NovelToon NovelToon
MATA HATI TERLUKA

MATA HATI TERLUKA

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Aliansi Pernikahan / Pelakor / Keluarga / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Masuk ke dalam novel / Tamat
Popularitas:448.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Napp

Hampir 2 tahun sudah pernikahan yang dilandasi perjodohan harus bubar, pernikahan nissa dan Herman harus berakhir karena orang ketiga yang tak lain adalah sepupu jauh ya sendiri, dengan kepintaran yang dimiliki nissa dia bisa membalas rasa sakit hatinya kepada suami dan sepupunya itu, tapi lebih jauh dari itu ternyata ada rahasia yang disimpan Herman rapat-rapat dari istrinya dan selingkuhannya untuk dapat melancarkan aksi Herman tersebut. Pada akhirnya apakah Nissa bisa melepaskan diri Dari suami benalu dan sepupu yang toxic itu?
Ikutin terus ceritanya dan terimakasih sudah mampir di cerita pertama saya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Napp, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 POV NISSA

Hari pun berlalu dan semua aset atas namaku sudah aku ubah nama atas nama mamah ku, tanpa sepengetahuan mamahku tentunya nanti saja aku beritahukan dia, tapi kalo tidak ada bukti mamah tidak akan percaya dan aku paling anti memberikan Video itu, bisa-bisa mamah langsung marah karena mamah sangat menyayangi mas Herman, walaupun tidak menyukai Fina dan tidak setuju Fina tinggal di rumah ini, dan untungnya ajuan cuti ku selama 2 Minggu di setujui oleh bos galak itu akhir bulan ini. Oh indahnya! saatnya aku untuk bersantai dan melanjutkan rencana ku.

Saat ini aku sedang ada di kantor dan sebentar lagi istirahat. Aku berencana untuk makan di restoran steak untuk memanjakan diriku yang sebelumnya tidak pernah aku lakukan karena harus memikirkan kebutuhan rumah dan keinginan mas Herman yang kadang menyebalkan.

Saat sedang jalan bersama Sera keluar karena sudah masuk waktu istirahat, tiba-tiba HP ku berbunyi ada panggilan dari mas Herman.

"Haloo, assalamu'alaikum, kenapa mas?" ucapku.

"Dek mobil kamu gimana sudah bener belum, nanti di jemput gak?"

"Belum mas sepertinya kerusakan nya lumayan parah, kayanya aku mau jual mobil ku saja mas!" ucapku.

"Kalo kamu jual mobil, lantas nanti kalau kamu mau kemana-mana susah dek!" Ucap mas Herman sedikit agak kesal.

"Kan ada mobil kamu mas, aku kan sampai akhir bulan ini aja, dan uang hasil penjualan mobilnya untuk pegangan aku nanti juga tabungan kita kedepannya.Ya sudah mas, aku mau pergi dulu sama Sera, nanti kita lanjutkan lagi pas di rumah, jangan lupa jemput seperti biasanya ya mas.!"

"Padahal aku mau pake buat ketemu Fina mobil nya, sial banget! kalo kaya gini gagal kan ketemu Fina. Gimana ya biar tetep ketemu Fina?" pikirku mas Herman kesal.

Setelah telepon berakhir aku dan Sera mulai melanjutkan perjalanan kami ke restoran, di depan kantor.

"Nissa lu jadi cerai sama tuh si da' Jul?" tanya Sera penasaran.

"Jadi, semuanya udah gue urus, aset atas nama gue juga udah gue ubah, biar dia gak minta harta Gono-gini."

"Emang ada aset atas nama dia ya?" tanya Sera lagi.

"Gak ada, cuma mobil dia doang, tapi secara dia kan taunya aset kita itu cuma rumah sama mobil doang," jelasku.

"Laki lu gak tau tentang aset lainnya apartemen sama usaha lu gitu."

"Gak tau dia, tentang butik sama restoran aku dia gak tau, yang dia taunya cuma gue itu pegawai kantoran doang."

"Rada oon juga ya laki lu! harus nya dia mikir ya, lu bisa beliin dia mobil bisa menuhin semua kebutuhan uang dari mana? dari gaji mu doang ya pastinya gak cukup."ucap Sera.

"Ia juga ya, dia gak ngeh, tapi baguslah jadi dia gak nuntut apa-apa nantinya dan gak nyusahin," ucapku lagi.

Pesanan kami pun datang, dan kami pun memandang steak ini dengan lapar, wanginya semerbak menggoda seperti semua beban salam pundak ini hilang lenyap setelah memandang steak ini, walaupun agak mahal, memang ini premium jadi gak nyesel dah aku makan disini untuk memanjakan diriku sendiri batinku, kami pun makan dengan penuh candaan dan hikmatnya.

Selesai makan aku pun mengambil HP ku dan mengecek histori chat mas Herman, hmmm dasar ulet keket pantas saja mas Herman nanyain mobil, jadi mereka mau jalan-jalan malam ini.

"Sera liat deh chat mas Herman sama ulet keket itu!" ucapku sambil menyerahkan HP ku kehadapan Sera.

Mas Herman ( Sayang kapan kamu pulang? )

Fina ( kenapa mas, kangen ya? kita ketemuan aja di luar yuk, udah lama nih gak di ajakin shopping, mas! )

Mas Herman ( ia tar kita shopping tapi melipir ya )

Fina ( mas genit deh )

Mas Herman ( aku kangen sama goyangan mu itu, kangen tiap hari, sama servis kamu juga )

Fina ( jemput aja nanti jam 3 sore mas, bilang aja sama mba Nissa, pulang telat)

Mas Herman ( ia nanti tunggu ya, sayang )

.............

mas Herman ( sayang kayanya gak jadi dah nih nyonya minta jemput )

Fina ( lah memang mobilnya mba Nissa kemana? minta jemput segala, manja banget dia biasanya juga gak pernah minta jemput! )

Sera membaca chat itu dengan gaya seperti ingin muntah saja sambil cengengesan.

"Lu kerjain aja Nis, lu ambil mobilnya biar dia gak enakan gitu! apalagi si ulet keket itu shopping mulu kerjaannya enak banget ya dia!" ucap Sera kesal.

"Ia besok rencana mau gue ambil mobilnya jadi mas Herman naik motor aja atau naik taksi online aja, lagian tempat kerja mas Herman, Deket kok."

"Lu gak kesel apa? ulet keket itu ngabisin duit suami lu sementara lu di kasih sejuta doang sebulan sama suami lu itu," tanya Sera.

"Kesel sih tapi tenang aja gue udah dapat gantinya, tabungan mas Herman udah gue ambil semuanya, terus kan barang-barang ulet keket itu udah gue jual dan hasilnya juga cukup lumayan."

"Ia bener lu Nis, kapan jadinya lu mau cerein laki lu yang gak guna itu?" tanya Sera lagi.

"Secepatnya! tapi gue bingung cara nyampein ke keluarga besarnya, gue pengen banget grebek mereka! kalau mereka lagi enak-enak di rumah, biar Viral tuh Video, biar karir mas Herman hancur sehancur hancurnya, cuma belum nemuin aja kapan waktu yang pas buat ngelakuin semua itu!" ucapku penuh dengan dendam.

"Kenapa gak lu buat sendiri aja kejadiannya?"

"Semacam jebak batman gitu, tar deh gue pikirin. Balik ke kantor yuk! bentar lagi waktunya masuk."

" Yuk akh, cus..." ucap Sera

kami pun meninggalkan restoran ini dan kembali menuju kantor dengan perasaan bahagia walaupun hati ini masih sedikit sakit karena ulah mereka berdua.

Waktu pun cepat berlalu gak kerasa udah waktunya pulang, aku pun meninggalkan ruangan ku dan menuju ke lobby kantor dan kulihat sudah ada mobil mas Herman di parkiran, kami pun menaiki mobil dengan keheningan tanpa ada obrolan apa pun, lebih tepatnya aku males ngobrol sama dia.

"Mas kamu kan sekolahannya Dekat dari sini? ya jadi kalo pake motor gak pa pa dong mas!" ucapku saat baru saja turun dari mobil menuju ke rumah dan kita pun saling duduk di ruang depan.

"Maksudnya apa dek?" tanya mas Herman.

"Maksud aku untuk sementara ini sampai akhir bulan ini aja, aku bawa mobil kamu ya, masalahnya mobil aku kan mau aku jual dari pada kamu capek bulak-balik jemput aku, mending kamu bawa motor aja mas, sedangkan mobil mas aku yang bawa. Gak apa-apa kan mas? masa kamu gak bolehin sih, aku kan selalu ngasih apa yang kamu mau, mobil itu pun juga aku yang belikan kan mas."tanyaku memaksa dengan halus.

"Maksudnya mau di pinta lagi mobilnya sama kamu dek, kan udah kamu kasih ke aku," jawab mas Herman menahan kesal.

"Bukan, sampai akhir bulan ini aja kok, kamu pelit sih mas! perhitungan banget, selama ini kan aku gak pernah loh perhitungan sama kamu?" ucap ku kesal

"Ya sudah sama atur kamu aja dek" mas nurut aja. mas Herman mengiakan.

"Mana surat sama kunci mobilnya mas?" tanyaku.

"Ini dek kalau soal BPKB ada di kamar di ambil aja tar ya" ucap mas Herman berlalu ke kamar.

Yes...akhirnya mobil sudah aku dapetin ulet keket itu sudah gak bisa lagi naik mobil seenaknya, semua yang kamu miliki mas, akan aku dapatkan kembali dan kamu akan keluar dari rumah ini tanpa membawa apa-apa sama halnya seperti sebelumnya kamu masuk kerumah ini juga tanpa membawa apa-apa. Kemarahan di hatiku tiap hari semakin besar pada dua da' Jul itu, setelah rumahku di jadikan tempat Zina mereka, rumahku jadi kotor, aku harus mengusir Fina secepatnya dari sini tapi gimana caranya? batinku.

Aku pun ikut naik ke atas ke kamarku bersama mas Herman,  saat naik tangga sayup-sayup terdengar mas Herman sedang menelpon seseorang, bergegas aku mendekati pintu kamar dengan pelan-pelan lalu aku dengarkan di balik pintu agar tak ketahuan.

"Ia sayang maaf, hari ini gak jadi, kan sudah aku jelasin tadi, aku harus jemput nyonya dulu. Sekarang aku sudah gak bisa pake mobil lagi sampai Nissa berhenti dari pekerjaan, sabar ya sayang 4 hari doang kok, sampai akhir bulan. Habis itu kemanapun kamu pergi aku pasti anterin. Ia mas janji , udah dulu ya takut Nissa naik ke atas mas mau mandi dulu." Ucap mas Herman dengan lembut ditelpon.

Sepertinya mas Herman mau mandi, aku punya ide segera aku turun ke bawah mencari bibi.

"Bi di mana?" tanyaku pelan sambil aku mengitari dapur.

"Ia non i'm here, Aya naon Non?" jawab bibi belibet.

"Duduk bi aku mau ngobrol sama bibi" lalu kami pun duduk di meja makan.

"Bi belom masak makan malam kan?"

"Belum Non, mau di masakin sekarang?"

"Tar aja bi, baru jam setengah jam 5 an, gini bi tar kalo masak lauknya sederhana aja ya Bi, tahu tempe aja udah 2 itu aja sama sambelnya. Terus aku mau ngomong sama bibi, selama 2 Minggu ini bibi pulang kampung aja dulu, aku kasih cuti bibi, aku mau ngerjain si ulet keket Fina bi!" ucapku pelan takut mas Herman kedengaran sambil aku melirik ke arah tangga takutnya mas Herman tiba-tiba turun, bisa berabe nanti rencananya.

"Tapi gak di pecat kan bibi, non? terus nanti kalo masak tempe tahu doang, gimana tuan Non tar nanyain?"

"Tenang aja bi, biar aku yang hadapin, bibi bawa masuk ke kamar bibi, sayuran yang ada di kulkas ya bi, biar gak ketahuan ya."

"Siap non! bibi beres-beres sekarang ya non."

" Ya sudah bi, aku naik ke atas dulu mau mandi gerah."

( Cakap ku dengan bibi ART ku)

Saat tiba di atas, ku lihat mas Herman sudah rapih dan wangi, mungkin dia mau turun ke bawah untuk menonton acara TV kesukaan nya, seperti itulah kesehariannya setelah pulang kerja, cuma makan, nonton TV dan tidur, enak banget hidupnya gak mikirin kebutuhan hidup yang makin sulit, uang bukannya di Kasih ke istri malah di kasih ke pelakor itu buat senang-senang.

"Dek kamu mau mandi? aku turun ke bawah ya," ucap mas Herman sambil tersenyum.

Hanya anggukan yang ku berikan karena aku sudah malas untuk bermanja-manja ria pada mas Herman.

Setelah selesai mandi aku pun memilih pakaian apa yang akan aku pakai di lemari, saat sedang bongkar pakaian tanpa sengaja aku melihat slip gaji di bawah baju mas Herman, lemari kami memang ada yang model baju di gantung dan baju yang di lipat, aku pun segera membaca slip gaji tersebut seketika aku pun kaget ternyata mas Herman bukan bekerja sebagai guru di sekolah, ternyata dia bekerja di BUMN dan gajinya sama denganku 7 juta, tapi dia bilang selama ini, ya Allah semakin tega suami ku membohongi ku sampai segininya.

1
Ruzita Ismail
Luar biasa
Alevin
pns g da pesangon kak 🥲dan kalau pemecatan itu prosesny g secepet ini
Ria Lita
si Fina gak ada urat malu minta kerjaan make milih segala
Ria Lita
Herman edan
Jetty Eva
ini Nissa apa Fina..??
Jetty Eva
yg benar aq apa saya..???
meris dawati Sihombing
Ia atau iya.. 2 kata ini beda arti thor..
Fajar Ayu Kurniawati
.
Suhartyny Kartyny
laki2 putus urat malu
Suhartyny Kartyny
dasar Herman tidak punya moral dan Fina pelakor
Kasmin Bobihu
jadi gila benaran ha..ha..
Isabell Serinah
lanjut lagi
Myra Myra
karma akan dtg...jgn risau ..
Lee Mba Young
nunggu karma si Herman Wong kok gk berubah ttp Mata duiten
AZ & AR
maling di maling.. saling ngemalingin.. wkwk
Myra Myra
habis Ae ko Herman...tapi terus wat report polis klw ada org dtg ckp umah to dibeli terus...serat 2 ekor yg x SDR diri to trus
Lee Mba Young
𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒈𝒌 𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒔𝒎 𝒑𝒖𝒕𝒓𝒊 𝒌𝒓𝒏 𝑯𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏 𝒈𝒌 𝒂𝒌𝒏 𝒊𝒏𝒔𝒂𝒇 𝒅𝒂𝒏 𝒕𝒕𝒑 𝑴𝒂𝒕𝒂 𝒅𝒖𝒊𝒕𝒂𝒏, 𝒔𝒆𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒋𝒐𝒅𝒐𝒉 𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒏𝒂𝒔𝒆𝒉𝒂𝒕𝒊 𝑯𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏 𝒋𝒅 𝒍𝒃𝒊𝒉 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒈𝒌 𝒎𝒊𝒌𝒊𝒓𝒊𝒏 𝒉𝒂𝒓𝒕𝒂 𝒂𝒓𝒌𝒂 𝒔𝒂𝒋𝒂.
Arie
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Arie
emang gilaaaaa si herman
Lee Mba Young
𝒔𝒆𝒃𝒆𝒏𝒆𝒓𝒆 𝒂𝒌𝒖 𝒌𝒐𝒌 𝒈𝒌 𝒔𝒓𝒆𝒌 𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒓𝒂𝒌𝒕𝒆𝒓 𝒑𝒖𝒕𝒓𝒊 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒓𝒏 𝒌𝒆𝒔𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂 𝒅𝒖𝒍𝒖 𝒌𝒏 𝒅𝒊𝒂 𝒚𝒈 𝒏𝒚𝒐𝒔𝒐𝒓 𝑯𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏 𝒅𝒊 𝒍𝒊𝒉𝒂𝒕 𝑫𝒓 𝒊𝒕𝒖 𝒂𝒆 𝒅𝒊𝒂 𝒅𝒂𝒉 𝒈𝒌 𝒃𝒂𝒊𝒌, 𝒎𝒂𝒔𝒂𝒌 𝑯𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏 𝒏𝒊𝒌𝒂𝒉 𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒉𝒃𝒊𝒔 𝒅𝒑𝒕 𝒌𝒐𝒌𝒐𝒎 𝒚𝒈 𝒔𝒊𝒇𝒂𝒕𝒆 𝒈𝒌 𝒃𝒂𝒈𝒖𝒔 𝒕𝒓𝒖𝒔 𝒅𝒑𝒕 𝒎𝒐𝒅𝒆𝒍𝒂𝒏 𝒑𝒖𝒕𝒓𝒊 𝒚𝒈 𝒈𝒎𝒑𝒂𝒏𝒈 𝒏𝒚𝒐𝒔𝒐𝒓 𝒋𝒖𝒈𝒂.
𝒔𝒆𝒉𝒂𝒓𝒖𝒔𝒆 𝒅𝒑𝒕 𝒚𝒈 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒆𝒏𝒅𝒂𝒍𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒎𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒉𝒆𝒓𝒎𝒂𝒏 𝒈𝒌 𝒎𝒂𝒕𝒂 𝒅𝒖𝒊𝒕𝒂𝒏 𝒍𝒂𝒈𝒊. 𝒈𝒌 𝒏𝒈𝒖𝒔𝒊𝒌 𝒂𝒏𝒂𝒌𝒏𝒚𝒂 𝒍𝒂𝒈𝒊.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!