazira: Sama-sama ya Thor.
di tunggu kelanjutan nya ☺
Juniar Yasir: maaf ya kakk🙏 lgi di sibukan okeh dunia nyata. msh suasana lebaran. insyaallah NNT aman up LG🙏 mohon maaf lahir batin ya kak🙏
total 2 replies
Iqlima Al Jazira
crazy up
Iqlima Al Jazira
aku padamu willy🤩
Juniar Yasir: mksih support nya kakak🙏
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!