Sequel Cerita Cinta Dalam Perjodohan ( Cristian - Biyanka)
Bagaimana jika kisah cinta dua insan yang terpisah lama karena sebuah kecelakaan dan kini mereka kembali bertemu dengan ketidaksengajaan..
Fillio Wiharto kembali di pertemukan dengan cinta sejatinya namun bukan rasa bahagia tetapi kenyataan pahit yang harus dia rasakan setelah tau ternyata wanitanya mengalami hilang ingatan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Encha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Menyangka
Jam sudah menunjukan pukul 12 siang dan Lio menutup laptopnya, dia akan mengajak Sasya makan siang bersama.
" Sayang,, kita makan yuk " Ucapnya berdiri di samping Sasya yang masih dengan berkas di depannya
" Kamu duluan deh, aku masih tanggung"
" Oke baiklah,, Jika kamu menolak aku gak akan kembali mengijinkan kamu kerja "
Sasya langsung membulatkan matanya, dia pun tersenyum manis,,
" Ya sudah kita makan dulu Oke, tapi biarin aku kerja ya "
" Tergantung "
" Filo,, "
" Kamu punya Magh dan kamu harus makan tepat waktu Sayang "
" Iya Maaf,, "
" Ya Sudah kita makan, aku akan mengajak kamu ke suatu tempat "
" Kemana "
" Rahasia " Ucap Lio terkekeh dan Sasya terlihat sangat kesal.
-
Lio dan Sasya masuk ke dalam mobil dan melaju meninggalkan Royal Grup, namun tanpa mereka sadari sebuah mobil pun mengikuti mereka.
Di dalam mobil mereka hanya saling diam sesekali Lio melirik Sasya dan tersenyum tipis, rasanya semenjak bertemu dengan nya hidupnya seakan kembali berwarna, membuatnya selalu tersenyum dan kembali menata hidupnya.
Hingga tanpa mereka sadari, mereka sampai di depan sebuah restoran tidak begitu ramai dan juga tidak mewah.
Tidak biasanya seorang Fillio makan di tempat seperti itu namun tempat ini merupakan restoran tempat dimana dulu mereka sering makan bersama dan merupakan tempat yang di sukai Sasya, bukan hanya makanan yang enak namun suasana nya yang membuat nyaman.
Sasya terus menatapnya dengan tanpa berniat turun, seakan sangat tidak asing dengan bangunan di depannya namun dia sendiri tidak mengingatnya.
" Kita turun " Ucap Lio menatap Sasya yang hanya bisa mengangguk
Mereka berjalan masuk, Rasanya benar benar sangat tidak asing Sasya menatap sekeliling dia berusaha mengingatnya namun tetap saja tidak ingat.
Mereka duduk di salah satu kursi, dan Lio langsung memesan beberapa makanan yang dulu sangat Sasya sukai dan selalu di pesannya..
" Kenapa Kamu pesan semua makanan yang aku suka " Ucap Sasya
" Karena kamu selalu memesan semua itu dan selalu menghabiskannya "
" Apa,, begitu banyak dan aku menghabiskannya,, Apa aku dulu sangat gendut " Ucap Sasya membuat Lio tertawa
" Mana Ada Sayang,, bahkan kamu makan banyak pun tubuh kamu masih sama "
" Jadi dulu kita sering makan di sini, "
" Ya,, Kamu paling suka makan di sini dan setiap kita makan kamu selalu minta semua makanan yang aku pesan tadi "
Sasya terdiam, jadi mereka dulu sudah sangat dekat dan bahkan Lio sangat mengenalnya, Lio tau semua kesukaan nya dan dia mengingatnya selama ini.
" Silahkan " Ucap pelayan
" Terima kasih " Ucap Sasya tersenyum
Mata Sasya membulat sempurna menatap semua makanan di depannya, rasanya cacing di dalam perutnya sudah tidak sabar lagi untuk mencicipinya.
" Selamat makan " Ucap Lio dan Sasya langsung menikmati nya.
Lio sangat senang melihat wanitanya yang kembali bisa makan dengan lahap setelah beberapa hari ini sakit.
" Hati hati Sayang,, " Ucap Lio mengusap bibir Sasya yang belepotan
" Kamu coba ini sangat enak Filo " Ucap Sasya menyodorkan sendok berisi makanan dan Lio membuka mulutnya
Namun tidak jauh dari meja mereka terlihat seorang wanita yang terus menatapnya bahkan dia terlihat sangat kesal dengan keromantisan keduanya.
" Aku ke toilet dulu " Ucap Sasya dan Lio mengangguk
Sasya berjalan menuju toilet dan wanita itu pun mengikutinya.
" Hai Sasya " Ucap Melinda saat mereka sudah berada di toilet
Sasya membalikan tubuhnya ,,
" Melinda " Ucapnya dan Melinda tersenyum
" Kamu masih ingat saya,, "
" Ya kamu pernah datang ke Royal Grup dan kamu juga yang telah mencampuri obat di minumanku "
" Hahahaha,, jadi kamu masih mengingatnya "
" Sasya,, Sasya,, Saya kasihan sama kamu,, hanya karena nama kalian sama membuat Lio mendekati kamu "
" Maksud kamu "
" Kamu tidak tau bukan jika Lio memiliki kekasih bernama Sasya, namun dia meninggalkannya tanpa kabar membuat Lio sangat frustasi dan dia bertemu dengan kamu yang kebetulan memiliki nama yang sama,,
kamu hanya pelariannya Sasya, Saya tau Lio begitu mencintai kekasihnya dulu dan tidak mungkin dia begitu saja mencintai kamu apa lagi kalian baru bertemu "
" Tidak mungkin Filo seperti itu "
" Apa yang tidak mungkin, laki laki sangat pandai menggoda wanita dengan mulutnya apalagi Lio seorang pengusaha muda dan sudah pasti banyak wanita yang menyukainya bahkan dadi kalangan atas, Tapi Lio malah mendekati kamu yang hanya bekerja sebagai sekretaris di kantornya "
Dada Sasya terasa sesak bahkan air matanya sudah tidak bisa di bendung nya yang kini sudah menetes begitu saja di pipinya.
" Ups,, Sorry ya saya cuma bicara fakta karena saya sudah kenal Lio lama " Ucap Melinda berjalan keluar
Tubuh Sasya lemas, dia pun bersender pada tembok dengan air matanya yang terus mengalir di pipinya.
Rasanya begitu sakit hatinya dengan semua yang Melinda katakan.
" Betapa bodohnya gue percaya begitu saja dengan Filo, Siapa gue siapa dia..
Gue cuma wanita biasa dan dia seorang pengusaha sudah pasti banyak wanita di sekelilingnya "
air matanya terus mengalir di wajah cantiknya bahkan sama sekali tidak bisa di tahannya, hatinya sangat sakit .
tpi bikin baterai hiks