"
Alena, gadis biasa yang penurut dan tidak menuntut, berpenampilan biasa dan tidak menonjol.
Hingga suatu hari, pamannya berjanji akan menikahkannya dengan Alan Pratama Wijaya, pria kejam yang tak segan-segan membunuh lawannya.
Alan seperti psikopat yang menyukai darah dan pembunuhan, namun ia selalu menutupi dirinya saat menghadapi Alena.
Menghadapi Alan dan kegilaannya, Alena bersikap tenang tanpa rasa takut.
Dia bahkan menangani mantan pacar Alan dengan baik.
Siapakah Alena yang tampaknya biasa?
Rahasia apa yang dia miliki?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 35
"Alan bangun kita udah sampai."Alena menepuk pipi Alan pelan pelan.
"sudah sampainya."tanya Alan masih setengah sadar.
"iya ayo turun."Alena melepaskan pelukan Alan lalu turun dari mobil tapi tidak langsung masuk rumah tetapi menunggu sang tuan terlebih dahulu.
setelah Alan turun baru mereka memasuki rumah bersama sama dan Frans akan pulang terlebih dahulu.
ceklek
pelayan membukakan pintu rumah untuk mereka.
Alan dan Alena langsung berjalan menuju ke kamar mereka.
###
setelah membersihkan diri Alena dan Alan turun ke bawah untuk makan malam.
"Cia kemana bi?"tanya Alan karena tidak melihat Cia di meja makan biasanya sang adik akan menunggu kakaknya di meja makan tersebut.
"nona Cia sedang mengerjakan tugas sekolahnya tuan."jawab bikna.
"tolong panggilkan dia bikna."
"ya tuan "
bikna berlalu ke atas.
"Minggu besok adalah ulang tahun perusahaan,jadi seperti biasa akan diselenggarakan pesta untuk seluruh karyawan dan rekan kerja kita."Alan menghentikan ucapannya dulu.
"jadi?"
"kemungkinan pesta itu akan diselenggarakan secara berpasang pasangan."Alan menghentikan ucapannya lalu melihat bagaimana reaksi Alena saat ini.
dan seperti biasa Alena hanya diam sambil memperhatikan Alan .
"rencananya aku..."
"sorry kakak aku terlambat,tugas aku banyak banget jadi harus dikerjakan dulu."Cia datang dan mencium pipi Alan dan Alena.
"ngak pa pa ayo kita makan kakak sudah sangat lapar."kata Alena sambil mengambilkan makanan Alan lalu baru mengambilkan makanan untuknya.
mereka makan dengan tenang.
###
keesokan harinya.
"tuan apakah tuan besar juga diundang pada acara ini?"tanya frans setelah mereka memasuki ruangan Alan.
"tidak usah nanti kakek kecapaian."Alan duduk di kursi kebesarannya.
" saya permisi dulu tuan,oh iya jam sepuluh nanti tuan ada rapat dengan klien dari Malaysia di cafe hujan."setelah mengatakan itu Frans lalu pergi dari ruangan Alan.
"siapkan berkas berkas yang saya bawa untuk meeting nanti."perintah Alan.
"baik tuan"Alena pergi ke mejanya dan mengumpulkan berkas berkas yang akan dibawanya nanti.
###
selesai meeting.
"saya lapar."ucap Alan tapi matanya masih tetap pada layar leptopnya.
tanpa banya bicara Alena langsung memesan makanan untuk mereka di go food.
tidak lama setelah itu makanan nya pun tiba .
"ini makanannya tuan."kata Alena .
alan menutup laptopnya dan berdiri dari kursinya lalu berjalan menuju sofa dia duduk di samping alena.
alena yang tau tugasnya langsung menyuapi Alan dengan telaten.
Alan hanya menerima suapan Alena sambil memperhatikan wajah Alena.
"kamu udah makan."tanya Alan .
"belum."
"makanlah."kata Alan.
mendengar ucapan Alan Alena menghentikan kegiatannya dan menatap alan.
"ini."Alena memberikan kotak makanan itu kepada Alan dan mengambil kotak yang lain untuknya.
"bukan seperti itu."ucap Alan kesal karena Alena tidak konek dengan keinginan nya.
"ini kau gantian menyuapi ku lalu baru untukmu."Alan kembali memberikan kotak makanan tadi ke Alena.
Alena hanya pasrah dengan apa yang dilakukan Alan.
###
selesai makan Alan dan Alena kembali ke meja kerja masing masing.
ceklek.
"sayang."Aurel memasuki ruangan tersebut.
Aurel langsung berjalan menuju ke meja kerja Alan.
Alan mendongak sebentar lalu kembali melihat leptopnya lagi.
Aurel yang merasa tidak diperhatikan pun langsung duduk di paha alan.
Alan hanya diam saja dia masih tetap melanjutkan pekerjaannya tanpa menghiraukan Aurel.
cup
Aurel mencium bibir Alan bukan sebuah ciuman biasa saja tetapi sebuah ciuman panas.
Alan yang dicium itu pun jadi terbawa suasana dia membalas ciuman Aurel mungkin mereka tidak mengetahui bahwa ada sepasang mata elang menatap mereka tajam.
.
.
.
.
bersambung.
###
Jangan lupa vote and like.
Salam hangat dari author 😘😘