NovelToon NovelToon
Sepasang

Sepasang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Muslikah

Kisah sederhana tentang dua anak manusia yng ingin saling menemukan kebahagiaan. Nia, gadis sebatang kara yang mentalnya hancur saat kecil karena orang-orang di sekitarnya. Bertemu dengan Bagus, laki-laki sederhana yang bekerja sebagai tukang bangunan. Niat tulus Bagus mampu membuat Nia luluh dan mau menjalin hubungan dengan Bagus hingga akhirnya menikah.



Bagaimana kisah keduanya? Yuk kita baca bersama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Muslikah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5

Total sudah hampir dua minggu Bagus mengintai Nia, wanita cantik yang telah mengusik hati Bagus. Bagus yang biasanya bangun mepet dan tak pernah mandi kalau pagi, kini berubah total. Demi bisa bertemu sekilas di warung nasi mak Karti, Bagus rajin bangun pagi dan tak lupa mandi hingga wangi. Kalau kata Gun, si Bagus lagi puber.

Bagus juga lebih rajin saat diminta beli sarapan atau beli apapun, yang penting keluar dari area proyek. Saat ditanya kenapa sekarang jadi rajin saat dimint tolong, jawabnnya asal saja, bosen di bedeng.

Saat malam tiba Bagus juga lebih suka menyendiri, duduk atau selonjoran di area depan, menatap arah kamar kos Nia. Bagus akan kembali ke bedeng saat lampu kamar Nia padam. Seperti itu terus hampir dua minggu ini. Matanya akan berbinar saat melihat siluet Nia keluar dari kamar. Selebihnya wanita itu lebih sering mengurung diri di kamar.

"Lu ada masalah ya gus? " Tanya Guntoro suatu siang saat istirahat makan siang.

Bagus mengerutkan dahinya, binggung dengan pertanyaan sohibnya ini.

"Enggak, emang kenapa? "

"Lu sekarang lebih sering menyendiri dah perasaan, gak kayak biasanya, apa lu ada masalah? "

"Enggak, kadang agak jenuh aja sama rutinitas Gun" Jawab Bagus.

"Yakin? "

"Yakinlah. Kalau ada apa-apa mesti gua juga cerita sama lu Gun"

"Iya juga sih, tapi akhir-akhir ini lu beda sih, sering diam, gua kan agak takut gus"

"Aman Gun, gua gak papa, beneran dah" Ucap Bagus meyakinkan sahabatnya.

"Oke deh kalau gitu" Ucap Guntoro akhirnya.

Bagus memang belum bercerita tentang misinya untuk berkenalan dengan Nia. Dia gak mau sesumbar dulu, kalau nanti berhasil baru Bagus cerita ke Guntoro.

.

.

Malam kembali datang, Bagus dengan setia telah duduk lesehan manis di tempat biasa, menatap kamar kos sang wanita pujaan. Ini sudah hampir satu bulan Bagus menjalankan misinya, tapi belum ada pergerakan apapun. Masih setia sebagai pengamat saja.

Nia, wanita cantik itu juga masih dengan kesibukannya, berangkat pagi pulang sore. Keluar kos hanya untuk cari makan atau ke loundry. Sudah seperti itu saja. Tidak pernah Bagus lihat wanita itu pergi bersama teman-temannya. Bahkan teman yang berkunjung juga tidak ada. Bagus jadi semakin semangat untuk mengejar wanita cantik itu.

.

.

Subuh kembali datang menyapa seluruh penduduk muka bumi, Bagus yang terbiasa sholat subuh pun segera bangun dan bergegas untuk sholat dua rakaat lalu kembali tidur lagi. Nanti akan bangun lagi pukul enam pagi. Tapi entah kenapa pagi ini matanya tak bisa diajak tidur.

Bagus pun duduk di salah satu kamar kos yang telah jadi. Mengambil HP dan membuka media sosial. Iseng dalam kolom pencarian dia mengetik nama Nia, entah apa tujuannya. Matanya awas melihat deretan akun yang bernama Nia. Hingga matanya melihat satu akun dengan nama NiaW*rd*h denga foto profil wanita cantik yang telah mengusik hatinya.

Bagus mengklik akun itu dan benarlah itu akun Nia. Ternyata Nia seorang BA salah satu produk kecantikan, sesuai dengan keterangan yang ditulis nia di kolom bionya. Kerja utamanya adalah konsultan kecantikan tapi kadang juga menawarkan produk kecantikan tersebut. Dalam akun itu juga banyak menampilkan gambar produk yang ia jual, sedikit sekali foto Nia, hanya ada beberapa foto saat bekerja saja. Bagus menscreenshot salah satu foto dan dia simpan di galerinya. Foto Nia dengan seragam kerjanya tersenyum manis di kamera dengan memegang sebuah buket bunga. Cantik sekali.

Saking asiknya melihat medsos Nia, tak sadar waktu sudah menunjukkan pukul enam kurang sepuluh menit. Bagus bergegas untuk mandi agar bisa bertemu Nia di warung mak Karti.

Bagus mandi cepat dan segera keluar dari area proyek dan mujurnya saat keluar, Nia juga keluar dari kostnya. Kali ini tidak pakai motor, tapi jalan kaki. Bagus berjalan dibelakang Nia, ingin rasanya menyapa atau berkenalan tapi takut di tolak. Jadi Bagus memilih dibelakang wanita cantik itu saja.

"Mak nasi sambel sama ati ampela mak" ucap Nia saat sampai di warung mak Karti.

"Siap mbak" Ucap mak Karti ramah.

"Mak oseng kangkung, bakwan jagung, sama sambel mak" Ucap Bagus yang kini memberanikan diri duduk di samping Nia.

"Siap mas Bagus, tunggu ya, mbak cantik ini dulu" Jawab mak Karti ramah.

Bagus melirik wanita yang kini telah rapi dengan pakaian seragam kerjanya itu. Dilihat dari dekat sungguh sangat cantik. Bisa gila Bagus kalau kayak gini.

"Ini mbak" mak Karti menyerahkan pesanan Nia dan wanita cantik itu pun segera berjalan ke luar warung.

"Ini punya mas Bagus" ganti mak Karti menyerahkan pesanan Bagus pun segera berlalu dari warung mak Karti agar bisa berjalan dekat dengan Nia lagi.

Dan dari arah warung dapat Bagus lihat Nia masih bisa dia kejar. Tapi saat mendekati Nia, Bagus berjalan agak lambat. Dan saat Nia belok ke kostnya Bagus pun belok ke arah proyeknya.

Sampai bedeng Bagus segera meletakkan lauk di meja kecil dan mengambil nasi serta lauk. Setelah itu Bagus kembali berjalan menuju tempat favoritnya. Makan sambil menatap kamar kos Nia hingga Nia berangkat kerja.

Pagi ini ada yang berbeda, Nia dengan jaket, masker dan helmnya berdiri di depan kostnya seperti menunggu seseorang. Jantung Bagus deg-degan bukan main. Iya takut kalau Nia dijemput seseorang, bisa punah harapannya kalau itu benar terjadi. Bagus mengamati Nia hingga seorang pengemudi ojek online menghampiri Nia. Bagus bernafas lega. Sungguh Bagus tak bisa seperti ini terus-terusan. Bisa mati tersiksa dia. Mau ditolak atau diterima Bagus ingin kenalan dengan Nia. Setidaknya agar perasaannya lega.

.

.

Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore lebih, tapi Nia belum juga pulang kerja. Bagus jadi was-was. Karena selama hampir sebulan ini Nia selalu pulang tepat waktu, setengah lima. Bagus jadi khawatir, takut terjadi sesuatu.

Bagus kembali ke bedeng untuk mandi dan sebentar lagi juga masuk waktu maghrib. Selesai sholat Bagus kembali ke tempat favoritnya untuk mengamati Nia lagi apakah sudah pulang atau belum. Dan ternyata belum. Lampu kamar Nia masih padam.

Bagus pun berdiri untuk lebih dekat apakah benar Nia belum kembali ke kostnya. Perasaan Bagus makin gundah karena memang kamar kost itu masih padam lampunya. Bagus pun berjalan ke arah kanan jalan, sambil menunggu Nia, ia ingin membeli makanan dan camilan.

Bagus berhenti di depan penjual mie goreng dan juga sekalian membeli pisang keju yang berada di samping penjual mie goreng itu. Selesai membeli mie goreng, Bagus pun berjalan gontai menuju proyek. Tapi saat akan sampai pintu masuk gang, Bagus melihat Nia turun dari sebuah mobil sambil menenteng helm dan paper bag. Bagus mempercepat langkahnya agar bisa lebih dekat dengan Nia. Dan saat semakin dekat dengan Nia, wanita itu menoleh kebelakang dan menatap tajam ke arah Bagus.

Bagus jujur saja kaget ditatap tajam seperti itu. Tapi jujur juga Bagus sangat terpana dengan wajah cantik itu.

"Apa maksud mas setiap hari duduk mengamati arah kamar kos saya? " Ucap wanita cantik itu membuat Bagus mati kutu. Ketahuan ternyata.

Bagus binggung dan juga malu, tapi tak bisa mundur juga.

"Jawab? " Sambung Nia lagi.

"Saya....tidak ada maksud jahat kok mbak" Ucapnya jujur.

"Terus? "

"Saya.....hanya....tertarik dan ingin kenalan dengan mbak saja" Masa bodo mau bagaimana Nia menanggapinya yang penting sekarang Bagus hanya ingin jujur.

"Saya Nia dan bekerja sebagai BA w*rd*h" Ucap wanita cantik itu.

"Saya Bagus mbak, pekerja proyek depan kost mbak" Balas Bagus dan diangguki Nia.

"Oke sudah kenal kan sekarang, jadi saya mohon jangan lagi mengamati kamar kos saya lagi, jujur rasa risih, karena saya tahu masnya sudah hampir sebulan ini sering mengamati kamar kost saya"

"Tapi saya tidak ada maksud jahat kok mbak, sumpah" Bagus mengangkat tangganya tapi Nia seolah tidak peduli dan berbalik arah lalu berjalan ke arah depan. Menuju kostnya.

Sementara Bagus masih membeku karena tak percaya bisa diajak ngobrol dengan wanita cantik itu. Mimpi apa semalam si Bagus, bisa dapat durian montong ini😁😁😁😁😁😁.

.

.

1
Maulana ilham
bagus
Adico
salam kenal
Adico
ceritanya menarik.
slm kenao
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!