Kemuliaan Surgawi

Bai Feng memasuki reruntuhan Aula Lama yang berada di dalam dimensi lain. Pilar-pilar batu melayang di angkasa beserta dengan pecahan-pecahan batu lainnya. Kemegahan kuno dari Aula Kemuliaan menyisakan memori yang tak tergantikan. Gulungan kemaharajaan keluar membentangkan lebar ketika berada di dalam reruntuhan.

"Jia Fang! Cepat bantu muridku mengembalikan fondasi kultivasinya. Jika tidak jangan salahkan aku memporak-porandakan Aula Kemuliaan mu! " ucap Huang Shen memproyeksikan jiwanya yang berada di dalam gulungan kemaharajaan.

Energi memadat membentuk jiwa seseorang yang tak lain adalah Jia Fang, pendiri Aula Kemuliaan.

"Guru! " ucapnya terkejut.

"Tak perlu berbasa-basi. Tugasmu hanya membangun ulang fondasi kultivasinya sama seperti aku mengajarimu, " balas Huang Shen.

"Murid mengerti, " ucap Jia Fang.

Huang Shen menghilang dan gulungan kemaharajaan kembali masuk ke dalam tubuh Bai Fang.

"Ternyata kau penerus guru. Karena perintah guru maka aku akan menjalankannya dengan baik. Kau memang seorang sampah namun dengan bantuannya kau memiliki masa depan," ucap Jia Fang.

Bai Feng merasa penghinaan yang dibalut dengan bantuan hingga membuatnya bingung.

"Ikutlah denganku, kita pergi ke danau air langit"ucapnya membuka portal diikuti oleh Bai Fang.

Keduanya muncul di pinggiran danau yang berkilauan. Bai Feng memandang dengan kagum danau tersebut.

"Danau air mata langit berasal dari sungai surga asal yang di bawa oleh guru menggunakan botol giok dan diberikannya kepadaku. Dengan air dari danau air mata langit, aku mendidik murid-murid ku menjadi hebat dan memproklamirkan berdirinya Aula Kemuliaan. Khasiatnya benar-benar diluar imajinasi semua orang bahkan diriku sendiri, "ucap Jia Fang menjelaskan asal-usul danau air mata langit.

Bai Feng menganggukkan kepalanya menanggalkan pakaian atasnya dan berjalan menuju ke tengah danau merendamkan tubuhnya menyisakan bagian kepala. Energi murni dari danau air mata langit terserap ke dalam tubuhnya. Ia memasuki lautan kesadaran melihat gulungan kemaharajaan terbentang lebar mengelilinginya mengeluarkan kekuatan suci membangun ulang fondasi Dao miliknya. Rasa nyeri begitu terasa menjalar ke seluruh titik vital menciptakan sensasi sakit yang luar biasa. Jia Fang berada di atas permukaan danau menyalurkan kekuatannya kepada Bai Feng guna membangun ulang fondasi Dao yang rusak.

"Jiwa langit bersatu melebur ke dalam bumi menciptakan Dao yang Agung mengembangkan potensi menjadi abadi! "

Boomm.... !!!

Ledakan hebat terjadi menghempaskan angin kuat menghancurkan bebatuan disekitar danau. Bai Feng melayang di udara menyerap air dari danau secara besar-besaran hingga habis tak bersisa.

"Karena kau terhitung sebagai adik seperguruan maka aku membantumu memahami kultivasi abadi, " ucap Jia Feng melesat ke langit duduk bersila di hadapan Bai Feng memberikan pencerahan.

Lautan kesadaran Bai Feng penuh akan gelombang air seakan kekuatan besar sedang dibantuk. Sembilan naga keluar dari dalam gulungan kemaharajaan meliuk-liuk di udara meraung keras mengguncang seluruh alam kesadaran. Jia Fang terkejut ketika melihat sembilan naga meliuk-liuk di udara menyusuri alam kesadaran Bai Feng berikut dengan gulungan kemaharajaan dan stempel giok naga.

"Anak ini benar-benar memiliki rahasia. Aku tak pernah melihat kekuatan sesuci ini seumur hidupku, " gumamnya kagum.

Jia Fang menyalurkan kekuatannya membantu Bai Feng membentuk ulang fondasi Dao jiwanya. Satu per satu titik spiritual menyala bersinar terang disertai kekuatan hebat.

"Boommm!!! "

Ledakan terjadi begitu hebat mementalkan Jia Fang keluar dari lautan kesadaran Bai Feng. Sang empu perlahan-lahan turun mendarat ke tanah membuka kedua matanya terkejut begitu melihat air danau menjadi kering.

"Kau tak perlu memikirkan bagaimana air di danau ini kering. Pergilah untuk merebutkan warisan, " ucap Jia Fang melemparkan Bai Feng ke dalam portal.

"Hah.... Kesadaranku benar-benar akan menghilang mulai saat ini. Aku menunggu mu di surga asal bersama guru, " gumamnya menghilang.

Bai Feng terjatuh di sebuah arena pertarungan para murid Aula dimasa lalu. Tak lama kemudian Xi Xuanming muncul membuatnya terkejut.

"Kau! " marah Xi Xuanming.

"Semuanya dengarkan aku. Kalian akan bertarung demi mendapatkan warisan Aula Lama menunjukkan siapa yang terkuat dan layak mendapatkannya, " ucap Jia Fang.

"Arena pertarungan kemulian dibuka! "

Bebatuan apung tersusun kembali saling menyatu dengan arena utama membentuk formasi bentangan melingkar menjulang ke angkasa.

"Aku seorang pangeran kerajaan memiliki hak mendapatkan warisan dibandingkan dirimu seorang rakyat jelata, " ucap Xi Xuanming melesat menyerang mengeluarkan pedangnya.

Bai Feng menghindar dengan cepat ketika ayunan pedang mengarah kepadanya. Ia menarik dari ruang hampa sebuah kipas diayunkannya guna memblokir serangan. Xi Xuanming tersentak begitu melihat kipas bulu emas berada di tangan Bai Feng.

"Bagaimana mungkin kau memiliki kipas bulu emas kerajaan! "

"Hmph! Seseorang memberikannya kepadaku, seingatku Dia adalah adikmu, " balas Bai Feng mendengus.

"Lancang! Kau mencuri barang kerajaan pantas dihukum mati! " ucap Xi Xuanming melesat kembali melakukan serangan.

Bai Feng bertarung menggunakan kipas bulu emas pemberian Xi Qingling dimana kekuatan pertahanan serta serangan berfokuskan kepada kecepatan dan ketajaman angin.

"Bulu angin tajam! "ucap Bai Feng mengayunkan kipasnya.

Xi Xuanming melakukan salto menangkis bebeberapa bulu tajam berputar di udara mengayunkan pedangnya beberapa kali.

"Pembelah gunung! " ucapnya keras.

Bai Feng menahan menggunakan kipas bulu emas ketika bilah pedang melesat ke arahnya. Xi Xuanming muncul di belakang memukul punggungnya secara beruntun.

"Menjadi satu yang Agung menebas segalanya menghancurkan yang fana!" teriak Xi Xuanming.

Aura memadat membentuk pedang raksasa yang keluar dari ruang hampa bergerak sesuai perintah Xi Xuanming.

"Hiakkkkk!!!!! "

Bai Feng meneteskan darahnya di atas kipas bulu emas dan melemparkannya di udara. Dia membuat segel tangan menggunakan bekas darahnya.

"Kebajikan surgawi menyebarkan kemuliaan melindungi umat menebarkan kasih sayang. Perlindungan emas kebajikan surgawi, aktifkan! "

"Bangg!!!! "

Bentrokan energi terjadi begitu hebat meledakkan arena pertarungan menghancurkan pilar-pilar formasi. Bai Feng mundur mengusap darah di sudut bibirnya menatap tajam Xi Xuanming di udara. Aura kebangsawanan terpancar mengalir di udara menyelimuti pedang membangkitkan keagungan serta kemuliaan dunia.

"Darah keturunan kerajaan Huangjin miliknya benar-benar murni tak terbantahkan, " gumamnya kagum.

Xi Xuanming memegang pedang di tangan kanan mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Pedang Awan Tinggi, bangkitkan! "

Lonjakan cahaya melesat ke langit menciptakan pusaran awan menurunkan pedang raksasa.

"Pergi! "

Bai Feng memandang kengerian dari pedang Awan Tinggi yang menekan dirinya menggunakan keagungan darah keturunan kerajaan. Kipas bulu emas melayang di udara dengan dirinya membuat segel tangan menembakkan kekuatannya ke dalam kipas. Aura emas memadat menciptakan bayangan angsa emas membentangkan kedua sayapnya meraung ke langit.

"Pergi!"perintahnya.

Angsa emas melesat ke langit menghantam pedang saling dorong membuktikan dominasi. Bai Feng melompat mendorong menggunakan kekuatannya mengambil kipas bulu emas melesat ke arah Xi Xuanming. Keduanya kembali bertarung. Kipas bulu emas membelah diri berputar-putar mengelilingi pedang menghancurkannya hingga berkeping-keping. Xi Xuanming mundur selangkah menahan tendangan Bai Feng yang kuat.

"Kau benar-benar mendapatkan berkah di dalam reruntuhan Aula Lama. Mampu membangun ulang fondasi Dao dan membangkitkan roh kipas bulu emas, kau benar-benar layak bertarung dengan ku"

"Heh! Aku memang layak bertarung dengan siapapun itu termasuk dirimu. Buktikan bagaimana kerajaan Huangjin menguasai daratan selatan. Apakah sesuai kenyataan atau hanya bualan, " balas Bai Feng.

"Kau benar-benar tak tahu malu. Tinggal dan hidup di tanah kerajaan Huangjin namun menghinanya, hidupmu tak lebih dari kesombongan belaka. Hari ini aku mewakili kerajaan Huangjin menghukummu! " ucap Xi Xuanming membuat segel tangan mengangkat telapak tangannya ke langit menciptakan gemuruh hebat dimana empat pilar emas jatuh disekitar Bai Feng. Pedang Awan Tinggi kembali ke tangannya dilemparkannya ke langit.

"Empat pilar negara pendiri kebangsaan penghukum pengkhianatan. Formasi eksekusi kerajaan, aktifkan! "

Empat pilar emas negara membentuk formasi pengurungan mengikat Bai Feng menggunakan rantai hukuman. Tekanan kuat membuatnya bertekuk lutut ketika penekan dari pedang Awan Tinggi yang keluar dari pusaran awan gelap.

"Dengan darah suci keturunan kerajaan Huangjin, aku Xi Xuanming menghukumnya atas nama kerajaan. Hancurkan tubuh dan jiwanya hingga tak bersisa! "

Pedang Awan hitam melesat turun memecah angin disertai dominasi penekanan hebat. Bai Feng memandang rumit pedang tersebut. Kedua matanya terpejam membuka gulungan kemaharajaan dan salah satu naga keluar dari dalamnya. Aura suci merembes keluar dari dalam tubuh Bai Feng memadat membentuk kepala naga membuka mulutnya lebar-lebar menghisap aura pedang Awan Tinggi secara berkala. Xi Xuanming terkejut melihat formasi hukuman terguncang tak seimbang berikut dengan pedang Awan Tinggi miliknya. Ia menyipitkan matanya melihat bayangan kepala naga membuka lebar mulutnya menyedot segalanya yang ada menyelimuti Bai Feng.

"Rahasia apa yang terkandung di dalam tubuhmu hingga kau memiliki teknik unik seperti ini, " gumamnya lirih.

Bai Feng bangkit dari dominasi menghancurkan rantai hukuman dengan paksa berteriak nyaring disertai raungan naga. Tubuhnya melayang di udara disertai aura hebat menguar begitu kuat membentuk bayangan naga hingga ekornya menghancurkan formasi hukuman kerajaan. Xi Xuanming memperbaiki keretakan pedang Awan Tinggi memerintahkannya menekan Bai Feng.

"Hmph! Melahap segalanya yang ada di dunia menelannya ke dalam kegelapan! " ucap Bai Feng.

Naga melesat meliuk-liuk melingkari pedang hingga hancur menghantam Xi Xuanming membuatnya terjatuh ke tanah.

Brukkkk!!!

Crapp!!

Pedang Awan Tinggi tertancap di tanah tak jauh darinya. Tubuhnya merasakan nyeri beserta ke linglungan membuatnya pusing. Luka-luka di deritanya begitu banyak termasuk jiwanya. Bai Feng mendarat ke tanah dengan nafas terengah-engah melihat Xi Xuanming yang tak berdaya. Formasi perlindungan menghilang setelahnya.

Xi Xuanming berdiri menatap nyalang Bai Feng dengan segala kebencian yang ada. Formasi teleportasi muncul di bawahnya membawanya pergi keluar dari Arena. Bai Feng melihat semuanya bergetar ketika langit menjadi runtuh buru-buru masuk ke dalam portal pergi dari tempat tersebut.