Bagi semua wanita, memiliki wajah yang cantik adalah sebuah keberuntungan dan membawa berkah namun beda hal nya dengan wanita dewasa bernama lengkap Dariella
Dariella menyembunyikan wajah cantiknya karena wajah cantiknya selalu membawa kesialan untuk nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arran Lim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Keduanya terhanyut dalam tatapan masing-masing, kalix menatap riel dengan tatapan penuh damba sedangkan riel menatap kalix dengan tatapan yang sulit untuk diartikan
“Uhuk uhukkkk.. EKHHEEMMMM” Keduanya sontak menoleh kearah sumber suara, ternyata pelakunya adalah naka
“Oh my goddd, bidadari dari mana ini” Ucapnya sembari menatap riel dengan tatapan berbinar
“Mau gue colok mata lo” Ucap kalix kesal
“Apa sih lo, cemburu wae”
Kalix tidak memperdulikan ucapan naka, ia membuka jas nya lalu menyampirkannya di bahu riel “Kenapa pake baju tanpa lengan?” Tanya kalix kesal
Riel terperangah mendengar pertanyaan kalix “Yang nyiapin baju ini bibi, dan bibi bilang pak kalix yang beliin, mana semua bajunya ngga ada lengan, kenapa sekarang malah nanya ke saya” Ucap riel heran
Kalix terdiam dengan wajah kikuknya
“Mba cantik banget, jadi iri saya sama si bos dapet cewek cantik” Ucap naka sembari terus menatap riel
“Lo beneran mau tuh mata lo keluar dari tempatnya” Pekik kalix membuat riel terperanjat karena kaget
“Dasar posesif lo, tenang aje gue masih cinta mati ama mantan bini gue” Ucap naka ketus
“Ohh pak naka udah pernah nikah ya?” Tanya riel yang baru mengetahui fakta tentang naka
“Iya mba, tapi cerai karena permasalahan orangtua” Riel hanya manggut-manggut “Mba riel abis nangis ya, matanya agak merah. Si boss apain mba riel? Biar saya kasih pelajaran”
Riel terkekeh “Emang pak naka berani?”
“Ngga sih” Ucapnya membuat riel tertawa
“Lo ngapain sih kesini” Tanya kalix kesal
“Numpang sarapan, bibi di rumah gue lagi pulang kampung” Ucapnya lalu mengambil piring dan mengisinya dengan nasi dan beberapa lauk
“Ngomong-ngomong pak naka gak kaget liat saya” Tanya riel
“Kaget lah mba, semalam saya liat muka mba riel ampe syok. Pantas aja nih si kulkas tiba-tiba banget klepek-klepek ama mba riel wong cantik gini” Ucapnya membuat kalix semakin kesal
“Tau nih, mandang fisik banget yah pak” Ucap riel sembari melirik kalix sinis
“Tauuu…” Ucap naka mengompori
“Kalau cantiknya ilang pasti di buang gitu aja” Canda riel
“Saya ngga gitu” Ucap kalix dingin
“Kalau kamu meragukan saya, saya bisa ngasih kamu jaminan harta saya. Kalau perlu semuanya jadi milik kamu hingga harta yang saya miliki hanya kamu”
Naka sontak tersedak mendengar penuturan kalix “Uhukk uhukkk, apa sih lo anjir, ngga cocok lo kayak gitu” Ucap naka bergidik ngeri
Sedangkan riel menatap kalix dengan mulut yang sedikit terbuka, ia tidak menyangka kalix bisa berkata seperti itu
“Gombalan nya garing pak” Ucap riel ketus
“Saya serius” Ucap kalix tidak memperdulikan ucapan keduanya dan hanya terus menatap riel
“Mba maklumin ya, soalnya dia jomblo udah dari lahir, jadi kayak gini deh” Celetuk naka
Riel tersenyum ia sedikit berdiri mengambil piring kalix yang berada di seberang lalu menaruhnya di hadapan kalix “Makan, ini udah mau jam 8 nanti telat ke kantor nya”
Kalix tidak menjawab, ia melanjutkan makan nya sembari menatap riel
Ketiganya pun makan dalam keadaan hening
*****
Setelah sarapan naka bergegas ke ruang kerja kalix mengambil beberapa berkas, sedangkan kalix masih duduk di ruang makan menunggu riel yang tengah membantu maid membersihkan meja makan padahal kalix sudah melarangnya namun riel bersihkeras ingin membantu
“Pak saya ke kantor aja ya, saya bosan kalau cuma di rumah aja” Ucapnya setelah menyelesaikan kegiatannya
“Ngga, kamu istirahat aja, kalau kamu bosan ya lakuin apa aja tapi ngga boleh keluar rumah. Ini demi kebaikan kamu” Ucapnya membuat riel menghela nafas panjang
“Tolong pakein, saya ngga bisa pasang sendiri. Biasanya yang pasangin mama saya tapi karena saya lagi ngga di rumah orang tua saya jadi kamu bantuin saya dulu” Ucapnya sembari menyodorkan dasi nya pada riel
Riel mendengus tapi tidak membantah, ia mengambil dasi kalix lalu memasangkannya. Kalix tersenyum kecil, ia terus menatap wajah riel
“Cantik” Gumamnya pelan namun masih bisa di dengar oleh riel
“Saya tahu karena itu bapak tiba-tiba banget suka sama saya” Celetuk riel tanpa menghentikan aktivitasnya
“Kecantikan yang kamu punya berbeda sampai-sampai mengusik saya, padahal saya sering nemu perempuan cantik tapi ngga menarik kayak kamu”
Riel menatap kalix dengan tatapan heran “Pak kalix pintar menggombal juga ternyata, saya pikirnya ngga bisa, soalnya bapak ini kayak kanebo kering”
“Saya ngga lagi gombalin kamu dariella, saya serius” Ucap kalix datar dan dingin
“Kalau gitu beritahu saya, apa nya yang beda, dan apa yang membedakan saya dengan perempuan lain di mata pak kalix”
“Kecantikan kamu murni, polos gini aja cantik. Dan yang membuat kamu menarik di mata saya dan membuat kamu berbeda dengan perempuan lain adalah penampilan kamu, setelah saya mengetahui wajah asli kamu, saya mulai tertarik untuk mengenal kamu lebih jauh”
Kalix mengelus pipi dariella sembari menatap mata riel dalam “Rasanya aneh mengetahui bahwa kamu menyembunyikan wajah secantik ini, di saat perempuan lain berbondong-bondong berpenampilan cantik di khalayak umum, kamu justru sebaliknya, dan itu yang membuat kamu menarik di mata saya. Setelah mengetahui alasan kenapa kamu menutupi kecantikan yang kamu miliki, membuat saya semakin tertarik dan rasa ingin melindungi itu muncul”
“Mungkin terasa aneh bagi kamu karena saya tiba-tiba bersikap seperti ini dan pasti sulit untuk kamu menerima perubahan sikap saya. Saya pun merasa aneh karena ini pertama kalinya untuk saya, seminggu terakhir ini benar-benar membuat saya ingin gila, kamu terus memenuhi isi pikiran saya hingga saya memutuskan untuk mencoba berbicara dengan kamu dan mencoba untuk mendalami perasaan saya”
“Tapi lagi-lagi timing nya kurang tepat, saya menyusul kamu ke mess semalam tapi kata satpam kamu belum pulang dan satpam di pos bilang kalau kamu lagi jajan diluar, saya mencari kamu dan disitulah saya sempat melihat kamu di bawa paksa masuk kedalam mobil”
“Untung saja…. Untung saja saya sempat melihat kamu dan bisa menolong kamu walau sedikit terlambat”
Tatapan riel menyendu “Jadi begitu ceritanya kenapa dia bisa menyelamatkan aku” Batin riel
Riel memang belum menanyakan bagaimana kalix bisa berada di rumah itu dan menolongnya
“Makasih pak, ada baiknya juga saya mengganggu pikiran bapak” Canda riel sembari menyeka sudut matanya yang berair
Kalix tersenyum kecil sembari membantu riel mengusap air mata yang tiba-tiba saja menetes “Saya akan melindungin kamu dariella, saya janji kamu akan selalu aman berada di sisi saya”
“Seperti yang sudah saya katakan semalam, saya tidak akan mengabaikan perasaan yang saya rasakan. Dan saya tipikal orang yang pantang menyerah sampai apa yang saya inginkan saya dapatkan. Kamu ngga perlu takut, dan ngga perlu meragukan saya. Saya pria baik mapan dan lumayan tampan, saya bisa menjamin jika saya pun setia dan pantang bermain perempuan”
“Pikirkan baik-baik, dan pertimbangkan rasa suka saya. Kamu ngga akan rugi sama sekali jika menerima saya di hidup kamu” Riel hanya diam sembari terus menatap kalix