NovelToon NovelToon
Satu Milyar Untuk 30 Hari

Satu Milyar Untuk 30 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Tya

zea perempuan cantik yang harus menikah kontrak selama 30 hari dengan leon pengusaha kaya raya.
di dalam perjanjian pernikahan kontrak mereka tidak boleh saling jatuh cinta.
namun berjalannya waktu zea mulai ada rasa dengan Leon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Sejak pagi, pikiran Leon terus terbayang akan tubuh Zea yang begitu seksi dan putih mulus. Sepanjang perjalanan ke kantornya, Leon tak mampu menghapus bayangan Zea dari pikirannya.

"Aish, perempuan itu," gumam Leon sambil mengusap dahinya yang berkeringat.

Tiger, orang kepercayaan Leon yang telah lama mengenalnya, menatap tuannya dengan tajam. "Tuan lagi memikirkan Zea?" tanyanya dengan nada menggoda.

"Sok tahu kamu, Tiger," balas Leon sambil memicingkan bibirnya, mencoba menutupi perasaannya.

"Saya sudah kenal Tuan lama, jadi saya tahu Tuan," ujar Tiger sambil tersenyum simpul. Leon hanya menepuk pundak Tiger tanpa menjawab apa pun, menunjukkan bahwa ia tak ingin mengulas lebih lanjut mengenai hal itu.

Sesampainya di kantor, Leon langsung berjalan menuju ruangannya dengan langkah mantap. Ia berusaha fokus bekerja, menatap layar laptopnya dan menyelesaikan pekerjaannya.

Namun, bayangan Zea yang terus menghantui pikirannya membuatnya sulit berkonsentrasi. Leon mengepalkan tangannya, merasakan kegelisahan yang terus menggerogoti hatinya.

Di tengah-tengah pekerjaan, ia tak sengaja menatap foto Zea yang tersimpan di ponselnya, membuat hatinya semakin terpikat dan sulit untuk melupakan sosok wanita itu.

"Sial ! Aku tidak boleh jatuh cinta ! Aku menikahinya karena penasaran saja, pada dasarnya perempuan itu sama saja !" Gumam Leon lagi

Leon merenung penuh amarah dan kekecewaan saat ia teringat kembali kejadian yang mengubah hidupnya.

Ia tak sanggup lagi memercayai cinta, atau bahkan wanita yang setia. Sejak saat itu, ia kerap menikah kontrak dengan wanita cantik hanya untuk melampiaskan rasa sakit hatinya pada mereka.

ketukan pintu mengganggu lamunannya.

"Tok tok," suara dari luar ruangan.

"Masuk!" seru Leon dengan nada marah.

Tiger, asisten Leon, membuka pintu dan masuk ke ruangan dengan ekspresi serius. "Ada apa, Tiger?" tanya Leon dengan tatapan tajam.

"Soraya datang kemari, Tuan. Katanya dia tidak sabar menunggu hingga nanti siang," jawab Tiger, mencoba menyampaikan pesan dengan sejelas mungkin.

"Dasar perempuan itu! Suruh dia ke ruangan aku," perintah Leon, frustasi dengan kelakuan Soraya yang menurutnya terlalu menuntut.

"Baik, Tuan," sahut Tiger, lalu melangkahkan kakinya keluar ruangan menuju tempat Soraya menunggu.

Tiger menemui Soraya yang tengah duduk dengan wajah kesal di sofa. "Gimana, Tiger? Apa kata Leon?" tanya Soraya penasaran.

"Leon meminta Anda menemuinya di ruangannya sekarang," jawab Tiger singkat.

Soraya mengangguk dan mengikuti Tiger menuju ruangan Leon. Selama perjalanan, wajahnya penuh harap dan kegirangan, tak menyadari bahwa Leon hanya main main saja dengannya dan kegelapan kini menguasai jiwanya.

Tok tok.

"Masuk"

Leon menatap Soraya dengan ekspresi datar dan dingin, seolah-olah kehadirannya di sana tidak diinginkan. Rasa tidak suka terpancar jelas dari wajahnya.

"Maaf, Leon, menganggu waktumu," ucap Soraya dengan suara lembut, duduk di depan Leon yang hanya terhalang oleh meja kecil di antara mereka.

"Iya, kamu sangat mengganggu waktuku," jawab Leon dengan nada ketus, tak mampu menyembunyikan rasa kesal yang mendalam.

Leon terkejut ketika Soraya mengungkapkan perasaannya, "Leon, aku jatuh cinta kepadamu! Akan aku berikan semuanya untukmu, kembalilah kepadaku, Leon."

Tawa keras Leon pecah di ruangan itu, membuat beberapa pasang mata menoleh ke arah mereka. "Soraya!" seru Leon dengan suara menggelegar, "Jangan mimpi aku mau kembali lagi padamu! Udahlah, jangan temui aku lagi! Buang waktu aku saja."

Soraya merasa terhina dan sedih mendengar jawaban Leon yang begitu keras, namun dia mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh di hadapan pria yang pernah dicintainya.

"Pergi perempuan bodoh ! Kita sudah tidak punya hubungan apa apa lagi" seru Leon

"Jadikan aku selirmu juga gak papa Leon, asalkan aku bersama mu !"

Leon tidak menggubris ucapan zea, ia kembali fokus ke pekerjaannya dan tidak menganggap Soraya ada.

Soraya bangkit dari duduknya, menundukkan kepala, dan perlahan meninggalkan tempat itu dengan langkah gontai, merasakan hatinya hancur berkeping-keping.

Soraya berjalan gontai keluar dari ruang kerja Leon, wajahnya pucat pasi dan mata berkaca-kaca. Tiger yang baru saja keluar dari ruangannya menyaksikan Soraya yang terlihat begitu rapuh. Hatinya merasa iba melihat perempuan itu yang menjadi korban Leon, seperti perempuan-perempuan sebelumnya.

"Soraya," panggil Tiger dengan lembut.

Mendengar namanya dipanggil, Soraya berhenti berjalan dan menoleh ke arah Tiger. Langkah Tiger terhenti tepat di depan Soraya, tatapannya penuh simpati. Mata Soraya semakin berkaca-kaca, menahan tangis yang hendak pecah.

"Aku kan sudah bilang, jangan kamu mempunyai perasaan ke Leon, karena hanya akan menyakiti kamu saja," ungkap Tiger dengan nada lembut namun tegas.

Soraya mengangguk, menundukkan kepalanya, "Iya, Tiger... Aku yang bodoh terlalu mengharapkan Leon," ujarnya sambil mencoba menahan isak tangis yang kian tak terbendung.

Tiger menepuk pelan bahu Soraya, berusaha memberikan semangat pada wanita itu. "Kamu bukan satu-satunya yang merasa begitu, Soraya. Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri. Kita semua pernah merasa begitu, tapi kamu harus bangkit dan melanjutkan hidup," ujar Tiger, berusaha menghibur Soraya.

Soraya menatap Tiger, mencoba tersenyum meskipun masih dengan air mata yang menetes. "Terima kasih, Tiger. Aku akan mencoba," jawabnya lirih, berusaha menguatkan diri.

Zea dengan semangat berjalan ke seluruh sudut rumah, mulai dari ruang tamu hingga dapur, tak peduli larangan yang telah diberikan oleh Art. Ia mengambil sapu dan alat pembersih lainnya, membersihkan debu dan kotoran yang menempel.

Para art yang melihat kegigihan Zea merasa takut untuk melarangnya, mereka tahu bahwa setiap ruangan dipasangi CCTV dan Leon selalu mengawasi gerak-gerik mereka.

Di ruang kerjanya, Leon duduk di kursi empuknya sambil memegang ponsel. Ia membuka aplikasi yang terhubung dengan CCTV rumah dan mengarahkan pandangannya pada Zea yang sedang membersihkan ruangan. Seulas senyum muncul di wajah Leon saat ia melihat Zea tertawa ringan sambil menyeka keringat di dahinya.

Tak hanya membersihkan, Zea juga merapikan furnitur dan hiasan yang ada di setiap ruangan. Ia ingin menciptakan suasana yang lebih rapi dan nyaman, tak hanya untuk dirinya tetapi juga untuk Leon dan para art yang tinggal bersama mereka.

Setiap kali Zea menyelesaikan satu ruangan, ia melanjutkan ke ruangan berikutnya dengan penuh semangat.

Leon yang terus mengamati Zea dari ponselnya, merasa ada perasaan hangat yang menyelimuti hatinya.

Ia tak menyangka, seorang wanita seperti Zea rela meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu membersihkan rumah meski sudah ada para art yang bertugas untuk itu. Leon tak bisa menahan senyumnya saat melihat kebahagiaan Zea yang tertangkap kamera CCTV.

Sementara itu, Zea yang tak menyadari bahwa ia sedang diawasi oleh Leon, terus bekerja keras dengan tulus untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan nyaman.

Setiap sudut rumah kini tampak lebih rapi dan indah, mencerminkan kehangatan dan kasih sayang yang mulai tumbuh di antara Zea dan Leon.

***

1
Ellis Herlina
Bagus, membuat penasaran jadi pengen terus membacanya.
Dewi
👍
Rike
cwok gk besyukur🤦
Dewi
ceritanya sangat bagus
🌜💖Wanda💕🌛
Luar biasa
Ivana Make Up
awal yg bagus😍aku suka baca novel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!