jhos pria sukses yang di kenal sebagai seorang mafia, mempunya kebiasaan buruk setelah di selingkuhi kekasih hatinya, perubahan demi perubahan terjadi dia berubah menjadi lebih kejam dan dingin, sampai akhirnya dia tanpa sengaja membantu seorang gadis mungil yang akan menjadi penerang hidupnya. seperti apakah kisahnya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aak ganz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21
"Apa yang kamu katakan? Jhos akan menikahi Nisa?,tidak ini tidak boleh terjadi kamu harus cepat cari cara untuk mengacaukan semuanya," Jonson terkejut dengan kabar yang di katakan niji kepadanya, dia dengan cepat menyuruh niji untuk mencari cara agar pernikahan antara jhos dan Nisa tidak terjadi.
"Tapi tuan..kita harus bagaimana?," Tanya niji bingung dia tidak tau cara untuk bertindak.
"Hem..begini saja kamu terus pantai ke adaan aku akan membuat rencana secepatnya untuk kamu," perintah Jonson karena dia sendiri belum mempunyai rencana mengingat dirinya yang baru juga kembali dari Prancis.
"Baik tuan, anda tenang saja saya janji tidak akan mengecewakan tuan muda lagi..permisi." niji langsung pamit pergi dia tidak berani lama-lama di dekat Jonson kalo tidak dia akan kena pukul lagi.
****
"Jhos..jhos kamu dimana...aku membutuhkanmu.." suara seorang gadis yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit, sepertinya dia sudah bangun dari komanya yang sudah lumayan lama.
"Non..nona Anita..sadar, cepat beritahu tuan besar, cepat," bawahan Alex yang menjaga Anita di kamar rawat langsung terkejut sekaligus bahagia karena melihat Anita yang ternyata sudah sadarkan diri dari komanya.
Salah satu bawahan Alex langsung berlari keluar dari ruangan Anita sampai dia terpeleset jatuh karena tidak hati-hati, dia berdiri kembali dan berlari lagi menuju ke arah ruangan dimana Alex menginap selama menjaga putrinya.
"Tuan besar..tuan besar..nona..nona tuan..nona sudah sadar," teriak bawahan Alex memberinya kabar baik, Alex mendengar perkataan bawahannya tidak pikir panjang langsung berjalan keluar dari ruangannya dengan wajah yang bahagia dia berjalan cepat menuju arah ruangan dimana Anita di rawat.
sampai di ruangan Anita dia melihat putrinya di sana sedang memanggil-manggil nama sesosok jhos.
"Cepat panggil jhos suruh dia kesini segera..," perintah Alex ke pada bawahannya.
Bawahannya dengan cepat menuruti perintah Alex lalu beranjak keluar untuk menghubungi jhos.
"Sayang akhirnya kamu sadar juga...kamu merasa baik-baik saja kan?, Dokter..ya dokter...cepat panggilkan dokter," perintah Alex kembali ke pada salah satu bawahannya lagi.
jhos di rumahnya sedang memeluk tubuh Nisa di atas tempat tidur mereka mengobrol sambil bercanda setelah mereka baru selesai berhubungan intim yang lumayan panjang tadi.
"Jhos andai kalo aku hamil gimana?, Apa kamu akan siap menjadi seorang ayah?," Tanya Nisa yang sedang memunggungi jhos.
"Kamu berbicara apa sayang..tentu saja aku akan tetap siap menjadi seorang ayah," jawab jhos serius lalu mencium pinggir leher Nisa.
Nisa mendengar perkataan jhos, Nisa langsung membalikkan tubuhnya sekarang berhadapan dengan jhos.
"Jhos aku serius..aku takut kalo aku nanti hamil karena kamu selalu melakukannya dengan ku setiap malam bahkan siang hari aku bosen meminum pil setiap saat, jadi bisa jadi suatu saat aku akan hamil karena kamu setiap melakukannya pasti mengeluarkannya di dalam," sambung Nisa dengan wajah serius berkata kepada jhos.
"Ya sayang aku pun menantikan kamu hamil, aku memang suka mengeluarkannya di dalam aku sengaja agar kamu cepat hamil," jawab jhos juga dengan wajah seriusnya.
Jhos memang menginginkan Nisa hamil jadi dia sengaja setiap berhubungan dengan Nisa dia mengeluarkannya di dalam tapi Tanpa dia ketahui ternyata Nisa selalu meminum pil sialan itu.
"Nisa kenapa kamu harus meminum pil sialan itu sih, mulai sekarang kamu jangan meminumnya lagi oke," jhos melarang Nisa memakai pil itu lagi.
Nisa hanya mengangguk tapi dia masih ragu untuk hamil jadi dia hanya berkata iya di depan jhos saja, mengingat jhos masih belum suaminya jadi dia ragu untuk hamil dulu.
Jhos menatap wajah Nisa yang cantik dia teringat dimana waktu dia baru kenal dengan Nisa dia waktu itu menolong Nisa dari kejaran ke dua pria bawahan dari Jonson.
"Nisa apa kamu masih ingat awal pertemuan kita?," Tanya jhos dengan masih menatap mata Nisa yang juga sedang menatapnya.
"Tentu saja aku mengingatnya, aku bertemu denganmu kamu sebagai pahlawan yang menyelamatkan aku dari kedua pria yang akan menyerahkan aku kepada seorang pria hidung belang yang mau mengambil kesucian ku, dan setelah aku di selamatkan oleh pahlawan itu eh malah pahlawan itu yang mengambil kesucianku," jawab Nisa sambil tersenyum, Nisa berhasil membuat wajah jhos berubah jhos menyipitkan matanya menatap ke arah Nisa lalu menarik hidung Nisa.
"Siapa yang menyuruhku ah..bukan kah itu kemauanmu sendiri kan waktu itu aku sudah menolak," ucap jhos mengingat waktu itu kalo Nisa yang berinisiatif menyuruhnya mengambil kesuciannya.
"Enak saja...kamu yang salah kamu sendiri kenapa memancing gairahku kalo aku tau kamu akan se mesum ini aku lebih baik membiarkan mu pergi saja waktu itu," jawab Nisa sambil membalas jhos yang menarik hidungnya dia mencubit pinggang jhos.
"Aw..kamu suka sekali mencubitku ya.." jhos yang mendapatkan cubitan dari Nisa langsung membalasnya dengan menyentuk selangkangan Nisa yang memang bisa juga masih dalam ke adaan telanjang sepertinya di balik selimut, jhos memasukkan jarinya ke dalam lubang Nisa yang masih terasa basah oleh cairan jhos tadi.
" Hai kamu menyentuh area terlarang, pinggirkan tanganmu..," ucap Nisa kesal tapi tidak di indahkan oleh jhos dia merasa tangan jhos semakin menjadi-jadi sekarang malah dia merasa jadi jhos masuk ke dalam.
"Jhos.." teriak Nisa sambil mengalihkan ke arah bawah tapi Tanpa sengaja dia menggenggam batang jhos yang sedang berdiri hampir menyentuh perut Nisa.
"Kamu menantang aku lagi ya?, Baiklah sayang," kata jhos merasa Nisa sedang memancing gairahnya karena Nisa menggenggam barangnya jhos langsung menindih tubuh Nisa.
"Hai...kamu salah paham aku tidak" belum selesai Nisa membantah tuduhan jhos jhos sudah memasukinya.
"Oh..jhos, hentikan aku sedang tidak ada tenaga." Ucap Nisa kesal karena jhos lagi-lagi melakukannya.
Di Saat jhos sedang asik-asiknya menggerakkan tubuhnya tiba-tiba suara ponselnya mengganggunya, jhos pun langsung bangun dari atas tubuh Nisa lalu menghampiri ponselnya dan berlalu untuk mengangkat panggilan.
"Halo ya katakan ada apa," jawab jhos ke pada orang yang berada di seberang sana dengan kesal.
"Maaf tuan muda mengganggu anda, jadi begini tuan, nona Anita sudah sadar dan anda di suruh ke rumah sakit oleh tuan besar," ucap seseorang di seberang sana.
"Hem..baiklah saya segera ke sana, terimakasih," jawab jhos singkat lalu mematikan panggilan.
Dia merenung sesaat lalu berbalik berjalan ke arah tempat tidur dimana Nisa masih berbaring tapi sekarang Nisa menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Sayang...sepertinya aku harus pergi sekarang, Anita sudah sadar aku di suruh ke sana oleh ayahnya," ucap jhos.
Nisa langsung menarik tangan jhos dia ragu kalo jhos kesana dia takut akan terjadi seperti yang sudah terjadi waktu itu.
"Kamu tenang saja sayang..aku jamin tidak akan terulang lagi seperti waktu itu," kata jhos karna dia tau apa yang di khawatirkan oleh Nisa oleh sebab itu dia langsung menyakinkan Nisa.
Nisa hanya diam sampai jhos memajukan wajahnya lalu mengecup bibir Nisa.
"Dah ya kamu tenang saja..kamu tidak perlu khawatir," ucap jhos lalu berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya akibat aktivitas panasnya dengan Nisa.
Nisa masih saja ragu dan khawatir perasaannya merasakan kalo ada sesuatu yang akan terjadi tapi dia sendiri tidak mengetahuinya apa yang akan terjadi, jadi Nisa hanya bernapas panjang tapi perasaannya belum juga bisa tenang sampai jhos pergi dia malah semakin gelisah.
