NovelToon NovelToon
Fell Harder To You

Fell Harder To You

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:692
Nilai: 5
Nama Author: Byanzaa

Fell Harder to You
Awalnya Marley merasa biasa saja dengan Elang. Semakin kesini takdir selalu mempertemukan mereka. Berteman dengan kaka dan teman teman kaka nya membuat Marley seperti berada di kebisingan yang tiada henti.
Termasuk Clara ia lah mak comblang bawel nya.

Apakah Marley akan menyukai ketos itu?
atau apakah Marley akan menelan ludah nya sendiri dengan berkata tak akan suka dengan lelaki populer?
Saksikan kisah mereka dii Fell Harder to You yaaa

jangan lupa tinggalin jejakkkk!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Byanzaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawuran

Memukul lelaki di hadapan nya sembari mengeluarkan emosi nya. Walaupun beberapa kali di pukul di arah wajahnya.

Sayang nya tanpa di sadari pisau menggores lengan nya membuat darah segar keluar dari lengan kiri nya.

Marley melihat lengan kiri nya lalu menendang dnegan kekuatan penuh ke arah si pemegang pisau "kampret cupu banget main nya pake pisau" cerocos Marley sambari memukul pipi sang lawan membuat lawan nya oleng. Melihat itu Marley tersenyum bahagia.

Lalu ia menyadari di tanah ada seseorang di belakang nya membuat ia geser ke arah pinggir "hai om jelek" sapa nya lalau melemparkan batu sedang di dekat nya ke arah kepala sang lawan, membuat yang ia panggil om itu mengeluarkan darah dari kepala nya.

Tangan nya di tarik membuat nya menyirit melihat ke orang yang menarik nya. "kok lu dimana mana si kak el?" ucap Marley aneh.

Elang melihat ke belakang memastikan tak ada yang mengikutinya "diam marley, saya kasih tau di rumah sana ya" tutur nya masih lembut sembari menunjuk sebuah rumah di depan sana.

Masih memapah Marley, pandangan Elang masi ke arah depan. Secara tiba tiba jalan Elang di percepat dan Marley tau bahwa di sebrang rumah sana ada seseorang mendekat. "lepasin gw kak gw masi bisa berantem, mereka banyak lo juga pasti ga kuat"

Mendengar ucapan Marley, Elang menatap Marley lalu mengangguk setuju.

Marley melihat ke arah kanan kiri nya mencari barang yang bisa ia andalkan untuk memukul lawan di sana.

Marley tersenyum melihat mobil bekas nya dimana masi ada wiper yaitu pembersih mobil di sana.

Lari karena terlihat kaka kelas nya agak terlihat agak kewalahan karena musuh nya ada 5 orang lebih.

Plak

Plak

Plak

Terdengar suara wiper menampar pipi lelaki itu membuat pipi, lengan, kaki sang lawan mungkin berdarah karena Marley menggunakan kekuatan penuh.

Mendengar itu Elang tersenyum lalu ia telah mengalahkan 4 lelaki di hadapan nya sampai tumbang.

1 laki laki lagi di urus oleh perempuan pemegang wiper itu. Dengan metode 3 gerakan Marley memukul wiper ke arah leher lawan, lalu di susul ia memukul wiper ke pipi lawan dan yang terakhir ia memukul wiper di kaki sang lawan membuat lawan langsung oleng dan memegang kaki nya.

Tersenyum smirk terlihat di wajah Marley,

membuat Elang langsung menarik Marley masuk ke rumah itu dan menutup rapat rapat pintu itu.

Terlihat Marley sudah jongkok sembari menekan luka nya agar tak mengeluarkan banyak darah "lo gabung geng ini kak?" tanya nya sembari napas nya belum teratur.

Elang yang sedang bersandar pada pintu untuk meredakan rasa lelah nya tersenyum dan mengangguk pada Marley.

"gila" reaksi Marley terhadap Elang sembari menggelengkan kepala nya.

Mengulurkan tangan ke arah Marley di balas juga oleh Marley, Elang membantu Marley berdiri dan memapah Marley pada sofa yang di sediakan.

Berjalan ke arah pinggir untuk mengambil kotak p3k milik geng motor nya.

Melihat ke arah sekeliling rumah yang di anggap markas ini terlihat ada spanduk, tapi menurut Marley tempat ini terlihat sangat bersih dan nyaman untuk di tinggali.

Gerakan Elang mengusap lengan nya memakai kasa yang sudah di tumpahi alkohol membuat Marley terkejut "aw ada dendam apa gimana, pelan pelan dong"

"maaf" balas Elang lalu melanjutkan membersihkan darah di pinggir luka itu.

"lo udah lama gabung geng geng kaya gini?" tanya nya pada Elang yang fokus masih membersihkan luka nya.

"3 bulan yang lalu, saya lihat kamu melihat ini terus. Kamu suka dengan gaya rumah ini?" tanya nya tersenyum di barengi kekehan.

Marley menatap Elang sebal "apasih, tapi kaya nya emang nyaman di sini."

"memang nyaman mar, kadang di sini banyak yang menjadikan tempat istirahat" jelas Elang yang terlihat sudah memasang perban di lengan Marley.

"ohh gitu, ga kaya geng geng motor yang gw bayangin ya, di sini bersih banget"

Kekehan terdengar "disini juga ada piket mar, jadi tidak salah kalau tempat ini bersih"

"oh ya, kamu bisa bela diri? Saya liat kamu seperti nya sudah peka terhadap serangan lawan" lanjut nya

"tadi liat nya gw bisa berantem? Berarti gw bisa bela diri kak" sombong nya

Helaan napas terdengar "maksud saya kamu belajar bela diri dimana?"

"di ajarin ayah sama kak marvel. Kenapa emang nya? Keren ya? of course Marley always keren" cerocos Marley membuat Elang tersenyum melihat Marley yang menyombongkan diri nya dengan menyilangkan tangan di dada.

"iya keren"

Ucapan pujian dari Elang membuat suasana akward "nanti kamu pulang saya antar ya, sekalian saya minta maaf kepada orang tua kamu" ucap Elang menambah topik agar mereka tak akward.

Marley menyirit "kan gw bawa motor?"

"dengan keadaan tangan kiri kamu begitu?" tanya Elang melihat ke arah lengan kiri Marley yang di perban.

"ga mau ah, lo pasti ngurus temen temen lo kak" bantah Marley ia tak mau di antar karena takut akan merepotkan.

Elang menggelengkan kepala nya "engga, mereka sudah ada yang rawat. Saya antar ya?" tanya nya sekali lagi menatap mata indah milik Marley.

Dengan gelagapan Marley mengangguk "yaudah lah oke"

Terdengar dari luar seperti obrolan segerombolan orang akan masuk ke dalam tempat ini.

Pintu terbuka dimana sebagian dari mereka melakukan kontak mata dengan Elang dan Marley yang terdiam di sofa.

Terlihat banyak yang luka, membuat Elang berpamitan sebentar kepada Marley untuk melihat keadaan teman teman nya.

Mengambil ponsel di saku nya lalu memotret dirinya.

"ayok saya antar kamu pulang"

Ucapan membuat Marley melihat ke arah sang pembicara. "iya ayok" ucap nya sembari duduk dari berdiri nya.

"hati hati lang"

"jaga baik baik cewe lo lang"

Terdengar ucapan teman-teman Elang membuat Marley menengok ke arah belakang lalu tersenyum sopan.

"kak, jaket lo masi di gw. Nih" ucap Marley sembari melanjutkan jalan nya.

Elang menengok ke Marley "di kamu saja dulu, hari ini cuaca nya dingin" ucap nya melihat ke arah langit.

Marley hanya bisa mengangguk.

"naik" suruh Elang dimana ia sudah duduk siap di motor Kawasaki W175 nya.

Di perjalanan menuju rumah Marley, di temani oleh matahari yang masih cerah. "motor lo ini kak?" tanya Marley mendekatkan wajah nya ke arah telinga Elang.

"iya ini motor saya, di turunkan dari bapak saya"

Marley mengangguk "ohhh gitu" ucap nya mengangguk, pantas saja motor nya sangat jadul.

"lah kita kemana kak?" tanya Marley melihat ini bukan jalan ke arah rumah nya.

Elang tak menjawab, tempat lah yang menjawab itu. Dimana Elang memarkirkan motor nya di parkiran.

Lalu menyuruh Marley masuk ke IGD dimana Elang ingin luka milik Marley tak salah pengobatan.

"si kaka mah malah ke rumah sakit" omel Marley sembari masuk ke IGD itu.

"kenapa ya dek?" tanya suster di igd itu.

Elang tersenyum ramah "teman saya lengan nya tergores pisau, tolong di obati. Tadi hanya menghentikan pendarahan saja" jelas Elang sembari menunjuk Marley.

"mari dek" ucap Suster itu.

Benar saja luka itu memang cukup dalam hingga Marley harus di obat bius setengah sadar agar jaitan tak terlalu sakit.

Marley di berikan perban dan arm sling, tujuan arm sling agar luka tak basah lagi setiap Marley bergerak.

Karena luka sedikit saja maka Marley boleh pulang saat itu juga. Jam menunjukan pukul 17.34 dimana senja sudah terlihat. Memakai jaket milik Elang, menikmati hembusan angin.

"sudah ini kemana lagi?"

"nanti lurus aja terus belok kanan kak" balas Marley.

Terlihat mobil sang ayah dari luar, Marley tersenyum kaku pasti setelah ini Elang akan di wawancarai panjang lebar oleh Daniel.

Karakter 🔓🔓

Han Hyo-Joo as Nadira az-Zahra

Song Seong Heon as Daniel Hasby Pangrestu

1
Hakim Bohiran
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Táo mèo
Keep up the good work, thor. Ceritamu menginspirasi banyak orang!
Tình nhạt phai
Saya tak bisa berhenti membaca, ingin tahu kelanjutannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!