NovelToon NovelToon
Sambat!

Sambat!

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:36k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Besar tanpa rasa takut, sering ditindas dan di bully dari kecil membuat lelaki ini kebal oleh hinaan serta ejekan.

Awalnya dia selalu diam, tapi karena diamnya malah ditertawakan, dianggap sebagai bentuk ketakutan, dan justru makin membuat orang lain senang mempermainkannya. Kini dia berubah menjadi apa yang orang label kan pada dirinya.. Menjadi penjahat yang sesungguhnya!

Tapi.. Hati kecilnya selalu ingin sambat akan ketidak adilan yang selama ini dia rasakan. Dia lelah berpura-pura kuat.. Dia juga manusia biasa.. Yang ingin Sambat!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Bukan shooting!

"Mau makan dulu?" Tanya Dani yang sejak tadi menunggu di luar ruangan dr. Selena. Dia tidak menanyakan pembicaraan yang tadi terjadi di dalam sana antara Alka dan dr. Selena. Jika Alka diam, Dani juga tidak akan banyak bertanya.

"Nggak. Kita pulang aja." Alka berdiri di samping Dani. Menunggu lelaki dewasa itu membereskan pekerjaannya.

Tanpa banyak bicara mereka menuju tempat parkir. Sepuluh menit berkendara, Dani menghentikan mobil yang dia kemudikan pada sebuah swalayan guna membeli beberapa kebutuhan yang mereka perlukan untuk mengisi lemari pendingin di apartemen mereka.

"Nggak turun? Kamu bebas membeli apapun. Nggak usah takut nggak bisa bayar di sini, ayahmu memberikan kartu kredit tanpa limit untuk mu." Kata Dani.

"Nggak. Aku nggak butuh apapun." Alka melipat tangannya ke depan. Tak peduli pada Dani yang sudah menutup pintu mobil berjalan menjauh memasuki swalayan.

Sedang asyik dengan lamunannya, Alka dikagetkan oleh ketukan keras pada kaca mobil bagian samping. Keningnya berkerut memfokuskan apa yang barusan terjadi. Detik itu juga Alka terkejut melihat seorang bocah perempuan dengan rambut berantakan kembali mengulang perbuatannya. Dia menggedor kaca mobil Alka dengan tatapan memelas.

Otaknya melarang dirinya membuka pintu mobil tapi rasa kasihan membuat tangannya terulur mempersilahkan siapapun itu masuk ke dalam mobilnya.

Bocah perempuan itu langsung menutup cepat pintu mobil Alka, menundukkan kepala bersembunyi di dalam sana berharap tak seorangpun menemukan dirinya di dalam mobil yang dia jadikan tempat persembunyian.

Alka tak banyak bicara, dia masih membaca situasi. Hingga lagi-lagi terdengar ketukan pada kaca mobilnya tapi kali ini suaranya terdengar pelan.

"Harusnya tadi aku ikut turun bersama om Dani!" Alka mencebik kesal.

Alka tidak peduli pada orang yang beberapa kali mengetuk kaca mobilnya, barulah lelaki tinggi besar itu berhenti setelah Dani mendekati mobilnya dan sedikit bicara pada lelaki tadi.

Entah pembicaraan apa yang sedang terjadi di luar sana, Alka tidak mau tahu. Bukan urusannya! Matanya menatap pada bocah perempuan yang masih meringkuk ketakutan bersembunyi di bangku penumpang.

"Siapa namamu? Kenapa kamu ketakutan seperti itu? Kamu melakukan kesalahan apa sampai bersembunyi seperti ini?" Tanya Alka pelan.

Tidak ada jawaban. Bocah perempuan itu malah menangis sesenggukan namun tangannya membekap mulutnya sendiri agar tidak menimbulkan suara. Hal itu membuat pundak bocah tadi gemeteran.

"Astaga." Dani terkejut buru-buru menutup pintu mobilnya.

"Pantas tadi ada orang yang menanyakan apa ada anak kecil masuk ke mobil ini," Dani bicara sambil melihat ke arah bangku penumpang. Bocah itu belum mau memperlihatkan wajahnya.

"Mas lain kali jangan bukakan pintu pada orang asing. Ini bukan negara kita, kamu bisa mendapat masalah hanya karena memberi tumpangan pada yang tidak dikenal." Suara Dani terdengar dingin, tegas dan tidak bersahabat.

"Turun lah. Mobil ini bukan taksi atau kendaraan umum yang bebas memberi tumpangan pada siapapun." Ucap Dani sarkastis.

"T-tolong a-aaku.. Aku mau dibunuh!" Ucap gadis itu melindungi kepalanya.

"Sayangnya itu bukan urusan ku. Turun sekarang atau aku panggil orang yang tadi mencari mu." Dani bicara seperti tak punya hati.

Sedangkan Alka hanya melihat saja bagaimana dingin dan tegasnya Dani memperlakukan tamu tak diundang di mobilnya.

"Apa kamu tuli? Turun dari mobil ini sekarang nona!" Hardik Dani.

"Noo! Aku nggak mau, aku masih mau hidup! Tolong tuan, aku ingin hidup.. Jangan biarkan mereka menemukanku." Pinta bocah itu. Terdengar seperti drama di televisi.

Alka celingukan menatap ke luar mobil. Melihat ke belakang juga menoleh ke samping kanan kiri, mencari mungkin ada kamera atau sutradara yang sedang melakukan shooting film di sekitar sini.

"Ada apa mas?" Tanya Dani memperhatikan gerak-gerik Alka.

"Apa dia sedang shooting?" Tanya Alka benar-benar tidak tahu. Pertanyaan Alka tadi justru membuat pening kepala Dani.

'Iya shooting dan pasti wajah kita akan masuk berita kriminal sebagai komplotan penculik anak jika bocah itu tidak segera keluar dari sini.' Batin Dani kesal.

"Nggak ada shooting mas." Dani berusaha menggunakan kesabarannya yang terbungkus kulit ari buah salak ketika bicara dengan Alka.

Dani mengalah. Dia melajukan cepat mobilnya membelah jalan raya meninggalkan area parkir swalayan tadi. Dani melihat ke belakang melalui kaca spion berjaga kalau-kalau ada kendaraan yang mengikuti mereka. Tapi sepertinya semua aman terkendali. Dani hanya cemas berlebihan.

Wajar saja Dani khawatir, pasalnya dia diamanatkan langsung oleh atasannya menjaga putra mahkota Sundul Angkoso. Nyawa pun dia pertaruhkan guna mengemban tugas tersebut. Apa jadinya jika baru dua hari berada di negeri orang mereka harus mendapat masalah karena 'kebaikan hati' Alka yang memberi tumpangan pada orang asing yang jelas sedang berada dalam masalah.

"Turun sekarang!" Titah Dani menghentikan mobilnya ke bahu jalan.

"T-tapi.." Bocah itu masih ketakutan. Dia belum rela pergi dari mobil yang sejak tadi dia tumpangi.

Pintu mobil terbuka, Dani menarik tangan bocah yang mungkin berusia delapan tahun itu. Alka ingin menghentikan itu tapi akhirnya dia memilih diam tak peduli.

Tidak ada ucapan terimakasih, tapi bocah tadi terus mengamati dengan mata indahnya pada sosok yang menganggap semua ini hanya settingan dalam adegan film belaka. Ya, bocah perempuan itu menatap lekat ke arah Alka.

"Tetaplah hidup." Ucap Alka seperti memberi semangat pada bocah perempuan yang tidak dia ketahui namanya.

Mobil Dani kembali berjalan cepat, menembus gelapnya malam yang pekatnya menyamai untaian rambut mak lampir yang habis treatment hair bleaching.

Sampai di apartemen, Dani tidak ingin banyak bicara. Sudah lewat tengah malam. Dia duduk di sofa setelah melepas kemeja dan sudah menggantinya dengan kaos putih polos miliknya.

Alka? Dia menggeleng pelan melihat magernya seorang Dani. Alka bebersih dulu sebelum dia menyusul Dani mengarungi alam mimpi.

"Di sini, perbuatan baik belum tentu benar mas. Jangan ulangi memberi tumpangan pada orang asing yang tidak kamu kenal." Ucap Dani yang ternyata belum tidur.

"Aku akan ingat itu." Ucap Alka merasa sedikit bersalah.

"Bagus!" Dani mengetikkan sesuatu pada ponselnya. Setelah itu dia kembali memejamkan mata.

'Tadi aku menurunkan anak kecil, perempuan, usianya sekitar delapan tahun di King's Road. Cari tahu siapa dia! Lakukan secepatnya!'

Isi pesan yang Dani kirim kepada anak buahnya. Meski terkesan cuek dan masabodo, ternyata Dani memiliki perhatian yang tidak perlu ditunjukkan. Dia bergerak sesuai keinginannya. Dani terganggu dengan kalimat Alka yang meminta bocah perempuan tadi tetap hidup.

'Dia sendiri butuh motivasi untuk bertahan hidup tapi berkata bijak dengan memberi semangat pada makhluk lain agar tetap hidup! Jika ini shooting film, dia cocok memerankan tokoh penasehat atau seorang motivator! Tapi sayang, mukanya lebih mendukung jika dia berperan sebagai badboy atau mafia yang kurang kasih sayang di hidupnya!' Dani terpejam tapi pikirannya mengembara dengan cuitan-cuitan di dalam kepalanya yang hanya dia sendiri saja yang tahu.

1
尺o
nahhhh yok dan taklukkan ai💪🏻
尺o
apa perhatian kamu ke starla akan menimbulkan rasa?? rasa strawberry apa rasa jeruk
尺o
gercepnya dani
⏤͟͟͞R ve
Wahh Pak Jawit, to the poin kali, mau gak tuhh Dani 🏃‍♀️
⏤͟͟͞R ve
Sepertinya Starla mulai kepincut sama Alka ☺
尺o
ternyata mereka orang yang sama ditempat yang berbeda
尺o
ai sama Dani aja
尺o
koq bener sih om
尺o
rabies 🤣🤣
Riaa Imutt
deal 💪
ⓉᵃᵗᵅⒽᵃˡⒷᶥⓇᵘⁿʸ
dani sudah dapat lampu hijau dari pak jawir tinggal meluluhkan hatinya ai aja🤭🤭🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Me mbaca
ihiiir..pilihan yang tepat pak Jawir....itu memang jodoh yang pas buat Aini...
Riaa Imutt
waa iki...
bikin salah paham nanti nya
Riaa Imutt
manggilnya udah dek ama abang aja hhiihiihii
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
duh Al, perhatianmu itu lama² bikin Starla mleyot lho..😶‍🌫️😶‍🌫️😶‍🌫️
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
mirip temenku nih..
makan susah, pikirannya semrawut, kerjaannya minum es teroosss..
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
kok bisa lelaki red flag kek Dion lolos sensor Mr. J sih😳
untung aja Mr. J masih punya Dani yg bisa diandalkan
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
Daebak..
keren deh Om 🫰
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
pasti Jedar jeder dah tuh hati
ⓉᵃᵗᵅⒽᵃˡⒷᶥⓇᵘⁿʸ
belum ada roman² di antara keduanya 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!