Istilah kehidupan di dunia ini seperti roda yang berputar memang benar adanya. Hal itu lah yang sedang di alami oleh Abeliaza Azalea yang akrab di panggil Abel. Yang dulu nya bergelimang harta dalam sekejap menjadi tidak punya apa-apa. Gadis cantik berusia 22 tahun itu pun harus menanggung beban hutang yahh sangat besar setelah kematian kedua orang tua nya. Tidak hanya itu, dia juga harus menerima pembalasan dari seorang pria dengan tampilan culun yang pernah dia permalukan saat SMA dulu.
"Arabella Azalea maukah kamu menjadi pacar ku," Kaivan Putra Rajendra yang tak lain adalah putra Abian dan Azizah.
"Jangan kan di dunia nyata, di dunia mimpi pun gue ngga sudi nerima Lo jadi cowok gue.." Abeliaza Azalea
Bagaimana kisah perjalanan seorang Abeliaza Azalea bertahan di kehidupan yang sangat keras dan kejam ini, dan bagaimana pembalasan yang akan di lakukan oleh seorang Kaivan Putra Rajendra kepada orang yang sudah mempermalukan nya dulu? Cuss...kepoin karya baru aku ya gaess,😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10 Bos baru
Abel tak memperdulikan sama sekali gedoran pintu yang Kaivan lakukan, gadis itu tetap berjalan ke arah kamar nya dan segera membersihkan diri kemudian mengganti pakaian minim itu dengan piyama tidur.
saat Abel melintasi ruang tamu kontrakan nya dia merasa penasaran apakah Kaivan sudah pergi atau belum, pasal nya sudah tidak ada lagi suara gedoran pintu lagi.
Ceklek,
Abel perlahan membuka pintu kontrakan nya, dan menolehkan kepala nya ke luar.
"Astagfirullah..." Abel terlonjak kaget saat mendapati Kaivan yang tiba - tiba berdiri kaget di depan nya.
Dengan sigap dia membenarkan posisi nya di depan pria itu," ngapain kamu masih di sini," tanya Abel dengan ketus.
"Nih..." Kaivan langsung menyerahkan sebuah paper bag ke arah Abel.
"Tujuan gue ke sini cuma mau balikin barang - barang murahan milik kamu yang tertinggal di club tadi, gue ngga mau aja nyimpen barang - barang ngga bermutu kayak gitu."
Abel sebisa mungkin menahan emosi nya, mengingat saat ini kondisi sudah malam dan dia juga tidak mau membuat huru hara di lingkungan kontrakan nya jadi gadis itu lebih memilih untuk diam saja dan menerima barang itu.
"Udah kan?"
Kaivan mengangguk,
"Ya sudah kalau ngga ada lagi yang akan kamu berikan pada ku, pulang sana. Ganggu orang mau istirahat saja," gerutu Abel sambil berjalan masuk kembali dan lagi - lagi Abel menutup pintu kontrakan nya dengan begitu keras.
"Si*lan, dia berani ngusir gue?emang dia siapa, lihat saja besok apa yang akan gue lakuin Abeliaza Azalea," oceh Kaivan sambil tersenyum sinis.
Pria itu akhir nya meninggal kan kontrakan Abel, tak lupa dia langsung memakai masker dan topi hitam nya lagi.
Tok,
Tok,
Abel mendengus kesal, dia letak kan sendok yang akan dia pakai untuk makan bubur dengan sedikit kasar.
"Apa lagi sih Ka..."
Ucapan nya langsung menggantung begitu saja di udara saat melihat siapa yang berdiri di pan pintu kontrakan nya saat ini.
"Ka...siapa Bel?" kata Nadia yang menerobos masuk begitu saja ke dalam kontrakan Abel.
"Ehm, bukan siapa - siapa kok Nad," jawab Abel berusaha setenang mungkin.
"Emang siapa tadi yang datang?"
"Oh itu, biasa orang yang mau nagih hutang. Kan belum jatuh tempo masak udah datang aja," bohong Abel.
"Yakin orang mau nagih hutang, kok tumben banget malam - malam datang nya. Dan tadi aku lihat orang nya tidak kayak biasa nya, pakai masker dan topi segala. Mana badan nya bukan kayak orang - orang penagih hutang lagi."
"Udah ah, jangan di pikirkan Nad, oh ya kamu dari mana malam - malam gini?" tanah Abel sambil mengalihkan perhatian sahabat nya itu.
"Nih..." gadis itu langsung menunjukkan sebuah bungkusan kertas nasi di dalam kantong plastik yang dia bawa.
Kebiasaan Nadia memang seperti itu tidak bisa tidur kalau perut kelaparan jadi dia sudah terbiasa keluar jam segitu hanya untuk membeli nasi goreng atau makanan lain nya.
Abel sendiri hanya ber oh ria saja, dia sudah sangat hafal betul dengan kebiasaan teman nya itu.
"Eh bentar...ini jari tangan kamu kenapa lagi Bel, kok penuh perban kayak gitu. Kemarin telapak kaki kamu, sekarang jari - jari kamu yang terluka. Sebenarnya kamu abis ngapain sih! Siapa yang berani celakain kamu kayak gini, jangan bilang orang yang datang tadi lagi," kata Nadia dengan penuh emosi.
Abel menghela nafas nya, dan dia pun akhir nya menceritakan tentang kenapa jari tangan dan telapak tangan nya bisa sampai terluka. Cuma bagian siapa dalang dari luka yang Abel terima itu tidak diceritakan gadis itu. Dia hanya menceritakan garis besar nya saja jika semua itu adalah kecelakaan dalam bekerja.
Nadia pun pada akhirnya mengerti," besok - besok kamu harus lebih berhati-hati lagi ya Bel, lagian juga kamu ngapain sih pakai nerima kerajaan di tempat seperti itu."
"Iya besok ngga akan seperti itu lagi, janji bakalan lebih hati - hati lagi dalam bekerja. Ya sudah sana balik ke kontrakan kamu, aku mau istirahat."
Nadia langsung mengerucutkan bibir nya," astaga anak ini ngusir aku, tapi ya sudah lah sebagai sahabat yang baik hati aku izinin kamu buat ngusir aku malam ini. Tapi ingat, kamu harus langsung istirahat ya, bubur nya di habisin dulu itu dan obat nya juga di minum," omel Nadia sudah seperti emak - emak yang lagi ngadepin todler.
"Siap Bu Nadia Kamelia."
Akhirnya Abel pun bisa beristirahat dengan tenang juga malam ini, entah besok mau ada kejadian apa yang menimpa diri nya dia tidak peduli, yang terpenting saat ini adalah mengistirahatkan tubuh nya yang sudah sangat lelah sekali.
**
Pagi ini keadaan restoran sangat sibuk sekali, semua orang yang bekerja di sana sibuk dengan pekerjaan nya masing-masing. Tak terkecuali Abel dan Nadia, ya sekalipun Abel tidak tahu akan ada acara di restoran tempat kerja nya itu, namun gadis cantik yang sekarang sudah terlihat lebih baik karena luka di jari tangan dan telapak kaki nya sudah membaik itu pun bekerja dengan begitu semangat.
"Nad, emang mau ada acara apa sih? Kok tumben kita harus membersihkan restoran sampai segitu detail nya. Dan tadi aku lihat di dapur para chef juga terlihat sangat sibuk memasak ini itu," tanya Abel pada Nadia saat kedua nya sedang membersihkan bagian depan restoran.
"Lah...jadi kamu dari tadi bersihin ini itu ngga tahu untuk apa?" kata Nadia yang hanya di jawab gelengan kepala oleh Abel
"Astagfirullah Abeliaza Azalea, ini..nih kalau punya ponsel terus cuma buat pajangan. Kan di grub sudah ada pemberitahuan semalam kalau hari ini pemilik asli dari restoran ini mau datang Bel, lagian kemarin kan aku sudah ngasih tahu kamu kalau kita mau ada bos baru, dan hari ini orang nya datang."
Abel langsung merogoh ponsel nya yang berada di saku baju kerja nya. Dia langsung membuka aplikasi chat berwarna hijau itu, dan benar saja apa yang di katakan oleh Nadia, jika hari ini bos baru mereka akan datang.
"Nah...itu mba Mala udah nyuruh kita buat nyambut bos baru Bel, ayok buruan kita ke sana sebelum kita di sembur Mak lampir itu," ajak Nadia yang lansung menarik tangan Abel menuju ke barisan para pelayan restoran yang sudah berbaris rapih di depan pintu masuk restoran.
"Emang harus banget ya di sambut seperti ini," bisik Abel pada Nadia.
"Ya harus lah Bel, karena dia itu sepesial banget tahu, dan yang terpenting dia ganteng pakai banget tahu," kata Nadia yang begitu effort.
Ssst....
Mata Mala langsung menatap tajam ke arah Abel dan Nadia, yang sontak membuat kedua nya lansung menunduk. Dan saat itu juga muncul lah orang yang sudah mereka tunggu sejak tadi.
"Selamat pagi dan selamat datang Pak Kaivan Putra Rajendra," ucap Mala yang langsung menyambut kedatangan Kaivan dengan memberikan SE buket bunga sebagai ucapan selamat datang.
Abel sontak mendongakkan wajah nya setelah mendengar sang manager menyebut nama yang sangat familiar di telinga nya.
Deg,
"Kaivan...."
hehhh citra krnapa km marah ya gpp kali kaivan sm abel mereka kan suami istri
Tetap 💪💪 Bel
kasian abel selalu di bentak kai, abel itu ga bisa masak kai, maklum tdnya orang kaya yg apa" dikerjakan pembantu
kak othor bikin ceweknya be smart dong?? jangan bersikap begitu Mulu?? masa dari awal part samp sekarang?? gak ada perlawanan sama sekali??
atau bikin Abel bersikap tegas dan elegan gitu?? jangan terus dibikin bikin diam dan bego Mulu , sama sikap kaivan maupun teman nya??? aneehhhhhhh?????
pergilah tanpa jejak dan semoga ditempat yg baru kamu bisa jadi orang yg sukses 🤲🙏