Dosenku Sang Casanova

Happy reading ☺️

🍁🍁🍁

"Nikmatilah sayang..aku akan mengajarimu." ucap Alex menyeringai sambil membawa Jenni menuju ranjang.

Jenni meronta-ronta dalam gendongan Alex, tapi apalah daya ia pun tidak mungkin bisa melawan Alex karena tangan nya pun sudah di pegang erat oleh tangan Alex.

Alex mulai melancarkan aksinya tanpa peduli teriakan Jenni, namun lama-kelamaan teriakan Jenni menjadi lirih, bahkan sekarang hanya terdengar suara de*sah*an milik Jenni.

Alex menyeringai penuh kemenangan melihat Jenni mulai terbuai dan menginginkan lebih, ia mulai membuka seluruh pakaian nya dan pakaian Jenni.

Alex sudah memposisikan miliknya bersiap menorobos gawang Jenni.

"Stop!" Pekik Jenni yang berhasil membuat Alex terkejut menatap tak percaya padanya, bagaimana tidak? saat ini Alex hampir saja bisa menerobos gawang itu, namun langsung dihentikan oleh teriakan Jenni.

"Why..??" Pandangan Alex langsung tertuju pada Jenni dengan penuh tanda tanya, karena ia pikir Jenni akan setuju untuk melakukan itu seperti mahasiswa lain yang pernah ia kencani.

Tapi apa ini?? Jenni malah menghentikan kegiatan nya saat dia hampir saja akan memasuki nya.

"Saya tidak bisa maaf pak, saya hanya ingin melepaskan mahkota berharga ini hanya untuk suami saya nanti." Jenni menunduk takut, tak berani menatap tatapan tajam Alex.

Meski dalam hati begitu kecewa, tetapi akhirnya Alex menghentikan aksinya.

"Baiklah, aku tidak akan memaksamu." katanya seraya bangkit dari atas tubuh Jenni.

"Tidurlah! aku akan pergi dan mungkin akan kembali besok pagi!" kata Alex datar sambil membuka pintu kamar.

duarr

Jelas Jenni terlonjak mendengar pintu yang dibanting oleh Alex dengan sekuat tenaga.

Sejujurnya Jenni juga menginginkan lebih, tapi apalah daya. Ia tidak mungkin mengorbankan masa depannya hanya untuk kenikmatan sesaat.

Sehingga dengan berat hati Jenni menolak Alex, walaupun sebenarnya Jenni sangat kasihan melihat raut wajah Alex yang sangat tersiksa itu menhan gai*rah nya dan dengan penuh kekecewaan meninggalkan Jenni begitu saja.

...-----...

Di tempat lain, seorang pria yang sedang menunggangi wanita untuk melampiaskan hasrat nya dengan penuh kenikmatan harus mendapatkan panggilan dari boss nya.

Dengan terpaksa menerima panggilan itu

"Dion kau siapkan jallang untukku bawa ke hotel seperti biasa." ucap orang di seberang sana. Siapa lagi boss Dion jika bukan boss bejadnya, Alex.

Tutt.

Belum sempat menjawab sambungan telepon telah diputus sepihak.

Sungguh, Dion benar benar kesal karena kenikmatannya terganggu. Dengan terpaksa Dion menghentikan aksinya kemudian bangkit memunguti baju yang tadi sempat teronggok.

Setelah itu dia mencari jallang sesuai keinginan boss nya itu, mengantar sampai ke hotel.

...----------------...

Sementara Jenni yang masih di kamar tempat dengan tubuh yang hanya terbungkus selimut duduk bersandar kepala ranjang sambil merenungi kejadian tadi.

"apa yang telah aku lakukan?."

"Oh tuhan.. maafkan aku, kenapa aku bisa berbuat hal senekat itu ? " Jenni merutuki dirinya sendiri akibat ulah bodohnya.

Pikirannya terus saja dihantui oleh rasa sesal yang telah ia lakukan.

Kenapa dia berani seperti itu ?

padahal jika dengan pacarnya dia tidak akan melakukan lebih dari sekedar kissing.

Entahlah !

Terkadang manusia kerap kali kehilangan akal sehat demi memburu kenikmatan sesaat.

Jenni akan mengingat selalu kejadian tadi, dan tak akan pernah mengulangi hal seperti tadi yang sedikit saja jika tadi tidak segera sadar maka habislah dia !

Mungkin dengan kejadian tadi, dapat menjadikannya sebuah pelajaran berharga !

bahwa mengendalikan naf*su itu sangatlah penting.

Jika musuh dirinya adalah naf*su maka tidak ada seorangpun yang bisa menolongnya.

Seseorang yang tidak bisa mengendalikan nafsu, maka ia akan menjadi hamba nafsu. Demi bisa memuaskan nafsu nya banyak orang kehilangan hal berharga dalam hidup nya, karena segala cara akan dilakukan supaya tercapai sebuah kepuasan

...----------------...

...TBC...