Tiara pergi ke kantor catatan sipil menemani bibinya yang akan bercerai dengan suaminya. Siapa sangka seorang pria menarik tangannya dan memperkenalkan dirinya sebagai calon istri pada seorang wanita tua yang berada di sebuah kursi roda.
"Ibu, dia calon istriku. Aku pasti akan menikah lagi, dan memberikan Andrew seorang ibu. Sekarang ibu sudah mau di operasi kan?" tanya pria yang menggenggam erat tangan Tiara.
"Eh, pak ini apa..."
Mata Tiara melebar, pria itu menciumnya. Begitu saja. Lalu berbisik pada Tiara.
"Bekerja samalah dengan ku. Aku akan berikan apapun yang kamu mau!"
"Wah, kalian benar-benar mesra. Baiklah, kalau begitu langsung masuk saja. Ibu baru mau dioperasi kalau kalian sudah dapat sertifikat pernikahan!"
Rahang Tiara nyaris jatuh.
"Me.. menikah? nyonya, aku masih SMA" kata Tiara tergagap.
Pria matang dan dewasa yang menciumnya tadi cukup terkejut.
'Dia masih SMA?' batinnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Tiara sedang berada di dalam kamarnya, lebih tepatnya setelah ganti pakaian dengan perut kenyang. Tiara langsung pergi ke alam mimpinya. Dia tidak sekolah, otaknya begitu ringan. Hingga tidak sulit baginya untuk cepat melintas ke alam lain setelah dia menempelkan kepalanya di bantal empuknya.
Tapi, mimpi indahnya di siang hari, makan strawberry yang boleh di petik sendiri itu. Mendadak sirna begitu saja. Tiara membuka matanya mendengar suara ibunya yang bicara dengan seseorang di luar kamarnya.
"Aduh! apasih?" gumam Tiara sambil menguap dengan sangat tidak anggunly.
Tiara turun dari tempat tidur, dan membuka pintu kamarnya. Di lihatnya, ibunya sedang ditahan oleh sang ayah dan bibinya, ketika mau keluar dari rumah.
"Sudah mbak, sudah! ngapain diladenin sih?" kata Rose yang berusaha menahan lengan kanan kakaknya.
"Ibu, sudah Bu. Ini cuma salah paham loh!" kata Fathir, satu-satunya pria dan lebih tepatnya manusia yang normal di rumah ini. Yang lain semuanya abnormal, di luar prediksi BMKG semuanya.
"Gak bisa loh yah, ibu tadi cuma tanya. Kok nikahnya cepat sekali? kenapa? perasaan selama ini gak ada pacar yang datang ke rumahnya si Eno itu kan? kenapa ibunya nyolot. Syirik katanya Eno dapat suami kaya, halahhh paling juga dipaksa jadi bini muda kan. Suaminya paling kakek-kakek bau tanah yang mata keranjangg, perutnya buncit yang istrinya bejibun banyaknya. Sombong amat!" pekik Seruni kesal.
Tiara melebarkan matanya. Ibunya kayak lagi kesambet penunggu pohon kedondong.
"Ibu, kenapa yah?" tanya Tiara santai berjalan dari arah kamarnya.
"Jangan tanya dulu, tutup pintunya Tiara. Kunci!" kata Fathir.
Tiara yang memang anak baik, penurut sekali kalau sama ayahnya yang memang sangat menyayanginya itu. Anak Sholehah pokoknya, segera menutup pintu utama dan menguncinya.
"Sudah..."
Tiara batu berbalik, tapi dia dibuat berjingkat karena ibunya berteriak padanya. Posenya bahkan seperti cicak nemplok di pintu. Kedua tangannya memeluk pintu, dengan satu kali menyilang naik. Pokoknya sama sekali tidak estetik.
"Kenapa di tutup? Ibu mau ngomelin itu si Jubaidah songong. Bisa-bisanya dia bilang ibu iri sama dia. Apa yang mau di iriin? body kayak gajah Sumatra gitu..."
"Bu, ibu gak boleh body shaming, Bu. Katain yang lain. Jangan bentuk badannya!" kata Tiara pada ibunya.
Rose mengernyitkan keningnya.
"Tiara, gak usah ikut-ikutan. Orang lagi emosi, mau ngatain masih disuruh mikir juga! Ambil minum sana buat ibu kamu. Mbak, mbak Seruni duduk dulu yok!" ajak Rose.
Tiara pun segera pergi ke dapur, mengambilkan ibunya itu air dingin. Sepertinya ibunya membutuhkan sesuatu yang dingin, untuk mendinginkan hatinya yang sedang tidak dingin.
"Iya Bu, ibu duduk dulu ya. Kalau marahnya berdiri, nanti pas ibu duduk pasti berkurang!" kata Fathir.
"Kalau gak berkurang gimana mas?" tanya Rose.
"Tiduran" jawab Fathir singkat.
"Kalau gak berkurang juga gimana mas?" tanya Rose lagi.
Seruni menarik tangannya yang di pegang Rose.
"Kayang Ros, kayang!" celetuk Seruni kesal.
"Sudah tenang, Bu?" tanya Fathir.
Seruni mendengus kesal, dia kemudian duduk di sofa. Capek juga rasanya, dia baru kembali dari tempat yang cukup jauh. Dan dia tadi itu hanya menegur tetangganya yang sedang membagikan undangan. Dia juga kan dapat, pas dia baca, yang menikah itu adalah anak tetangganya yang bahkan masih sangat muda. Baru lulus SMA tahun lalu.
Dan karena memang mereka hidup bertetangga. Tentu saja Seruni tahu kalau memang anak gadis ibu Jubaidah itu jarang sekali keluar. Dia juga belum mendapatkan pekerjaan. Katanya tidak akan meneruskan kuliah. Katanya mau kerja saja, tapi memang belum kerja gitu. Ya namanya ibu-ibu di perumahan padat seperti itu, asal pergi ke warung sayur juga dapat gosip satu kelurahan kan.
Nah, karena semua yang dia ketahui itu. Naluri emak-emak rempong Seruni muncul. Bertanyalah dia pada tetangganya itu, kenapa pernikahan anaknya yang bernama Eno itu terkesan sangat cepat. Bahkan akan diselenggarakan satu minggu lagi. Dia bertanya begitu, tapi Bu Jubaidah yang memang sensian itu langsung nyolot. Dia malah mengatakan Seruni iri. Katanya anak gadisnya gak laku, gak kayak Eno yang banyak yang ngelamar.
Seruni langsung naik darah, anaknya kan masih sekolah. Memangnya anaknya barang jualan, di obral. Kenapa pakai bilang gak laku? Kesal lah Seruni. Akhirnya terjadi keributan itu di gang. Fathir segera membawa istrinya pulang, dan minta Rose membantunya. Begitulah ceritanya yang sangat singkat itu.
"Ini Bu, minum dulu" kata Tiara meletakkan segelas air dingin di atas meja.
Lalu duduk di sofa yang sebelahnya di duduki Rose.
Seruni meraih gelas itu dan meminumnya.
Fathir yang cukup lelah, juga segera duduk di samping Seruni.
"Kata bibi kamu kamu tadi hilang. Kamu kemana Tiara?" tanya Seruni sambil meletakkan kembali gelasnya di atas meja.
Tiara melebarkan matanya.
'Aduh, jawab apa ya?' batin Tiara.
Masalahnya, ibunya masih sangat marah. Dia marah karena pernikahan dadakan Eno. Kalau dia bilang dia pergi untuk menikah. Ibunya bisa mengangkat meja sofa ini dan melemparkannya ke arahnya kan? mungkin saja kan? namanya orang emosi. Pokoknya Tiara sudah parno duluan.
"Anuu, Bu... itu. Aku dari anuu..."
Tatapan mata Seruni menjadi semakin tajam.
"Anuu, anuu apa?" tanyanya makin penasaran.
"Itu, aku... "
"Aku apa? ponsel kamu mana? ibu telepon 20 kali gak ada aktif nomornya. Kenapa?" tanya Seruni lagi.
"Ponselnya..." Tiara sungguh bingung mau jawab apa.
Ponselnya tidak ada padanya. Tapi, kalau dia bilang ponselnya di sita oleh Nicholas. Nanti ibunya tanya lagi, Nicholas itu siapa? makin bingung dia pasti menjawabnya.
'Maafin Tiara ya Tuhan. Tiara gak bermaksud berbohong, bukankah ada yang namanya 'White Lie' kebohongan untuk menyelamatkan nyawa. Nyawaku juga terancam ini. Bohong sama ibu, sekali ini saja boleh ya, ya Tuhan. Janji satu kali ini saja! demi keselamatan nyawaku! kalau aku langgar, biar deh aku mimpiin moon junhui tiap hari, aku ikhlas' batin Tiara.
"Di charger Bu, hape Tiara lagi di isi daya. Tadi itu low bat, he he he!" jawab Tiara sedikit gugup.
"Terus kamu darimana?" tahan Seruni lagi.
"Ah, itu.... Bibi kelamaan Bu! Tiara laper, jadi cari warung nasi padang!" jawab Tiara sambil mengangguk-anggukkan kepalanya meyakinkan Seruni.
Rose tersenyum canggung.
"Sudahlah mbak, kan Tiara sudah pulang!"
"Lagian kamu, ngapain ke toilet lama-lama!"
"Iya maaf, mbak"
***
Bersambung...
malu Ama umur pak? tengah jalan di culik anak mu baru tau rasa🫣
kalau tuan nya ditalak 3😜🤣🤣
kira kira Tiara akan nurut gak ya 🤔🤔
jadi gaes,selama masih bisa dengerin Omelan mamah kalian
nikmati aja. percayalah ketika itu sudah ga kedengaran. rasanya malah hampa🥹
tapi ada benernya si
tapi..kalau mau disalahkan,ya bibinya
ngapain anak gadis ditinggalkan sendirian
kangen mamah ku🥹🥹🥹
tapi emang beda sih horang kayah smaa yg kayah" pas dulu cari receh di Singapura laki CEO bininya setara lah pergi cuma pakai sederhana make up pun tipis
pasti klu Andrew tau ya cuman dikit ada perang dunia ke3😃😃
biar seruuu
aku mau tau si Andrew playboy cap Kampak itu Tau mantannya jadi ibu tiri 🤣🤣😜
ug bertanggung jawab,penuh dukungan Ampe kadang rada jorokin.
Ama bau uit lah kyk om nicho🫣😜🤣
kalau mau ngurusin pernikahan Tiara itu gampang tinggal nanti aja setelah Tiara lulus bikin resepsi mewah, kan menantu mu si gapura kabupaten orang kaya tujuh turunan 🤣
bener apa enggak belakang
🤣🤣