Huang Se Se, Putri keluarga kaya yang lahir di tahun 2200. Gadis cantik yang memiliki ilmu bela diri dan pengobatan. Dia adalah seorang pemimpin pasukan khusus di sebuah organisasi militer.
Pada malam pernikahannya, dia diberi obat bius oleh suaminya. Dia meninggal dalam penyesalan dan membawa dendam yang sangat besar.
Gadis itu mengira kehidupannya telah berakhir, namun saat dia membuka matanya, dia mendapat kesempatan baru untuk hidup di dunia yang berbeda, status yang berbeda, tubuh yang berbeda tetapi dengan nama yang sama.
Huang Se Se dilahirkan kembali ke tubuh seorang putri Perdana Menteri di jaman ribuan tahun yang lalu. Putri yang dirumorkan sombong dan angkuh.
Dia mendapat perintah dari Kaisar untuk menikah dengan Raja Wei yang terkenal dengan sifat kejam dan sadis.
Hidupnya penuh dengan luka, banyak orang yang ingin mencelakai dan membunuhnya. Ibu tiri dan kedua adik tirinya selalu mencari cara untuk membuatnya menderita.
Bagaimanakah perjalanan hidupnya?
Yang penasaran ayo segera dibaca ✌
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Win, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sepertinya aku sudah gila!
Raja Wei berjalan keluar dari kamar, Ye Yuan mengikuti langkahnya.
"Yang Mulia, terima kasih telah menyelamatkan adik saya. Tapi sepertinya Tuan Hong tidak akan berhenti sebelum membalaskan dendam putranya. Saya harap Yang Mulia bisa membantu kami mengurus hal ini."
"Aku akan segera mengurusnya." jawab Raja Wei singkat.
"Terima kasih Yang Mulia." ucap Ye Yuan menundukkan kepalanya.
Ye Yuan berjalan pergi meninggalkan pria itu.
"Sepertinya Raja Wei tidak seburuk yang aku pikirkan"
Raja Wei kembali kekamar. Dia melanjutkan mengobati luka di bibir Se Se. Dia mengoleskan obat itu dengan lembut dan pelan, takut gadis itu akan kesakitan.
Timbul perasaan aneh saat jarinya menyentuh bibir gadis itu. Dirinya seperti tersengat listrik. Bibir gadis itu terasa lembut, membuatnya ingin mencicipinya lagi.
Dia menundukkan kepalanya. Wajahnya pelan-pelan mendekat ke wajah Se Se. Dia menatap bibir merah itu dan menempelkan bibir nya kesana. Raja Wei mulai mencium lembut gadis itu.
Raja Wei berpikir sambil menikmati bibir sang gadis, "Perasaan apa ini? Perasaan yang membuat jantungku berdebar debar dan berdegup kencang. Perasaan yang membuatku ingin menjadikan makhluk dihadapanku sebagai milikku. Perasaan ini sangat aneh, tapi... Aku menyukai perasaan seperti ini."
Raja Wei tersenyum kecil dan melepaskan bibirnya dari bibir sang gadis.
Tok Tok Tok...!!
"Masuk"
"Yang Mulia, seorang pemuda bernama Yu ingin bertemu Yang Mulia. Dia menunggu di ruang tamu." Ucap Ling er pada Raja Wei.
"Jaga nonamu dengan baik" ucap Raja Wei sebelum meninggalkan ruangan.
Raja Wei kemudian keluar dan menemui Yu.
"Yang Mulia, Putra Mahkota diserang beberapa pembunuh di Istana Matahari." lapor Yu pada Raja Wei.
"Apa dia baik-baik saja?" tanya Raja Wei pada Yu.
"Putra Mahkota mengalami luka dibahunya. Tapi luka itu tidak berbahaya." jawab Yu.
"Siapkan kuda untukku, aku akan ke istana untuk melihatnya" perintah Raja Wei.
Ling er menutup pintu kamar. Se Se membuka matanya, dia menyentuh bibirnya dengan jari telunjuk dan jari jempol tangan kanannya. Wajahnya seketika memerah dan jantungnya berdetak dengan kuat.
Dia mengerutkan wajahnya dan mengacak-ngacak rambutnya sambil berkata, " Aaakhhh...!! Sepertinya aku sudah gila. Bagaimana bisa aku diam saja saat pria itu menciumku?"
*I**STANA MATAHARI*
Putra mahkota baru saja diobati oleh tabib. Raja Wei masuk ke kamarnya dan melihat kondisi lukanya.
"Bagaimana lukamu? Masih sakit?" tanya Raja Wei sembari duduk dikursi.
"Lumayan. Tidak akan membuatku mati." jawab Putra Mahkota dengan candanya.
"Baguslah jika kamu tidak apa-apa. Ingatlah untuk selalu berhati-hati. Nyawamu itu hanya ada satu." ucap Raja Wei menasehati.
Senyum Putra Mahkota menghilang perlahan, wajahnya berubah sedih. "Aku mulai lelah dengan semua ini...."
Raja Wei mengelus kepala keponakannya yang terlihat sedang tertekan itu. Putra Mahkota melirik mata Pamannya dengan pandangan yang seolah mengatakan, "Aku sedang serius."
"Paman... Bolehkah aku memukulmu?" tanya Putra Mahkota yang mengeluarkan wajah kesal.
"Hahaha.... Pukul saja jika kamu bisa!" jawab Raja Wei.
Raja Wei tertawa dan melanjutkan gerakan tangannya. Putra Mahkota ikut tertawa bersamanya. Rasa sedih dihatinya sudah berkurang karena tingkah Pamannya itu.
"Selir Fei sepertinya akan merencanakan sesuatu dihari kematian Kakek Kaisar. Perhatikan sekelilingmu dengan baik." ucap Raja Wei dengan serius setelah menghentikan tawanya.
Putra Mahkota menganggukan kepalanya dan kemudian mengalihkan pandangannya ke sebuah botol obat yang berada ditangannya.
Botol obat itu adalah botol yang diberikan oleh gadis yang telah menolongnya. Dia mulai bertanya-tanya dari mana gadis itu berasal? Bahkan pembuat botol obat ini tidak ditemukan dimanapun.
Jaman itu belum ada botol yang terbuat dari plastik. Botol bening yang bisa melihat isinya tanpa dibuka. Botol yang walaupun jatuh tidak akan pecah. Di jaman saat ini tentunya belum ada yang bisa membuatnya.
"Saya melakukan penyelidikan pada gadis tabib itu, tapi identitasnya tidak ditemukan dimanapun." ucap Putra Mahkota mengganti topik.
"Dia memang gadis yang aneh. Aku pernah melihatnya membunuh kawanan serigala dalam hitungan detik." sambung Raja Wei.
"Benarkah Paman?" tanya Putra Mahkota yang takjub.
"Ya, aku bahkan sulit mempercayainya walaupun sudah melihatnya dengan mata ku sendiri" ucap Raja Wei.
Putra Mahkota teringat dengan senjata yang diberikan oleh gadis itu. Dia melangkah ketempat tidur dan mengambil pistol dari bawah bantal.
"Apakah gadis itu menggunakan senjata ini?" tanya Putra Mahkota sambil menunjukkan pistol ditangannya.
Dahi Raja Wei mengerut. Dia mengambil pistol dari tangan Putra Mahkota dan memperhatikannya.
"DORRR...!!"
Tanpa sengaja Raja Wei menembakkan senjata itu. Putra Mahkota yang melihat hal itu segera memukul tangan Pamannya, sebelum pistol itu membuat lubang ditubuh sang paman.
"Huhhh.... Beruntung senjata itu sempat diarahkan ketempat lain." gumam Putra Mahkota.
"Apakah senjata ini diberikan oleh gadis tabib itu?" tanya Raja Wei yang mengingat suara tembakan malam itu.
"Benar, dia memberikannya padaku untuk melindungi diri." jawab Putra Mahkota.
"Senjata ini sangat mengagumkan. Dari mana sebenarnya asal gadis itu? Banyak sekali barang-barang aneh yang dia miliki." ucap Raja Wei bertanya-tanya.
BEBERAPA HARI KEMUDIAN
"KLINGG KLANGG KLINGG KLANGG!!!"
terdengar suara lonceng dari sekelompok orang yang membawa peti mati. Suara tangisan menghiasi suara lonceng itu.
"Apa kalian mendengar tentang kematian Tuan Besar Hong?" tanya seorang pemuda yang sedang duduk menikmati teh nya disebuah kedai minuman.
"Aku dengar mayatnya hampir tidak bisa dikenali, wajahnya penuh memar dan luka. Tangannya terpisah dari tubuhnya." ucap pria lain.
"Bukankah putranya juga terbunuh dengan tangan terpisah dari tubuh?" tanya seorang pria tua berjanggut panjang.
"Sepertinya ada yang menyimpan dendam mendalam pada keluarga Hong"
"Kelakuan keluarga itu sangat buruk. Banyak gadis cantik dari rakyat biasa yang dipaksa untuk menjadi selir."
"Pasti banyak orang yang senang dengan kematiannya."
KEDIAMAN HUANG
Ling er sedang menata rambut Nonanya.
"Ling er, berhentilah membuat model yang membuatku susah melepaskan ikatan di rambutku!" ucap Se Se sedikit kesal.
"Nona, ini adalah model yang sedang terkenal saat ini. Nona tidak boleh ketinggalan." jawab Ling er beralasan.
"Apa kita masih memiliki uang?" tanya Se Se sambil melirik mata Ling er dari cermin.
Ling er menghentikan gerakan tangannya.
"Hahhhh.... hanya tersisa beberapa tael saja Nona." jawab Ling er menghela nafasnya.
Se Se terdiam dan hanyut dalam pikirannya. "Sepertinya aku harus mulai mencari uang sendiri. Aku tidak bisa terus menjual barang-barang yang ada dikamar ini."
Se Se menghentikan tangan Ling er yang sedang menata rambutnya.
"Ling er, aku harus bekerja keras mencari uang. Tolong jaga anak-anak dirumah. Aku akan menjadi kepala rumah tangga yang baik dan bertanggung jawab" ucap Se Se dengan wajah seriusnya.
"....."
Ling er menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal itu dengan wajah heran.
^^^...BERSAMBUNG......^^^
mau dibikin kaya apa karakter cewenya thor
stadion/podium