BOSS WITH BENEFIT
Dua orang yang memiliki kromosom berbeda, kini tengah bergelung di bawah hangatnya selimut tebal yang menutupi tubuh polos mereka.
Kedua manusia itu, baru saja berkenalan dua jam yang lalu di lantai dansa sebuah klub malam. Namun kini sudah berakhir dengan berbagi peluh bersama. Menikmati indahnya surga dunia.
Bukan karena pengaruh minuman keras, atau bukan juga karena pengaruh obat. Namun karena sang pemilik kromosom XX yang menginginkannya.
Putri Regina Prayoga, gadis berusia 28 tahun yang hendak menyerahkan diri kepada sang kekasih yang telah di pacarinya selama 3 tahun belakangan ini, harus menelan pahitnya pengkhianatan.
Tepat di hari jadi mereka yang ke 3, Regina yang akan memberi kejutan kepada sang kekasih, justru mendapatkan kejutan yang lebih besar. Ia mendapati Alvino, sang kekasih, tengah bergelut dengan sekretarisnya di ruang tamu apartemen pria itu.
Membanting pintu dengan kasar, gadis itu berlari meninggalkan dua manusia yang tengah sibuk berbagi peluh.
Hari masih sore, Regina memutuskan mengunjungi salah satu klub malam di pusat kota untuk menenangkan dirinya.
Sampai di tempat yang khusus untuk orang-orang dewasa itu, Regina memasan segelas minuman kepada seorang bartender.
Ia bukan wanita lemah, ia memiliki kemampuan meminum alkohol yang sangat tinggi.
Ketika ia telah menghabiskan 3 gelas cocktail berkadar alkohol sedang, matanya tanpa sengaja melihat seorang pria yang tengah duduk sendirian di atas sofa, di dekat lantai dansa.
Regina pun menghampiri pria itu, mengajaknya berkenalan. Berbasa-basi, hingga mereka sampai ke dalam sebuah kamar hotel.
“Jadi, sebenarnya hari ini kamu berniat menyerahkan diri kepada kekasihmu, nona?” Tanya pria yang baru saja menghabiskan banyak tenaga bersamanya. Pria itu mendekap tubuh polos Regina, mengusap punggungnya dengan lembut.
“Ya.”
“Kamu aneh, nona. Kekasihmu mengajak, tidak mau. Kamu justru menyerahkan diri padaku. Beruntung sekali aku menjadi yang pertama.” Pria itu terkekeh di atas kepala Regina.
“Mungkin dia memang bukan pria yang tepat untuk mendapatkan kesucian ku.” Gadis yang kini berubah status menjadi wanita itu, bersikap masa bodoh. Ia justru mengeratkan pelukannya pada tubuh kekar pria yang entah bernama siapa.
Dentuman keras suara musik di lantai dansa, membuat telinga Regina menjadi tuli. Meski sempat berjabat tangan, ia tak mendengar dengan jelas nama yang di ucapkan pria gagah itu.
Regina mendongak. Ia menatap dengan intens wajah pria itu. Sangat tampan. Memiliki garis rahang yang tegas, hidung mancung, dan jangan lupakan, milik pria itu yang sangat mampu memenuhi segala dahaga para kaum hawa.
“Kenapa?”
“Kita belum berkenalan dengan jelas tadi. Aku tak begitu mendengar namamu.”
Pria itu pun merubah posisi tidurnya, menjadi setengah bersandar pada kepala ranjang.
Regina pun duduk dengan tegak di depannya, sembari mengapit selimut di depan dadanya.
“Tidak usah di tutupi, aku sudah melihatnya tadi.” Pria itu menurunkan selimut yang menutup pemandang indah di depan matanya.
“Aku serius. Mari berkenalan.” Tanpa membenahi selimut yang jatuh di atas pangkuannya, Regina menjulurkan tangan kepada pria tampan itu.
Ia tidak perduli, mata pria itu terus tertuju pada aset berharganya. Lagi pula benar, pria itu sudah melihatnya tadi. Untuk apa di tutupi?
“Kenalkan, Aku Putri Regina Prayoga. Berusia 28 tahun. Kamu bisa memanggilku Regina, atau Gina, asal jangan memanggilku putri, karena aku bukan seorang putri.” Ucapnya tergelak.
Pria itu meraih tangan wanita cantik itu, menggenggamnya erat. Kemudian mengecup punggung tangan itu.
“Aku William, tepatnya William Antony Sanjaya, umurku 32 tahun.”
Regina tersentak mendengar nama panjang yang di sebutkan teman duetnya itu. Ia buru-buru menarik tangannya. Dan meraih selimut untuk menutupi dadanya.
“Ada apa?”
“Jangan katakan jika kamu putra dari pak Antony Sanjaya?”
“Ya, aku memang putra satu-satunya pak Antony Sanjaya, meski aku bukan anak satu-satunya. Aku memiliki saudara perempuan.” Jelas pria itu.
Regina menelan ludahnya kasar. Seperti ada sesuatu yang mengangganjal di kerongkongannya.
“Jangan katakan jika kamu yang akan datang besok menggantikan pak Antony sebagai direktur di Sanjaya Group.”
William mencebikan bibirnya. Kemudian menegakkan posisi duduknya.
“Apa kamu seorang peramal? Bagaimana bisa kamu tau jelas tentang keluarga ku? Padahal kita baru dua jam bertemu?”
Regina membuang nafasnya kasar. Tentu ia tau. Selama dua tahun ini, ia bekerja sebagai sekretaris dari pak Antony Sanjaya. Dan besok, adalah hari dimana atasannya menyerahkan jabatan direktur kepada sang putra.
“Apa kamu salah satu karyawan di SG?”
Regina hanya mampu mengangguk. Ia membayangkan hari-harinya kedepan akan terus bertemu dengan pria ini. Padahal ia hanya bermaksud melakukan cinta satu malam saja. Setelah itu, saling melupakan. Namun takdir berkata lain.
“Departemen mana? Katakan? Biar aku bisa mengunjungi mu setiap saat aku rindu.”
Regina mencebik. Mudah sekali pria itu berucap rindu.
“Aku sekretaris pak Antony.” Ucapnya lirih.
“Apa? Pantas saja mama selalu mengeluh papa yang selalu lembur, bahkan masih bekerja di akhir pekan. Rupanya dia betah di kantor karena memiliki sekretaris sese*si ini.” Tangan nakal William mencubit salah satu aset indah Regina.
“Apa sih, tidak ada seperti itu. Pak Antony memang benar-benar bekerja.” Tukas Regina.
William tergelak mendengar ucapan wanita itu. Ia hanya bercanda, papanya memang penggila kerja.
“Ya, papa ku memang penggila kerja, karena itu mama merengek meminta ku cepat-cepat menggantikan posisi papa, agar pria tua itu punya lebih banyak waktu di rumah.”
William juga menghela nafasnya pelan.
“Padahal aku sudah memiliki cukup uang, dari hasil usahaku, tetapi, melihat mama terus merengek, membuatku kasihan. Lagi pula, aku masih bisa mengurus usaha ku di malam hari.” Imbuhnya lagi.
“Memang apa usaha yang kamu miliki?” Tanya Regina penasaran. Selama ia bekerja dengan pak Antony, ia sudah sering mendengar keluhan pria paruh baya itu tentang putranya yang nakal.
“Klub malam tadi. Dan beberapa saham di tempat teman-temanku.”
Regina menganga mendengar jawaban William.
“Pemilik tempat haram, pantas saja sudah berpengalaman.” Cibir Regina sembari menatap sinis ke bawah perut pria itu.
“Hei, nona. Meski aku pemilik klub malam, aku bukan seorang Casanova.”
“Benarkah? Omong kosong. Papamu selalu mengeluh tentang kenakalanmu.”
“Aku akui, aku memang nakal, tak jarang aku memanggil wanita bayaran, tetapi hanya sebatas jasa mulut. Tidak lebih.” Tangan dan bibir William mempraktikkan apa yang sering mereka lakukan.
Regina menatap kedua bola mata William. Dan ia tidak menemukan kebohongan disana.
“Apa itu artinya aku yang pertama?”
William mengangguk.
“Ah sama saja bohong. Dia—menujuk bawah perut William. “Sudah di sentuh banyak wanita.”
William menarik tangan wanita itu, membuat jatuh ke dalam pelukannya.
“Tetapi milikmu yang pertama di masuki nya.”
William mendekat, hendak mencium. Namun Regina dengan cepat mendorong pria itu. Ia bergegas turun dari atas ranjang.
Dengan tubuh polosnya, memungut satu persatu pakaiannya yang terberai di atas lantai berlapis karpet tebal.
“Mau kemana?”
“Pulanglah, ini sudah malam. Aku harus tidur. Besok ada penyambutan direktur baru.” Jawabnya sembari memakai satu persatu pakaiannya.
“Kamu tidak mandi? Kita mandi saja dulu. Nanti aku antar pulang.” Ada nada ketidakiklasan dari ucapan William.
“Nanti saja di rumah.” Wanita itu meraih tasnya yang tergeletak di atas sofa.
“Gi, tunggu.” William bangun dan meraih tangan Regina.
“Tulis nomor ponselmu.” Ia menyodorkan benda pipih berharga puluhan juta ke tangan Regina.
Wanita itu pun mengetikan deretan angka pada layar benda pintar itu. Kemudian memanggilnya, ponsel di dalam tas pun menjerit.
“Sudah.” Regina mengembalikan ponsel itu ke tangan William.
“Sampai jumpa besok pagi, bos.” Sebuah kecupan wanita itu tinggalkan pada bibir tebal William. Tangannya pun nakal mengusap sesuatu yang menggantung bagian tengah tubuh William.
Dan pria itu hanya bisa mematung, menatap tubuh wanita yang telah memberinya pengalaman baru dalam hidup.
“Oh boy, hanya di kecup dan di belai saja kamu sudah bangun.”
Dia kemudian berlalu menuju kamar mandi untuk menidurkan sesuatu yang tak seharusnya bangun.
.
.
.
Bersambung.
Hai-hai.. selamat datang di novel kedua aku. Semoga novel ini lebih tidak berfaedah ya 😅
Ingat, ini hanya fiktif belaka. Tidak ada ikmah yang bisa di ambil setelah membaca novel ini.
Sekian dan Terima Nasib 🙋♀️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Nuraini Aini
aku baru mampir sepertinya sih seru..
2023-02-02
1
Monkey D Luffy
kau akan bertemunya setiap masa...
2022-10-09
0
sila anastasia
ggj
2022-10-09
0