NovelToon NovelToon
Drasha

Drasha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Romansa / Putri asli/palsu
Popularitas:73.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Drasha, gadis desa cantik dan jenius yang hanya hidup berdua dengan ibunya tercinta. Sering dihina anak haram dan ibunya wanita penghibur, membuat Drasha ingin mengajak sang ibu ke luar negeri untuk memulai hidup baru.

Tak disangka, Drasha mengetahui fakta ternyata dia bukanlah anak kandung ibunya. Namun, Drasha tidak peduli. Dia tetap mau hidup bersama ibu yang telah merawatnya.

Suatu malam di pertengahan bulan Juli, Drasha melihat ibunya dibunuh di depan matanya sendiri. Dia bersumpah akan membalas dendam pada pria bernama Narendra Alveroz.

Dengan memasang tampang planga-plongo, Drasha memasuki kediaman keluarga konglomerat ternama dan Alveroz High School untuk melanjutkan misi balas dendam gadis itu.

"Ingat dengan permainan biola ini? Merasa nostalgia?" - Drasha

Siapakah Drasha sebenarnya? Apakah dia berhasil membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Strategi Template Cherryl

Drasha duduk di tepi kolam renang sambil mengayunkan kakinya dalam air. Gadis itu juga sedang mengutak-atik isi tablet barunya.

Dari arah pintu kaca, Cherryl menghentikan langkah saat melihat Drasha. Cewek sok polos itu harus dikasih pelajaran.

Dia berbalik cepat dan menyodorkan tangan pada asistennya, dia meminta beberapa tas belanja untuk digantung di lengannya.

"Sisanya taro di kamar saya," kata Cherryl.

"Baik, Nona." Sang asisten membungkuk sekilas lalu pamit undur diri.

Setelah itu, Cherryl melenggang keluar menuju kolam renang.

"Hi, Drasha," sapa gadis berambut panjang gelombang itu dengan tenang. Tidak biasanya. Dia suka meledak-ledak kalau berdua dengan Drasha. Tapi kali ini, dia sedikit berbeda.

Drasha menoleh, mengangkat kakinya keluar kolam dan berdiri.

Dua gadis cantik itu akhirnya berhadapan.

"Tablet baru, yah." Lirik Cherryl pada benda lebar di tangan Drasha.

"Iya, papa kamu yang beliin tapi dia udah jelasin kok kalau dia cuma nggak mau berdebat sama oma, makanya dia nururtin permintaan oma buat beliin aku tablet dan hape baru juga."

"Oh gitu…" Cherryl tersenyum datar.

"Aku udah nolak, tapi dia paksa aku untuk terima."

"Ya mau gimana lagi." Cherryl mendekat dan berbisik di telinga Drasha. "Tapi gue gak bakalan biarin lo seenaknya, Drasha. Gue bakalan terus gangguin lo, sampai lo sendiri yang nyerah dan ninggalin keluarga Alveroz."

Bibir Cherryl semakin mendekat di daun telinga Drasha. "Gue udah pernah nawarin buat nyariin lo sekolah dan tempat tinggal di luar negeri, tapi lo sendiri yang nolak, jadi rasain sendiri resikonya."

Kening Drasha mengernyit.

Sementara itu, Cherryl menarik tangan Drasha pelan mengarah ke kolam renang, lalu melemparkan semua tas belanja di tangannya.

"Cherryl kamu –," belum sempat selesai bicara, Cherryl sudah melepaskan lengan Drasha dan menjatuhkan diri ke dalam kolam renang, seolah-olah Drasha yang mendorongnya.

Byurrr!

Lagi-lagi strategi template. Play victim.

Drasha diam membeku. Matanya mengedip pelan, berusaha memproses apa yang terjadi. Angin malam menyibak ujung rambutnya yang tergerai lurus.

Dan, tidak ada tanda-tanda Cherryl naik ke permukaan.

Apa dia tidak bisa berenang?

Kalau iya, segitunya dia sampai mengorbankan nyawanya karena ingin menyingkirkan Drasha dari keluarga Alveroz?

Dari jauh seseorang berteriak kencang. "CHERRYL!"

Ternyata Nikko. Cowok itu berlari kencang dan tanpa aba-aba langsung melompat ke dalam kolam. Dalam hitungan detik, dia mengangkat Cherryl ke permukaan, lalu berenang ke pinggir.

Bersamaan dengan itu, mama Tamara dan tante Seraphina juga mendekat dengan langkah cepat. Wajah mereka panik menyala di bawah cahaya malam.

"Ada apa ini!?" sahut tante Seraphina.

Sedangkan mama Tamara tanpa pikir panjang langsung melayangkan telapak tangannya ke pipi Drasha.

PLAK!

Tamparan itu membuat wajah Drasha menoleh tanpa ia inginkan.

"KAMU MAU MEMBUNUH ANAK SAYA, HAH!" bentak mama Tamara. Sorot matanya menusuk tajam. Tinjunya mengepal kuat di samping tubuhnya.

Tidak menjawab. Drasha hanya menyentuh pipinya yang merah.

Di sisi lain, Nikko membaringkan Cherryl dengan pelan di tepi kolam. Gadis itu basah kuyup, rambutnya menempel di wajah pucatnya, bibir Cherryl juga membiru.

Nikko berlutut di samping Cherryl, napasnya sendiri belum teratur, tapi tatapannya tertuju fokus pada Cherryl.

Mama Tamara dan tante Seraphina mengabaikan Drasha lalu mendekat pada Cherryl yang tidak sadarkan diri.

"Lakukan sesuatu, Nikko," kata mama Tamara panik.

"Iya, tante," tanpa ragu Nikko menekan dada Cherryl dengan kedua tangannya. Mengikuti ritme pertolongan pertama yang sudah dia hafal di luar kepala karena sering mendapatkan adegan itu saat berakting.

Satu… Dua… Tiga…

"Kak Sera, tolong panggilkan pelayan dan hubungi dokter keluarga," kata Tamara. Tante Seraphina segera bergerak.

Sementara itu, Nikko tidak punya pilihan lain lagi selain memberikan napas buatan untuk Cherryl. Toh mereka juga tidak sedarah. Cowok itu mengangkat dagu Cherryl perlahan dan bibirnya menyatu dengan bibir gadis itu sambil meniupkan napas.

"Ayo bangun, Cherryl!"

Sekali…

Dua kali…

Tiga kali…

Nikko kembali menekan dada Cherryl dengan kedua tangannya, lalu memberikan napas buatan lagi.

Desahan angin malam tak bisa mengaburkan ketegangan yang ada di tempat itu.

Sampai akhirnya, Cherryl terbatuk keras, "uhuk… uhuk…," lalu air keluar dari mulutnya. Dan dengan satu hembusan panik, dadanya terangkat.

Cherryl membuka matanya pelan.

"Anak mama…," lirih mama Tamara lalu mendekap Cherryl ke pelukannya. Nikko terduduk dengan lutut tertekuk di depan. Dia juga berusaha mengatur napas dan rasa paniknya.

Sementara itu, Drasha masih diam.

Tak lama, seorang pelayan datang membuah dua handuk tebal. Satu untuk Cherryl, satunya lagi untuk Nikko. Papa Riovan muncul setelah itu.

"Ada apa!?" tanya pria itu.

"Anak itu mau membunuh anak kita, dia mendorong Cherryl ke kolam renang." Mama Tamara menoleh sejenak ke kolam. Beberapa tas belanja dan dress mengapung di permukaan, sisanya jangan ditanya. Sudah tenggelam. Sepatu, tas dan aksesoris lenyap di dalam kolam.

"Dia sepertinya iri karena Cherryl bisa shopping sedangkan dia tidak. Padahal beberapa hari lalu dia juga belanja banyak."

Seperti biasa, Drasha dituduh pasti dia tidak terima. "Cherryl yang menjatuhkan dirinya sendiri ke kolam berenang, Nyonya, Tuan."

"STOP!" kata papa Riovan menegaskan. "Jangan bicara apa pun lagi."

"Mah… Pah… jangan salahin Drasha, dia nggak sengaja, Mah, Pah," sahut Cherryl lemah.

"Kalaupun memang nggak sengaja dan Drasha marah, itu wajar, memang ini posisi yang harusnya dia tempati, sebagai putri tunggal mama dan papa," sambung Cherryl dengan nada lirihnya.

"Berhenti bilang begitu, sayang," kata mama Tamara, "dia bukan Drasha yang asli." Wanita itu lalu menoleh pada suaminya. "Usir dia, Pah!"

"Mah, Pah, jangan… nanti kalau oma tahu oma pasti marah, nanti penyakitnya juga makin parah … please, Mah, Pah."

"Cherryl... dia hampir membunuh kamu, sayang," protes mama Tamara.

"Mah, Drasha nggak tahu aku nggak bisa berenang, aku yakin Drasha nggak punya niat sejahat itu ke aku."

"Kamu kenapa terlalu baik gini sih, sayang."

"Om, tante, lebih baik kita bawa Cherryl masuk dulu, tante Seraphina kayaknya juga udah hubungin dokter, di sini dingin, Cherryl makin pucat," saran Nikko.

Papa Riovan segera merendahkan badan dan mengangkat Cherryl ke pelukannya. Dia lalu membawa putrinya masuk ke dalam. Mama Tamara dan seorang pelayang mengikuti.

Drasha memandangi punggung mereka sampai hilang dari tatapannya.

Tak lama setelah itu, Nikko mendekat dan menatapnya dingin.

"Aku sebenernya gak peduli dengan keberadaan kamu di sini, kamu siapa sebenarnya, tujuan kamu apa... i don’t fvcking care!"

"Tapi karena kamu nyentuh Cherryl, artinya kamu berhadapan sama aku."

Drasha menelan salivanya kuat-kuat. Kecuali oma Helena, Heti, Lina dan mungkin Madam Elowen, tampaknya orang-orang di keluarga ini sangat mudah dimanipulasi.

Lihat saja mereka begitu saja percaya dengan Cherryl yang jelas-jelas menenggelamkan dirinya sendiri itu.

Ketika Nikko berlalu dengan langkah tegasnya, Drasha mengedarkan pandangan.

Dia mungkin bisa membuktikan dirinya tidak bersalah dengan rekaman CCTV yang ada di sekitar kolam. Tapi, tampaknya di titik Cherryl melepaskan diri dari tangan Drasha tidak tertangkap kamera CCTV. Titik buta.

Drasha harus mengakui kalau tidak salah Cherryl masuk di jajaran anak platinum di Alveroz Highschool.

“Lumayan cerdik,” gumam Drasha datar.

1
doremidore
spill lagu galau/Doubt/
doremidore
udh bnran akrab nih bedua/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
Uncle A
nongol lg nih si oma/Chuckle/
Uncle A
pinjam keyakinan gw adriel klu lu ragu, drasha mmg jg cinta kok, kejar terus aja/Bye-Bye/
Uncle A
ternyta koleksi foto drasha diem2/Applaud//Applaud//Applaud/
Uncle A
baguslah menggalaunya si adriel bukan nyari cwe lain sbg pelampiasan
doremidore
utututu adriel/Cry//Cry//Cry/
Uncle A
yg sabar adriel/Sob/
Zakia Ulfa
sedihnya adriel/Sob//Sob//Sob/
Alisya Yeppeumnida
ini baru seru,fokus dulu dgn tujuan.jgn canta yg duluan
Lala Kusumah
😭😭😭😭😭
Yita Alian: /Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Lala Kusumah
duh Drasha jangan lagi salah paham bahwa itu boongan dong, itu beneran ungkapkan cinta seorang Adriel 🙆🙆🙆
Yita Alian: seeffort masih disangka boongan ya kak
total 1 replies
mrsinch
posesiffnyee bapak bapak ini/Facepalm//Hey/
Lala Kusumah
papa posesif banget ya 🤭😂🫣👍
Yita Alian: sangat kak/Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Lala Kusumah
kapan ya terungkap identitas Drasha oleh klg kandung nya yang selama ini berada didekatnya, penasaran 🤔🤔🤔
Yita Alian: sudah hampir kak, karena narendra juga sudah mau datang. stay tune ya kaka/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
ayo dong Adriel gentleman ngaku kalau Lo bener2 cinta mati sama Drasha 🙏🙏🙏
Yita Alian: bener itu kak/Smile//Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
Narendra hanya karena kekayaan dan kekuasaan kau tega mau membunuh ponakan mu 😡😡😡
Yita Alian: semoga dia menyesal yah kak
total 1 replies
Zakia Ulfa
eleh eleh adriel tau aja cara menggunakan kesempatan dengan baik ya,,, /Tongue//Tongue//Tongue/
Yita Alian: ada kesempatan sikat aja kak kt adrielnya/Shy//Shy//Chuckle/
total 1 replies
Lala Kusumah
wow kereeeeeennn Adriel, gercep begitu ada kesempatan sikat abis 👍👍👍
Yita Alian: mumpung ada kesempatan kaka/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Alisya Yeppeumnida
ka'cerita nya jgan lgsung yg cinta cintaan,agak kurang seru
Yita Alian: nggak kok kak, ttp fokus sama balas dendamnya /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!