Kisah yang indah bagai di negeri dongeng. pernikahan yang megah dan mewah, suami yang tampan dan kaya raya, serta mau menerima ia apa adanya, benar-benar di rasakan Kim Hyuri di kehidupan nyata.
Suaminya, Dominic Kiehl benar-benar mencintainya. sehingga apapun yang Yuri mau, dengan mudah ia dapat kan.
Namun, di setiap pernikahan pasti akan ada badai yang mendera. tuduhan palsu, fitnah keji, hingga goyahnya kepercayaan.
Akankah semua keindahan dan kebahagiaan ini bertahan??..., atau cukup sampai disini dan saling merelakan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Tsania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengantar
Pagi datang, dan Biexiu sudah berkutat di dapur. ya, ia bangun sangat pagi untuk membuat sarapan yang akan mereka makan berdua.
Semenjak Hyuri hamil, Biexiu lebih sering membaca artikel dan buku tentang ibu hamil. mulai dari perubahan mood, emosi yang naik turun dan nafsu makan yang terkadang bertambah atau berkurang.
Ia berusaha berhati-hati dalam menyiapkan makanan untuk Hyuri. ia juga mengikuti petunjuk artikel dan buku yang ia baca agar tidak menyiapkan makanan yang memiliki aroma menyengat. karena itu biasanya, bisa memicu rasa mual dan menurunkan nafsu makan ibu hamil.
Jadi, pagi ini ia hanya membuat sandwich, jus apel + wortel di tambah sedikit madu.
Selesai menyiapkan sarapan, Biexiu segera mandi sebelum mengantarkan makanan itu ke kamar Hyuri. hm, ia khawatir aroma tubuh atau bau bajunya setelah memasak membuat Hyuri mual atau tidak berselera makan.
Setelahnya, ia baru membawa sarapan mereka ke kamar Hyuri.
Biexiu membuka pintu kamar perlahan. Hyuri nampak masih tertidur di ranjangnya. perlahan, Biexiu meletakkan nampan berisi dua potong sandwich dan dua gelas jus di meja. ia lantas berjalan mendekati tirai dan perlahan menarik tirai itu agar sinar matahari, bisa masuk ke kamar Hyuri. tidak lupa, ia juga membuka pintu menuju balkon dan jendela kaca.
Tubuh Hyuri nampak bergerak dan menggeliat perlahan merasakan udara pagi dan sinar matahari yang merangsak masuk melalui celah-celah apartemen itu.
Ia menoleh ke arah jendela. nampak, seorang pria sedang merapikan tirai dan mengikatnya. Biexiu tersenyum menyapa gadisnya. Yach, memang asli cantik alami. bahkan, saat bangun tidur pun Hyuri nampak begitu cantik dan natural.
"Selamat pagi.", sapa Biexiu. ia begitu senang, senyumnya merekah indah. pria itu berjalan menghampiri Hyuri dan berakhir duduk di tepi ranjang.
"Bagaimana?!. apa semalam kau tidur dengan nyenyak?.", tanyanya, saat ia sudah berada di depan wajah gadisnya. Hyuri terdiam menatap wajah pagi Biexiu.
Pria tampan dengan hati tulus, sikap ramah, hangat dan perhatiannya. semalam, membuat Hyuri menangis hingga tertidur karena memikirkannya.
"Hei!..., are you ok?.", tanyanya lembut, memastikan. wajahnya nampak khawatir, saat menyadari kantung mata Hyuri sedikit membengkak.
Ia menyisipkan anak rambut yang menutupi pandangan Hyuri. tangannya lembut mengusap sisi pipi gadis berkulit putih bersih itu. kedua bola mata Biexiu memandang lekat, menunggu jawaban dari Hyuri.
Gadis itu meraih tangan Biexiu yang masih berada di pipinya, ia tersenyum kecil menjawab pertanyaan Biexiu. berusaha menunjukkan bahwa ia baik-baik saja, sehingga pria itu tidak perlu khawatir dengan dirinya.
"Aku baik.", ujarnya, setelah lama terdiam. nampak Biexiu tersenyum tipis. raut wajahnya, menunjukkan betapa lega perasaannya.
"Ok. mau sarapan atau mandi dulu?!.", tanyanya.
"Hari ini, kita harus mengantar Momo dan Jake ke bandara.", ujarnya. Momo terdiam sejenak mendengar penuturan pria di depannya.
"Aku, memberikan hadiah liburan honey moon pada mereka.",
"Ya, aku sudah menyiapkannya. dan baru bisa memberikannya semalam, karena mereka terlalu mengkhawatirkan dirimu.",
"Sebenarnya, Momo belum mau pergi. tapi, aku memastikan akan menjaga adiknya dengan baik. jadi, ia setuju.", ujarnya, seolah menjawab pertanyaan di benak Hyuri yang baru saja terlintas.
Ponsel Biexiu berdering saat Hyuri beranjak dari ranjangnya. jelas tertulis di layar nama Momo, yang melakukan panggilan telepon.
Biexiu segera meraih ponselnya di meja dan menyambungkan panggilan itu.
"Ya?!.", sapa Biexiu.
"Dia baru saja bangun. dan sedang membersihkan diri di kamar mandi.",
"Setelah sarapan, kami akan kesana.",
"Tentu saja. aku paling tahu mau mu.",
"Oh, tentu. aku tidak akan memaksa, jika dia tidak mau.",
"Iya, aku tahu.",
"See you!.",
Panggilan berakhir, Biexiu meletakkan ponselnya di dekat lututnya. Hyuri pun, sudah kembali dan berganti pakaian. ia duduk di sofa, dan membawa nampan berisi sarapan mereka di sana.
......................
"Momo, menelpon.",
"Jika kau merasa lebih baik hari ini, dia ingin kau mengantarnya. itu, akan membuat hatinya tenang saat berlibur dan honeymoon, bersama Jake.", ujar Biexiu di sela aktifitas sarapan yang mereka lakukan.
Hyuri terdiam sejenak dan kemudian mengangguk. ya, ia harus bangkit. kasihan orang di sekitarnya jika ia terus terpuruk sendiri dengan keadaan dirinya sekarang.
Sudah cukup sedihnya. sudah cukup menyakiti diri sendiri, ia harus berdiri lagi. bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk hidupnya dan kedua bayi kembarnya di masa depan.
"Baiklah. cepat habiskan, kalau begitu.", titah Biexiu, yang senang melihat Hyuri sudah lebih tenang hari ini. pria itu berharap, gadisnya bisa berdamai dan menerima keadaan. seperti dirinya, yang menerima Hyuri dalam kondisi apapun.
Selesai sarapan bersama, Biexiu meminta Hyuri untuk bersiap. sementara, ia keluar kamar dan membawa nampan sisa piring ke dapur, untuk di cuci.
"Kau sudah siap?.", tanyanya, saat ia melihat Hyuri sudah keluar kamar, tepat saat Biexiu menyelesaikan cuci piringnya. Hyuri mengangguk.
"Tunggu sebentar, aku akan bersiap.", ujarnya. pria itu lantas segera berlari ke dalam kamarnya. ia hanya membutuhkan blazer untuk menyempurnakan penampilannya, dan itu tidak butuh waktu lama.
"Ayo!.", ajaknya, saat sudah keluar kamar dan berdiri di samping Hyuri.
Hyuri mengangguk. Biexiu meraih tangan kecil gadisnya dan menggandeng tangan itu seperti dulu. lagi-lagi Hyuri hanya ikut berjalan sembari terus menatap tangannya yang berada dalam genggaman Biexiu.
Jika kelak pria itu mengajaknya menikah, dan bertanggung jawab atas anak dalam rahimnya. apakah yang harus ia jawab?!.
Jujur saja, pernikahannya yang gagal masih menjadi trauma tersendiri baginya. dan kini, ada pria yang begitu baik muncul dalam hidupnya. bagaimanakah ia akan menata hatinya?. masih percayakah, ia akan adanya cinta suci dalam sebuah pernikahan?!.
Pintu lift terbuka. tarikan tangan Biexiu menyadarkannya dari lamunan. membuat langkah Hyuri mengikuti Biexiu yang keluar dari lift.
Mereka berjalan bergandengan menuju parkiran mobil. setelah bertemu dengan mobil Biexiu. pria itu, segera membukakan pintu mobil untuk Hyuri dan menutupnya saat gadis itu sudah masuk dan duduk dengan benar. selanjutnya, ia pun beralih ke sisi mobil lainnya dan segera masuk, duduk di belakang kemudi.
Sepanjang jalan, Hyuri lebih memilih menatap jalan dari balik jendela. pagi yang sejuk, nampak beberapa pejalan kaki sedang menikmati suasana pagi saat weekend.
Kurang lebih 45 menit, perjalanan yang mereka tempuh. akhirnya, sampai juga di bandara.
Hyuri dan Biexiu segera masuk, mencari Momo dan Jake setelah turun. tidak butuh waktu lama untuk bisa menemukan mereka, mengingat Momo telah menelepon dan memberi tahu tempat mereka menunggu untuk bertemu.
Momo memeluk Hyuri erat saat bertemu dengan adik angkatnya itu. ia merasa senang dan haru, Hyuri bersedia datang untuk mengantarnya.
"Apa kau lebih baik pagi ini?.", tanya Momo setelah melepaskan pelukannya. Hyuri tersenyum tipis dan mengangguk.
"Syukurlah.", gumam Momo, sumringah.
"Apakah sudah makan?.", tanyanya lagi. Hyuri mengangguk.
Dua sahabat itu berjalan beriringan sembari mendengarkan semua cerita Momo. ya, melihatnya begitu antusias bercerita membuat Hyuri ikut senang.
'Hello. Passengers of flight 56K76 bound for New York with stops in Amsterdam and Dubai please boarding from gate C2, and please have your boarding pass ready and make sure that you have collected all your carry-on baggage. Thank you.'
Sebuah panggilan ditujukan untuk para penumpang penerbangan menuju new York, untuk segera menyelesaikan prosedur dan naik pesawat. ya, mereka akan honeymoon ke sana.
"Ingat!!. makan yang banyak, istirahat yang baik dan jangan lupa minum vitaminnya.",
"Aku akan sering-sering menelepon mu, ok?.", janjinya. Hyuri mengangguk dan tersenyum.
...----------------...