NovelToon NovelToon
Heal Me

Heal Me

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Bullying dan Balas Dendam / Slice of Life
Popularitas:12.7k
Nilai: 5
Nama Author: Hilnaarifa

Kesalahannya dalam mengkritik sebuah novel membawanya ke dalam dunia aneh ini.

Dunia fiksi!

Sialnya bukan menjadi tokoh utama protagonis yang akan happy ending atau menjadi tokoh antagonis yang bervibes badasss yang keren, dia justru masuk menjadi tokoh figuran yang akan mati sebentar lagi.

Apakah dia harus pasrah dan bersiap menunggu kematiannya?

Tentu saja tidak!!!

Dia tidak ingin mati begitu saja, apalagi dengan cara yang terbilang konyol.

Dia bertekad untuk memporak porandakan alur dari Novel 'Jelek' ini!

Dia akan merubahnya menjadi dunia fiksi versi dirinya, yang tentu saja harus mendatangkan keuntungan baginya.

Namun dia terhalang oleh fakta fakta yang
disembunyikan oleh penulis asli Novel ini.

Hingga pada akhirnya dia merasa terjebak dengan apa yang sudah dia lakukan.

Bisakah dia memperbaiki keadaan dunia fiksi ini? Ataukah memang dia harus mengikuti alur dari sang penulis?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilnaarifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 05

Papanya berdeham, lalu kembali melanjutkan makannya.

Saat ini keluarga Nadinata dalam formasi

lengkap, papa, mama dan kakaknya berkumpul untuk makan malam.

Sebuah momen yang sangat langka.

Karena menurut alur cerita, keluarga Nadinata ini jarang berkumpul karena sibuk bekerja.

Suasana hening ini, sudah tidak asing bagi Alexa. Jangan lupa kehidupannya dulu yang tak jauh beda dengan kehidupan nya kini.

Dia selalu sendiri, dan kesepian.

"Apakah ada yang kamu butuhkan honey?"Ucap Mama nya, serasa mengelus lembut kepalanya.

Alexa menyimpan sendoknya dan menatap mamanya, tepat di mata.

"Tidak ada. Aku tidak butuh apapun."

Hening.

Tidak ada lagi percakapan diantara anggota keluarga itu.

Keluarga yang sangat jauh dari kata hangat. Keluarga yang tidak seperti keluarga.

"Kudengar kau pergi ke sekolah menggunakan motor ku?"Ucap Arsen ketika makan malam selesai.

Saat ini mereka berdua sedang berada di tangga untuk menuju kamar masing masing.

Alexa menoleh dan menatap kakaknya, "Iya, maafkan aku karena memakai barang Kakak tanpa ijin!"

"Ada apa dengan mobil pink mu? Apakah kau sudah bosan dan ingin mengganti dengan mobil baru?"

"tidak, Mobil itu baik- baik saja tapi mulai hari ini aku ingin pergi ke sekolah menggunakan motor. Bolehkah aku meminjam lagi motor kakak?"

Arsen menatap adiknya dengan tatapan yang sulit diartikan. Tapi akhirnya dia

mengijinkan motornya untuk dipakai oleh Alexa, bahkan memberikannya.

"Jika kau menyukainya maka kakak akan memberikan motor itu untukmu, hanya saja kau harus hati hati mengendarai nya ya!"Ucapnya dengan lembut.

"Hey, ingat Alexa! Dia ini kakak kamu! Jangan sampai kamu baper!!"

Alexa merasa karakter Arsenio ini tidak sesuai dengan karakter yang ada di novel.

Bukankah seharusnya dia itu dingin dan sangat tidak peduli pada adiknya? Definisi manusia es.

Tapi sejak dia masuk ke dunia ini dan menjadi Alexa, mengapa dia selalu melihat

Arsenio dengan sosok yang cukup hangat?

"Terimakasih kakak!"Ucap Alexa dengan tulus. Ya walaupun sikap kakaknya cukup membingungkan tapi dia

bersyukur diberi motor plus diberi perhatian olehnya.

Arsen mengacak rambut Alexa pelan, lalu pergi mendahului menuju kamarnya.

Ting...

Sebuah notif muncul di handphone nya, sebuah pesan dari Emily.

Emily: Alexa, aku kan jalan sama Kak Sagara ke Mall di sana kebetulan aku ketemu sama Mamanya Kak Sagara. Aku dimarahin habis habisan sekarang Kak Sagara dipaksa pulang sama Mamanya, sedangkan aku ditinggal sendiri di sini...Aku bingung mau pulang gimana, kamu bisa jemput aku di sini kan?

Alexa : kamu pulang pake Ojol, sorry aku sibuk!

Emily : Alexa ih, please jemput aku...!!!!

Alexa melempar handphone nya ke kasur.

Menghadapi Emily yang cukup bebal membuat kesabarannya yang ternyata setipis tissue seolah diuji.

Ayolah, dia berniat menjauhi semua orang yang berpotensi terlibat dalam kematiannya nanti kan, tapi menjauhi Emily saja ternyata cukup sulit karena gadis itu ternyata tetap melekat bagai lintah.

Apa Alexa harus membuat Emily menyerah dengan Sagara lalu dekatkan dia ke Axelio?

Kayaknya ko susah banget buat protagonis ini bersatu, terlalu banyak rintangannya.

Alexa juga merasa kasihan pada Veronika. Gadis itu dan Sagara sudah terlihat sangat cocok, tapi Emily malah jadi orang ketiga di antara mereka.

"Huft..."

"Inilah yang bikin aku gak mau pacaran, bikin ribet aja!"

***

Esok harinya Emily menyambut Alexa di sekolah dengan wajah masam.

Dia ingin pergi ke mansion Nadinata dan

berangkat sekolah bersama dengan sahabatnya itu, namun dengan keras Alexa melarang.

Alasannya karena Alexa membawa motor dan dia malas untuk membonceng Emily.

"Alexa...Kamu jangan kayak gini terus dong! Mendingan kamu bawa mobil kamu lagi kayak kemarin, supaya aku bisa ikut berangkat sekolah bareng kamu!"Ucapnya dengan tidak tau malu.

"Aku udah bosen bawa mobil!"

"Kalau kamu bosen sama mobil kamu, gimana kalau kamu kasih aja mobil nya ke aku Alexa, sayang kan kalau cuma disimpan di garasi dan gak pernah kamu pakai lagi!"

Alexa menatap Emily dengan heran.

"Kamu itu minta mobil udah kayak minta

kerupuk aja Em, enteng banget itu mulutnya kalau dipake ngomong!"Ejeknya.

"Ya kan dari pada mubazir Alexa, mendingan kamu sedekahkan aja mobil kamu buat aku. Bakalan lebih manfaat!"

"Udah berasa jadi fakir miskin kamu minta minta sedekah ke aku?"

"Ih Alexa...!"Emily mulai merengek.

Tak mau ambil pusing, Alexa bergegas meninggalkan Emily menuju ke kelas.

Emily menatap kepergian Alexa dengan tatapan kesal.

"Dia gak boleh memperlakukan aku kayak gini, dia seharusnya tetap bersikap seperti dulu"Batin Emily sebal menatap kepergian Alexa.

Selamanya gak boleh berubah! Saat ini kelas 11 IPA l sedang jam olahraga. Setelan kaos olahraga pas body dan celana pendek membuat penampilan Alexa terlihat sexy.

"Astaga, gak salah ini seragam olahraga nya? Kok sexy banget sih!"

***

Semua murid terlihat berkumpul di lapangan indoor, tapi Alexa menatap sekeliling dengan heran.

Kenapa jumlah murid nya telihat lebih banyak dari jumlah murid di kelasnya.

"Kelas olahraga kita digabung dengan kelas 12 IPA 1 Alexa, kelasnya Kak Veronika!"Ucap Emily dengan nada malas.

Ya jelas saja, sepagi dia akan berurusan dengan rival cintanya itu.

Pak Hamzah membagi para murid menjadi beberapa kelompok, yang kemudian akan bertanding bermain basket.

Sesuai dengan cerita di novel, Emily akan bertanding dengan Veronika. Di sini dia

akan mengalami cedera kaki, karena permainan Veronika dan teman-temannya cukup brutal.

Alexa yang berbeda kelompok dengan Emily menonton pertandingan dengan santai.

Dia sedang menimbang haruskah dia menolong Emily? Atau membiarkan cerita novel ini berjalan sesuai alur?

Baru beberapa menit pertandingan, situasi sudah mulai tidak terkendali. Para pemain kelas 12 mulai memojokan Emily.

Beberapa diantaranya beberapa kali menyiku perut dan punggung anggota kelas 11 yang lain.

Anehnya Pak Hamzah tampak membiarkan.

Melihat Emily dan anggota tim nya tampak mulai kewalahan, membuat Alexa merasa iba. Ketika Veronika akan mendorong Emily yang sedang Mendrible bola, Alexa akhirnya bertindak. Dia merebut bola cadangan di tangan seorang cowok, lalu

melemparnya dengan keras kearah kepala Veronika.

Brugh...

Tepat sasaran.

Veronika terjatuh dengan posisi tertelungkup. Kini semua mata menatap ke arah Alexa yang berdiri di pinggir lapangan dengan wajah terlampau tenang.

"Apa- apaan lo anjing!"Teriak Veronika sambil menutupi hidungnya yang tampak memerah.

Sepertinya saat jatuh hidupnya membentur lantai cukup keras.

"Sorry... Aku greget soalnya liat pertandingan kasar kayak gini! Jadi kebawa deh pengen bertindak kasar juga!"

Alexa sama sekali tidak menunjukan wajah menyesal ataupun takut.

Ya, keluarga Nadinata lebih berpengaruh dibanding keluara Hermawan. Tidak ada salahnya dia memanfaatkan nama keluarga nya.

"Tapi gak perlu lo lempar bola ke kepala gue juga dong! Lo pikir ini gak sakit apa?"Veronika kembali berteriak.

Ditimpali suara teman temannya yang jelas mendukung tindakannya.

"Ya emang menurut Kakak disiku di bagian perut dan punggung itu gak sakit? Apalagi jadi jelas Kakak niat mau dorong Emily kan? Gak bisa apa main secara sportif?"

Situasi semakin memanas antara kelas 11 dan 12 IPA ini. Hingga akhirnya pak Hamzah memilih untuk membubarkan jam olahraga.

Tak ada yang dihukum karena kedua belah pihak jelas salah. Dan Pak Hamzah bersikap netral dari pada menyinggung salah satu putri donatur itu.

Di atas tribun seseorang menatap keributan di lapangan dengan bibir tersenyum lebar,

"Menarik!"Ucapnya lirih.

Keesokkan harinya,

Hari ini terasa lebih melelahkan dibanding biasanya, mungkin karena drama berkelanjutan antara Emily, Veronika dan dirinya.

Ya, dirinya kini terlibat.

Walau Veronika tidak berani menyerangnya secara langsung atau bermain secara fisik, tapi mulut pedas nya itu cukup mampu untuk membuat seorang Alexa terusik.

Dengan terpaksa beberapa kali dia beradu bacot dengan kakak kelasnya itu.

Membuat banyak orang berpikir bahwa

Alexa membela mati matian sahabatnya, Emily.

Padahal dia sedang melawan untuk dirinya sendiri.

"Lo itu sebaiknya gak usah ikut campur urusan gue sama Jalang itu! Dia itu gak pantas dibela, tindakannya itu salah!"Ucap Veronika dengan wajah merah penuh amarah.

***

1
Anonymous
.
Ibuk'e Denia
semoga ceritanya bagus
Simehate Peanut
Luar biasa, seruuu
Alfatih Cell
lanjut....
Simehate Peanut
lanjut thour
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!