Rebecca tidak pernah menyangka kemiripan wajahnya dengan seorang putri konglomerat akan membawa malapetaka baginya saat wanita itu menjebaknya untuk menikah dengan tunangannya sendiri.Dan di saat cinta dihatinya mulai tumbuh kepada pria itu,Eva kembali datang untuk meminta tunangannya kepada Rebecca.
bagaimana kisah cinta ketiga manusia itu ikuti lanjutan cerita ini jangan lupa dukungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5 ~ Kenapa kami bisa mirip ~
Rebecca bersiap-siap hendak pergi mencari pekerjaan lagi,dia semakin semangat mencari pekerjaan untuknya karena uang simpanannya sudah tidak banyak,sementara neneknya harus rutin minum obat yang begitu mahal harganya.
"Nenek aku berangkat mencari kerja dulu doakan hari ini aku berhasil,nenek jaga diri disini,makanan sudah aku siapkan jangan lupa makan ya!" Ucap Rebecca,sambil meraih tangannya neneknya lalu menciumnya.
Rebecca berjalan keluar dari gang rumahnya,dia tidak tau jika seseorang sudah menunggunya di depan gang.Pada saat dia keluar dari dalam gang seorang pria membuka pintu mobilnya lalu menarik Rebecca untuk masuk ke dalam mobil itu.
"Tolong....Jangan....,siapa kalian jangan ganggu aku,kalian salah orang aku mohon nenekku menunggu ku di rumah." Ketiga pria itu mengabaikan teriakan Rebecca dan mereka menutup mulut Rebecca agar tidak mengundang perhatian orang lain.
Mereka membawa Rebecca ke rumah milik keluarga Bram,tidak ada satu orang pun pelayan yang di ijinkan untuk melihat itu dan mereka sengaja menyuruh pelayan berdiam di dapur untuk sementara.
Rebecca di bawa oleh seorang pria menuju kamar Eva,di sana Bram dan istrinya begitu juga dengan Eva sudah menunggu kedatangan Rebecca.Rini segera bergegas membuka pintu kamar lalu menarik Rebecca masuk ke dalam kamar dan dia menyuruh pria itu segera pergi setelah dia membayar gajinya.
"Papa,ini wanita yang aku ceritakan."
"Nyonya kenapa anda membawaku ke tempat ini?" Rebecca merasa heran dengan dengan gelagat wanita yang baru saja di kenalnya.
"Kamu diam saja,Eva cepat kamu keluar dari dalam sana kamu ngapain lama-lama di kamar mandi." Sementara Bram masih sangat bingung kenapa wanita ini begitu mirip dengan putrinya.
"Aku tidak percaya dengan mataku,kenapa bisa dia begitu mirip dengan putri kita," Bram terus menatap Rebecca,bahkan sampai matanya tidak beralih sedikit pun membuat Rebecca semakin ketakutan.
"Nyonya tolong lepaskan aku,nenekku menungguku di rumah,aku tidak tega meninggalkan dia di sana sendirian." Ucap Rebecca,dia curiga keluarga kaya ini memiliki rencana jahat kepadanya.
"Ma,perutku sangat sakit rasanya aku ingin pingsan."Eva keluar dari dalam kamar mandi dia begitu tercengang saat melihat wajah Rebecca yang sangat mirip dengannya,yang membedakan mereka hannya tubuh Rebecca sedikit lebih berisi dan dadanya juga montok.
"Siapa kamu?" Kenapa wajahmu begitu mirip denganku,pa...Jangan-jangan kamu selingkuh sampai memiliki anak di luar sana?"
"Diam kamu,papa juga tidak kenal dengan wanita ini kenapa dia bisa mirip denganmu_"
"Sudah-sudah itu nga masalah mama sudah baca katanya di dunia ini kita memiliki wajah yang mirip dengan orang lain,jadi bisa saja kamu mirip dengannya,dan mungkin ini juga cara Tuhan untuk menolong kita." jawab Rini.Sementara itu Rebecca masih bingung dengan orang kaya ini.
"Hei.. siapa nama kamu?"
"Rebecca nyonya!"
"Baiklah aku ada tugas untukmu,mulai hari ini namamu akan menjadi eva,kamu tinggal di sini dan belajar menjadi seperti putriku ini,kamu akan menggantikan putriku ini untuk menikah dengan pria kaya, selama delapan bulan setelah itu kamu bisa pergi dari kehidupan menantuku dan di gantikan oleh putriku ini kembali,aku akan membantu mu untuk mengobati penyakit nenekmu,dan akan memberikan kamu bayaran yang cukup mahal." Rebecca masih bingung dengan ucapan wanita itu,dia tidak mengerti kenapa dia harus mengantikan putrinya untuk menikah dengan pria itu,
"Kenapa aku harus menggantikan nya menikah kenapa tidak dia saja yang langsung menikah?
"Kamu tidak punya hak untuk bertanya disini,tugasmu hanya mengikuti semua aturan ku,mengerti?" Rini tampak kesal dengan Rebecca yang tidak menjaga ucapannya.
"Maaf nyonya aku tidak mau melakukan itu,aku takut jika suatu saat akan ketauan." Rini membelalakkan matanya,dia tidak percaya kalau Rebecca akan menolak permintaanya di saat dia sangat membutuhkan uang dan pekerjaan,untung saja dia sudah mengatasi itu semuanya.
"Baiklah jika kamu tidak setuju,itu artinya kamu tidak mencintai dia." Ucap Rini sambil menunjukkan Poto neneknya yang di bawa oleh tiga orang pria.
"Nenek....Lepaskan nenek ku,apa yang kalian lakukan kepada nenek ku?" Seketika wajah Rebecca ketakutan,dia sangat tau persis neneknya pasti sudah sangat khawatir.
"Aku akan langsung menyuruh para pria itu membawa nenekmu ke rumah sakit setelah kami menandatangani surat perjanjian ini." Ucap Rini lalu mengambil map dari balik bantal dan meletakkan di atas ranjang.Karena sudah sangat ketakutan tampa pikir panjang,Rebecca membaca sekilas dan dia menandatanganinya langsung.
"Lepaskan nenekku,kamu wanita jahat,aku menyesal sudah membawa mu ke kontrakan ku hari itu." Ucap Rebecca,dengan wajah penuh kebencian.
"Mulai hari ini kamu tinggal di rumah ini,dan kamu bisa memakai seluruh pakaian,tas,sepatu milik Eva,suatu saat kamu bisa mengambilnya untukmu,dan kamu harus belajar semua tentang eva,aku tidak ingin calon menantuku curiga kepada mu nanti." Ucap Rini.Dan saat itu tiba-tiba Eva kembali berlari ke kamar mandi dan di sana dia kembali muntah-muntah.
Rebecca sekarang mengerti kenapa dia harus menggantikan wanita itu,mungkin karena dia hamil di luar nikah dan mereka tidak ingin keluarga calon suaminya mengetahui kehamilan istrinya.
"Hmm...Aku mengerti sekarang,baiklah aku akan belajar semampuku yang penting nenekku segera pulih dan aku akan mengantarnya kembali ke kampung nanti,setelah dia kembali sembuh." batin Rebecca.
"Ingat jangan coba-coba untuk mencintai tunangan ku,kalau kamu ingin selamat dari ku,"
"Iya mbak,aku juga tidak ingin melakukan ini semua,tapi karena mbaknya aku juga jadi kena getahnya." Jawab Rebecca dengan jutek,dia sangat tidak suka kepada wanita yang begitu mirip dengan wajahnya.
Bram mengusulkan supaya rebecca dan Eva tinggal satu kamar,agar Eva lebih mudah mengajari Rebecca semua tentang dirinya,walaupun Eva sangat keberatan dia harus menyetujuinya.
Sebenarnya dia sangat tidak ikhlas memberikan tunangannya yang tampan dan kaya kepada wanita miskin seperti Rebecca
dia takut suatu saat Rebecca jatuh hati kepada tunangannya tetapi karena keadaanya yang sangat tidak memungkinkan untuk saat ini akhirnya dia menyetujuinya.
Rebecca menatap lurus ke luar jendela kaca,dia merindukan neneknya,dia takut sesuatu terjadi kepada neneknya sementara dia tidak punya ponsel untuk menghubungi salah satu dari ketiga pria itu,untuk sekedar tau kabar neneknya saja.
"Nyonya,bisakah anda meminjamkan aku ponselmu,aku ingin mengetahui keadaan nenekku,cuma dia keluarga yang kumiliki." Ucap Rebecca mendekati Eva,wajahnya sedikit memohon berharap wanita itu meminjamkan ponselnya itu.
*** bersambung***
