NovelToon NovelToon
Tentang Cinta

Tentang Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / Cinta setelah menikah / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:30.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hai_Ayyu

Niat hari itu datang untuk interview kerja, tapi Tami malah ditawari hal lain.

"... kalau jadi istri saya, kamu mau?"

"A-apa?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hai_Ayyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 - Kenangan

'Taman ini yang muncul di mimpiku!' batin seorang pria saat memasuki area taman. Taman yang masuk dalam mimpinya.

Dewa berjalan menyusuri taman dan matanya menatap ke arah bangku taman. Ia pun duduk di sana. Beginilah posisinya semalam dalam mimpi. Tapi di mana wanita itu? Kenapa tidak ada di sampingnya?

Pria itu melipat tangan di dada dan akan menunggu beberapa saat. Tatapannya masih melihati sekitar. Mungkin saja wanita itu ada di sekitarnya.

'Anggap saja aku sedang berjemur!' batinnya setelah 15 menit berlalu. Matahari pagi ini terlalu terik.

Tak sampai 5 menit kemudian, Dewa pun bangkit dan berlalu pergi. Ia tidak tahan berjemur lagi. Bisa kering juga dia lama-lama duduk di sana.

Tak lama di kantornya tepat di ruangannya, Dewa kembali mengingat wanita dalam mimpinya. Pertama tersenyum, lalu kedua menangis. Ia sungguh bingung kenapa 2 malam berturut-turut terus memimpikan wanita itu. Wanita yang sama. Ada apa? Petanda apa?

'Apa nanti malam aku mimpi dia lagi?' pikirnya kemudian. Mungkin setiap malam ia akan memimpikan wanita itu.

Pikiran Dewa mulai terusik oleh wanita misterius itu. Ya, wanita misterius. Karena hanya muncul dalam mimpi saja. Bikin tanda tanya besar di atas kepalanya.

"Pak..." ucap seorang pria yang menyadarkan lamunan Dewa.

"Apa kamu tidak bisa mengetuk pintu? Ke mana tanganmu, Zol?" tanya Dewa dengan nada sinis. Asistennya masuk begitu saja. Tidak sopan sama sekali.

"Sa-saya sudah berkali-kali mengetuk pintu, Pak. Anda tidak menjawab, saya kira anda pingsan di dalam makanya saya masuk saja." jawab Zol sejujurnya. Begitulah tadi yang dipikirkannya.

"Kenapa kamu pikir saya pingsan? Saya itu pria yang sangat sehat dan kuat!" jawab Dewa tidak terima. Ia ini pria tampan yang sempurna.

Zol hanya dapat membuang nafasnya dengan pelan. Kepedean Dewa sungguh terlalu.

"Ada apa?" tanya Dewa lagi.

"Jam 10 ada rapat bulanan, Pak."

"Baiklah." ucap Dewa lalu tangannya mengisyaratkan Zol untuk keluar.

Setelah Zol keluar, Dewa melihat arlojinya. Masih pukul 9, masih ada 1 jam lagi waktu sebelum rapat. Tidak ada pekerjaan, apa yang akan dilakukannya sekarang. Melamun lagi?

Senyum di wajahnya terbit. Ia akan tidur sebentar untuk bertemu wanita itu.

Dewa menyandarkan tubuh di kursinya, dengan tangan melipat di dada ia pun menutup mata.

"Pak... Pak Dewa." Zol menepuk pelan pundak pria itu. Atasannya itu tidur atau berpikir?

Dewa membuka mata dan melihat Zol. "Ada apa?"

"Sudah pukul 10. Waktunya rapat, Pak." ucap Zol memberitahu.

Mata Dewa melihat ke arlojinya benar sudah pukul 10. Ia tadi tertidur sebentar, tapi kenapa tidak bermimpi bertemu wanita itu. Bahkan mimpi lain pun tidak. Kenapa ia tidak bermimpi sama sekali?

"Pak." Panggil Zol kembali. Atasannya itu malah melamun.

"Sebentar, Zol!" ia masih mengumpulkan nyawa dan kesadarannya. Mengingat-ingat ada mimpi atau tidak. Tapi sepertinya tidak. Ia baru tidur dan dibangunkan. Bagaimana mau mimpi, tidurnya sebentar.

"Pak." Panggil Zol lagi.

"Saya dengar, Zol!"

"Anda melamun, Pak. Saya takut anda kesambet."

"Zol!" Mata Dewa menatap tajam ke arah Zol. Kok kesal dengan perkataan pria yang lebih muda darinya itu.

"Saya permisi, Pak." Zol memilih kabur menghindari pria pemarah tersebut.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

'Tami... Maafkan aku.'

Aldo melihat-lihat foto-foto kebersamaannya yang tersimpan dalam ponsel. Foto kenangan mereka selama 5 tahun belakang ini.

Banyak kenangan yang sudah terjadi. Senang, sedih, bahagia, terharu, semuanya ada. Saat Tami marah dan merajuk juga menjadi kenangannya.

Tami, wanita pertama yang dicintainya. Wanita cantik dan penuh senyuman manis. Aldo jatuh cinta pada Tami karena senyumannya di awal bertemu. Senyuman yang seakan bersinar, yang membuat mata Aldo fokus padanya.

Aldo serius ingin bersama Tami, menikahi wanita itu dan menjadikan pelabuhan terakhirnya. Hidup bahagia selamanya. Tapi, kesenjangan sosial mereka menjadi tembok pembatas. Tembok yang menjulang begitu tinggi, bahkan terlalu sulit untuk dirobohkan.

Hanya memberitahu bagaimana wanitanya saja, mamanya sudah menolak mentah-mentah. Langsung tidak suka, padahal mamanya belum bertemu dengan Tami. Lain jika sudah bertemu.

Hanya karena Tami wanita biasa. Yang hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Tami ditolak.

Awal pertama masih menjalin kasih dengan Tami, Aldo sudah menceritakan kekasihnya. Tapi langsung ditolak mamanya. Bahkan memintanya untuk segera mengakhiri hubungan mereka.

Aldo hanya mengiyakan saja, tapi tetap menjalin kasih dengan Tami diam-diam. Backstreetan dari mamanya. Ia tidak bisa dan tidak mau berpisah dari wanita itu.

Harapan Aldo, makin lama waktu berlalu mamanya akan mulai berubah. Tapi sang mama malah menjodohkannya dengan Kitty, wanita manja yang sama sekali bukan tipenya. Berkali-kali sudah menolak perjodohan, tapi malah mamanya mengancam akan bunuh diri, jika ia tidak mau menikah dengan Kitty.

Tidak ada pilihan selain menurut pada mamanya.

"Tami, semoga kamu menemukan pria baik yang tidak seperti diriku ini. Kamu harus bahagia. Maafkan aku yang sudah membuatmu terluka." Aldo mengelus wajah Tami dalam layar ponselnya.

Aldo sudah menyia-nyiakan waktu 5 tahun wanita itu. Jika saja, saat itu. Saat mamanya menyuruh meninggalkan wanitanya dan ia menurut. Pasti Tami tidak akan sesakit ini. Perasaan mereka baru terjalin dan akan mudah bagi Tami melupakannya. Tapi, ia malah bertahan dan menyakiti Tami. Sudah pasti wanita itu akan sulit move on darinya. Berharap waktu bisa menyembuhkan luka yang sudah ia goreskan.

Aldo akan mencoba menerima Kitty dan pernikahan itu. Mungkin beginilah takdir cintanya. Tami bukan jodohnya. Kebahagiaannya bersama dengan Kitty.

Aldo pun mulai menghapus foto-foto Tami di ponsel. Menghapus foto sambil membuang nafasnya dengan kasar.

Bukan hanya foto, video, nomor ponsel yang diblokir semua dihapus Aldo. Agar tidak ada ingatannya lagi pada Tami. Tidak ada ingatannya sedikit pun. Jadi pria itu tidak perlu merasa bersalah dan akan terus melanjutkan hidupnya.

Aldo juga membuka lemari. Mencari barang-barang yang berhubungan dengan Tami. Baik itu hadiah yang diberikan atau pun barang couple-an yang mereka pilih bersama.

Baju, sepatu, topi, tas, jam tangan dan barang lainnya masuk dalam satu kardus besar. Lalu Aldo mengangkat kardus itu dan membawa ke halaman belakang.

Satu persatu barang-barangnya mulai dibakar dan dengan cepat api membakar kenangan itu. Barang kenangan itu kini mulai menjadi abu.

Aldo akan melupakan Tami selamanya, makanya memilih membakar barang-barang kenangan itu. Tidak mau dibuang atau diberikannya pada pekerja rumah atau pun disumbangkan. Sungguh, ia tidak mau mengingat Tami saat melihat barang itu. Biarkan hilang dalam kobaran api.

'Kuharap kita tidak akan bertemu lagi, Tam. Maafkan aku.'

.

.

.

1
Tai Kribo
nah loh
Tai Kribo
ditrmbak langsung/Grin/
Tai Kribo
wkwkwk,ada2 aj ide author ni,bikin ngakak/Facepalm//Facepalm/
Tai Kribo
akupun ikut emosi jadinya,wkwkwk
Tai Kribo
tugas yg berat dan aneh/Smile/
Tai Kribo
malah curhat dia/Smile/
Tai Kribo
emang bisa gitu/Smile/
Tai Kribo
melipir kemari,candu dg karya2 mu thor,sukses selalu
Yuyun Rohimah
lanjut
Yuyun Rohimah
lanjut thor
Yuyun Rohimah
next thor
Yuyun Rohimah
parahhhh si aldo ckckck
Halim Sya'diyah
pasti aldo lagi..
Yuyun Rohimah
next
Yuyun Rohimah
wwwww serunya,,lanjut ya thor
Delima Harahap
Tg tggu aku tyftytftuoitytcfdtu
Yuyun Rohimah
lanjut thor
Yuyun Rohimah
lanjut thorr
Yuyun Rohimah
lanjut thor yg banyak ya
tris tanto
sudah sampe 44 bb lho masih bluwet aja,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!