Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belum terbiasa
" Siapa Ana ?" Felix menatap wanita yang berdiri di depannya " Jawab Sya " Desak Felix .
" Apa dia hasil dari kejadian itu ? Kenapa kamu tidak memberi tahuku malah pergi begitu saja Sya " Geram Felix menatap Aisyah tajam .
Huh !!
Aisyah menarik napas panjang lalu menatap Felix " Kehadiran Ana tidak bisa membuat kita untuk bersama Felix terlebih saat itu kamu sudah memiliki kekasih bahkan bertunangan " Jawab Aisyah pelan .
" Kenapa tidak bisa ? Kami hanya bertunangan bahkan menikah sekalipun jika memang kamu mengandung anakku akan aku ceraikan " Jawab Felix tegas .
"Jangan gila " Jawab Aisyah menatap tajam Felix .
" Satu lagi ,Ana buka anakmu " Lanjut nya tegas.
" Lalu siapa ayah nya ? " Felix menaikan kedua alisnya menatap Aisyah " Siapa ayah dari Putri ku itu bukan urusanmu Felix " Balas Aisyah .
" Aku akan melakukan test DNA " Aisyah menegangkan tubuh nya menatap Felix " Apa kamu kurang kerjaan ? " Ujar Aisyah sedikit meninggi kan suara nya .
" Anggap saja begitu, tapi jika memang Aisyah bukan anakku kenapa kamu harus takut Hm ? " Felix mengikis jarak di antara keduanya membuat Aisyah mundur namun tangan besar Felix menahan pinggang nya .
" Lepas Felix " Aisyah memukul lengan Felix namun bukan melepaskan nya Felix justru menarik wanita itu hingga menempel pada tubuhnya.
" Jadi benar Ana putri ku " Aisyah mengakat kepalanya menatap Felix " Harus berapa kali aku mengatakan nya Ana bukan ....." Ucapan Aisyah terhenti saat mulutnya di bungkam oleh Felix .
Bugh
Bugh
" Brengsek kamu Felix " Bentak Aisyah emosi dengan napas terputus.
" Ikut , kita akan menjelaskan pada mereka " Felix menarik tangan Aisyah begitu saja sekalipun Aisyah memberontak .
" Felix jangan gila mami lagi sakit " Felix tidak peduli dengan pekikan Aisyah .
Hingga kini keduanya sudah berhadapan dengan orang tua mereka masing-masing.
" Felix akan menikah dengan Aisyah " Bukan hanya Aisyah yang kaget tapi kedua ayah mereka pun kaget sedangkan Bunda Felix dan Mami Aisyah sudah berada di kamar .
bugh
" Papi "
" Kamu tidak papa ? " Aisyah membantu Felix untuk berdiri " Ini salah Aisyah bukan salah Felix " Aisyah langsung berdiri di depan Felix menahan Papinya yang siap menyerang Felix kembali .
" Minggir Sya " Aisyah menggelengkan kepalanya " Aisyah " Papi menatap tajam Aisyah namun wanita itu tetap pada posisi nya .
" Pergilah temui putri kita ,setelah ini kita akan menikah " Lihatlah ,bahkan Felix tidak takut sedikitpun dengan berani nya dia menantang papi Aisyah .
" Diam Felix " Bentak Aisyah menatap ke belakang " Why ? Aku mengatakan yang sebenarnya " Jawab Felix tenang.
Bugh
" PAPI " Bentak Aisyah menatap pria yang kini masih berada di depan mereka .
" Pukul Aisyah juga Pi ,pukul " Ucap Aisyah serak
" Ini bukan hanya kesalahan Felix tapi kesalahan Aisyah juga,Aisyah yang mencintai Felix apa itu salah " Pekik nya keras .
PLAK
" AISYAH " Felix langsung menahan tubuh Aisyah yang akan jatuh lalu menatap Papi Aisyah .
Aisyah melepaskan tangan Felix yang menahan nya lalu mendekati Papi nya menghiraukan panas pada bagian pipi nya .
" Temui Ana ,biar ini jadi urusan ku " Aisyah menghiraukan begitu saja ucapan Felix dia tetap mendekatkan diri pada Papinya .
" Aisyah tahu kesalahan Aisyah sangat besar ,tapi kehadiran Ana bukanlah kesalahan ,dia tidak pernah meminta akan lahir dari seorang ibu seperti ku ,Jangan hanya memukul Felix ,Aisyah juga salah ..." Felix menarik tangan Aisyah namun wanita itu mengibaskan tangannya" Aisyah " Geram Felix kesal .
" Apa Papi tahu kehadiran Ana menjadi obat yang begitu mujarab setelah apa yang terjadi dengan ku ,awalnya Aisyah tidak ingin menerima nya namun kembali lagi sejahat² harimau tidak akan berani memakan anaknya begitu juga dengan Aisyah ,yang salah aku dan Felix jadi jangan hanya lampiaskan pada Felix " Lanjut nya terisak .
Felix menarik tangan Aisyah hingga kini Aisyah berada di belakang nya .
" Felix minta maaf Om ,Felix tahu ini sangat terlambat tapi Felix akan tetap meminta maaf " Felix langsung bersimpuh di depan Papi Aisyah " Kepergian Aisyah dan sakitnya Tante Arum semua karena ku jangan libatkan Aisyah dalam hal ini Om bisa melampiaskan semuanya pada Felix " Lanjut nya .
" Ke luar dari rumah ku ,jangan pernah menampakan wajah mu di depan ku " Felix mengakat kepalanya menatap Papi Aisyah " Saya akan ke luar dari rumah Om membawa Ana dan Aisyah " Jawabnya tegas .
PLAK
Felix menyekat cairan merah yang ada di ujung bibirnya .
" PAPI " Pekik Aisyah memenuhi ruangan itu .
" Kamu berani....." Ucapan Papi Aisyah terhenti saat Ana mendekati mereka dengan deraian air mata .
" Kenapa kakek memukul Papa Ana " Pekik nya menatap Papi Aisyah .
" Maaf tuan saya sudah menahan Non Ana tapi dia terus berontak ingin bertemu tuan Felix ,maafkan saya Tuan " Bibi menundukan kepala.
" Ana sama Bibi dulu ya ,kakek dan Om Felix lagi latihan " Ujar Ayah Felix .
" Tidak ,tadi Ana lihat Kakek menampar Papa " Tanpa ragu Ana langsung melingkarkan kedua tangan nya di leher Felix yang masih bersimpuh di depan Papi Aisyah .
" Sayang kita ke kamar ya " Aisyah membujuk putri nya " Ana mau sama Papa " Jawabnya tidak ingin di bantah .
" Papi " Belum selesai urusan dengan Ana kini istri nya ikut bergabung dengan Bunda Felix .
Bunda Felix terlihat syok melihat wajah putranya namun dia tidak bisa berbuat papa karena memang ini kesalahan nya .
" Obati muka Felix sayang" Ujar Mami Aisyah menatap putri nya .
" Arum " Tegur papi Aisyah namun wanita itu mengabaikan begitu saja " Pergi obati Felix " Ulang nya menatap Aisyah dengan lekat .
" Iya Mi " Aisyah membantu Felix berdiri lalu keduanya meninggalkan ruangan itu bersama dengan Ana yang ada di gendongan Felix .
" Membunuh Felix pun tidak akan merubah apa pun Pi " Ujar Mami Aisyah dengan helaan napas panjang.
" Papi sudah melampiaskan amarahnya jadi sudah cukup biarkan mereka menyelesaikan sendiri masalah mereka " Lanjut nya lembut .
" Sekecewa apa pun kita sebagai orang tua dia tetap Putri kita dan Ana Cucu kita begitu juga dengan Mba Eca dan mas Nizam Felix tetap lah putra nya " Ujarnya .
" Arum , Harits saya meminta maaf sebesar-besarnya dengan apa yang dilakukan Felix ,kalian bisa melakukan apa pun padanya tapi saya hanya minta satu ...."
" Sudah cukup jangan lagi ada kelanjutannya, Ana masih kecil dia belum terlalu paham tentang hal ini jika suatu saat dia muali paham aku yakin dia akan membenci kita " Arum memotong ucapan Nizam ayah Felix .
Kedua keluarga itu terus berbicara mengenai hubungan kedua anaknya mereka,sedangkan di dalam kamar Aisyah masih menutup mulut nya sambil mengobati wajah Felix .
" Papa ini sakit " Ana menyentuh pipi Felix dengan pelan " Ssttt " Felix meringis membuat Ana langsung menarik tangan nya .
" Maaf papa " Felix menarik sudut bibirnya padahal dia hanya berbohong.
" Boleh aku tanya ? " Felix belum terbiasa menyebut diri nya Papa entah kenapa lidah nya belum siap menyebut kata itu namun dia tidak sadar jika ucapan nya barusan membuat Aisyah berpikiran lain " Memang Ana lihat foto Om di dompet Mama " Ana mengaguk tersenyum.
" Papa memeluk Mam dari belakang " Jawabnya ,Felix mengerutkan keningnya bukan kah itu foto lama foto yang di ambil saat mereka masih SMA dan itu saat mereka sedang belajar bersama di taman sekolah " Benarkah ? " Ana mengaguk sebagai jawaban nya .
" Panggil Om Ana " Tegur Aisyah tanpa mengalihkan pandangan nya " Om nya tidak nyaman dengan panggilan Ana " Lanjut nya .
Felix menatap Aisyah yang hanya fokus pada luka di bibir nya " Aku hanya belum terbiasa Sya " Jawab Felix rendah .
" Sudah " Ujar Aisyah lalu merapikan kotak obat " Ayo sayang kita ke kamar " Ajak Aisya pada Ana .
" Tapi ...."
" Om nya mau istirahat Sayang " Lanjut nya lembut .
" Aisyah " Tanpa mempedulikan panggilan Felix ,Aisyah membawa Ana ke luar dari kamar tamu .
Felix mengguyurkan rambut nya kasar menatap pintu yang sudah tertutup rapat .
" Mama " Aisyah menatap putri nya tersenyum " Kita ke kamar ya , Ana sudah makan kan ? " Ana mengaguk pelan lalu menyadarkan kepala nya di pundak Aisyah .
Maaf sayang jika mama akan membawamu pergi lagi ,di sini kita tidak di terima Ucap Aisyah dalam hati . Aisyah menarik sudut bibirnya getir .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...