NovelToon NovelToon
Istriku! Oon?

Istriku! Oon?

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Mafia / Romansa Fantasi
Popularitas:511
Nilai: 5
Nama Author: simeeee

Istriku! Oon!?.


Eric Alaric Wiguna , seorang Mafia & CEO perfeksionis, mendapati hidupnya jungkir balik setelah menikahi Mini.

Mini Chacha Pramesti adalah definisi bencana berjalan: ceroboh, pelupa, dan selalu sukses membuat Eric naik darah—mulai dari masakan gosong hingga kekacauan rumah tangga yang tak terduga.

Bagi Eric, Mini itu oon tingkat dewa.
Namun, di balik ke-oon-annya, Mini punya hati yang tulus dan hangat. Mampukah Eric bertahan dengan istrinya yang super oon ini?

Atau justru kekonyolan Mini yang akan menjadi bumbu terlezat dalam pernikahan kaku mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simeeee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26: Melarikan Diri dengan Kebenaran dan Grand Design

selamat Membaca 👇

*

*

*

Udara di ruang batu Biara Durmitor tiba-tiba terasa tebal. Eric Alaric Wiguna dan Mini Chacha Pramesti, bersama Kakek Pranoto yang baru muncul, kini memegang hard drive yang berisi "Rekaman Kebenaran". Di hadapan mereka, Silvio Valerius, Pangeran Valerius, berdiri beku dalam kekalahan.

"Kau... kau mengkhianatiku, Pranoto," suara Silvio bergetar, lebih karena luka pengkhianatan daripada amarah. "Setelah semua yang kita rencanakan untuk mengambil kembali klan dari Matriark?"

Pranoto tersenyum tenang. "Aku tidak mengkhianatimu, Silvio. Aku hanya mengkhianati metode-mu. Kau ingin perang, Mini ingin kedamaian, dan Eric hanya ingin Mini. Aku memilih cucuku, yang terlahir sebagai darah Fede e Fuoco (Conti) dan Il Vero Nome (Valerius) yang sesungguhnya."

Pranoto menoleh ke Eric. "Eric, segera. Ambil hard drive ini. Di luar, orang-orang Silvio sudah tahu ada yang tidak beres. Kita harus bergerak sekarang."

Eric segera menyimpan hard drive kuno itu di dalam saku dalam jaketnya, yang memiliki lapisan pelindung EMP. Eric tidak pernah meninggalkan keamanan. Mini, dengan refleksnya yang cepat, meraih tangan Pranoto.

Tiba-tiba, teriakan terdengar dari koridor biara. Klan Shkreli, para sekutu Montenegro Silvio, telah mengepung area itu.

"Silvio! Sinyal pelarian terdeteksi! Mereka mencoba kabur!" teriak salah satu pengawal Shkreli dari luar pintu.

Silvio, meskipun marah, menunjukkan pragmatisme Mafia-nya. "Mini, Pranoto. Berikan hard drive itu padaku. Aku akan melindungimu. Jangan percaya pada Conti ini. Dia akan menyerahkanmu kepada Matriark begitu klan aman!"

Eric menarik Mini lebih dekat. "Jangan dengarkan dia, Mini. Kita pergi bersama!"

Pranoto mengaktifkan sesuatu di pergelangan tangannya. "Ikuti aku! Aku sudah membuat rute darurat!"

Pranoto bergegas menuju salah satu jendela kaca patri di ruangan itu. Pranoto menendang kaca itu, dan udara dingin Durmitor langsung menyelimuti ruangan.

"Jendela? Itu ketinggian puluhan meter, Kakek!" teriak Mini.

"Itu Kunci Kelima, Mini! Rahasia Biara Durmitor!" jawab Pranoto.

Begitu mereka melompat keluar, Eric menyadari bahwa Pranoto telah menendang jendela yang tersembunyi, yang mengarah ke lorong rahasia terjal yang dibangun di ceruk batu. Lorong itu dibuat untuk penyelundup kuno, terjal, gelap, dan mengarah ke hutan pinus di bawah.

Eric, dengan pengalaman militer dan parkour-nya, memimpin. Ia harus melindungi Pranoto dan Mini dari batu-batu yang longsor dan penjaga Shkreli yang menembak dari atas.

"Tunduk, Mini!" Eric berteriak, melindungi Mini dengan tubuhnya saat tembakan Shkreli menghantam batu-batu di atas kepala mereka.

Mini melihat ke belakang dan melihat Silvio berdiri di ambang jendela, menatap mereka pergi dengan tatapan yang bercampur antara kekalahan dan kebanggaan. Pangeran Valerius telah gagal, tetapi ia tidak menghalangi mereka—dia hanya membiarkan mereka lolos setelah Pranoto berkhianat.

Helikopter di Tengah Badai

Mereka mencapai hutan pinus. Eric segera melihat sinyal tersembunyi: sebuah lampu infra-merah berkedip dari kejauhan. Marco!

"Marco telah mengatur ekstraksi! Kita harus mencapai lokasi itu!" Eric memacu larinya, menarik Mini dan Pranoto.

Mereka mencapai lapangan terbuka yang diselimuti salju. Tiba-tiba, sebuah helikopter militer hitam tanpa tanda pengenal muncul di atas kepala mereka, melawan badai salju tipis yang mulai turun. Helikopter itu mendarat dengan cepat.

"Cepat! Masuk!" teriak Marco dari dalam, mengenakan pakaian pilot tempur.

Saat mereka masuk, Eric menoleh ke Pranoto. "Kakek, ini semua rencanamu? Kenapa kau memberiku hard drive itu, bukan Mini?"

Pranoto batuk kecil karena kedinginan. "Karena kau adalah Conti, Eric. Mini harus menjadi pemimpin damai. Kau harus menjadi penegak kebenaran-nya. Matriark hanya tunduk pada Conti yang kejam, bukan Valerius yang bijaksana. Dan Mini tidak boleh ternoda oleh kekejaman. Kau yang harus melakukan tugas kotor itu."

Helikopter itu terbang menjauh, meninggalkan Biara Durmitor di tengah kabut dan salju.

Di dalam helikopter, Eric dan Mini akhirnya punya waktu untuk memproses pengungkapan di biara. Mini kini tahu bahwa ia bukan hanya seorang putri, melainkan kunci takhta ganda: garis keturunan Conti (melalui Ibu angkat Nenek Alessandra) dan garis keturunan Valerius (melalui Silvio).

Eric memegang tangan Mini. Eric tidak melihat Mini sebagai sebuah aset politik, tetapi sebagai wanita yang ia cintai.

"Mini Chacha Pramesti Wiguna," kata Eric, memandang Mini dengan lembut. "Kau baru saja menjadi pemilik dua klan Mafia paling kuat di dunia. Bagaimana perasaanmu, Signora Capo?"

Mini menyandarkan kepalanya di bahu Eric, kelelahan, tetapi matanya bersinar. "Aku merasa takut, Eric. Aku tidak ingin memimpin dengan kekerasan. Aku tidak ingin menjadi seperti Nenekmu, atau bahkan seperti Ayahku."

"Kau tidak perlu menjadi seperti mereka," Eric mencium kening Mini. "Kita akan menjadi tim, Mini. Kau adalah hati dari klan, dan aku akan menjadi tinju-nya. Aku akan melakukan tugas kotor itu, seperti kata Pranoto. Aku akan menggunakan Rekaman Kebenaran ini untuk membersihkan Matriark, dan kau akan mengambil alih kepemimpinan dengan damai, dengan Kode Ketenangan-mu."

Mini tersenyum. "Kau adalah Capo yang kucintai, Eric. Aku akan membuat klan ini menjadi klan yang jujur, klan yang berbisnis dengan hati. Tapi untuk itu, kita harus menyingkirkan Matriark. Rencananya?"

Eric mengambil hard drive itu. "Marco, tujuan kita bukan Italia atau Montenegro. Kita pergi ke Zurich, Swiss. Markas besar bankir Conti, di mana semua aset legal disimpan."

Eric menjelaskan: Matriark tidak bisa dilawan dengan peluru di Calabria, karena dia akan menjadi martir. Matriark harus dilawan dengan hukum dan uang.

 * Mengamankan Aset: Eric akan menggunakan Rekaman Kebenaran di hard drive untuk membuktikan kepada pengawas bank Swiss bahwa Matriark telah menggunakan Dana Kontrol Aset untuk kepentingan ilegal dan konspirasi.

 * Kudeta Hukum: Setelah aset Matriark dibekukan secara legal di Zurich, Dewan Direksi Conti Group akan dipaksa untuk mencabut kekuasaannya.

 * Pengangkatan Mini: Dengan Matriark yang disingkirkan dan hard drive sebagai bukti, Eric akan memproklamirkan Mini sebagai Signora Capo yang sah, pewaris darah Conti dan Valerius, yang didukung oleh Pranoto dan secara de facto oleh Silvio (karena ia membiarkan mereka lolos).

"Kita akan menghancurkannya dengan uangnya sendiri, di wilayah netral," Eric menyimpulkan, nadanya dingin dan penuh perhitungan. "Setelah itu, Mini, kita akan kembali ke Calabria, bukan sebagai buronan, tetapi sebagai penguasa baru."

Pranoto, yang mendengarkan, mengangguk bangga. "Sebuah rencana yang brilian. Tapi ingat, Eric. Matriark tidak pernah bertarung tanpa rencana cadangan. Di Zurich, kau harus sangat berhati-hati. Dia akan mengirimkan Hantu Calabria—pembunuh terbaik klan—untuk merebut hard drive itu."

Helikopter itu terbang ke utara, menuju Zurich. Eric dan Mini kini bukan lagi buronan biasa, tetapi pasangan pengantin baru yang memegang kunci untuk merevolusi dunia Mafia, menghadapi ancaman terakhir dari Ratu Tua: Hantu Calabria.

BERSAMBUNG.

Dukung terus kisah mereka dengan Like, Comment, Share, dan Vote agar kita bisa segera menuju episode berikutnya! Terima kasih atas partisipasi Anda!

1
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
Jangan dekat-dekat, kasian yang jomblo ngenes baca ini🤣
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
ini kesalahan umum, bahkan saya sendiri melakukannya sampai satu karya tamat. meski orangnya sama, selama paragraf nya terpisah, tetap harus ada tanda petik di tiap ujung paragraf atau dialog.

contohnya:

"Lari! Jangan diam saja!"

"Dan, kenapa istrimu lama sekali?!"

Begitulah yang di ucapkan konsen padaku.


jadi mudah dipahami kan?
Nur Wahyuni
Over all, ini bagus bgt.. pembawaannya enak, mudah di cerna, tidak bertele tele juga. cocok lah buat jd temen senja
Milouus: terimakasih 🙏
total 1 replies
Nur Wahyuni
aku kira ini cerita kehidupan sehari-hari, ternyata di luarrr itu semuaaa, gila sihh, kerennn👍
Milouus: terimakasih
total 1 replies
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
🤣🤣🤣 gantian sekarang, siapa yang harus nurut hayoo😅
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
Aku suka banget dramanya. soalnya kelihatan natural dan memang Mini sudah bermasalah sejak awal, jadi tambah lucu🤣
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
kok tiba-tiba jadi fantasi nih novel 🤣, plot twist nya kebangetan. aku harap pembaca lain jangan terlalu serius, takutnya malah gak bisa nikmati ni novel 🗿
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
para pria pasti kepikiran aneh kalau denger cewek pakai baju terlalu ketat🗿
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
ini kalimat langsung semua. kata, "langsung," juga merupakan kata keterangan waktu jadi gak perlu koma kalau di akhir, kecuali sudah ada keterangan lain. rumusnya S.P.O.K dan itu masuk yang "K" atau keterangan.👍
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
wajahnya itu bukan kalimat terpisah ya kak, jadi gak usah koma😅
Milouus: baikkak, maaf masih pemula
total 1 replies
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
kemeja aja harus mahal/Toasted/
☕︎⃝❥ᗰᗴᑎGᗩᖇᗴ(╯°□°)╯︵ ┻━┻
nyindir halus, untung aku gak ngopi 🤣
Milouus
wowwwww
Milouus
bantu up guyss
Milouus
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!