NovelToon NovelToon
Cinta Dan Ilmu Hitam

Cinta Dan Ilmu Hitam

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Cintapertama / Spiritual / Duniahiburan / Balas Dendam / Iblis / Romansa
Popularitas:554
Nilai: 5
Nama Author: AL Chnl

pertemuan dua tokoh yang berjuang melawan masalah nya masing-masing. dimana, seorang pria tampan yang hampir kehilangan harapan hidupnya. namun siapa sangka ia bertemu dan jatuh cinta kepada wanita cantik yang telah dikuasai oleh ilmu hitam dalam dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AL Chnl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Something 2

Pada hari itu jam menunjukkan pukul 01.30 siang. kelas mata kuliah baru saja selesai, suasana diluar sangat cerah karena hujan baru saja berhenti menyirami bumi. Seperti biasa, Lee Ya selalu duduk sendiri ketika jam kuliah berlangsung. Hal ini terjadi karena Do-Ri dan Lee Ya berada pada jurusan yang berbeda. Dimana Do-Ri mengambil jurusan design busana dan Lee Ya mengambil jurusan seni. Sedangkan Soo Ram mengambil jurusan musik.

Ditengah kesendirian Lee Ya yang sibuk memandangi suasana kampus di balik jendela, ia juga mengabaikan beberapa orang yang menyinggung dan mengatainya.

"Hey! Lihat lah wanita mistis itu. kasihan sekali yaa hahaha" ucap salah seorang wanita sambil tertawa.

"Iyah, tidak ada yang mau berteman dengan dia" ucap salah satu wanita lagi.

"ya iyalah tentu saja tidak ada, bahkan pria pun juga takut mendekatinya" lanjut salah seorang wanita.

"mereka takut akan mati seperti keluarganya. dia kan sudah membunuh Keluarganya sendiri" ucap salah satu wanita. Namun Lee Ya hanya terdiam tanpa bergerak. Ia tetap melihat dibalik jendela. Sambil mengepalkan tangannya. Ditengah percakapan beberapa wanita tersebut, muncul Do-Ri dibalik pintu ruangan dengan memanggil Lee Ya.

"Maa bestii!!" panggil Do-Ri dengan sedikit semangat sehingga membuat beberapa wanita tersebut beranjak pergi.

"sayang, Yuk keluar!. Aku lapar nih pen makan bakso" ucap Do-Ri. namun Lee Ya tak menoleh sedikit pun kepadanya. Ia masih tetap melihat di balik jendela. seperti terbiasa akan hal itu, Do-Ri pun mencoba untuk menarik tangan Lee Ya. Namun Do-Ri kaget ketika menyentuh tangan Lee Ya yang dingin dan gemetar.

"Loh! Lee Ya, kamu kenapa sayang?" tanya Do-Ri dengan sangat penasaran.

"Apa wanita-wanita g*la tadi yang mengganggumu?" lanjut Do-Ri memastikan. Mendengar pertanyaan Do-Ri, badan Lee Ya mulai ikut bergetar seperti sedang menangis. Lee Ya tak bisa menahan air matanya. Do-Ri mencoba untuk memeluknya. Ia pun akhirnya menangis dalam pelukan Do-Ri.

"sudah sudah, abaikan saja apapun yang mereka katakan padamu. ada aku yang masih tetep berteman denganmu kok!" ucap Do-Ri menenangkan Lee Ya sambil menepuk-nepuk badan Lee Ya. tanpa disadari oleh Lee Ya dan Do-Ri, Soo Ram pun melihat keduanya di balik pintu.

Selang beberapa waktu, Lee Ya dan Do-Ri pun beranjak dan meninggalkan ruangan tersebut. Dan Dalam perjalanan hendak keluar dari gedung kampus...

"kamu udah kan menangisnya? Kamu baik-baik saja kan?" Tanya Do-Ri memastikan. mendengar hal itu, Lee Ya hanya mengangguk.

"biar nggak sedih lagi. Aku traktir kamu makan bakso gimana?. cuacanya enak nih kalau makan bakso. Apa lagi habis ujan, kebetulan Disana ada warung bakso yang baru buka. Katanya menu baksonya enak-enak loh! . Kita coba yuk!?" Ucap Do-Ri dengan semangat. Lee Ya hanya mengangguk dan tersenyum. Mereka pun berjalan keluar dari gedung kampus dan menyebrangi jalan menuju warung bakso.

Disisi lain, Joo Han yang telah selesai mengerjakan berkas-berkas kerjanya merasa lelah. ia pun berdiri dari tempat duduknya untuk menggerak-gerakkan badannya karena kelelahan. ketika hendak menggerakkan badannya, Ia melihat Do-Ri dan Lee Ya dibalik jendela ruangan yang berada di jalan menuju warung bakso. Hal itu membuat Joo Han beranjak keluar dari ruangan kerja nya dengan tergesa-gesa dan tak lupa ia mengambil Headset Lee Ya dengan niat ingin mengembalikkan barang itu kepada pemiliknya. Namun, ketika hendak keluar dari kantor ia teringat akan sesuatu. Ia pun kembali menuju ruang kerja Teyong.

Didalam ruangan, Teyong sedang tertidur pulas di kursi dengan kepala di atas meja.

"Hey! Hey! Bangun cepat! Cepat!" ucap Joo Han membangunkan Teyong dengan tergesa-gesa.

"Oh? Ada Apa?" Jawab Teyong dengan setengah sadar .

"Ayo temani aku keluar" Jawab Joo Han.

"Ah, Tidak! Aku sedang mengantuk. Pergilah sendiri" Ucap Teyong lagi sambil melanjutkan tidurnya dan mengubah posisi kepalanya membelakangi Joo Han.

"Argh Ayolah! Aku yang traktir!" Tegas Joo Han. Mendengar hal itu, Teyong pun Langsung bangun dari tidurnya dan langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Oke, Ayo!" ucap Teyong dengan semangat dan langsung berjalan menuju keluar ruangan. Joo Han terdiam sejenak melihat tindakan Teyong.

"Hey, apa lagi yang kau tunggu? Ayo!" ajak Teyong kepada Joo Han yang sedang terdiam.

Mereka pun beranjak keluar dari kantor dan menuju warung bakso tempat Lee Ya dan Do-Ri berada.

Setibanya Lee Yaa dan Do-Ri didepan warung bakso, Lee Ya agak keberatan untuk masuk. Ia tak berani masuk karena melihat suasana warung yang sangat ramai. Melihat Hal itu, Do-Ri merangkul tangan Lee Ya untuk masuk bersama.

"Ayo!" ajak Do-Ri kepada Lee Yaa. Mereka pun jalan bersama memasuki warung bakso

"Pak, baksonya 2 Porsi Ya, yang satu nggk pake mie buat besti aku!" ucap Do-Ri kepada kang bakso.

"Siap Nona, Silahkan duduk dulu di kursi yang kosong" jawab kang bakso sambil tersenyum. Namun ketika kang bakso tersebut melihat Lee Ya, ia dengan cepat membalikkan pandangannya. Do-Ri dan Lee Ya pun berjalan menuju kursi kosong. Lee Ya berjalan sambil menunduk tanpa menoleh ke kiri dan ke kanan karena ia mengetahui bahwa Orang-orang yang ada disekitarnya melihatnya dengan aneh dan sedikit takut juga menjauh tak ingin berdekatan dengan mereka. Melihat kejadian itu, Do-Ri berbisik kepada Lee Ya.

"sudah, abaikan saja mereka" bisik Do-Ri setelah memperbaiki tempat duduknya. Dan Lee Ya hanya memberikan sedikit senyuman canggung kepada Do-Ri sambil mengepalkan tangan untuk menguatkan dirinya.

Disisi lain dalam perjalanan Joo Han dan Teyong menuju warung bakso, Teyong Heran karena mereka telah melewati beberapa warung makan didekat kantor.

"Hey! sebenarnya kita mau makan apa?" tanya Teyong.

"aku ingin makan bakso diseberang jalan sana" Jawab Joo Han sambil menunjuk warung bakso yang dimaksud.

"ah. Disana ya. Baiklah karena kau yang traktir, aku mengikut saja. Ayo!" jawab Taeyong sambil berjalan cepat mendahului Joo Han. Joo Han pun mengikuti belakang Teyong. Namun sesampainya mereka di depan warung bakso, Teyong melihat dan mengamati suasana keramaian warung. Dan tiba-tiba, ia melihat Do-Ri yang juga berada di dalam warung dan kemudian berbalik kepada Joo Han.

"Hey, apakah kau yakin ingin makan disini?. maksudku, disini sangat ramai. Apa tidak sebaiknya kita berbalik cari warung bakso yang lain saja?" tanya Teyong dengan sedikit takut dan meyakinkan Joo Han.

"Ah tidak. Ayo masuk!" Jawab Joo Han dengan sedikit mendorong Teyong untuk mendahului masuk. namun Teyong berbalik menuju kebelakang Joo Han.

"kau saja yang duluan, biarkan aku yang mengikuti mu di belakang" jawab Teyong dengan sedikit ketakutan.

"mau ku traktir atau tidak?!" tegas Joo Han.

"Oke baiklah" jawab Teyong dan kemudian berjalan masuk kedalam di ikuti Joo Han dibelakang. Tak lupa pula mereka memesan bakso 3 porsi. Dimana, 1 porsi untuk Joo Han dan 2 porsi untuk Teyong sendiri.

"Hey ingat! duduk di kursi kosong samping mereka" Joo Han berbisik kepada Teyong.

"Apa? kursi didekat mereka?. Apa kau sudah g*la?" Jawab Teyong dengan pelan dan agak kesal sambil ketakutan. Ketika hendak menuju kursi kosong di samping Do-Ri dan Lee Ya. Tiba-tiba Do-Ri menoleh kearah pintu warung bakso yang juga kebetulan searah dengan tempat mereka berjalan dengan tatapan sinis. Hal itu membuat Teyong terpaksa membelok arah dan duduk di seberang kursi yang tak jauh dari Do-Ri dan Lee Ya duduk.

"kenapa duduk disini?" bisik Joo Han dengan kesal.

"apa kau ingin membunuhku? Kau tidak lihat tatapannya tadi?" tanya Teyong dengan sedikit ketakutan.

"memangnya dia sedang melihatmu?" tanya Joo Han lagi dengan meyakinkan.

"tentu saja! Dia melihatku tadi. kau mungkin tidak melihatnya, tapi aku yang melihatnya!" tegas Teyong dengan pelan dan ketakutan. Namun ketika Teyong menoleh kembali kearah Do-Ri, ia melihat Do-Ri yang ternyata sedang melihat Soo Ram dan teman-temannya yang sedang menuju ke arah warung tempat mereka berada. ketika Soo Ram masuk kedalam warung bakso, ia melihat Do-Ri dan Lee Ya. kemudian menghampiri keduanya.

"waaahh!!! Kenapa dunia hari ini sempit sekali untukku?. Sepertinya Aku harus bertemu dengan 2 wanita aneh ini terus yaa" ucap Soo Ram agak kesal dan memancing. Do-Ri hanya terdiam sambil menatap wajah Soo Ram dengan agak kesal dan begitupun Lee Ya yang juga terdiam sambil menunduk.

"Dan kamu? Nggak capek emang nunduk terus hah?" ucap Soo Ram sambil mendorong sedikit kepala Lee Ya dan tertawa bersama teman-temannya. melihat hal tersebut, Joo Han ingin berdiri untuk membela. Karena ia tak suka melihat tindakan Soo Ram seperti hendak membully Lee Ya. Namun, Teyong menahan tindakan Joo Han.

"Soo Ram! Kamu Jahat sekali sih!" tegas Do-Ri sambil berdiri dari tempat duduknya.

"kenapa emang?. mau Sampe kapan terus membelanya? ya ampun Do-Ri, Betah amat yah kamu berteman sama dia?. Nggk capek hah?" jawab Soo Ram kepada Do-Ri

"setidaknya aku tidak egois sepertimu!" tegas Do-Ri.

"Terserah deh! Ayo guys, jangan dekat-dekat dengan makhluk mistis ini!" ucap Soo Ram sambil melihat ke arah Lee Ya dengan tatapan jahat lalu kemudian meninggalkan mereka. Melihat kejadian itu, Joo Han dan Teyong hanya terdiam dan mengikuti Soo Ram dengan tatapan. ketika hendak pergi, tiba-tiba Soo Ram berhenti tepat di barisan tempat duduk Teyong dan Joo Han. Ia pun berbalik dan melihat keduanya. Menyadari akan hal itu, Teyong dengan cepat membalikan wajahnya untuk tidak melihat Soo Ram. Namun tidak dengan Joo Han, ia tetap menatap Soo Ram dengan sedikit kesal.

"Kenapa menatapku seperti itu?" Tanya Soo Ram kepada Joo Han dengan Heran. Menyadari akan hal itu, Teyong pun membalikkan wajah Joo Han dengan tangannya untuk tidak melihat Soo Ram. kemudian dia dan teman-temannya pun beranjak dan duduk di kursi kosong yang tidak jauh dari Joo Han dan teyong duduk.

"Wah! Soo Ram pria tampan itu kenapa menatapmu seperti tadi? apa mungkin dia menyukaimu ya" tanya salah satu dari teman Soo Ram.

"haha nggak tau. yah dia lumayan tampan juga sih" jawab Soo Ram dengan percaya diri.

Bakso pun akhirnya tiba. Dan mereka pun menyantap bakso tersebut. Teyong yang dengan semangat memakan dan hampir selesai dengan makanannya, tiba-tiba berhenti melihat Joo Han yang hanya mengaduk mangkoknya dengan sendok sembari terus menatap ke arah Lee Ya. hal ini membuat Teyong heran.

"hey! Kau kesini sebenarnya mau makan atau tidak?" tanya Teyong. Namun Joo Han tak mendengarkannya. ia tetap fokus menatap Lee Ya.

"Sepertinya kau sudah selesai dengan makananmu, ayo balik!" ajak Teyong Memancing sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Hey! Hey! kau mau kemana?" tanya Joo Han dengan heran dan penasaran.

"Aku sudah selesai makan. Dan kau juga sepertinya sudah selesai" jawab Teyong.

"Argh! duduklah dulu, aku belum selesai" tegas Joo Han sambil menarik Teyong untuk duduk kembali.

"bagaimana mau selesai kau bahkan tidak mencicipinya" jawab Teyong. lagi-lagi Joo Han terdiam dan terus melihat Lee Ya. Melihat Teyong yang mengabaikannya lagi, ia pun melirik Makanan Joo Han dan hendak mengulurkan sendoknya untuk mengambil bakso yang belum disentuh Joo Han sama sekali. Namun tiba-tiba Teyong berhenti dan menarik kembali tindakannya.

"hey! menurutmu apakah wanita itu tadi menangis?" tanya Joo Han dengan penasaran.

"Siapa? maksudmu si wanita tertutup itu?" ucap Teyong memastikan dan melirik ke arah Lee Ya sejenak lalu kembali Melihat Joo Han.

"memangnya kenapa kalau dia menangis? Kau ingin mengusap air matanya hah?" bisik Teyong dengan bercanda kepada Joo Han.

"Ah bukan begitu. aku hanya tidak suka melihat kejadian seperti tadi" jelas Joo Han.

"Hey Jangan terlalu melihatnya, nanti dia melihatmu" ucap Teyong. Namun Joo Han mengabaikan hal itu. Menyadari Seseorang terus memandanginya, Lee Ya pun hendak berbalik kecil ke arah Joo Han. namun Joo Han segera menundukkan kepalanya. Ia berpura-pura mengaduk dan memakan baksonya. Hal itu membuat Lee Ya kembali menundukkan kepalanya. Do-Ri pun selesai dengan makanannya dan akan hendak beranjak dari tempat duduknya

"Lee Ya, kamu sudah selesai kan?, Kalau sudah. Ayo keluar. Soalnya Aku ada Jam masuk kuliah nih. Aku bayar dulu ya" ucap Do-Ri. Lee Ya pun mengangguk dan beranjak berdiri mengikuti belakang Do-Ri. Melihat hal tersebut, Joo Han pun ikut beranjak dari tempat duduknya dan memberanikan diri untuk memanggil Lee Ya. Teyong hanya duduk terdiam dengan heran melihat Joo Han.

"Permisi Nona!" panggil Joo Han kepada Lee Ya. Namun Lee Ya tak menyadari hal itu ia tetap melanjutkan langkahnya.

"Lee Ya!" panggil Joo Han dengan nada yang lebih keras lagi yang membuat Lee Ya berhenti dari langkahnya. Hal tersebut membuat semua Orang di warung kaget dan heran kepada sikap Joo Han termaksud Teyong.

"Hey apa yang sedang kau lakukan?" tanya Teyong dengan khawatir sambil menarik tangan Joo Han untuk duduk. Namun Joo Han hanya menepis tindakan Teyong.

"Ada yang ingin aku...." belum selesai Joo Han melanjutkan bicaranya. tiba-tiba seorang pelayan di warung tersandung dan menumpahkan kuah bakso tepat di atas kepala Lee Ya. Hal ini pun membuat semua orang kaget, dan tertawa melihatnya termaksud Soo Ram dan teman-temannya yang juga tertawa dengan bahagia.

1
Tani
Wahhh!!
💜Kalista Lee 🌹: /Grin//Grin/ Up terus ya sayang. makasih udah mampir /Rose//Smile/
total 1 replies
·Laius Wytte🔮·
Jujur aja, ini cerita paling asyik yang pernah aku baca.👍
💜Kalista Lee 🌹: waahhh! /Whimper/makasih sayang, semoga sukses dan sehat-sehat terus yaa /Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!