NovelToon NovelToon
Yes ! Pak Suami

Yes ! Pak Suami

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Dijodohkan Orang Tua / Suami ideal / Bapak rumah tangga
Popularitas:964
Nilai: 5
Nama Author: PenaBucin

Alaska Krisan dan Dionna Patrania terlibat dalam sebuah konspirasi bernama perjodohan.

Demi bisa hidup tenang tanpa campur tangan Mamanya, Alaska akhirnya menuruti keinginan mamanya untuk menikahi Dionna . Spesis wanita yang berbanding terbalik dengan kriteria wanita idaman Alaska.

Bagi Dionna, Alaska itu tidak bisa ditebak, sekarang dia malaikat sedetik kemudian berubah lagi jadi iblis.
Kalau kesetanan dia bisa mengeluarkan seribu ekspresi, kecepatan omelannyapun melebihi tiga ratus lima puluh kata permenit dengan muka datar sedatar tembok semen tiga roda.

Ini bukan cerita tentang orang ketiga.

Ini tentang kisah cinta Alaska dan Dionna yang
"manis, asem , asin = Alaska orangnya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaBucin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berhenti Menggigit Bibirmu !

Sepanjang perjalanan pulang menuju kerumah, tak ada percakapan yang terjadi. Dionna gelisah, galau, dan bingung setengah mati, ingin bicara tapi suaranya tertahan diujung lidah . Sejujurnya Dionna merasa bersalah sekaligus khawatir setelah tau siapa wanita yang baru saja berkelahi dengannya dipusat perbelanjaan.

"Dia istrimu ?!" Air muka Vanesa berubah mencemooh.

"Kau menikah dengan wanita kasar ini ?" Dia bertanya lagi. Suaranya sengaja dibuat keras, hingga mengundang semakin banyak orang berkumpul.

"Bukankah dia Alaska , pengusaha terkenal itu ?"

"Itu Alaska Krisan . Demi Tuhan dia sangat tampan, lebih tampan dari foto-foto yang beredar."

"Sungguh sebuah keberuntungan bisa melihat Alaska Krisan secara langsung disini."

Desas-desus kerumunan orang mulai terdengar, mereka telah menyadari bahwa pria yang saat ini sedang membela istrinya adalah Alaska Krisan.

"Alaska sudah menikah ? Apa benar wanita pembuat onar itu istrinya ?"

Kamera-kamera ponsel sudah banyak yang terarah pada mereka entah sejak kapan dan dari bagian mana mereka merekam kejadian itu.

Dionna memperhatikan keadaan sekitar, dia baru sadar banyak sekali kerumunan disekitar mereka. Tanpa sadar tangannya meremas ujung pakaian Alaska.

"Vanesa, minta maaf pada istriku sekarang juga !" Mata Dionna terbuka lebar, suara Alaska menggelegar seakan menjawab setiap tanya dengan suara berat, keras dan tegas.

"Aku tidak akan minta maaf ! Dia menamparku dua kali !" Suara orang-orang terkejut memenuhi runggu Dionna . "Dia yang seharusnya minta maaf !" balas Vanesa

"Kau yang menamparku lebih dulu !" Balas Dionna tak kalah sengit

"Alaska menikahi wanita kasar seperti ini ?"

"Kapan Alaska menikah ? Kenapa tidak ada satupun artikel yang membahasnya ?"

Dionna ingin bicara lagi untuk membela dirinya namun Alaska mencegahnya dengan menggenggam tangannya.

"Jangan membuat masalah ini semakin runyam Vanesa." Katanya dengan suara berat.

Vanesa tersenyum miring sambil bersidekap sepertinya ia menemukan cara untuk menjatuhkan seorang Alaska Krisan . Sejak jaman perkuliahan Alaska selalu ada diatasnya, pun sampai saat ini. Alaska menjadi pengusaha sukses, sulit sekali mencari celah untuk membuat pria itu jatuh. Dengan kejadian ini, Vanesa punya ide untuk memanfaatkan .

"Kalau begitu kenapa tidak tanya pada orang-orang disekitar sini siapa yang salah? Bisa dikatakan mereka adalah saksi kejadian ini." Usul Vanesa tiba-tiba

"Wanita itu yang salah ! aku melihatnya dia memukulnya dua kali !" Seru seorang pengunjung.

"Wanita tidak tahu sopan santun itu yang salah !"

"Dia yang salah ! Dia wanita yang kasar !"

Semua seruan itu menyudutkan Dionna tak ada satupun jawaban yang memihak padanya. Rasanya tubuh Dionna semakin mengecil, kepercayaan dirinya langsung menyusut.

"Aku akan menuntut istrimu Alaska" Kata Vanesa tersenyum miring penuh kemenangan.

"Silahkan di tuntut. Aku juga akan melayangkan tuntutan penganiayaan terhadap istriku." Kata Alaska lalu langsung menelpon seseorang.

••••

Begitu sampai dirumah, langkah Alaska terburu-buru bergegas masuk kedalam.

"Al--alaska, Maaf." Gumam Dionna terlalu pelan, tak bertenaga setelah punggung Alaska menghilang dibalik pintu rumah.

Kedua tangan Dionna meremas semakin kuat saat kedua tungkainya memasuki ruang tamu.

"Duduk" Suara bariton menghentikan langkah Dionna.

Gadis itu berbalik dan menyadari ternyata Alaska sedang duduk disofa ruang tamu dengan gaya duduk yang seperti orang sedang meditasi.

"Kamu sedang apa ?" tanya Dionna heran.

"Meditasi. Aku harus menurunkan tekanan darahku yang melonjak drastis setelah kehilangan banyak uang ."

Dionna menelan ludahnya lalu berjalan mendekat kearah Alaska berada. Mungkin Dionna harus menyiapkan diri dulu karena saat ini sepertinya Alaska marah.

"Duduk Dionna." Tangan pria itu bersidekap dada pandangan matanya fokus meneliti setiap inchi tubuh Dionna, sampai-sampai Dionna merasa gugup dipandangi seperti itu.

"Apa saja semua barang yang kau beli itu ?"

Dionna mengangkat kantong belanjaannya "Sepatu, dress, tas dan beberapa aksesoris." Alaska mengalihkan pandangannya ke tangan Dionna yang dipenuhi tas-tas dari produk bermerk yang ia beli.

"Apa kau membeli semua ini dengan kartu yang kuberikan ?" tanyanya horor.

Dionna mengangguk. "Belanjaan ini tidak terlalu banyak. Kau tenang saja."

Alaska semakin terperangah. "Tidak banyak ? Dari beberapa tas yang kulihat kau sudah menghabiskan hampir 100 juta dan itu semua adalah uangku !" Suara Alaska meninggi tapi tidak sampai membentak.

Sebentar, Dionna perlu mengambil napas agar bisa membela diri.

"Ya, aku tahu ini uangmu tapi bukankah uangmu itu uangku juga ? Kau juga akan dapat ganjaran dari surga karena sudah menyenangkan hati istrimu." bela Dionna

"Dan uang itu hampir membuat wajahmu babak belur dihajar orang." desis Alaska, tatapan matanya menajam. Dionna menelan ludahnya. Alaska jadi menyeramkan, dia menakutkan sekaligus membuat Dionna terpojok dengan perasaan bersalah yang kental.

"Tapi---tapikan--" Dionna mencoba mendramatisir

"Tapi apa ? Wanita itu bahkan berencana menuntutmu. Apa kau tahu Dionna siapa wanita itu ?"

"Mana kutahu." Bibir Dionna mengerucut lesu

"Dia adalah putri Adiaksa Baskara, Menteri Keuangan dinegara ini." Dionna mematung "Kau akan langsung dipenjara kalau semua bukti mengarah padamu, itu juga akan memberatkan hukumanmu." Dionna terduduk lemah diatas sofa, tak punya lagi keberanian untuk bersuara.

"Itu kalau kau bersalah." Sambung Alaska "Kau tidak perlu khawatir selama kamu tidak bersalah."

"Bagaimana nanti kalau aku bersalah ? Kau akan punya istri seorang narapidana nanti ." Alaska memutar bola matanya, wanita ini selalu mengkhawatirkan hal-hal yang tidak penting.

"Berhenti menggigit bibirmu nanti luka." Alaska menegur, kebiasaan Dionna selalu menggigit bibirnya ketika gelisah atau gugup.

Siang telah menjelang malam, sampai detik ini Alaska belum melihat pintu kamar Dionna yang tertutup rapat sejak siang terbuka . Wanita itupun biasanya senang berkeliaran kesana-kemari didalam rumahnya namun setelah kejadian tadi siang Dionna sepertinya mengurung diri dikamar.

"Apa wanita itu baik-baik saja ?" Monolog Alaska yang tiba-tiba jadi mengkhawatirkan Dionna.

Seperti apapun kehidupan pernikahannya tetap saja Dionna sudah menjadi tanggung jawabnya, jadi Alaska merasa dia harus memastikan apakah keadaan Dionna baik-baik saja atau tidak. Alaskapun menaiki tangga menuju kamar Dionna.

Tok

Tok

Tok

Pintu kamar Dionna sudah diketuk tiga kali oleh Alaska namun belum terdengar pergerakan dari dalam sana, Alaska semakin rapat menempelkan telinganya didaun pintu untuk menguping.

"Apa dia tidur ?"

"Dionna !" Seru Alaska agak kuat agar Dionna yang mungkin saja sedang tidur terbangun.

Dan dugaan Alaska selalu benar, karena setelah suaranya yang menggelegar berkumandang terdengar pergerakan didalam sana. Dionna membuka pintu kamarnya.

"Apa yang terjadi ?" Alaska panik melihat kelopak mata bulat Dionna tiba-tiba menjadi sipit dan bengkak bahkan hampir membuat matanya tertutup saking bengkaknya. Alaska terperangah.

"K-kamu kenapa ?"

1
Mamimi Samejima
Jangan biarkan kami terlalu lama menunggu next chapter 🥺
Sindi S Mahulauw'Riry
Bikin gelisah, tapi enak banget rasanya. Tungguin terus karyanya ya thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!