follow ig. @ Shanyu114
Novel ini di perkenankan untuk 21 ++
Ada Beberapa adegan yang di lakukan orang dewasa.
Elia dokter cantik, harus menerima nasib tragis karena diperkosa oleh Reyhan, pengusaha muda yang memiliki dendam pada kakaknya Elia.
Bagai jatuh tertimpa tangga, Elia yang sudah di perkosa pun melihat dengan mata kepalanya sendiri jika tunangan yang sudah berjalan tiga tahun berselingkuh di belakangnya.
Karena rasa sakit hati yang mendalam membuat jiwa Elia memberontak dan mengubah nasibnya agar tidak selalu teraniaya. Dia membalas dendam pada tunangannya dan Reyhan yang sudah memperkosanya. Berhasilkah Misi Elia? Atau harus gagal karena sebuah rasa cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 5 Restu
Elia berjalan dengan angkuhnya meninggalkan Sean yang mematung.
Sejujurnya dalam hati Elia pun merasakan sakit yang teramat sangat, karena ia begitu di pandang rendah oleh mantan tunangannya.
Elia bekerja seperti biasa, ia tak menggubris sekarang dia sedang jadi bahan gosip terpopuler saat ini. ' Dokter Elia matre, meninggalkan tunangannya, karena akan menikah dengan pengusaha sukses yang lebih kaya dari tunangannya.
Setelah selesai bekerja, Elia langsung pulang menuju apartemen nya. Hari ini ia belum bertemu dengan Nihan, juga belum memberi tahu Kakak nya Aldo, jika dirinya akan menikah dengan mantan calon istrinya.
Elia memijat pelipis kepalanya, ia bingung harus bagaimana menjelaskan kepada kakak dan calon kakak iparnya yaitu Nihan.
Lama berpikir belum menemukan ide, Elia memutuskan berendam air hangat di bathup. Dia menyalakan lilin aromaterapi agar pikiranya sedikit tenang.
Akhirnya ia menemukan cara agar kakaknya mau memberikan restu. Dia bangun dari berendam dan membersihkan diri.
Elia merias diri dengan make up seadanya, karena Elia jarang berdandan. Biasanya ia hanya menggunakan krim pagi juga krim malam, itu pun karena suruhan Nihan.
Tak berselang lama, pintu Apartemen di ketuk. Dapat di pastikan jika itu adalah Reyhan. Elia membuka pintu, lalu keluar dengan tas kecil yang berserempang.
Reyhan hanya melihat Elia sekilas, sebenarnya ia agak terperanjat melihat riasan Elia yang simple dan dengan balutan dress selutut yang terkesan anggun, namun ia tutupi agar Elia tak besar kepala.
" Harusnya aku tak perlu naik ke atas, jika tak mengijinkan masuk. " ucap Reyhan
" Tak perlu basa basi kak, aku rasa ini sudah malam. " ucap Elia yang tak ingin bersikap hangat pada Reyhan. Karena pada dasarnya Elia takut jika rencananya harus gagal karena ia jatuh cinta nantinya.
*
*
Sampailah mereka di kediaman orang tua Reyhan. Elia memandang sekeliling, ternyata Reyhan tak kalah kaya dengan kakaknya. Rumahnya berdiri kokoh dengan halaman yang sangat luas dan di penuhi dengan aneka bunga bunga, seperti kerajaan di telenovela. Elia berdecak kagum karena sekarang ini ia benar benar seperti di dalam novel novel yang di peristri ceo kaya. Tapi sekarang dia merasakanya dan ini adalah nyata.
" Kenapa ? Kamu baru mengetahui jika aku terlahir dari keluarga kaya? " ejek Reyhan yang melihat ekspresi Elia sangat kagum dengan apa yang ia lihat.
" Biasa saja. " jawab Elia membenarkan riasan lalu keluar dari mobil.
Ternyata disana sudah di sambut oleh keluarga Reyhan, mereka terlihat sangat hangat dan ramah.
Reyhan menggandeng Elia, agar ia berjalan. Karena Elia mematung seperti orang yang menyerah sebelum bertanding.
" Dimana tadi Dokter Elia yang angkuh, kenapa tak terlihat sekarang. Satu pesan ku jaga mulutmu, jika tidak ingin rencanamu berantakan, karena Ayahku bukan orang bodoh. " kata Reyhan berjalan santai.
Elia terseyum semanis mungkin menghadapi keluarga Reyhan. Disana ada ibu, nenek, dan ayah Reyhan sepertinya. Karena mereka belum mengenalkan diri.
" Selamat datang di rumah Reyhan nak. " ujar yang mungkin ibunya, sambil memeluk tubuh mungil Elia
" Terima kasih tante. " jawab Elia
" Selamat datang sayang. Kamu cantik sekali, ternyata anak manja itu bisa juga mencari cucu menantu secantik ini ya. " kata nenek itu dengan menciumi Elia
" Terima kasih, nek " jawab Elia
" Sudahlah, mari masuk kita langsung makan saja, karena hari juga sudah malam. Aku takut nak Elia nanti pulang kemalaman. Dan jangan memanggil tante, panggil dia ibu, karena dia juga ibumu " ujar Ayah Reyhan
" Ibu, nenek, kalian tidak menyambutku? " tanya Reyhan
" Untuk apa aku menyambutmu, bahkan kamu tidak punya tata krama, memperkenalkan calon istri setelah undangan di sebar. " jawab ibunya dengan menggandeng Elia
" Maafkan kami bu, saya juga terlalu sibuk akhir akhir ini, jadi belum bisa mengunjungi ibu, nenek dan ayah. " kata Elia dia memberikan sebuah bingkisan untuk calon ibu mertuanya.
" Kenapa kamu repot repot seperti ini? " kata Ibu Reyhan basa basi.
" itu hanya suplemen agar kondisi ibu tetap terjaga, dan itu obat untuk ayah, aku dengar dari kak Reyhan ayah sering cuci darah karena penyumbatan jantung. Obat ini bisa dikonsumsi setiap pagi dan sore hari agar jantung stabil. Dan karena dosisnya rendah bisa di konsumsi setiap hari. Dan dalam plastik hijau ada suplemen untuk nenek agar tetap sehat. " kata Elia yang memperlihatkan isi plastik itu.
Semua berterima kasih pada Elia, karena walau baru pertama kali bertemu, Elia sudah mengetahui seluk beluk penyakit yang di derita keluarga tersebut.
Setelah makan malam, mereka melanjutkan dengan duduk santai berdiskusi tentang rencana pernikahan. Ayah Reyhan yang biasa terlihat dingin, ia bisa bersikap hangat pada Elia seperti anak perempuannya sendiri. Pada akhirnya Elia dapat dengan mudah menaklukkan keluarga Reyhan dengan mudah.
Semua memberikan lampu hijau atau restu untuk acara pernikahan mereka minggu depan.
" Ternyata kamu memang benar benar ratu drama. Aku acungi jempol atas semua kebohonganmu dalam mengelabuhi orang tuaku. Dasar rubah kecil betina, keluargamu memang terlahir sebagi keluarga licik. " ujar Reyhan merendahkan
" Kamu boleh menghinaku, aku bisa terima. Tapi aku tak akan tinggal diam jika membawa keluargaku untuk kau hina. Karena mereka semua adalah orang orang mulia bagi saya. " tegas Elia
Sampai di depan apartemen Elia, Reyhan menurunkan begitu saja, dia tidak ikut turun, walau hanya sekedar membukakan pintu mobil pun tidak. Setelah Elia turun dan berada di luar, Reyhan menancapkan gas begitu meninggalkan Elia yang berdiri mematung melihat perlakuan Reyhan.
" Dasar laki laki tak berperasaan, kamu akan membayar penghinaan ini seratus kali lipat dari yang kurasakan. " gerutu Elia.
Sampai di apartemen milik nya, ia di kejutkan dengan kehadiran Aldo dan Nihan yang sudah menunggu kehadirannya.
" Kak Aldo, kakak ipar kenapa tak memberitahuku jika akan kemari. " kata Elia mencairkan suasana, karena terlihat dari wajah Aldo, aura yang menunjukan ekspresi dingin. Seperti orang yang akan menguliti kelinci hidup hidup.
" Jelaskan maksud semua ini Elia, apa kamu tak menghargai aku sebagai kakakmu? " tanya Aldo
" Kak, sebenarnya aku sudah lama menyimpan rasa pada kak Reyhan, hanya saja aku takut mengungkapkan, karena waktu itu kak Reyhan hanya mencintai kak Nihan, lagi pula statusku dulu juga bertunangan. Tapi sejak aku di khianati oleh Sean, aku bertekad akan menggapai cinta kak Reyhan. Lagi pula kak Nihan sudah akan menikah denganmu, jadi apa salahnya jika aku menikah dengan kak Reyhan? " jawab Elia
" Elia... aku takut jika kamu hanya di permainkan oleh Reyhan, karena dia membenci aku dan kakakmu. " kata Nihan
" Kakak tenang saja. Aku akan membuat kak Reyhan bertekuk lutut padaku. Dan lagi pula keluarganya sangat hangat pada ku. " kata Elia
Setelah menjelaskan kebaikan kebaikan Reyhan dan keluarganya dengan segala kebohongan, akhirnya Aldo dan Nihan pun hanya bisa merestui keduanya.
meskipun setuju kembali bersatu tp tetap berharap wanita selalu menang hhhhhh