Jatuh Cinta Pada Saudara Tiri

Amanda yang masih bekerja hingga larut malam, membuat nya merasa tidak enak badan dan juga rasa sakit di perut nya terus saja terasa semakin buruk, Amanda meminta tolong kepada salah satu perawat yang ada bersama nya saat malam itu, namun dia tidak mendengar suara Amanda

Saat ini posisi nya Amanda sudah menikah dengan Reza, namun dia masih mengandung anak Azka, anak yang di buat atas kesalahan namun Amanda selalu menjaga nya dengan baik tidak pernah Amanda menyesali kejadian malam itu.

Namun sakit yang ia rasakan saat ini luar biasa, nyeri nya sangat tidak bisa ia tahan, ia keluar dari ruangan nya dan bertemu dengan perawat yang sedang bersama nya malam ini " bisa tolong bawa aku ke rumah sakit yang masih buka? Sungguh ini sangat sakit " ucap nya dengan suara gemetar dan juga wajah nya yang sangat pucat

Perawat itu mendekati Amanda dan membatu nya untuk duduk " baiklah dokter, saya akan membawa dokter ke UGD " mencari bantuan ke bawah

Suster itu meminta beberapa orang untuk naik, agar mereka bisa memeriksa keadaan Amanda, tiga orang naik dan melihat Amanda yang sudah duduk kesakitan dengan wajah pucat dan juga keringat dingin yang terus mengalir dari tubuh nya

" Bisa tolong hubungi wali nya? ini harus di tindak lanjuti " ucap salah satu perawat yang sedang memeriksa Amanda

Karena mereka semua tau kalau Amanda sudah menikah dengan Reza, perawat yang bekerja dengan Amanda mengambil handphone Amanda dan meminta nya untuk membuka layar kunci nya, tanpa pikiran panjang dia menelpon Reza, karena tidak ada keluarga dekat yang di hubungi sekarang

Amanda di bawa ke ruang UGD dan di berikan obat untuk menahan rasa sakit, Reza segara datang dan bertemu dengan salah satu perawat yang ada di meja resepsionis, dia melakukan regis dan segala yang di perlukan

Reza menghampiri Amanda yang tergelak di atas ranjang rumah sakit " Amanda mau tidak apa-apa? Apakah ada yang sakit? " ucap nya khawatir

Amanda menatap Reza, dia ingin mengatakan bahwa dia tidak mau di operasi karena dia sedang hamil muda, Amanda tidak memberitahu Reza bahwa dia sedang hamil saat ini

Dia mendengar dari perawat yang membawa nya tadi bahwa dia akan di operasi karena ada benjolan di usus nya dan itu membuat nya sering merasa sakit, namun Amanda menahan nya karena dia sedang hamil, tidak mungkin dalam kehamilannya ini Amanda melakukan operasi perut

Amanda menatap Reza " aku tidak mau di operasi tolong bawa saja aku pulang dan berikan obat penghilang rasa sakit " menatap Reza

Reza yang merasa khawatir sama sekali tidak mendengarkan Amanda " kau harus di operasi Amanda, ini sama sekali tidak sakit dan juga tidak perlu merasa khawatir karena ada aku disini "

Amanda sama sekali tidak bisa mengatakan apapun karena suster sudah datang dan memberikannya bius, Amanda langsung tertidur dan di bawa ke dalam ruang operasi

Operasi nya berlangsung cukup lama karena terjadi masalah, Amanda mengalami pendarahan yang sangat banyak, dokter sempat bingung karena area yang di bedah sudah tidak mengeluarkan darah, namun pendarahan terus saja terjadi

" Masukkan kain kasa nya lebih banyak " ucap dokter yang saat itu sedang mengoperasi Amanda, dia juga terlihat sangat khawatir karena tanda vital Amanda yang terus menurun

" Dokter darah nya semakin banyak, dia seperti sedang mengalami keguguran, kita harus memberikan nya darah lagi " ucap suster anestesi yang berada di atas kepada Amanda

Dokter menatap suster tersebut " keluarlah dan cari kantong darah untuk nya, kita akan menunggu sampai darah nya habis keluar, aku yakin ini juga ada kaitan dengan rahimnya, melihat darimana darah itu keluar " jelas sang dokter

Suster itu keluar dari sana dan pergi untuk mencari kantong darah, Reza yang melihat suster itu berlari juga ikut merasa khawatir " ada apa dengan mu Amanda? apa yang terjadi di dalam sana? " Reza yang juga merasa khawatir

Suster itu terus mencari darah dan menemukan sepuluh kantong darah yang sesuai dengan golongan darah Amanda, saat suster itu ingin masuk dia di hentikan oleh Reza, namun karena dia sedang buru-buru, dia sama sekali tidak berhenti dan masuk ke dalam ruang operasi

" Tuhan apa yang sebenarnya terjadi? apa yang sedang mereka lakukan? Operasi nya sudah berjalan cukup lama " kekhawatiran Reza

Setelah datang nya kantong darah, Amanda di berikan darah dan keadaannya mulai stabil, vital dan detak jantung nya mulai stabil lagi, setelah sepuluh menit semua nya berjalan dengan normal lagi, Amanda di bawa keluar dari ruang operasi

Dokter yang melakukan operasi sama sekali tidak mengakan apa yang terjadi saat operasi tadi, karena dia takut jika Reza melapor dan membuat nya di pecat karena lalai dalam mengoperasi pasien

Dokter keluar dan bertemu dengan Reza " operasi nya lancar pak, setelah obat bius nya habis, istri bapak akan segera sadar " jelas dokter

Reza tersenyum " terimakasih dokter, saya tau semua nya akan baik-baik saja " Reza sangat bahagia mendengar kabar baik ini

" Saya merasa tidak asing dengan istri bapak tadi, apakah dia bekerja di sini? " tanya dokter itu kepada Reza

" Benar pak, dia bekerja disini, dia sebagai dokter umum di sini " ucap Reza dan pergi untuk bertemu dengan Amanda

Amanda yang kurang lebih sudah tertidur selama dua jam, kini sudah sadar dan merasa pusing dia menatap Reza yang tertidur di samping nya, dia menatap sekitar dan sadar jika ada di dalam ruangan rawat inap.

Amanda merasa ada yang aneh dengan perutnya, sakit bekas jahitan kini terasa namun kenapa perut nya di belah, atas ijin siapa? itu yang ada di dalam pikiran Amanda

Amanda membangunkan Reza, karena dia sangat ingat sebelum dia di operasi, dia sudah mengatakan bahwa dia tidak mau di operasi sama sekali " Reza " ucap nya sambil menggoyangkan tubuh Reza

Reza langsung terbangun saat dia mendengar suara Amanda " Amanda kau sudah sadar? " memastikan Amanda baik-baik saja

Amanda berusaha untuk duduk " kenapa aku berada di ruang rawat? Aku sudah mengatakan bahwa aku ingin pulang obat ku ada di rumah kan? " menatap Reza dengan tatapan sinis nya, karena dia merasa ada yang beda dengan dirinya

Reza membantu Amanda untuk duduk " kau baru saja selesai di operasi, semua nya berjalan dengan lancar, sekarang kau tidak akan merasa sakit lagi " menatap Amanda dan memperbaiki selimut nya

Amanda menepis tangan Reza yang memegang nya " operasi? berjalan dengan lancar? " Amanda bingung dan tidak tau harus berbuat apa

" Benar, walau tadi aku melihat ada suster yang membawa cukup banyak kantong darah ke dalam ruang operasi " jelas Reza

Mulai dari kejadian itu, Amanda sama sekali tidak pernah menatap Reza, dia menganggap Reza sebagai pembunuh anak nya, setelah kejadian itu juga Amanda menjadi murung dan jarang terlihat tersenyum hingga sekarang

Guys bantu like ya, karena satu like dari kalian membuat author semangat nulis dan update lagi, terimakasih