Khansa, seorang gadis kampung yang terlahir dari keluarga miskin, menjalin hubungan asmara dengan seorang pria dari keluarga kaya bernama Wandy...namun Khansa harus menelan pilihan pahit saat tau calom suaminya yang sudah beberapa tahun menjalin hubungan kandas..karena Wandy memilih menikah dengan wanita lain...Wandy dan keluarganya bersekongkol untuk membohongi Khansa dan keluarganya...Khansa merasa hancur dan memilih pergi menyendiri di tengah hutan....namun dalam kehancurannya diisi dengan kehadiran seseorang yang membalut lukanya dan mengubah hidup Khansa dari miskin menjadi orang terkaya di kampungnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
"Istriku...aku menginginkan tubuhmu apakah boleh..??" tanya Kara meskipun ia adalah seorang raja dan berkuasa atas diri Khansa namun Kara tidak langsung melakukannya, ia bertanya terlebih dulu kepada Khansa...
Jika Kara adalah jin yang jahat, ia tidak perlu harus menikahi Khansa baru melakukannya cukup mengelabui Khansa aja Kara bisa melakukan lebih dari suami istri...tapi meskipun Kara dari bangsa jin dia jin yang beragama ia tahu harus berbuat apa..
"Silakan suamiku, diriku sudah seutuhnya menjadi milikmu, karena kita sudah menikah..!!" ucap Khansa lembut.
Suasana kamar yang semula di penuhi cahaya lampu berubah menjadi takaran penuh kesyahduan..keduanya saling memagut kasih, tenggelam dalam nafsu yang tak terbantahkan. Menikmati malam pertama yang membuat Khansa merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan....serangan dan desahan terdengar di sudut ruangan, Khansa sudah terperangkap dengan cinta yang salah setelah pernikahannya gagal dengan Wandy...
Di saat-saat masa kehancuran dan kesedihan yang di rasakan oleh Khansa, Kara seorang raja jin datang dan mengobati luka itu, ia menjadi seorang pahlawan bagi Khansa.. Khansa yang sudah merasakan sakit dan kekecewaan ikut terperangkap dalam cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh seorang Kara...
Setelah puas melakukan hubungan suami istri, Khansa terlelap begitu saja dalam pelukan Kara yang selalu menghangatkan dirinya. Tapi, betapa terkejutnya Khansa saat ia mendengar suara Arumi membangunkannya untuk salat...
"Kak, bangun kita salat...!!" kata Arumi membuat Khansa terkejut.
"Arumi, kenapa kau ada disini..??" tanya Khansa membuat Arumi bingung
"Maksudnya..??"Arumi yang tidak mengerti bertanya balik pada kakaknya..
"Eh...nggak ada apa-apa.." ingatan Khansa kembali lagi menerawang kejadian malam tadi, perasaan Khansa baru saja menikah dengan Kara dan menikmati malam pertama mereka sebagai pasangan pengantin baru, tapi kenapa sekarang sudah ada dirumah...Khansa mengira Arumi yang datang ke alam jin
"Iya bentar aku mau wuduh dulu.." ucap Khansa seperti orang yang merasa linglung..
Arumi gegas mengambil wudhu untuk salat sementara Khansa memeriksa tubuhnya..yang semalam dinikmati oleh Kara, saat ia melihat ke dada ada tanda merah dia bagian tubuh tertentu yang memiliki tanda merah itu artinya memang ia semalam melakukan berhubungan Kara bangsa jin itu..
"Bukankah Kara mencium di bagian ini tadi malam..??" Khansa mengingat, dia merasa di bangian area sensitifnya masih terasa basah..!!" Apa benar-benar aku melakukan hubungan dengan Kara semalam..?? Tapi memang sangat terasa ini ku basah dan ada bekas merah di dadaku dan di bagian sini juga"
Pikiran Khansa mulai tak karuan ia masih ingat betul rasa nikmat yang di berikan oleh Kara tadi malam, tidak mau pikir panjang Khansa langsung salat..
Seusai salat Khansa tidak ikut membantu ibu dan kedua adiknya memasak, ia merasa badannya lemas dan sakit ia memilih membaringkan tubuhnya di atas kasur kecil sambil menatap langit-langit tenda dalam hatinya ia berjanji akan segera membangun tempat tinggal yang layak untuk ibu dan kedua adiknya...
Ternyata Kara kembali memberikan Khansa emas batangan lebih besar dari sebelumnya saat antar pulang Khansa...rencana Khansa akan menjualnya untuk membangun rumah dan beli motor...
"Aku tahu jalan yang aku ambil salah, tapi mungkin ini sudah takdir yang Allah berikan..jika bukan karena Wandy yang sudah menghianatiku dan selalu mendengar setiap hinaan dari orang, aku mungkin tidak melangkah sejauh ini...Kara pria yang baik dan lembut meskipun ia seorang jin tapi ia bukan jin jahat melainkan jin yang baik...!!" batin Khansa...pada akhirnya suara Chana membuyarkan lamunan Khansa..
"Kak, bangun biar kita sarapan dulu...ibu rendang.." ucap Chana membuat Khansa tersenyum..
Senyum sumringah Chana membuat Khansa merasa senang setidaknya kedua adik dan ibunya bisa makan dengan layak...ia sampai melangkah sejauh itu karena demi kebahagiaan ibu dan kedua adiknya..
"Khansa, ibu sedekah atas nama almarhum Gali dan bapak, meskipun tidak ada tetangga yang mau datang mendoakan bapak dan Gali, setidaknya kita sudah bisa mendoakan mereka semoga amal ibadah bapak Dan Gali di terumah di sisi Allah..!!"
"Amin...!!" ucap bu Tika, Khansa dan Chana berbeda dengan Arumi..
"Iya bu nggak apa-apa" kata Khansa.
"Aku rasa bapak tidak layak mendapatkan itu, melihat dari kehidupan jahat semasa hidupnya...kalau adik Gali ya pasti dia layak karena dia anak baik...!!" celetuk Arumi membuat yang lain saling pandang...
"Astagfirullah Tidak boleh bicara begitu tidak baik, nak...!! Sejahat apapun bapakmu dia tetap ayah kandung kamu..." tegur bu Tika..
Mereka kembali menikmati makanan yang sempat terhenti karena perkataan Chana..ibu dan ketiga anak itu mereka makan dengan lahap...terlihat jelas di wajah mereka terpancar kebahagiaan...
"Makasih Kara, kamu sudah membuat kehidupan kami kembali berwarna..atas bantuanmu kehidupan kami mulai membaik...!!" batin Khansa, ia berencana setelah selesai makan ia menyuruh kedua adiknya pergi belanja pakaian...
"Alhamdulillah makasih ya kak, akhirnya kita makan enak juga, tapi sampai kapan kita tinggal di tenda ini, nanti kalau hujan atau angin kencang bisa roboh...!!" kata Chana.
"Berdoalah minta pada Allah, doakan kak semoga banyak rejeki...syukuri apa yang ada kak rencana secepatnya rumah akan di renovasi..."
"Serius kak..??" tanya Arumi dengan mata berbinar..
"Iya, makanya banyak berdoa. Ya sudah sana cuci piringnya setelah itu pergilah ke pasar untuk beli pakaian baru untuk kalian...rasanya sudah lama kita tidak beli baju baru pakaian kalian juga sudah pada kusut semua...!!" ucap Khansa.
"Tidak perlu kak, kita harus mengirit, lagipula pakian ini aku rasa masih layak untuk di pakai..." kata Arumi yang sangat mengerti keadaan keluarganya..
"Tidak apa-apa nanti juga dapat uang lagi, cepat sana kepasar beli sesuai keinginan kalian..nanti aku mau cari tukang dulu untuk merenovasi rumah ini"Ucap Khansa membuat ibu dan kedua adiknya kebingungan...
"Maksudnya..??" tanya Arumi penasaran..
Nanti juga kalian akan tahu, dulu waktu kak sekolah SMP kak ada kenalan teman sekolah pernah kak membantunya dan orang tuanya sangat mengenal kak...mereka sangat baik katanya mereka akan datang berkunjung kesini dan memberikan modal untuk buka usaha dan renovasi rumah karena kak sudah menolong anaknya dulu..."
"Teman yang mana nak? bukannya teman kamu hanya 1 yaitu Nabila yang katanya ikut bersama kedua orang tuanya pindah keluar negeri karena berbisnis disana..perasaan ibu kamu tidak punya teman lagi selain dia.
"Ada satu lagi bu teman di sekolah tapi dia nggak pernah datang kesani, katanya orang tuanya cari tahu alamat rumah kita jadi baru ketemu, aku pernah menolongnya saat hampir di tabrak mobil, ibu masih ingat nggak aku pernah masuk rumah sakit karena menyelamatkan seseorang, memang waktu itu kedua orang tua temanku itu hanya membayar biaya rumah sakit tapi tidak sempat ketemu ibu...!! yang aku dengar keluarganya sangat kaya raya " Khansa terpaksa berbohong, memang dulu Khansa pernah menolong seseorang tapi orang itu Khansa tidak tahu sekarang ada dimana...
Setelah mengatakan itu Khansa terdiam, ia merasa bukan dirinya yang sedang berbicara barusan, apa yang di katakan Khansa terdengar sebuah kebohongan, tapi Khansa tidak bisa menahan diri untuk mengatakannya...
"Hah...kenapa aku bicara begitu...!!" tanya Khansa dalam hati, ia pun bingung..
"Wah...sekaya apa sih kak teman kak itu, sampai dia ingin memberikan modal untuk kak...!!" ucap Chana membuat Khansa semakin diam.
Andai apa yang di katakan tidak terwujud pasti ibu dan kedua adiknya kecewa pikirnya..
Setelah selesai ngobrol seperti biasa bu Tika pergi ke ladang milik warga yang memintanya bantu panen, sementara Chana pergi bersama Arumi ke pasar untuk beli baju sesuai perintah Khansa, Khansa yang tidak enak badan hanya bisa berbaring di rumah...entah kenapa Khansa merasa tidak berdaya badannya lemas tidak ada semangat hidup ..
Bersambung...