NovelToon NovelToon
Obsession For Mrs.Seaggel

Obsession For Mrs.Seaggel

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Duniahiburan / Identitas Tersembunyi
Popularitas:687
Nilai: 5
Nama Author: venn075

menceritakan tentang seorang gadis mantan penari ballet yang mencari tahu penyebab kematian sang sahabat soo young artis papan atas korea selatan. Hingga suatu ketika ia malah terjebak rumor kencan dengan idol ternama. bagaimana kisah mereka, yukkk langsung baca saja

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon venn075, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Hari itu, udara di luar begitu cerah, namun suasana di kantor cabang Seaggel Group justru terasa berat. Cassi duduk di ruang kerjanya, menatap layar laptop yang menampilkan ratusan komentar dari media sosial. Setiap kalimat yang tertera seolah menjadi pisau yang perlahan menggores ketenangannya.

"Dasar perempuan murahan! Kau pikir siapa dirimu mendekati Jihoon kami?"

"Kau akan bernasib sama seperti Soo Young, cepat atau lambat!"

"Hanya ingin pansos di atas nama besar Jihoon!"

Cassi menarik napas panjang. Ujaran kebencian itu mengalir deras, tak ubahnya seperti yang dulu diterima Soo Young — sahabatnya yang perlahan dihancurkan oleh ketenaran Jihoon dan obsesi fanatik penggemar. Luka lama yang sempat mengering kini kembali menganga.

Namun sebelum pikirannya semakin larut, kehebohan tiba-tiba pecah di lantai bawah. Para pegawai berbisik, beberapa bahkan tertegun di tempat, tak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Jihoon.

Pria itu datang tanpa diduga — mengenakan pakaian kasual gelap, masker hitam menutupi sebagian wajahnya, namun sorot matanya tetap tak bisa disembunyikan. Jihoon berjalan melewati para pegawai yang kini saling berbisik, memperkeruh situasi yang sudah panas.

"Dia… Jihoon, ‘kan?"

"Kenapa dia ada di sini?"

"Jangan-jangan… mereka benar-benar punya hubungan?"

Jihoon tidak peduli. Satu tujuannya hanya satu — menemui Cassi. Ia tak akan diam membiarkan perempuan itu menanggung semua kebencian sendirian, seperti Soo Young dulu.

Setibanya di depan ruangan Cassi, ia membuka pintu tanpa menunggu izin. Cassi menoleh cepat, terkejut.

"Apa yang kau lakukan di sini?" bisik Cassi, suaranya bergetar.

Jihoon menatapnya dalam, lalu berkata pelan namun tegas, "Aku tidak akan tinggal diam kali ini, Cassi. Aku terlambat menyadarinya dulu… dan aku tidak akan membiarkanmu hancur seperti Soo Young."

Di luar sana, kamera ponsel para pegawai sudah merekam semua yang terjadi. Foto Jihoon di kantor Seaggel Group menyebar cepat — memicu gelombang spekulasi baru di media sosial.

Namun Jihoon tak peduli. Ia tahu, jika ia tidak berdiri di samping Cassi sekarang… mungkin ia akan kehilangan segalanya, termasuk kesempatan untuk menebus apa yang pernah ia abaikan di masa lalu.

-----

Di balik riuhnya pemberitaan yang terus membuncah, ada sepasang mata yang mengamati layar dengan senyum tipis. Di sudut sebuah ruangan gelap, pria itu duduk tenang, jemarinya menari di atas keyboard, sesekali menyesap kopi dingin yang sudah hampir habis.

Ia bukan bagian dari media, bukan pula penggemar fanatik — melainkan sosok yang sudah lama mengintai dari balik bayang-bayang. Pria itu telah lama mengikuti setiap langkah Cassi, jauh sebelum dunia menyadari keberadaan gadis itu di sisi Jihoon.

Kini, rumor yang meledak di media sosial bak hadiah tak terduga. Semua perhatian publik terpusat pada Jihoon dan Cassi, dan baginya, inilah momen yang sempurna untuk mulai bergerak.

"Akhirnya… kau muncul juga di hadapanku, Cassi Seaggel…" gumamnya pelan, suara rendah itu nyaris seperti bisikan.

Ia tahu, publik sibuk membicarakan hubungan mereka. Namun tak seorang pun menyadari, selama ini ada sosok yang mengawasi Cassi — merekam setiap jejaknya, memotret diam-diam, bahkan menunggu di sudut-sudut sepi yang tak pernah Cassi sadari.

Kini, dengan kabar itu tersebar, langkahnya semakin mudah. Ia mulai mengirimkan pesan-pesan anonim ke forum-forum rahasia, menyebarkan potongan foto yang sengaja diambil dari jarak jauh — beberapa di antaranya tak pernah dipublikasikan oleh media mana pun.

Setiap rumor baru yang muncul, seolah dikendalikan oleh tangan tak terlihat — tangan milik pria itu. Bagi dunia, ia hanya bayangan. Tapi bagi Cassi, ancaman nyata itu perlahan mulai mendekat… menunggu waktu untuk menunjukkan diri.

"Aku sudah menunggumu terlalu lama, Cassi…" bisiknya sekali lagi, sebelum layar komputer menampilkan foto lama — Soo Young, tersenyum ke arah kamera… diambil dari sudut yang tak mungkin diketahui siapapun.

---

Malam itu, di kediaman Seaggel yang megah di London, Kang Nara berdiri di dekat jendela besar, memandang ke luar tanpa benar-benar melihat apa pun. Angin musim semi berhembus lembut, namun hatinya tak setenang langit malam.

Di belakangnya, Erland Mattew Seaggel duduk di kursi kerja dengan wajah dingin, membaca ulang laporan dari tim medianya tentang rumor Cassi dan Jihoon yang kian liar di luar sana.

"Aku sudah bilang dari awal," suara Nara terdengar pelan namun tajam, "Cepat atau lambat, dunia Cassi akan bersinggungan dengan masa laluku… dengan dunia yang kau anggap tak layak untuknya."

Erland mendongak, menatap istrinya yang masih anggun meski usia tak lagi muda. "Aku tidak menyesal menariknya keluar dari dunia tari itu, Nara. Tapi aku juga tak pernah menyangka, justru dia terseret ke pusaran ini lewat caramu."

Kang Nara berbalik, menatap suaminya dengan sorot mata sendu namun tegas. "Soo Young… Jihoon… Mereka bukan orang asing bagiku. Aku mengenal gadis itu… aku tahu betapa besar artinya Soo Young bagi Cassi."

Erland menghela napas panjang, meletakkan berkas di tangannya. "Aku sudah minta tim untuk mengalihkan isu. Tapi jika Cassi terus terlibat… aku tidak bisa diam saja. Gadis itu pewaris Seaggel, Nara. Dunia hiburan terlalu kotor untuknya."

"Dan kau pikir dunia bisnis yang kau jalani bersih?" Nara membalas tenang, nyaris dingin. "Setidaknya Jihoon… aku percaya dia punya alasan berada di dekat Cassi. Mungkin kau harus belajar melihat dengan hati, bukan hanya kepala."

Hening sejenak.

Erland memandang istrinya lama, sebelum akhirnya berkata pelan, "Jika dia menyakiti Cassi… aku tidak akan diam, Nara. Aku ingin kau tahu itu."

Nara tersenyum tipis, getir. "Bukan Jihoon yang harus kau khawatirkan… tapi bayangan dari masa lalu yang belum selesai."

Percakapan mereka terhenti, meninggalkan ketegangan yang menggantung di udara. Keduanya sama-sama tahu — apa yang tengah menanti Cassi jauh lebih besar dari sekadar rumor atau cinta seorang idol. Ini tentang warisan masa lalu… yang akhirnya menuntut untuk dihadapi.

----

Senja mulai meredup saat Cassi dan Jihoon duduk berhadapan untuk terakhir kalinya — setidaknya itulah yang Cassi harapkan. Diam-diam, ia berharap pertemuan ini cukup untuk mengakhiri semua keterkaitan mereka.

"Aku ingin kita berhenti sampai di sini, Jihoon," ucap Cassi pelan, matanya menatap kosong ke arah luar jendela. "Semua ini… sudah terlalu jauh."

Jihoon terdiam, menahan kata-kata yang ingin ia ucapkan. Ia tahu Cassi tak benar-benar ingin ditemui — ada jarak yang sengaja diciptakan gadis itu.

Namun Cassi melanjutkan, suaranya lirih namun terdengar jelas, "Sejujurnya… aku tidak ingin bertemu lagi denganmu. Tapi… pesan Soo Young—" ia terhenti sejenak, menarik napas panjang, "—membuatku ragu, membuatku bertanya… apakah ini benar-benar jalan yang harus kuambil?"

Jihoon menatapnya dalam, namun tak mampu menjawab.

Di akhir pertemuan itu, Cassi berdiri perlahan, menatap Jihoon untuk terakhir kalinya malam itu.

"Jihoon… jika benar kau bagian dari masa lalu Soo Young, atau bahkan alasan kepergiannya… sanggupkah kau menanggung jawabannya… sampai akhir?"

Pertanyaan itu menggantung di udara, dingin dan tajam — meninggalkan Jihoon terdiam tanpa jawaban.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!